Metoda = memberikan pedoman yang jelas atas urutan/ tahapan
5.1.3.5 Survai lapangan
Survai lapangan merupakan langkah penting pada rencana pelaksanaan proyek khususnya memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya merupakan data untuk pengendalian biaya, mutu dan waktu langkah-langkah survai sebagai berikut 1. Sumber air kerja
Disediakan atau tidak Membuat sumur
Mengunakan air sungai Mengunakan PAM Jarak sumber air kerja 2. Listrik
Menggunakan fasilitas PLN Mengusahakan sendiri (genset) 3. Tenaga kerja
Didapat dari daerah sekitar job site Mendatangkan dari luar
Akomodasi yang diperlukan Perlu ijin khusus atau tidak Perlu biaya khusus atau tidak 4. Keadaan cuaca di site
Terang/kadang-kadang hujan/ hujan terus menerus
Diperlukan data curah hujan dari badan Meteorologi dan Geofisika 5. Data penyelidik Tanah (sondir, boring log dsb)
Jika tidak disertakan dalam dokumen tender, perlu ditanyakan ke konsultan Perlu diketahui jenis tanah yang akan digali/yang terlibat dari luar
(batu,tanah keras, dsb)
Data air tanah (elevasi dan sifat air tanah) 6. Quarry Borrow area
Di sediakan atau mencari sendiri
Jika sudah disediakan apakah sudah memenuhi persyaratan teknis (dilakukan tes)
Ada berapa quarry/ borrow area
Lokasi quarry (gunung, sungai/ tanah datar dll) Jarak site
jalan menuju quarry/ borrow area (ada, membuat baru, perlu diperbaiki, perlu diperlebar, perlu membuat jembatan sementara, perli memperbaiki yang sudah ada dan lain-lain)
Apakah perlu ada biaya pembebasan tanah
Transports material ke site (truk, dump truk, dipikul) Biaya retribusi material (royalty) per m3
Bagaimana penempatan alat-alat di quarry/borrow area(bila diperlukan) Cara pengambilan material (diledakkan, memberi dari leveransir, membeli
dari masyarakat setempat, mengambil dilokasi) 7. Survai harga bahan lokal:
Ada/tidak pabrik kayu balok, papan, plywood Pembayaran untuk kayu(kontan/tidak)
Harga bahan/ kayu loco dipabrik/ dilokasi proyek
Harga pasir, split. tanah urug dilokasi pengambilan dan sampai dengan lokasi proyek berapa
5.1.3.6 MOBILISASI A. Mobilisasi
a.
Mobilisasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :– Mempersiapkan fasilitas lapangan / base camp (misalnya kantor proyek, kantor konsultan, kantor kontraktor, tempat tinggal petugas proyek, bengkel, gudang dan sebagainya) sesuai dengan spesifikasi umum di dalam dokumen kontrak.
– Mendatangkan peralatan-peralatan berat (dan kendaraan-kendaraan proyek) yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
– Mendatangkan peralatan laboratorium untuk pemeriksaan mutu bahan baku, mutu bahan olahan dan mutu pekerjaan jadi.
– Mendirikan construction plant sesuai dengan kebutuhan proyek. – Mendatangkan personel-personel kontraktor dan konsultan.
b.
Jangka waktu mobilisasi ditentukan di dalam Spesifikasi Umum. Pada umumnya waktu yang disediakan untuk mobilisasi dibatasi 60 hari terhitung sejak COW (Commencement Of Work). Dalam batasan kurun waktu yang disediakan tersebut, peralatan laboratorium biasanya harus sudah terpasang seluruhnya dalam jangka waktu 45 hari terhitung sejak COW.c.
Ijin Pemasukan Alat Berat / Peralatan Laboratorium– Kontraktor harus mengajukan Daftar Alat Berat / Peralatan Laboratorium yang akan didatangkan ke lokasi proyek untuk mendapatkan persetujuan Pinpro/ Satuan Kerja/Pengguna Jasa.
– Pengiriman Alat Berat/Peralatan Laboratorium baru bisa dilakukan oleh kontraktor apabila Pinpro/Satuan Kerja/Pengguna Jasa telah memberikan persetujuan atas permohonan ijin yang diajukan oleh kontraktor.
– Apabila kontraktor harus mengimpor Alat Berat/Peralatan Laboratorium yang belum diproduksi / tidak terdapat di dalam negeri maka kontraktor harus mendapatkan rekomendasi dari Pinpro/Satuan Kerja/Pengguna Jasa sebelum memprosesnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan baku yang berlaku di dalam urusan impor.
d.
Mendatangkan alat-alat beratSebelum mendatangkan alat-alat berat ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus meneliti kondisi jalan, jembatan, gorong-gorong, dermaga dan lain sebagainya yang akan dilalui oleh alat-alat berat di maksud untuk memperhitungkan mampu atau tidaknya jalan, jembatan, gorong-gorong, dermaga dan lain sebagainya tersebut dilewati oleh alat-alat berat yang akan dikirim ke proyek. Jika ternyata tidak mampu, maka kontraktor perlu melakukan perbaikan atau perkuatan konstruksi agar dapat dilewati oleh alat-alat berat (atas biaya kontraktor, harus sudah diperhitungkan oleh kontraktor pada waktu mengajukan penawaran) setelah dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang berwenang.
e.
Ijin menggunakan jalan / jembatanPerlunya mendapat ijin ini antara lain untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya rusaknya jalan karena dilewati angkutan alat berat, ambruknya jembatan karena angkutan alat berat yan lewat melebihi batas muatan dan lain sebagainya. Permohonan ijin tentang hal ini ditujukan kepada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.
f.
Ijin mengoperasikan peralatan / kendaraang.
Pemeriksaan QuarryProyek yang direncanakan dengan baik, pada umumnya telah mempertimbangkan penggunaan material untuk pekerjaan tanah maupun perkerasan jalan dan struktur yang berasal dari sekitar lokasi proyek. Jika di sekitar proyek tidak terdapat material yang memenuhi syarat, pilihannya tentu mengambil material dari deposit quarry yang berasal dari tempat lain. Sebelum diambil keputusan apakah deposit quarry di suatu lokasi memenuhi persyaratan mutu bahan baku, maka konsultan harus melakukan pengujian mutu bahan baku di laboratorium terhadap quarry di maksud serta memperkirakan volume deposit quarry yang tersedia. Selanjutnya urusan yang berkaitan dengan kewajiban membayar retribusi akibat penggunaan quarry tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.
h.
Ijin menggunakan QuarryPermohonan ijin untuk menggunakan quarry / borrow area diajukan kepada Pemerintah setempat oleh kontraktor, dengan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku setempat.
i.
Bahan-bahanBahan yang akan didatangkan dari luar proyek misalnya aspal, semen, besi beton dan sebagainya harus terlebih dahulu dimintakan persetujuan oleh kontraktor kepada Pinpro/Satuan Kerja/Pengguna Jasa. Pengujian di laboratorium terhadap bahan-bahan tersebut dilakukan oleh Konsultan atas perintah Pinpro/Satuan Kerja/Pengguna Jasa, dan apabila memang telah memenuhi syarat maka Kontraktor boleh mendatangkan bahan-bahan di maksud untuk keperluan pelaksanaan proyek.
j.
Komposisi PeralatanPinpro / Satker / Pengguna Jasa harus memeriksa kecukupan dan komposisi armada (fleet) alat-alat berat yang dimobilisasi oleh kontraktor ke lapangan; kapasitas alat berat tersebut masing-masing harus sesuai dengan keperluan dan kondisi setempat kemudian jenis dan jumlahnya harus mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
k.
Mobilisasi PersonelMobilisasi personel dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Untuk tenaga –tenaga inti kontraktor, maka Pinpro / Satker / Pengguna Jasa perlu
mengacu pada daftar personel inti yang diajukan oleh kontraktor pada saat memasukkan penawaran.