• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survey dan Pengukuran Topografi

Dalam dokumen e. Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja (Halaman 52-56)

Pekerjaan survey dan pengukuran topografi yang harus dilakukan dalam studi ini meliputi : Setting out intersection point dan pengukuran polygon

ngukuran profil memanjang dan melintang

Perhitungan dan penggambaran

Metode Pelaksanaan Di lapangan

Pemasangan Patok Kayu dan Bench Mark

Batas pengukuran dari rencana as bangunan adalah 300 m ke arah hilir dan 200 m ke arah hulu. Pengukuran tampang melintang setiap jarak 50 m kecuali sekitar as bangunan

ke hulu dan ke hilir sepanjan 50 m. Patok kayu (PK) dimana pada bagian ujung atas diberi paku ng serta diberi nomor referensi serta dibuat sketsanya. Bench Mark (BM) akan dipasang di sebelah kanan dan kiri pada rencana as bangunan yang telah ditentukan pada tempat yang aman dan terletak di atas tanah yang keras. Bench Mark (BM) tersebut dibuat dari beton bertulang (

x 100 cm ) dengan baut bagian atasnya.

Pengukuran Poligon Utama

Pengukuran polygon dilakukan untuk mendapatkan koordinat titik kontrol yang selanjutnya dipakai sebagai kerangka peta.

Peta pengukuran polygon dilakukan dengan persyaratan : dengan pengukuran polygon tertutup.

Alat yang digunakan adalah theodolite T2 untuk pengukuran sudut dan jarak.

Pengamatan matahari dilakukan sebagai control pengukuran sudut horizontal selain sebagai

Pembacaan sudut dilakukan 2(dua) seri (B/LB/LB/B)

Kesalahan penutup sudut < 300 VN dengan N = jumlah titik polygon Kesalahan linier jarak < 1/10.000

Jika areal pengukuran terlalu luas atau berbentuk tidak teratur maka dibuat polygon cabang

Merupakan polygon terikat sempurna pada kedua ujungnya dengan titik polygon utama Alat yang digunakan adalah Theodolite T2

Pembacaan sudut dilakukan 1(satu) seri (B/LB)

Kesalahan penutup sudut < 10√N dengan N = jumlah titik polygon Kesalahan linier jarak < 1/10.000

Pekerjaan survey dan pengukuran topografi yang harus dilakukan dalam studi ini meliputi :

arah hilir dan 200 m ke arah hulu. bangunan diukur setiap 5 m ke hulu dan ke hilir sepanjan 50 m. Patok kayu (PK) dimana pada bagian ujung atas diberi paku nsi serta dibuat sketsanya. Bench Mark (BM) akan dipasang di yang telah ditentukan pada tempat yang aman dan terletak di atas tanah yang keras. Bench Mark (BM) tersebut dibuat dari beton bertulang (

Pengukuran polygon dilakukan untuk mendapatkan koordinat titik kontrol yang selanjutnya

Alat yang digunakan adalah theodolite T2 untuk pengukuran sudut dan jarak.

Pengamatan matahari dilakukan sebagai control pengukuran sudut horizontal selain sebagai

Jika areal pengukuran terlalu luas atau berbentuk tidak teratur maka dibuat polygon cabang

C. Pengukuran Sipat Datar

Pengukuran sipat datar dilakukan untuk mendapatkan elevasi titik pemasok dan control BM di lapangan, dengan ketentuan sebagai berikut : • Pengukuran harus melalui titik

• Pengukuran dilakukan pergi

• Alat ukur yang dipakai adalah waterpass tipe otomatis

• Pembacaan rambu ukur dilakukan pada 3(tiga) benang (Ba, Bt, Bb) dan memenuhi 2 Bt = Ba + Bb

• Kesalahan penutup beda tinggi harus lebih keci dalam Km.

D. Pengukuran Situasi Detail

Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran topografi pada rencana lokasi embung dan tempat

memakai alat theodolite T0.

2. Formula Yang dipergunakan untuk Topografi

A. Perataan Kerangka Tampang

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan teliti, maka dalam perhitungan dilakukan dengan metode perataan. Adapun dalam pelaksanaan perhitungan perataan dipilih dengan metode perataan Bowdit.  Perhitungan Perataan Waterpass

Rumus-rumus perhitungan perataan waterpass yang dipakai sebagai berikut : h(n) = h’(n) = Σh = Σh’ = b = Dimana :

h(n) = Selisih tinggi antara titik n dan (n 1) diukur pergi BT(n) dan

BT(n-1) = Bacaan pada rambu diukur pergi h’(n) = Selisih tinggi antara titik n dan (n BT’(n) dan

BT’(n-1) = Bacaan pada rambu uku diukur pergi

L = Jarak pengukuran per seksi yang diukur pergi pulang b = Besarnya koreksi yang diberikan pada tiap

n = Jumlah titik

Pengukuran sipat datar dilakukan untuk mendapatkan elevasi titik-titik polygon rencana saluran pemasok dan control BM di lapangan, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pengukuran harus melalui titik-titik polygon rencana saluran dan BM yang Pengukuran dilakukan pergi-pulang secara double stand

Alat ukur yang dipakai adalah waterpass tipe otomatis

Pembacaan rambu ukur dilakukan pada 3(tiga) benang (Ba, Bt, Bb) dan memenuhi 2 Bt = Ba

Kesalahan penutup beda tinggi harus lebih kecil dari 10√D mm, dengan D = jumlah jarak

Pengukuran Situasi Detail

Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran topografi pada rencana lokasi embung dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu, dipakai metode tachimetri ser memakai alat theodolite T0.

Formula Yang dipergunakan untuk Perhitungan, Penggambaran dan Pengukuran

Perataan Kerangka Tampang

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan teliti, maka dalam perhitungan dilakukan dengan metode Adapun dalam pelaksanaan perhitungan perataan dipilih dengan metode perataan Bowdit. Perhitungan Perataan Waterpass

rumus perhitungan perataan waterpass yang dipakai sebagai berikut : BT(n) belakang - BT(n-1) muka

BT’(n’) belakang - BT’(n-1- muka h (1) + h (2)+ h(3) + ………..h (n) h ‘(1) + h’(2) + h’(3) + ………..h’ (n) (Σh -Σh)/2n

Selisih tinggi antara titik n dan (n 1) diukur pergi

Bacaan pada rambu diukur pergi

tinggi antara titik n dan (n-1) diukur pulang

Bacaan pada rambu uku diukur pergi

Jarak pengukuran per seksi yang diukur pergi pulang Besarnya koreksi yang diberikan pada tiap-tiap titip Jumlah titik-titik

titik polygon rencana saluran

titik polygon rencana saluran dan BM yang terpasang

Pembacaan rambu ukur dilakukan pada 3(tiga) benang (Ba, Bt, Bb) dan memenuhi 2 Bt = Ba

D mm, dengan D = jumlah jarak

Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran topografi pada rencana tempat lain yang dianggap perlu, dipakai metode tachimetri serta

Perhitungan, Penggambaran dan Pengukuran

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan teliti, maka dalam perhitungan dilakukan dengan metode Adapun dalam pelaksanaan perhitungan perataan dipilih dengan metode perataan Bowdit.

 Perhitungan Polygon

Untuk mendifiniskan besaran titik polygon digunakan rumus sebagai berikut :

Dimana :

Titik1 = diketahui koordinatnya (X Ttitik2 = ditentukan koordinatnya α 12 = azimuth sisi poligon 1 D12 = jarak sisi poligon 1

Salah penutup sudut untukkring poligon tertutup didapatkan dari hitungan sebagai berikut :

Toleransi kesalahan penutup sudut :

Toleransi kesalahan linier polygon

Dimana :

fβ = salah penutup sudut fx = Σ Ji Sin α

fy = Σ Ji Cos α β = sudut polygon α = Azimuth Ji = Jarak ke sisi n = jumlah titik poligon

Dengan pertimbangan pengukuran sudut dan jarak mempunyai ketelitian yang seimbang, maka hasil ukuran poligon dihitung dengan menggunakan metode Bowdit sebagai berikut :

- Patokan dulu kesalahan sudut sudut rupa - Koreksi diberikan pada jarak absis dan ordinat

Kx Dimana : X = (J. sin α) x (x akhir Y = (J. sin α) x (x akhir Ji = Jarak ke sisi I = 1, 2, 3, …..

Untuk mendifiniskan besaran titik polygon digunakan rumus sebagai berikut : X2 = x1 + D12 Sinα 12

X2 = x1 + D12 Cos α 12

diketahui koordinatnya (X1, X1) ditentukan koordinatnya azimuth sisi poligon 1- 2 jarak sisi poligon 1 – 2

Salah penutup sudut untukkring poligon tertutup didapatkan dari hitungan sebagai berikut : fβ = (β1 + β2 + β3 + …. + βn)n(n-2). 180

kesalahan penutup sudut :

fβ = 20” √n Toleransi kesalahan linier polygon :

fe =

√ [ fx2 + fy2 ] ---

J

= salah penutup sudut

pengukuran sudut dan jarak mempunyai ketelitian yang seimbang, maka hasil ukuran poligon dihitung dengan menggunakan metode Bowdit sebagai berikut :

Patokan dulu kesalahan sudut sudut rupa Koreksi diberikan pada jarak absis dan ordinat

Ji Kx = --- . fx Ky = ΣJ ) x (x akhir - x awal) ) x (x akhir - x awal) Jarak ke sisi 1, 2, 3, …..

Untuk mendifiniskan besaran titik polygon digunakan rumus sebagai berikut :

Salah penutup sudut untukkring poligon tertutup didapatkan dari hitungan sebagai berikut :

pengukuran sudut dan jarak mempunyai ketelitian yang seimbang, maka hasil ukuran poligon dihitung dengan menggunakan metode Bowdit sebagai berikut :

Ji --- . fx

J = Jumlah jarak

 Perhitungan Tachymetri

Berdasarkan data ukur lapangan diperhitungan

embung dan situasi dengan menggunakan rumus tachymetri. - Jarak Datar

D(dat) = d(mir) x Cos D(mir) = (BA – BB) x 100 - Beda Tinggi ∆h = tg α x d(dat) - Elevasi H = H(dik) + ∆ Dimana : d(dat) = Jarak d(mir) = Jarak miring

α = Sudut miring atau zenith

BA dan BB = Bacaan rambu ukur atas dan bawah ∆h = beda tinggi

BT = Bacaan benang tengah T(i) = tinggi alat ukur

H = elevasi yang dicari H(dik) = elevasi yang diketahui

B. Penggambaran

1. Penggambaran tampang melintang lokasi

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1 dan merupakan gambar tampan alur sungai untuk lokasi embung.

Skala gambar yang dipakai adalah : - Jarak

- Vertikal

2. Penggambaran tampang memajang lokasi

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1 dan merupakan gambar tampang melintang alur sungai untuk lokasi embung.

- Jarak - Vertikal

3. Penggambaran situasi

Jumlah jarak

Perhitungan Tachymetri

Berdasarkan data ukur lapangan diperhitungan tampang melintang embung, memanjang embung dan situasi dengan menggunakan rumus tachymetri.

d(mir) x Cos2 h BB) x 100 (dat) – BT + T(i) ∆h Jarak datar Jarak miring

Sudut miring atau zenith

Bacaan rambu ukur atas dan bawah beda tinggi

Bacaan benang tengah tinggi alat ukur

elevasi yang dicari elevasi yang diketahui

Penggambaran tampang melintang lokasi bangunan.

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1 dan merupakan gambar tampan alur sungai untuk lokasi embung.

Skala gambar yang dipakai adalah :

= 1 : 2000 = 1 : 200

Penggambaran tampang memajang lokasi bangunan.

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1 dan merupakan gambar tampang melintang alur sungai untuk lokasi embung.

= 1 : 1000 = 1 : 100

tampang melintang embung, memanjang

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1 dan merupakan gambar tampang melintang

Penggambaran dilaksana embung.

Skala gambar yang dipakai, jarak 1 : 500

C. Deskripsi Bench Mark ( BM )

Bench mark (BM) yang harus terpasang di lokasi adalah sebanyak 2 buah, dan satu buah titik Control Point (CP) yang dapat diamati dari salah satu BM tersebut.

E.8.3 Survey Geologi dan Mektan

E.8.3.1 U m u m

Penyelidikan geologi meliputi daerah as. Penyelidikan geologi Teknik, mekanika Tanah yang dilakukan dilokasi as terutama meliputi pemetaan geologi permukaan,

fisik tanah dan batuaanya (pondasi), porositas serta kedalaman batuan dasar / batuan keras.

E.8.3.2 Penyelidikan Geologi Permukaan

Survey pemetaan ini dilakukan daerah embung dan lokasi genangan yang masing

dalam peta skala 1 : 1.000 dan peta skala 1 : 5. 000. Informasi yang dituangkan dalam peta geologi ini adalah penyebaran batuan secara lateral dengan jurus dan kemiringan lapisan, patahan, kekar kekar dan sumber mata air serta soil penutup. Sehi

diinterpretasikan mengenai keadaan geologi bawah permukaan, indentifikasi daerah rawan gerakan tanah yang kemudian dituangkan dalam peta kemiringan lereng.

A Peralatan 1). Kompas Geologi 2). Palu Geologi 3). Cairan HCL 0,1 N

4). Peta Geologi Regional Skala 1 : 250.000 5). Peta Rupa Bumi Skala 1 : 50.000

6). Peta Lokasi Rencana As Embung dan Peta Daerah Genangan. 7). Alat Tulus ( Busur, Penggaris, Pensil, Buku Catatan, Dll ). 8). Pita ukur

9). Kamera

10). Lup (Pembesaran 10X dan 20X)

Penggambaran dilaksanakan pada kertas ukuran A1dan merupakan gambar situasi lokasi

Skala gambar yang dipakai, jarak 1 : 500

Deskripsi Bench Mark ( BM )

Bench mark (BM) yang harus terpasang di lokasi adalah sebanyak 2 buah, dan satu buah titik Control yang dapat diamati dari salah satu BM tersebut.

Survey Geologi dan Mektan

Penyelidikan geologi meliputi daerah as. Penyelidikan geologi Teknik, mekanika Tanah yang dilakukan dilokasi as terutama meliputi pemetaan geologi permukaan, analisis geologi bawah permukaan, sifat fisik tanah dan batuaanya (pondasi), porositas serta kedalaman batuan dasar / batuan keras.

Dalam dokumen e. Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja (Halaman 52-56)

Dokumen terkait