• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI KONDISI RANTAI PASOK BERAS ORGANIK 6.1 Sasaran Rantai Pasok

6.4. Sumber Daya Rantai Pasok

Sumber daya dalam rantai sangat dibutuhkan dalam mendukung pengembangan dan mengefisienkan kegiatan rantai pasok beras organik. Sumber daya yang dimiliki setiap anggota rantai pasok berperan dalam pengembangan seluruh anggota rantai pasok. Sumber daya yang dapat dikaji, yaitu sumber daya fisik, teknologi, sumber daya manusia, dan permodalan. Sumber daya ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok keseluruhan.

6.4.1. Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik yang dimiliki petani mitra adalah lahan garapan berupa sawah dengan luas yang beragam, antara 0,1-1 hektar. Selain itu, petani mitra juga memiliki peralatan yang digunakan dalam budidaya padi organik. Peralatan yang

dimiliki seperti cangkul, arit, cagak, garpu, pac ul, linggis, dan tabung penyemprotan. Sumber daya fisik lainnya seperti infrasruktur berupa jalan raya menuju lahan cukup baik, namun sangat jauh dari jalan raya besar. Lahan petani terletak di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur dan Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang. Jalan kecil dari jalan raya menuju sebuah gang sudah diaspal, tetapi jalan di gang menuju lahan kecil dan masih berbatuan. Namun, jalan gang tersebut masih dapat dijangkau kendaraan.

Sumber daya fisik yang dimiliki Tani Sejahtera Farm meliputi lahan, prasarana pendukung, dan bangunan. Tani Sejahtera Farm tidak hanya mengusahakan beras organik saja, tetapi juga sayuran, buah, dan tanaman tahunan. Khusus untuk usaha beras organik, lahan sawah yang dimiliki badan usaha ini berdekatan dengan milik petani mitra di Desa Candali, Kecamatan Rancabungur. Luas lahan seluas 1 hektar. Sumber daya fisik peralatan budidaya sebagai prasarana pendukung milik Tani Sejahtera Farm sama seperti peralatan yang dimiliki petani mitra. Tani Sejahtera Farm memiliki satu traktor tangan yang dapat digunakan sendiri dan juga digunakan semua petani mitra tanpa ada biaya yang dikeluarkan oleh petani. Petani hanya mengeluarkan biaya bahan bakar dan biaya pemeliharaan untuk mengolah sawahnya. Adapun sumber daya fisik peralatan yang dimiliki Tani Sejahtera Farm di kantor meliputi komputer, printer, meja dan kursi, telepon, lemari buku serta mading informasi. Sarana pendukung lain yaitu timbangan, mesin sealer sebagai alat bantu pengemasan beras organik, dan mobil pick up yang berfungsi untuk mengambil gabah dari petani mitra, mengangkutnya ke penggilingan, mengangkut beras organik dari penggilingan, dan mendistribusikannya ke ritel.

Terdapat dua jenis bangunan yang dimiliki Tani Sejahtera Farm, yaitu bangunan kantor dan bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan budidaya, peristirahatan pekerja, pengemasan gabah serta gudang penyimpanan gabah dan beras organik. Terdapat dua gudang, yaitu gudang penyimpan gabah organik di Desa Candali dan gudang penyimpan b eras organik terletak di belakang kantor, di Desa Kemang. Gudang yang terletak di Desa Candali dikelola oleh para petani mitra walaupun gudang ini milik Tani Sejahtera Farm. Bangunan-bangunan selain bangunan kantor berada pada satu

area dengan lahan petani mitra dan lahan Tani Sejahtera Farm sehingga memudahkan dalam budidaya maupun pengemasan. Terdapat danau buatan di tengah-tengah bangunan yang berfungsi sebagai sumber air irigasi. Selain itu, terdapat hamparan rumput yang luas di sekeliling bangunan. Hamparan rumput ini digunakan untuk menjemur gabah hasil panen Tani Sejahtera Farm dan petani mitra.

Sumber daya fisik yang dimiliki para ritel produk organik berupa bangunan, lemari rak, meja, kursi, timbangan, freezer, lemari pendingin, dan motor yang berfungsi untuk mengantar pesanan melalui layanan delivery order. Selain itu, ritel produk organik memiliki mesin sealer untuk memudahkan ritel mengemas beras organik. Keadaan infrastruktur jalan raya merupakan jalan raya yang sudah diaspal sehingga akses konsumen akhir membeli produk di ritel-ritel tidak sulit. Lokasi ritel berada di daerah strategis, terutama Ming Organic and Vegetarian Foods berada di daerah pusat perbelanjaan.

6.4.2. Sumber Daya Teknologi

Teknologi yang diterapkan oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm masih tergolong sederhana. Petani mitra dan Tani Sejahtera Farm selalu mencoba memperbarui berbagai macam teknik budidaya yang masih berada dalam koridor prinsip organik seiring berkembangnya teknologi pertanian. Hampir semua pekerjaan dilakukan secara sederhana seperti merontokkan gabah salah satunya. Merontokkan gabah dilakukan secara manual di hamparan rumput sekeliling bangunan oleh pekerja wanita. Pengeringan gabah dilakukan dengan memanfaatkan cahaya matahari. Ketika cuaca mendung atau hujan, gabah hasil panen diletakkan pada salah satu bangunan milik Tani Sejahtera Farm dan dikeringkan dengan kipas angin, tetapi hal tersebut sangat jarang dilakukan. Ketika cuaca mendung atau hujan, seringnya gaba h disimpan saja dalam bangunan, tidak dilakukan penjemuran dengan kipas angin yang kemudian dijemur besok harinya.

Teknologi mesin yang digunakan oleh petani mitra dan Tani Sejahtera Farm yaitu traktor tangan. Traktor tangan berfungsi sebagai alat penggant i fungsi kerbau bajak yang biasa digunakan petani padi untuk mengolah lahan sawah.

Penggunaan traktor tangan lebih efisien dibandingkan kerbau bajak karena dapat menghemat tenaga dan waktu. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Pengemasan dilakukan menggunakan plastik kemasan dengan bantuan mesin

sealer.

Penerapan teknologi pada produksi yang dijalankan kedua ritel yaitu teknologi yang diterapkan dalam proses pengemasan beras organik. Mesin sealer digunakan untuk membantu pengemasan beras organik agar ke masan rapi dan terlihat bagus dilengkapi dengan label yang menarik. Pengemasan yang dilakukan ritel memegang peranan penting dalam penentuan ketahanan produk. Kemasan yang baik akan membuat produk beras organik menjadi lebih tahan lama.

6.4.3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang digunakan petani mitra adalah antara satu hingga tiga pekerja wanita upahan. Pekerjaannya mencakup persemaian, penanaman bibit, membersihkan gulma, dan merontokkan gabah. Sedangkan pekerjaan lainnya dilakukan bersama-sama atau gotong royong antara sesama petani mitra. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan petani mitra melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan Tani Sejahtera Farm.

Sumber daya manusia yang digunakan Tani Sejahtera Farm khusus memproduksi beras organik terdiri dari dua pekerja tetap dan enam pekerja upahan. Satu orang pekerja tetap ditugaskan untuk bertanggung jawab sebagai mandor pada lahan padi organik. Pekerja tetap lainnya bertanggung jawab mengemas beras organik. Sedangkan pekerja upahan bertanggung j awab mensortasi beras organik. Pengangkutan dan pemasaran dilakukan sendiri oleh pimpinan penanggung jawab badan usaha ini. Tempat tinggal pekerja-pekerja yang dipekerjakan Tani Sejahtera Farm dan petani mitra tidak jauh dari lahan sehingga usaha padi atau beras organik dapat menyerap tenaga kerja dari masayarakat sekitar. Pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan melalui pelatihan budidaya padi organik yang diadakan bersama dengan petani mitra.

Sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh pihak ritel tidak banyak karena ritel hanya menjual produk langsung kepada konsumen akhir. MM Organic and Vegetable tidak mempekerjakan karyawan dari luar keluarga karena

kurang percayanya pemilik dengan tenaga kerja luar keluarga dan rumitnya memberikan pelatihan kepada tenaga kerja luar keluarga sehingga pemilik mempekerjakan anggota keluarganya. Pihak ritel ini melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui seminar-seminar yang pernah diikuti pemilik. Para pekerja juga diikutsertakan dalam seminar tersebut. Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods mempekerjakan empat tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Ritel ini tidak melakukan proses pengembangan terhadap para pekerjanya. Pemiliknya hanya menjelaskan informasi sekitar produk organik, tetapi tidak mendalam.

6.4.4. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal petani mitra dan Tani Sejahtera Farm diperoleh dari modal pribadi dan pinjaman dari relasi. Pinjaman yang dilakukan pun tidak terlalu besar karena perputaran modal masih berjalan lancar dan didukung oleh penghasilan dari usaha lainnya sehingga masih dapat menutupi biaya yang dikeluarkan untuk produksi beras organik. Tidak diberlakukan sistem bunga pada pinjaman dari relasi. Petani tidak melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan formal karena rumitnya prosedur pengajuan dan ketakutan akan persyaratan jaminan dan ketidakmampuan melunasi pinjaman.

Sedangkan modal yang digunakan ritel produk organik berasal dari modal sendiri. Tidak memerlukan pinjaman dari pihak luar karena perputaran modal penjualan produk organik cukup cepat dan lancar sehingga tidak menjadi kendala dalam mengusahakan produk organik. Selain itu, modal yang dibutuhkan untuk mengusahakan penjualan produk organik langsung ke konsumen akhir tidak terlalu banyak.