• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Dalam dokumen PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Halaman 26-63)

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income for the year.

Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.

The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut diakui secara langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

The difference arising from the translation of such financial statements is recognized directly in statement of profit or loss and other comprehensive income.

Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 pada pukul 16:00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The Bank refers to Guidelines for Indonesian Bank Accounting (“PAPI”) where transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters on December 31, 2015 and 2014, respectively, at 16:00 hours Western Indonesian Time prevailing at statement of financial position date are as follows:

31 Desember/December 31

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 13.785,00 12.385,00 United States Dollar

Dolar Australia 10.083,73 10.148,27 Australian Dollar

Dolar Singapura 9.758,94 9.376,19 Singapore Dollar

Euro Eropa 15.056,67 15.053,35 European Euro

Dolar Hong Kong 1.778,70 1.596,98 Hong Kong Dollar

Poundsterling Inggris 20.439,02 19.288,40 Great Britain Poundsterling

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.

55 (Revisi 2014). “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No.

60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”

The Bank has applied SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

and SFAS No. 60 (Revised 2014), “ Financial Instruments: Disclosures”.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of cash delivered or received is determined by reference to the transaction price or other market prices.

Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.

If such market prices are not reliably determinable, the fair value of cash delivered or received is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities.

Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.

The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit or loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrument menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan.

Effective interest rate (“EIR”) method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instrument, or if more appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari EIR.

When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all commission and other form paid or received that are an integral part of the EIR.

a. Aset keuangan a. Financial assets

1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

1) Financial assets designated at fair value through profit or loss (FVPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan kedalam dua sub- kategori sebagai berikut:

Financial assets designated at FVPL are classified into two sub-categories as follows:

- Aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

- Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.

- Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika telah memenuhi kriteria tertentu.

- Financial assets are designated at initial recognition at FVPL if certain criteria are met.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga.

Financial assets designated at FVPL are recorded in the statements of financial position at fair value.

Changes in fair value are recognized directly in the statements of profit or loss and other comprehensive income. Interest earned is recorded as interest income.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has no financial assets classified under this category.

a. Aset keuangan (lanjutan) a. Financial assets (continued) 2) Pinjaman yang diberikan dan piutang 2) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loan and receivables are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not intended to sale in the near future and are not classified as financial assets at FVPL, held-to- maturity financial assets or available-for-sale financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment loss.

Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recorded as part of interest income in the statements of profit or loss and other comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Bank mengklasifikasikan giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pinjaman yang diberikan, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga di dalam aset lain-lain sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank classifies its current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, loans, accrued interest receivable and third party receivables under other assets as loans and receivables.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued) a. Aset keuangan (lanjutan) a. Financial assets (continued)

3) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

3) Held to maturity (HTM) financial assets

Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Bank memiliki intens positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Bank menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut harus direklasifikasi menjadi aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule).

Held to maturity financial assets are quoted non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Bank’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Bank sells more than an insignificant amount of held to maturity financial assets, the entire category would be tainted and reclassified as available for sale financial assets.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai.

Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

After initial measurement, these financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment loss.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recorded as part of interest income in the statements of profit or loss and other comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has no financial assets classified under this category.

a. Aset keuangan (lanjutan) a. Financial assets (continued) 4) Aset keuangan tersedia untuk dijual 4) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu- waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets which are designated as available-for-sale or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold to meet the liquidity requirements or changes in market conditions.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga utang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas.

After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value.

The effective yield component of available-for-sale debt securities is reported in the statements of profit or loss and other comprehensive income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of available-for-sale financial assets are excluded from the income

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika Bank memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar metode identifikasi khusus.

When the financial asset is disposed of or derecognized, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income. When the Bank holds more than one investment in the same security, a specific identification basis is applied.

Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Interest earned on holding available-for-sale financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. Losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued) a. Aset keuangan (lanjutan) a. Financial assets (continued)

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)

4) Available-for-sale financial assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank mengklasifikasikan efek-efek dan obligasi pemerintah sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

As of December 31, 2015 and 2014, Bank classifies its securities and government bonds as available-for-sale financial assets.

b. Liabilitas keuangan b. Financial liabilities

1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

1) Financial liabilities designated at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, atau jika Bank memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Financial liabilities are classified in this category if the liabilities are classified from trading activities or when the Bank elects to designate a financial liability under this category.

Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effectively as hedging instruments. Changes in fair value are recognized directly in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank mengklasifikasikan liabilitas derivatif sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank classified its derivative liabilities as held for trading financial liabilities.

2) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

2) Financial liabilities measured at amortized cost

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category represent financial liabilities that are not held for trading or not designated at fair value through profit or loss in initial recognition.

b. Liabilitas keuangan (lanjutan) b. Financial liabilities (continued)

2) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

2) Financial liabilities measured at amortized cost (continued)

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Bank untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut tidak diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain melainkan dengan saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are classified as financial liabilities measured at amortized cost, where the substance of the contractual arrangement required the Bank to deliver cash or another financial asset to the holder, or if the liabilities are not settled through the exchange of cash or another financial assets but with fixed or predetermined amount of own shares.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan

diamortisasi, dengan

memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities measured at amortized cost are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of amortization (or accretion) based on EIR method for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank mengklasifikasikan liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, biaya yang masih harus dibayar, obligasi subordinasi dan liabilitas lainnya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank classifies its obligations due

As of December 31, 2015 and 2014, the Bank classifies its obligations due

Dalam dokumen PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Halaman 26-63)