• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABEL 1. PENELITIAN TERDAHULU

Dalam dokumen Jurnalekonomi Dan Bisnis (Halaman 60-64)

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI) Luluk M Ifada

TABEL 1. PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti Variabel Independen

Variabel dependen

Alat

Analisis Hasil Penelitian 1 Sembiring (2005) Ukuran Perusa-haan Profile Provitabilitas Leverage Ukuran Dewan Komisaris Peru-saaan Pengungka-pan Tang-gung Jawab Sosial R e g r e s i L i n e a r Berganda ( M u l -tiple Re-gresion Ukuran Perusahaan, Profile, Ukuran Dewan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Pen-gungkapan Sosial dalam Laporan Keuangan 2 Elvina dan M u r t a n t o (2005) Ukuran perusa-haan, leverage, likuiditas, ba-sis perusahaan, penerbitan sa-ham, kelompok industri Pengungka-pan Tang-gung Jawab Sosial R e g r e s i L i n e a r Berganda ( M u l -tiple Re-gresion

Semua variabel bebas pada penelitian ini tidak ber-pengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial 3 G u t h r i e dan Parker (1989) ukuran perusa-haan (SIZE) industri Profitabilitas Environmen-tal disclosure M u l -tiple Re-gresion

ukuran perusahaan (SIZE) dan industri merupakan faktor-faktor yang mem-pengaruhi environmental disclosure. Namun Profit-abilitas bukan merupakan explanatory variables bagi environmental disclosure

4 B e l k a o u i , 1989

kinerja sosial, visibilitas poli-tis, financial le-verage Pengungka-pan sosial M u l -tiple Re-gresion Pengungkapan sosial mempunyai hubungan yang positif dengan kin-erja sosial perusahaan Ada hubungan Positif an-tara pengungkapan sosial dengan visibilitas politis Ada hubungan negatif an-tara pengungkapan sosial dengan tingkat financial leverage 5 Brown dan D e e g a n (1998) tekanan media cetak environmen-tal disclosure Korelasi bivariate

tekanan media cetak terha-dap tingkat environmental disclosure dalam annual report, hasilnya menun-jukkan adanya hubungan yang signifikan 6 H a c k s t o n dan Milne, 1996 karakteristik pe-rusahaan p e n g u n g -kapan ling-kungan dan sosial Multiple r e g r e s -sion anal-ysis

Ukuran perusahaan dan industri berhubungan den-gan jumlah pengungkapan sedangkan profitabilitas tidak. Interaksi antara Ukuran perusahaan dan industri menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang lebih kuat antara perusahaan dalam industri yang high profile dan low profile.

Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Pada umumnya perusahaan yang besar mengungkapkan lebih banyak informasi dibanding perusahaan yang kecil. Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh size terhadap pengungkapan. Perusahaan besar mungkin mempunyai biaya pruduksi informasi yang lebih rendah atau mereka mempunyai biaya competitive disanvatage lebih rendah yang berkatan dengan pengungkapan mereka. Perusahaan besar mungkin juga lebih kompleks dan lebih memunyai dasar pemilikan yang luas dibandingperusahaan kecil (Cooke, 1989) dalam Murtanto dan Elvina (2005).

Perusahaan lebih mungkin mempunyai beragam produk dan beroperasi di berbagai wilayah, termasuk luar negeri. Perusahaan lebih mungkin merekrut

karyawan dengan ketrampilan tinggi yang diperlukan untuk menerapkan sistem pelaporan manajemen yang canggih sehingga dapat mengungkapkan informasi yang lebih luas. Lebih banyak pemegang saham perusahaan juga memerlukan lebih banyak pengungkapan karena tuntutan dari pemegang saham dan analis. Semua alasan tersebut menunjukkan bahwa prusahaan besar mempunyai insentif untuk memberikan pengungkapan sukarela lebih luas dibanding yang kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa size mempunyai hubungan positif terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Maka dikemukakan sebagai berikut :

H1 : Size perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Profitabilitas Perusahaan Berpengaruh Negatif Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Hubungan profitabilitas dan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan memperlihatkan hasil yang sangat beragam. Akan tetapi Donovan dan Gibson (2000) dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial adalah bahwa ketika perusahaa memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial, dan dengan demikiann investor akan tetap berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Konsisten dengan pendapat Donovan dan Gibson (2000), maka hipotesis ini dapat dikemukakan sebagai berikut (dalam Sembiring, 2005) :

H2 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Profile Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial

Penelitian yang berkaitan dengan profile perusahaan kebanyakan mendukung bahwa industri High-profile mengungkapkan informasi tentang tanggungjawab sosialnya lebih banyak dari industri low-profile. Penelitan yang mendukung hubungan tersebut antara lain Hackston da Milne (1996), Utomo (2000), Kokubuet et. al., (2001), Murtanto dan Elvina (2005) dan Hasibulah (2001). Perusahaan high profile meliputi perusahaan perminyakan dan pertambangan, kimia, hutan, kertas,

otomotif, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan komunikasi, kesehatan, transportasi dan pariwisata. Sedangkan perusahaan low profile merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang bangunan, keuangan atau perbankan, suplier peralatan medis, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal dan produk rumah tangga (Sembiring, 2005). Perusahaan high profile merupakan perusahaan yang memiliki consumer visibility, tingkat resiko politik dan tingkat kompetisi yang tinggi, karenanya membutuhkan banyak tanggung jawab sosial yang harus diungkap untuk kepentingan-kepentingan tersebut.

H3 : Profile perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan

Leverage perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan

tanggungjawab sosial perusahaan

Perjanjian terbatas seperti perjanjian hutang yang tergambar dalam tingkat leverage dimaksudkan membatasi kemampuan manajeman untuk menciptakan transfer kekayaan antar pemegang saham dan obligasi (Jensen dan Meckling, 1976; Smith dan Warner, 1979 dalam Belkaoui dan Karpik, 1989). Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Sesuai dengan teori agensi yang terdiri dari teori agen (manajemen) dan teori prinsipal (pemegang saham stockholder) maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholders. Hasil penelitiannya menunjukkan leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Konsisten dengan penelitian Belkaoui dan Karpik (1989) serta Cormier dan Magnan (1999) dalam Sembiring (2005), Variabel leverage akan diuji kembali pengaruhnya terhadap tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial yang dibuat perusahaan. Oleh karena itu hipotesis yang dikemukakan sebagai berikut :

H4 : Leverage perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Rasio Likuiditas Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Tingkat rasio likuiditas mencerminkan kesehatan suatu perusahaan, dan untuk mengukurnya digunakan rasio lancar (current ratio). Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hasil penelitian sebelumnya (Cooke, 1989) dalam Murtanto dan Elvina (2005) menunjukkan bahwa kesehatan perusahaan seperti yang ditunjukan dalam rasio likuiditas yang tinggi dapat diharapkan dengan pengungkapan yang lebih luas.

Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi diharapkan melakukan disclosure secara lebih luas. Alasan yang mendasari pengharapan itu adalah perusahaan yang

financialnya kuat dan lebih mengungkapkan secara luas.Tetapi sebaliknya, jika likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang memiliki likuiditas rendah perlu memberikan informasi lebih rinci. Dalam penelitian terdahulu yang melakukan penelitian adalah Wallace (1994), Juniati (2000) dalam Sembiring (2005). Oleh karena itu hipotesis yang dikemukakan sebagai berikut :

H5 : Rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Kerangka Penelitian

Profile / Tipe Industri (X3) Profitabilitas (X2)

SIZE (X1)

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manufaktur di BEI (Y)

Rasio Likuiditas ( X5) Leverage(X4)

Dalam dokumen Jurnalekonomi Dan Bisnis (Halaman 60-64)