• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 1 Contoh-contoh Metode Dalam Konsultasi Publik

Metode KP Rumusan Tujuan (Contoh) Partisipan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Total

1. Diskusi Kelompok Terfokus /FGD

Menggali pendapat atau masukan terhadap masalah,

kondisi , isu atau kebijakan pendidikan tertentu Kelompok warga yang homogen, kelompok pakar, para pemangku kepentingan kunci yang terkena dampak kebijakan tersebut.

2 jam – 1 hari 2 – 3 bulan

2. Jajak pendapat Untuk mengetahui respons/tanggapan masyarakat terhadap isu tertentu, masalah, kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah

Warga/masyarakat 1 bulan /tentatif tergantung pada kebutuhan

1bulan/tentatif tergantung pada kebutuhan 3. Lokakarya Kesepahaman bersama antara pemangku kepentingan

mengenai masalah dan solusi. Pemangku kepentingan memberi masukan untuk penyusunan dokumen kebijakan yang akan diibahas.

Seluruh pemangku kepentingan yang relevan dengan isu atau kebijakan yang dilaksanakan

5 jam bisa 1-3

hari Disesuaikan dengan kebutuhan

4. Musyawarah

Warga Mengambil keputusan bersama yang melibatkan warga berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan Warga 1 hari Disesuaikan dengan kebutuhan 5. Talkshow di

Radio/ Televisi Lokal

Mengumpulkan informasi masukan pendapat dari masyarakat mengenai program atau kegiatan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah

Sosialisasi dan penampungan aspirasi masyarakat

Pemangku kepentingan, warga dan

pemerintah 2-3 jam Disesuaikan dengan kebutuhan

6. Road Show Meminta tanggapan dan masukan mengenai program/kegiatan yang akan dilaksanakan

Pemangku kepentingan, warga dan

pemerintah 1-2 jam per kunjungan ke

stake holder

Disesuaikan dengan kondisi

123 UNIT 7: Persiapan Konsultasi Publik

2. Tujuan

Tujuan disusunnya kerangka acuan Konsultasi Publik adalah agar Tim Pemerataan dan Penataan Guru:

a. Memahami konsep tentang dan penerapan konsultasi publik dalam proses penyusunan kebijakan.

b. Memahami bentuk-bentuk konsultasi publik

c. Mengidentifikasi pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam konsultasi publik d. Melaksanakan konsultasi publik.

3. Pelaksana Konsultasi Publik

Pelaksana Konsultasi Publik adalah Tim Pengambil Kebijakan Pemerataan dan Penataan Guru.

4. Tahapan Pelaksanaan Konsultasi Publik

Tahapan pelaksanaan konsultasi publik terdiri atas tiga tahapan, yaitu Persiapan, Pelaksanaan, dan Pascapelaksanaan.

A. Persiapan

Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan konsultasi publik antara lain adalah: (1) Merancang metode konsultasi publik dan beberapa aspek yang harus dipecahkan:

 Formulasi kebijakan yang dikonsultasikan (dalam bentuk makalah atau presentasi)  Tujuan dan keluaran dari kebijakan yang dikonsultasikan

 Daftar pertanyaan kunci  Waktu dan tempat

(2) Mengidentifikasi stakeholder yang diundang dalam Konsultasi Publik (3) Menyusun agenda/jadwal kegiatan (Contoh dalam Tabel 2)

(4) Menyusun personil yang terlibat dalam pelaksanaan Konsultasi Publik. Penyelenggara harus memastikan siapa yang menjadi fasilitator, perekam dokumen (notulis), tim perumus.

(5) Menyiapkan perlengkapan konsultasi publik. Beberapa alat bantu, perlengkapan, dan media seperti alat perekam (recorder), kertas plano, dan materi-materi harus sudah disiapkan pada tahap ini.

(6) Menyiapkan ruang untuk Konsultasi Publik. Pemandu harus memastikan bahwa ruangan ditata sedemikian rupa sehingga sesuai dengan metode serta antar peserta dapat saling memandang dan mendengar. Tempa harus mudah dijangkau peserta dan nyaman.

124 UNIT 7: Persiapan Konsultasi Publik

B. Peserta

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Kemenag, Bappeda, Tenaga Pendidik, Orang Tua Siswa, Dewan Pendidikan, PGRI, Pemerhati Pendidikan Anak, LSM Pendidikan, Dunia Usaha dan Industri ,dan pihak lain yang terkait.

C. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam Konsultasi Publik tergantung pada metode yang dipilih. Secara umum kegiatan yang dilakukan tersusun atas kegiatan sebagai berikut.

(1) Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan, formulasi kebijakan yang dikonsultasikan, dan keluaran. Tekankan bahwa keterlibatan aktif peserta sangat menentukan keberhasilan konsultasi publik. Catatan: sebelum Unit1 sebaiknya dilakukan sesi perkenalan. Perkenalan diantara peserta akan membantu proses dan suasana lebih nyaman.

(2) Menyadarkan akan pentingnya penataan dan pemerataan guru melalui tayangan video good practices.

(3) Membahas dan mendiskusikan formulasi kebijakan satu demi satu sesuai panduan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pastikan bahwa seluruh pertanyaan dapat terjawab. Beri kesempatan kepada seluruh peserta untuk menjawab dan memberi tanggapan.

Contoh Pertanyaan Kunci Konsultasi Publik Kebijakan Penataan dan Pemerataan Guru: a. Berdasarkan gambaran profile distribusi guru telah dirumuskan isu-isu strategis,

Apakah isu strategis yang dirumuskan merupakan isu yang harus segera dipecahkan?

b. Bagaimana formulasi kebijakan untuk memecahkan isu-isu strategis tersebut?

c. Program apa saja yang perlu dijalankan berkaitan dengan kebijakan Pemerataan dan Penataan Guru terkait dengan formulasi kebijakan yang telah disusun?

(4) Merumuskan Kesimpulan. Setelah semua pertanyaan terjawab dan informasi-informasi penting terjaring, tutuplah diskusi. Sampaikan kesimpulan sementara atau hal-hal penting yang muncul selama proses diskusi.

Tabel 2 Contoh Jadwal Konsultasi Publik Penataan dan Pemerataan Guru No Waktu Kegiatan PIC

Hari 1

1 08.00-08.30 Pembukaan dan Pengarahan Bupati/Walikota

2 08.30-08.50 Good practices penataan dan pemerataan

125 UNIT 7: Persiapan Konsultasi Publik

3 08.50-09.40 Paparan hasil analisis distribusi guru, isu

strategis, rekomendasi rumusan kebijakan Ketua Tim Penataan dan Pemerataan Guru

4 09.40-10.00 Rehat DC Kab/Kota

5 10.00-11.15 Diskusi kebijakan penataan dan

pemerataan guru Fasilitator

11.15-11.45 Perumusan hasil konsultasi publik Tim perumus

6 11.45-12.00 Penutupan Panitia

D. Pasca Pelaksanaan

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh fasilitator pasca kegiatan Konsultasi Publik, yaitu:

(1) Menganalisis masukan-masukan dari Konsultasi Publik. Kegiatan analisis ini meliputi pemilahan masukan berdasarkan tema-tema tertentu, mencari hubungan atau pola antar berbagai kategori masukan, serta menafsirkan maknanya;

(2) Menuangkan temuan dan hasil analisis dalam laporan.

(3) Menggunakan hasil konsultasi publik untuk penyusunan kebijakan.

5. Teknis Penyelenggaraan A. Tempat dan Waktu

Tempat dilaksanakannya konsultasi publik tidak ada batasan, tetapi sebaiknya merupakan tempat yang mudah diakses peserta, nyaman, bebas berbicara, dan membangun suasana yang mendukung proses konsultasi publik. Pengaturan tempat dan kursi sebaiknya diatur dalam suasana kelompok (lingkaran atau huruf U) sehingga semua peserta bisa saling melihat dan berinteraksi akrab.

B. Fasilitator

Fasilitator Konsultasi Publik paling tidak memiliki 2 jenis kemampuan: (1) kemampuan atau penguasaan terhadap konsep, prinsip dan cara kerja metode; (2) Kemampuan penguasaan terhadap substansi dari topik diskusi; (3) Penguasaan teknis fasilitasi diskusi; (4) Kemampuan menulis laporan FGD.

C. Media dan Alat Bantu

Alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan metode Konsultasi Publik. Misalnya dalam FGD lazim diperlukan alat tulis standar (kertas, ballpoint, pensil, metaplan, kertas plano, spidol), alat perekam (tape recorder, kaset, kamera, dan tulisan tentang pokok-pokok materi yang didiskusikan (handout).

126 UNIT 7: Persiapan Konsultasi Publik

Lembar Kerja Peserta 3.1

Formulasi Kebijakan : ... Metode Konsultasi Publik : ...

Komponen yang disiapkan Rincian 1. Peserta yang diundang 2. Agenda/jadwal 3. Perlengkapan 4. Tempat 5. Tim pelaksana Fasilitator : ... Notulis : ... Tim perumus : ... 6. ... 7. ...

127 UNIT 7: Persiapan Konsultasi Publik