• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar

Seiring diterbitkannya Peraturan Bersama (Perber) 5 Menteri (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS, yang mengamanatkan bahwa Bupati/Walikota bertanggung jawab dan wajib melakukan penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota yang kelebihan dan kekurangan guru PNS. Disamping itu, Bupati/Walikota memiliki kewajiban untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS untuk penataan dan pemerataan guru PNS antar satuan pendidikan, antar jenjang, dan antar jenis pendidikan di wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangannya.

Pendanaan penataan dan pemerataan guru PNS (PPGP) antar satuan pendidikan, antar jenjang, atau antarjenis pendidikan antar kabupaten/kota, atau antar provinsi pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota dibebankan pada APBD kabupaten/kota sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Analisis DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) dilakukan Dinas Pendidikan selama pelaksanaan Workshop 1-PPGP dan pasca pendampingan telah menghasilkan temuan/fakta/informasi terkait dengan penataan dan pemerataan guru, seperti distribusi sekolah yang kelebihan atau kekurangan guru, kecukupan guru mata pelajaran, rasio siswa terhadap guru, jumlah sekolah dengan jumlah murid sedikit, rasio siswa per rombongan belajar dan guru yang akan pensiun. Hasil analisis ini kemudian dirumuskan dalam isu strategis pendidikan. Isu strategis tersebut akan menghasilkan tindakan-tindakan berupa alternatif/opsi kebijakan. Sebagian opsi kebijakan tidak memerlukan biaya, sebagian lainnya memerlukan biaya, sehingga kebijakan ini akan berdampak pada anggaran. Kebijakan yang berdampak pada anggaran perlu dianalisis lebih lanjut agar dapat dihitung biaya yang diperlukan dalam implementasi kebijakan tersebut.

82

UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran Dalam unit ini peserta akan memfokus diri pada penghitungan biaya dan ketersediaan anggaran terhadap pilihan alternatif kebijakan untuk mengatasi masalah penataan dan pemerataan guru. Lokus penghitungan anggaran ini tidak bermuara penuh pada jumlah pendidik yang diadakan, tetapi untuk menggeser alokasi penggunaan anggaran belanja pegawai ke arah belanja modal atau operasional bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, dan apabila telah mencukupi dapat digeserkan pada unit pelayanan publik lainnya, seperti kesehatan, kependudukan, fasilitas umum, dan sebagainya.

Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah:

1. Menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk melaksanakan alternatif kebijakan yang dipilih

2. Menghitung ketersediaan dana APBD yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan dana tersebut

Pertanyaan Kunci

1. Berapa dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan masing-masing alternatif kebijakan yang telah dipilih?

2. Bagaimanakah cara menghitung kebutuhan anggaran untuk menetapkan kebijakan yang dapat mengatasi isu strategis?

3. Bagaimanakah cara menghitung ketersediaan anggaran untuk sektor pendidikan?

a. Pengumpulan data APBD Perubahan/Penetapan (3 tahun terakhir), Rekapitulasi Penjabaran APBD terkait Urusan Pendidikan 3 tahun terakhir, dan Rekapitulasi DPA Dinas Pendidikan 3 tahun terakhir

b. Input Data sederhana Dalam Microsoft Excell c. Menghitung dana diskresi sektor pendidikan

4. Bagaimana membuat kecenderungan ketersediaan anggaran sektor pendidikan?

Analisis kecenderungan dengan menggunakan 2 pendekatan yaitu rata-rata dan acremental

 Pendekatan rata-rata dengan cara menggunakan rata-rata dana deskresi terhadap APBD dan atau Belanja Sektor Pendidikan (dipilih sesuai kesepakatan yang logis) selama 3 tahun terakhir yang dirata-ratakan.

83 UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran

 Pendekatan acremental dengan cara menggunakan persentase kenaikan tahun pertama ke tahun kedua dijumlahkan dengan persentase kenaikan tahun kedua ke tiga dan dirata-ratakan, kemudian ditambahkan kenaikan inflasi rata-rata 3 tahun terakhir.

 Selanjutnya peserta melakukan identifikasi kemungkinan opsi kebijakan yang dapat diambil dalam penataan dan pemerataan guru

5. Bagaimana memilih opsi kebijakan yang dapat diimplementasikan terkait dengan kemampuan anggaran yang tersedia ?

Petunjuk Umum

Pada dasarnya unit ini dibagi menjadi tiga bagian: (1) penghitungan ketersediaan dana sektor pendidikan; (2) menghitung kecenderungan ketersediaan anggaran, dan (3) menghitung kebutuhan anggaran yang disediakan untuk memilih dan menetapkan opsi kebijakan, namun demikian ketiga bagian tersebut dilakukan dalam satu kegiatan. Template excel sederhana telah disiapkan sehingga setiap peserta pelatihan dengan mudah melakukan input dalam template untuk menghitung ketersediaan anggaran dan kecenderungan ketersediaan anggaran. Kendala utama dalam melakukan kegiatan ini adalah dalam tahap pengumpulan data, karena sumber data tidak semua tersedia di SKPD Dinas Pendidikan, namun tersebar di Bappeda atau BPKKD (APBD), Dinas Pendidikan atau SKPD lainnya. Langkah awal untuk mengantisipasi masalah ketersediaan data keuangan yang terkait dengan pendidikan adalah dengan melakukan: (1) identifikasi ketersediaan sumber data keuangan, (2) koordinasi dengan SKPD terkait yang mengalokasikan anggaran sektor pendidikan, (3) melakukan input data dan melakukan penghitungan ketersediaan dana. Untuk menghitung kebutuhan anggaran disetiap opsi kebijakan, USAID PRIORITAS telah menyiapkan Template excel sederhana sehingga setiap peserta pelatihan dengan mudah melakukan input dalam template. Kendala utama dalam melakukan perhitungan kebutuhan anggaran adalah opsi-opsi kebijakan yang disusun telah sesuai untuk mengatasi isu strategis, karena sebuah isu strategis seringkali lebih dari 3-4 opsi kebijakan.

84

UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran

Sumber dan Bahan

1. Paparan 1: Penghitungan Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan dan Penghitungan trend/kecenderungan Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan dan kemungkinan opsi kebijakan penataan dan pemerataan guru

2. Paparan 2: Penghitungan Kebutuhan Pembiayaan untuk menetapkan opsi kebijakan PPGP

3. Data sekunder:

a. Ringkasan Perubahan APBD 2011 dan 2012 serta Penetapan 2013

b. Rincian DPA Perubahan untuk BL dan BTL Tahun 2011 dan 2012, serta DPA Penetapan BL dan BTL Tahun 2013

c. Output excel tentang kecukupan guru (kelebihan dan kekurangan), pensiun guru, dll

d. Hasil print out alternative strategi 4. Notebook + LCD/Proyektor + Sound System 5. Handout.

Waktu

Penyelenggaraan sesi ini adalah selama 150 menit, tetapi dibagi menjadi tiga kelompok:

Ringkasan Sesi

Introduction - 10’ Latar Belakang Tujuan Garis Besar Langkah-langkah Connection – 15’ Sharing pengalaman menghitung Kebutuhan Dana dan Ketersediaan dana dalam implementasi keijakan Application – 105’ Paparan cara Penghitungan Kebutuhan dan Ketersediaan dana, dilanjutkan dengan praktik dan diskusi kelompok Reflection – 15’ Periksa ketercapaian tujuan Ungkap/ Tulis hal yang masih menjadi permasalah-an Extension – 5’ Menindak-lanjuti unit 6 dengan praktik mandiri berdasarkan data kabupaten/ kota yang akurat dan baru.

85 UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (10 menit)

Fasilitator membuka kegiatan unit ini dengan mengucapkan salam. Sebelum memulai paparan, secara ringkat Fasilitator menerangkan latar belakang, tujuan, dan pertanyaan kunci Unit 6.

Connection (15 menit)

Pada tahap ini fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan pengalamannya, tentang menghitung kebutuhan anggaran terhadap implementasi kebijakan. Kegiatan cukup dengan tanya jawab interaktif berdasar pengalaman peserta.

Berdasarkan kegiatan tersebut, selanjutnya fasilitator menjelaskan bahwa dalam sesi ini akan diperkenalkan dan latihan melakukan penghitungan dampak anggaran untuk implementasi kebijakan, meliputi:

1. Menghitung kebutuhan anggaran pendidikan sebagai dampak penetapan kebijakan

2. Menghitung ketersediaan anggaran sektor pendidikan

3. Menganalisis kecenderungan ketersediaan anggaran sektor pendidikan.

Application (105 menit)

Application (10-20 menit)

Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, satu kabupaten/kota satu kelompok. Bila dimungkinkan terdapat fasilitator pendamping untuk setiap kelompok, tetapi bila kurang maksimal satu pendamping untuk dua kelompok. Sesi application ini terdiri atas 3 bagian, masing-masing berisi enjelasan cara penghitungan disertai contoh dan latihan.

Bagian I

Fasilitator memberikan penjelasan bagaimana cara melakukan penghitungan kebutuhan anggaran pendidikan sebagai dampak penetapan opsi kebijakan dalam penataan dan pemerataan guru. Setelah penjelasan peserta diberi materi (Handout 6.1) untuk dibaca dan sebagai panduan untuk latihan.

I

C

86

UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran Peserta selanjutnya latihan melakukan input data terkait dengan opsi kebijakan dalam

template yang tersedia seperti dalam LK 6.1. Selanjutnya peserta menghitung

kebutuhan anggaran untuk setiap alternatif kebijakan (gunakan LK 6.2).

Setelah praktik input sudah selesai, peserta pelatihan dapat mengetahui, (a) berapa jumlah kebutuhan dana per kebijakan, (b) urutan kebijakan (jika ada beberapa kebijakan) berdasarkan anggaran dan urgensinya.

Bagian II

Pada Bagian II Fasilitator akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana langkah-langkah melakukan penghitungan ketersediaan anggaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan kebijakan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang penghitung ketersediaan anggaran, maka peserta terlebih dahulu perlu dibaca Handout 6.2. Peserta melakukan input data keuangan dalam template yang tersedia seperti tertera dalam LK 6.3. Data yang digunakan adalah APBD Kabupaten/Kota 3 tahun terakhir, Belanja Sektor Pendidikan Kabupaten/Kota 3 tahun terakhir, Ringkasan Belanja Sektor Pendidikan. Tim Kebijakan kabupaten/kota harus menghitung dengan data kabupaten/kota sendiri. Namun, jika tidak tersedia data, Fasilitator boleh menyediakan data untuk simulasi.

Manfaat data keuangan tersebut digunakan oleh peserta untuk menghitung: 1. Berapa % belanja sektor pendidikan dibandingkan dengan APBD

2. Berapa % digunakan untuk jenis belanja yaitu belanja gaji, modal dan operasional

3. Dana diskresi sektor pendidikan, yang dapat digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan (optional)

4. Kecenderungan belanja pendidikan selama 3 tahun dan alokasi jenis belanja. Peserta selama melakukan input data dan penghitungan akan dipandu oleh fasilitator. Setelah praktik input sudah selesai, peserta pelatihan dapat mengetahui, (a) berapa jumlah ketersediaan dana (diskresi) untuk sektor pendidikan dan (b) persentase dana diskresi terhadap APBD dan Belanja Sektor Pendidikan, dalam tiga tahun terakhir. Ketersediaan anggaran yang dihitung di atas adalah anggaran yang terdapat dalam tiga tahun terakhir.

Bagaimana menghitung dana untuk tiga tahun yang akan datang? Ketersediaan anggaran dihitung berdasarkan proyeksi tiga tahun terakhir. Ada dua metode yang digunakan yaitu Rata-rata dan Acremental. Fasilitator menjelaskan perhitungan proyeksi ketersediaan dana diskresi sektor pendidikan dengan dua metode tersebut.

 Untuk skenario pertama, penghitungan ketersediaan berdasarkan rata-rata. Fasilitator memandu peserta untuk mencatat dan menghitung: (a) rata-rata

87 UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran

persentase ketersediaan dana (dana diskresi) terhadap APBD atau Belanja Sektor Pendidikan setiap tahun; (b) purata persentase ketersediaan dana selama 3 tahun; (c) kecenderungan ketersediaan dana.

 Selanjutnya skenario kedua, penghitungan ketersediaan anggaran secara acremental, fasilitator memandu peserta untuk mencatat dan menghitung: (a) persentase kenaikan ketersediaan dana tahun pertama dan kedua, serta persentase kenaikan tahun kedua dan ketiga, (b) rata-rata persentase kenaikan ketersediaan dana ditambahkan rata-rata inflasi 3 tahun terakhir. Kesemua kegiatan ini dikerjakan peserta dalam LK 6.4.

Bagian III

Fasilitator menugaskan peserta untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan ketersediaan dana berdasarkan opsi kebijakan yang sudah dipilih. Ketersediaan dana bisa dari dana diskresi maupun sumber-sumber lain misalnya APBD Provinsi dan APBN. Gunakan Lembar Kerja 6.5.

Tahap Application ditutup dengan diskusi kelompok dan paparan hasil kelompok.

Reflection (10 menit)

 Fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan hasil praktik penghitungan kebutuhan anggaran per opsi kebijakan, apakah ada kendala dalam melakukan penghitungan? Bagaimana cara mengatasinya? Apakah diperlukan penguatan bagian tertentu dalam penghitungan?

 Fasilitator mengajak peserta untuk merefleksikan hasil praktik penghitungan ketersediaan anggaran, apakah ada kendala dalam melakukan penghitungan? Bagaimana cara mengatasinya? Apakah diperlukan penguatan bagian tertentu dalam penghitungan?

 Fasilitator mengajak peserta untuk merefeksikan hasil praktik penghitungan kecenderungan ketersediaan anggaran ada kendala dalam melakukan penghitungan? Bagaimana cara mengatasinya? Apakah diperlukan penguatan bagian tertentu dalam penghitungan, apakah perlu verifikasi atau tambahan item dalam menetapkan skenario? Bagiamana opsi awal kebijakan yang mungkin untuk penataan dan pemerataan guru apakah sudah sesuai?

Dalam refleksi ini Fasilitator menyampaikan bahwa hasil ini merupakan skenario tetapi berbasis data keuangan yang valid, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih opsi kebijakan penataan dan pemerataan guru.

88

UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran

Extention (10 menit)

Merujuk hasil refleksi, fasilitator mengambil kesimpulan apakah yang akan dilakukan peserta dalam waktu Extention yang tersedia:

1. Melakukan pengulangan penghitungan kebutuhan anggaran sebagai dampak penetapan opsi kebijakan

2. Melakukan pengulangan/pendalaman penghitungan ketersediaan anggaran 3. Melakukan perbaikan skenario ketersediaan anggaran

Selain itu, fasilitator harus mengajak peserta untuk mau secara mandiri melakukan penghitungan ulang semua kegiatan yang telah dilakukan. Dalam tahap ini fasilitator harus mencatatnya apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki penghitungan ini, dan disampaikan dalam Rencana Tindak Lanjut

Fasilitator menutup acara dengan mengajak peserta untuk mencermati kembali konsep penghitungan ketersediaan anggaran sektor pendidikan.

Pesan Utama

Sebelum orang menyusun membuat garis lurus, melengkung atau lingkaran, maka tahap pertama yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah titik, selanjutnya rangkaian beberapa buah titik hingga jutaan titik menjadi garis sesuai yang diinginkan. Maka sebelum menetapkan opsi kebijakan dalam penataan dan pemerataan guru sebaiknya mengetahui potensi anggaran yang dimiliki oleh pemerintah, jika salah memilih dikawatirkan akan mengorbankan pihak lain yaitu siswa atau anak didik.

89 UNIT 6: Perhitungan Dampak Anggaran