• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revised Schedule Akibat Perpanjangan Waktu

5.2.8 VALUE ENGINEERING .1 Pendahuluan

Value Methodologi apakah merupakan Value Engineering, Value Analysis, atau Value Management. Meskipun telah dikembangkan sejak Perang Dunia II pada Industri Produksi, namun dibidang industri konstruksi baru belakangan ini dikembangkan. Konsekwensinya, banyak perencana-perencana yang baru belakangan ini memperhatikan bahwa value Engineering adalah suatu methodologi untuk meningkatkan kwalitas dari konstruksi, disamping menurunkan biaya dari konstruksi tersebut.

Peningkatan biaya konstruksi dan suku bunga yang kita hadapi sekarang ini telah mendorong pemilik proyek memanfaatkan Value Enginering untuk membangun fasilitas yang penting dalam batas kemampuan sumber dayanya. Hal ini telah memusatkan perhatian dari perencana terhadap keperluan memberikan Value Engineering, baik sebagai bagian dari proses perencanaan atau sebagai aktifitas konsultansi secara terpisah.

5.2.8.2 Value Engineering Pada Tahap Perencanaan.

Sebagai pemilik proyek, teristimewa bagi perusahaan yang berorientasi pada manajemen, mereka menaruh perhatian terhadap manfaat dari Value Engineering dan memasukkan kebutuhan V.E. kedalam kontrak tahapan perencanaan.

Aplikasi dari analisa fungsional ini diperlukan pada tahap – tahap tertentu pada proses perencanaan, dimulai dengan kriteria dan dilanjutkan sampai perencanaan pendahuluan (preliminary) dan tahap perencanaan akhir. Perlu diperhatikan bahwa usaha dari V.E. semacam ini harus dilakukan oleh personil yang sama sekali terpisah dari team perencanaan semula. Apabila didalam perusahaan perencanaan tersebut tidak mempunyai tenaga ahli yang mengerti V.E. ia perlu mengadakan training atau mendapatkan bantuan dari Value Consultant. Pada akhir dari tahap perencanaan ini, perencana biasanya diharuskan untuk menyampaikan laporan tentang usaha penghematan seluruhnya.

Biaya yang dibayarkan untuk aktifitas-aktifitas ini berdasarkan pada tingkatan usahanya, kecuali untuk training, melampui dan diatas dari usaha dan biaya perencanaan normal. Perlu diketahui bahwa perencanaan dengan memberikan

tentunya hal ini tergantung dari kepercayaan dari pemilik proyek bahwa ia akan mendapatkan hasil yang lebih baik dengan mengaplikasikan Value Engineering, Dapat pula pemilik proyek mendapatkan bantuan dari Value Consultant atau melakukan Value study itu dengan kemampuan teamnya sendiri, Hal demikian ini sering dilakukan oleh Departemen-Departemen pemerintahan.

5.2.8.3 Value Engineering Tahap Pelaksanaan.

Perencanaan dapat pula menyertakan suatu Value Engineering Incentive Clause dalam dokumen yang dipersiapkan. Ide ini untuk memberikan manfaat bagi pemilik – proyek dari pengalaman praktek yang dimiliki oleh kontraktor dan mendorongnya dengan bantuan dari Value Engineering Consultant. Untuk menyampaikan Value Engineering Change Proposal (VECPS) yang akan menghemat biaya tanpa mengurangi dan mempengaruhi baik lingkup pekerjaan maupun kwalitas dari proyek. Sebagai insentive, kontraktor dengan bantuan V.E consultant memperoleh 50% dari hasil penghematan yang dihasilkan.

Bagaimanapun perlu diingat bahwa kepetingan yang terbaik bagi pemilik proyek akan dilayani dengan jalan membuka semua kemungkinan untuk meningkatkan nilai, termasuk pula ide-ide yang berasal dari kontraktor. Perencana juga harus memahami bahwa ia melakukan pengontrolan lengkap terhadap perencanaannya dan harus sejalan dengan perubahan perubahan yang diusulkan itu. Kesepakatan ini hanya dapat dinyatakan setelah ia meneliti setiap usulan itu secara detail, usaha penelitian ini perlu diberikan pembayaran. lebih jauh, apabila usulan tersebut memerlukan perencanaan kembali, perencana harus dibayar untuk tambahan usaha yang diberikannya.

5.2.8.4 Kode Etik

Pembahasan hasil perencanaan yang dibuat oleh Team Perencana oleh V.E Consultant atau usulan yang disampaikan oleh Kontraktor dengan bantuan V.E. Consultant yang berupa Value Engineering Change Proposal mengakibatkan perencana-perencana sangat protektif dan menganggap bahwa hal yang demikian ini melanggar code ethic.

Engineers. (NSPE). Kedua organisasi profesi tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang membuatnya menjadi jelas, bahwa dengan adanya standards of ethical practise, pembahasan hasil pekerjaan dari satu konsultan oleh konsultan yang lain adalah diperkenankan dan dapat diterima. Ketentuan umum yang perlu dipenuhi adalah konsultan yang membuat perencanaannya harus mempunyai pandangan positif tanpa motif jahil.

Dalam buku “Creative Control of Building Costs” oleh Norman Foster, AIA, dijelaskan bahwa dengan adanya alternatif-alternatif value engineering, beberapa perancana-perencana nampak sangat sensitif dan menganggapnya sebagai suatu kritik terhadap perencanaan-perencanaan dan dokumen-dokumennya. Pemilik proyek menaruh kecurigaan terhadap perencanaanya apabila kontraktor menghasilkan idee yang dapat menghemat biaya dan cukup besar. Reaksi-reaksi mengenai hal ini adalah kedua-duanya pemilik proyek dan perencana mempunyai pendangan picik.

Kita semua tidak mengetahuinya. Penghematan yang diusulkan oleh kontraktor mungkin berasal dari pengumpulan idee-idee dari sub-sub kontraktor mekanikal dan elektrikal, pelaksana-pelaksananya, dan estimator yang terlatih. Dengan memanfaatkan pengetahuan mereka tentang kondisi pekerjaan atau perbandingan harga-harga yang wajar yang diaplikasikan pada proyek, dapat diketahui bagian – bagian yang mungkin dapat menghasilkan penghematan yang cukup besar. Banyak aspek-aspek value engineering yang sangat penting bagi perencana dan perlu dimengrti bahwa perencana akan mempelajari dan memperoleh pandangan atas semua bagian-bagiam yang menyangkut faktor-faktor perencanaan. Biasanya juga disetujui bahwa biaya perencanaannya tidak akan dikurangi dengan hasil pengurangan valur engineering. Dengan demikian menjamin bahwa perencanaan harus dapat berpartisipasi dalam value engineering dengan antusias dan dengan memperhatikan kepentingan pemilik proyek.

Perencana harus melakukan penelitian yang akurat tentang kwantitas dan harga satuan yang dipergunakan oleh kontraktor dalam mengusulkan perubahan value engineering. Hendaknya tidak dianggap karena kontraktor akan memperoleh pembagian penghematan, maka kontraktor akan memperlihatkan jumlah penghematan yang maksimum. Sebagai contoh, apabila perhitungan kontraktor

menunjukkan penghematan $ 2.000, dan diusulkan menurut apa adanya, dengan bagian 50% akan didapatnya $ 1.000,-.

Namun, seandainya ia dapat mempermainkan kwantitas dan harga satuan dan mengusulkan suatu penghematan $ 1.800,- ia akan memperoleh $ 900,- ditambah $ 200 yang dihematnya sendiri, atau $ 1000,- seluruhnya. Tidak semua kontraktor bertindak demikian, namun perencana harus melakukan seluruh kemampuannya untuk menjamin bahwa pemilik proyek memperoleh penghematan yang semestinya.

Dokumen terkait