• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam dokumen ADMINISTRASI DAN PELAYANAN PUBLIK Antara (Halaman 184-188)

No. Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentase (%)

1 Laki-laki 44 47,83

2 Perempuan 48 52,17

Jumlah 92 100,00

Sumber : olahan data sekunder, 2015

Dari tabel 4.4. di atas, menunjukkan bahwa dari 92 orang responden yang diperhitungkan kuisionernya, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, yakni sebanyak 48 orang atau 52,17% responden. Dan sisanya 44 orang atau 47,83% responden adalah berjenis kelamin laki-laki

D. Disain Penelitian

Menurut Ahmad (2015:48), bahwa disain penelitian kuantitatif pada dasarnya meliputi penentuan pemilihan subjek dari mana informasi atau

data akan diperoleh, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data,

prosedur yang ditempuh untuk pengumpulan data, serta perlakuan yang akan diselenggarakan. Desain penelitian kuantitatif juga mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan viariabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk definisi operasional variabel masing-masing dan pemahaman dari luar (outward). Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan penelitian ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan- tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik

yang akan digunakan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Data kuantitatif yang diangkakan

misalnya terdapat skala pengukuran. Jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan model skala likert yang telah dimodifikasi oleh penulis. Model skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Suatu pernyataan-pernyataan yang memerlukan alerternatif jawaban, dimana jawaban selalu diberi angka 5 sangat sesuai, angka 4 sesuai, angka 3 kurang sesuai, angka 2 tidak sesuai, dan angka 1 sangat tidak sesuai.

Menurut Sukmadinata (2006) dalam Andi Ilham (2012:47), bahwa penggunaan metode kuantitatif dikarenakan penelitian ini mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian ini juga menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu prinsip-prinsip pelayanan publik (X1), dan kinerja pegawai (X2), sedangkan variabel terikatnya (Y) kualitas pelayanan e-KTP.

E. Definisi Operasional Variabel (Indikator yang Diukur)

Guna membatasi permasalahan dalam penelitian ini, perlu diberikan rumusan definisi operasional untuk masing-masing variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Untuk memudahkan pemahaman dan pengukuran setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka definisi operasional dan masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Yang dimaksudkan pelayanan publik adalah pelayanan pembuatan e-KTP elektronik yang diberikan oleh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng Rappang kepada masyarakat dengan indikator sebagai berikut :

a. Kesederhanaan prosedur yaitu kemudahan prosedur pelayanan e-KTP yang tidak berbelit-berbelit, tidak panjang birokrasi

pelayanannya.

b. Kejelasan yaitu adanya kejelasan tentang penyelesaian keluhan atau persoalan yang muncul terkait hasil pelayanan e-KTP.

c. Kepastian waktu yaitu adanya layanan e-KTP dapat diselesaikan

d. Akurasi produk pelayanan publik yaitu pelayanan e-KTP yang diberikan oleh pegawai dapat akurat, benar, tepat dan sah menurut

hukum.

e. Keamanan yaitu tidak ada intimidasi atau tekanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan e-KTP.

f. Tanggungjawab yaitu Kepala Bidang Kependudukan bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan penyelesaian keluhan dan persoalan dalam pelaksanaan pelayanan e-KTP. g. Kelengkapan sarana dan prasarana yaitu tersedianya sarana dan

prasarana kerja, peralatan kerja meliputi blangko, alat perekam data, komputer, dan jaringan internet dalam pembuatan e-KTP h. Kemudahan akses, yaitu tempat atau lokasi (Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kabupaten Sidrap) mudah diakses dan mudah dijangkau oleh masyarakat di seluruh kecamatan Kabupaten Sidrap. i. Kedisiplinan yaitu pegawai pada bagian pelayanan e-KTP tepat

waktu masuk kantor, sopan, dan ramah dalam melayani masyarakat j. Kenyamanan yaitu kondisi lingkungan, ruangan tunggu pelayanan

e-KTP bersih, rapih, indah, sehat, tersedia tempat parkir, toilet, dan

tempat ibadah.

2. Yang dimaksudkan kinerja adalah tingkat keberhasilan / kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan e-KTP elektronik sesuai dengan prosedur kerja, dengan indikator :

a. Faktor personal/individu yaitu pegawai pelayanan e-KTP mahir mengoperasikan komputer, mampu merekam data sidik jari dan fhoto sampai pada terbitnya e-KTP sesuai standar prosedur yang

telah ditetapkan.

b. Faktor kepemimpinan yaitu Kepala Bidang Kependudukan, mampu memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kepada pegawai pada bagian pelayanan e-KTP

c. Faktor tim yaitu pegawai di bagian pelayanan e-KTP saling memberikan semangat sesama rekannya, sesama timnya, menjaga kekompakan menyelesaikan pelayanan e-KTP.

d. Faktor sistem yaitu sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang mendukung pelayanan e-KTP sudah baik.

e. Faktor kontekstual (situasional) yaitu pegawai pelayanan e-KTP, mampu menghadapi situasi yang terkadang berubah, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan kerja dari luar maupun lingkungan kerja dari dalam sendiri

Dua faktor lain yang memengaruhi yaitu :

1) Yang dimaksudkan faktor kemampuan yaitu pegawai dibagian pelayanan e-KTP mampu menyelesaikan tugasnya dengan

tepat waktu.

2) Faktor motivasi yaitu pegawai dibagian pelayanan e-KTP termotivasi untuk menggerakkan dirinya dalam menyelesaikan pekerjaannya.

3. Yang dimaksudkan kualitas pelayanan adalah kemampuan pegawai untuk mengembangkan potensinya dalam menghasilkan pelayanan e-KTP sesuai dengan standar prosedur atau sesuai tujuan kerja dengan indikator : a. Sederhana yaitu pelayanan e-KTP diselenggarakan secara mudah,

lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami oleh pemberi

dan penerima layanan.

b. Jelas dan pasti yaitu ada kejelasan prosedur pelayanan dan ada kepastian waktu penyelesaian pelayanan e-KTP.

c. Keamanan yaitu proses hasil pelayanan e-KTP dapat memberikan rasa aman dan memiliki kepastian hukum bagi publik (masyarakat) d. Terbuka yaitu prosedur pelayanan e-KTP mudah diketahui oleh

publik (masyarakat), diminta maupun tidak diminta, dan ada Standar Operasional Prosedur yang dipajang diruangan tunggu. e. Efisien yaitu pelayanan e-KTP terjadi keterpaduan, kesesuaian

antara persyaratan dengan pelayanan yang diberikan.

f. Ekonomis yaitu pengenaan biaya pelayanan e-KTP secara wajar sesuai kondisi, dan kemampuan publik serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Keadilan yaitu pelaksanaan pelayanan e-KTP diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dengan tidak membeda- bedakan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya sebagai pengguna layanan.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya pendudik di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2013:215).

Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Sidenreng Rappang yang terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap Tahun 2013 (penduduk wajib pilih/KTP) sebanyak 229.140 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Dalam dokumen ADMINISTRASI DAN PELAYANAN PUBLIK Antara (Halaman 184-188)