• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABEL: 6.26 ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN SPAM

No Output Satuan Kebutuhan

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

1 Layanan Perkantoran

2 Peraturan Pengambangan Sistem Air Minum

Lap Jakstra

RISPAM

Perwali/regulasi - - -

3 Laporan Pembinaan Pelaksanaan Pengembangan SPAM

a. RISPAM Lap Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan

b. NSPK SPAM Lap Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan

4 Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM

Lap Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan

5 Percontohan Re Use dan Daur ulang Air minum

a. Kampanye Hemat Air Ls Alat kampanye Kampanye Kampanye +

pilot project

Kampanye + pilot project

Kampanye + pilot project b. Aktivitas reuse & daur ulang

air

Ls Sosialisasi Sosialisasi + Pilot project Sosialisasi + Pilot project Sosialisasi + Pilot project Sosialisasi + Pilot project 6 Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi

a. PDAM yang memperoleh

pembinaan

Ls b. Pengelola air minum non

PDAM yang memperoleh pembinaan

Ls

c. Laporan pra-studi kelayakan KPS

Ls Laporan FS

KPS

Promosi KPS KPS KPS

d. PDAM terfasilitasi untuk mendapatkan pinjaman Bank

Ls

e. Studi Alternatif Pembiayaan Ls Studi/ Laporan

7 SPAM Regional SPAM Regional Petanglong

Ls Perencanaan

Air Baku

Pembangunan IPA.

Unit Distribusi Unit Distribusi Unit Distribusi

8 SPAM Di kawasan MBR Ls peningkatan

pelayanan peningkatan pelayanan peningkatan pelayanan peningkatan pelayanan peningkatan pelayanan 9 SPAM di Ibu kota Kecamatan

(IKK) Ls peningkatan pelayanan + Penambahan Sumber air peningkatan pelayanan + Penambahan Sumber air peningkatan pelayanan + Penambahan Sumber air peningkatan pelayanan + Penambahan Sumber air peningkatan pelayanan 10 SPAM Perdesaan

a. PS Air Minum Perdesaan Ls

b. Pro Rakyat PDT Ls

Laporan Akhir VI - 43 6.3.3.3. Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Dasar perhitungan yang penting dalam penetuan kebutuhan air ini adalah proyeksi jumlah penduduk pelayanan. Proyeksi kebutuhan air juga didasari oleh beberapa asumsi yang diambil dari kriteria dan standar kebutuhan air dalam SK-SNI air minum. Dasar perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Dasar perhitungan perkotaan 1 liter/detik = 80 SR, setara dengan konsumsi air 150,0 liter/orang/hari, perdesaan 1 liter/detik = 200 KK setara dengan konsumsi air 60 liter/orang/hari

 Jumlah orang setiap sambungan diasumsikan sama dengan jumlah orang/KK yaitu 5 jiwa per sambungan

 Kebutuhan air non domestik diasumsikan sebesar 20% dari jumlah kebutuhan domestik  Kehilangan air ditargetkan dapat diturunkan secara berkala sampai dengan tahun 2030  Cakupan pelayanan ditingkatkan berdasarkan MDG’s, yaitu 75% tahun 2015 dan 100%

pada akhir tahun rencana 2021.

Perhitungan proyeksi kebutuhan air ini digunakan untuk perencanaan pengembangan SPAM Kota Pekalongan pada wilayah perkotaan. Horizontal perencanaan yang digunakan pada Rencana Induk SPAM Kota Pekalongan ini adalah sampai tahun 2030. Data proyeksi kebutuhan air pada masing – masing kecamatan menjadi dasar peningkatan pelayanan air minum.

a. Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah Perkotaan

Perhitungan proyeksi kebutuhan air ini digunakan untuk perencanaan pengembangan SPAM Kota Pekalongan pada wilayah pelayanan perkotaan. Kebutuhan air bersih wilayah pelayanan perkotaan sampai tahun 2030 dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada 4 Kecamatan yang termasuk dalam wilayah perkotaan.Wilayah teknis PDAM Kota Pekalongan telah mencapai sebagian wilayah dalam 4 Kecamatan tersebut.

TABEL: 6.27. Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah Pelayanan Perkotaan

No KECAMATAN Kebutuhan Air (liter/detik)

2013 2015 2030 1 Pekalongan Utara 140.14 148.18 229.37 2 Pekalongan Barat 166.14 177.09 271.91 3 Pekalongan Timur 117.42 124.15 192.18 4 Pekalongan Selatan 104.35 110.33 170.78 Jumlah 528.05 559.75 864.24

Sumber : Buku Laporan Akhir RISPAM, 2013

Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat peningkatan kebutuhan air pada masing – masing kecamatan. Oleh karena itu, peningkatan kebutuhan air di Kota Pekalongan sampai tahun 2030 sudah dapat dipenuhi dengan penurunan kebocoran sampai angka 20%. Proyeksi kebutuhan air yang disajikan pada tabel diatas adalah perkiraan air pada kondisi eksisting 2013, tahun pencapaian MDG’s 2015 dan tahun akhir rencana 2030. Pada tahun 2013 kebutuhan air wilayah pelayanan perkotaan sebesar 528.05 liter/detik. Kebutuhan air diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya mengikuti pola pertumbuhan penduduk masing – masing wilayah. Pada akhir tahun rencana kebutuhan air wilayah pelayanan perkotaan diperkirakan sebesar 864.24 liter/detik. Pola peningkatan kebutuhan air setiap tahun selama bentang horizontal perencanaan dapat dilihat pada gambar berikut.

Laporan Akhir VI - 44

Gambar 6.3. Grafik Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah Pelayanan Perkotaan

Dari gambar diatas terlihat grafik peningkatan kebutuhan air menunjukkan pola garis tidak linier. Pola grafik 2013 sampai 2030 tampak lebih curam, menunjukkan kebutuhan air dari tahun 2013 sampai 2030 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terkait dengan upaya pencapaian MDG's (Millenium Development Goal's) dengan target pelayanan SPAM tahun 2015 adalah sebesar 75%.. Pola grafik pada tahun 2015 sampai 2030 terlihat lebih datar sehingga menunjukkan peningkatan kebutuhan air yang tidak terlalu besar setiap tahunnya, yaitu sekitar 7,26 liter/detik.

Proyeksi pertumbuhan penduduk dan kebutuhan air minum di Kota Pekalongan terlihat pada. berikut

Laporan Akhir VI - 47

6.3.4 PROGRAM-PROGRAM DAN KRITERIA PENYIAPAN, SERTA SKEMA KEBIJAKAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SPAM

6.3.4.1.Program-Program Pengembangan SPAM

a) Program SPAM IKK

Kriteria Program SPAM IKK adalah:

1) Sasaran: IKK yang belum memiliki SPAM 2) Kegiatan:

- Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) - Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total 3) Indikator:

- Peningkatan kapasitas (liter/detik)

- Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM

b) Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Kriteria Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah: 1) Sasaran: Optimalisasi SPAM IKK

2) Kegiatan: Stimulan jaringan pipa distribusi maksimal 40% dari target total SR untuk MBR 3) Indikator:

- Peningkatan kapasitas (liter/detik)

- Penambahan jumlah kawasan kumuh/nelayan yang terlayani SPAM

c) Program Perdesaan Pola Pamsimas

Kriteria Program Perdesaan Pola Pamsimas adalah: 1) Sasaran: IKK yang belum memiliki SPAM 2) Kegiatan:

- Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) - Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total 3) Indikator:

- Peningkatan kapasitas (liter/detik)

- Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM

d) Program Desa Rawan Air/Terpencil

Kriteria Program SPAM IKK adalah:

1) Sasaran: Desa rawan air, desa miskin dan daerah terpencil (sumber air baku relatif sulit) 2) Kegiatan: Pembangunan unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama

3) Indikator: Penambahan jumlah desa yang terlayani SPAM

Selanjutnya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengacu pada Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang disusun berdasarkan:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota; 2. Rencana pengelolaan Sumber Daya Air; 3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM;

4. Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat; 5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangan SPAM.

Laporan Akhir VI - 48

6.3.4.2.Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)

Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintah Kota adalah sebagai berikut:

1. Tersedia Rencana Induk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 /2005 Pasal 26 ayat 1 s.d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana Induk Pengembangan SPAM.

2. Tersedia dokumen RPI2JM bidang Cipta Karya 3. Tersedia studi kelayakan/justifikasi teknis dan biaya

- Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan kapasitas ≥ 20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar ≥ 250 mm

- Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm;

- Justifikasi Teknis dan Biaya: Penambahan kapasitas ≤ 10 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar ≤ 150 mm;;

4. Tersedia DED/Rencana Teknis (sesuai Permen No. 18/2007) 5. Ada indikator kinerja untuk monitoring

- Indikator Output: 100 % pekerjaan fisik

- Indikator Outcome: Jumlah SR/HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang sama

6. Tersedia lahan/ada jaminan ketersediaan lahan

7. Tersedia Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan sistem yang akan dibangun

8. Institusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/PDAB, UPTD atau BLUD)

9. Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan/ kesiapan menyediakan syarat-syarat di atas.

6.3.4.3.Skema Kebijakan Pendanaaan

1. Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Adapun skema kebijakan pendanaan Pengembangan SPAM dapat dilihat pada tabel berikut