• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Analisis (analyze)

Dalam dokumen Model ASSURE (Halaman 48-53)

Tahap V : Evaluation (evaluasi) Analisis Data

3.2.1 Tahap Analisis (analyze)

Tahap analisis yang dilakukan adalah menganalisis kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dengan mengikuti ketentuan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran dengan kata lain menganalisis kurikulum, menganalisis kebutuhan materi yang relevan untuk pencapaian kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, dan menganalisis karakteristik peserta didik yang berkenaan dengan 3 aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3.2.1.1 Analisis Kurikulum

Tahap analisis kurikulum dilakukan dengan mewawancarai wali kelas V Sekolah Dasar Negeri 182/I Hutan Lindung pada tanggal 30 agustus 2022, mengenai kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Sesuai analisis kurikulum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2013.

Analisis kurikulum penting digunakan dalam penelitian pengembangan ini guna untuk mencapai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Analisis kurikulum dilakukan dengan mengkaji beberapa aspek diantaranya kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran.

Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang digunakan oleh Sekolah Dasar Negeri 182/I Hutan Lindung mengacu pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No.37 Tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi

dasar. Adapun KI dan KD yang terdapat pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.1 KI dan KD Peraturan Menteri dan Kebudayaan RI No.37 Tahun 2018

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah di sekolah dan tempat bermain.

2. Menyajikan pengetahuan factual dan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.

Berdasasarkan tabel tersebut, penjabaran indikator dari turunan kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan produk berupa e-LKPD interaktif yang disusun secara sistematis sesuai dengan acuan kurikulum 2013. Selain itu, materi panas dan perpindahannya ini akan tetap bisa digunakan jika kurikulum 2013 berganti menjadi kurikulum merdeka, dikarenakan terdapat capaian pembelajaran mengenai panas dan perpindahannya di capaian pembelajaran kurikulum merdeka.

3.2.1.2 Analisis Kebutuhan

Pada kegiatan analisis kebutuhan, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan peserta didik kelas V SDN 182/I Hutan Lindung. Adapun hasil wawancara bersama guru sebagai berikut:

Tabel 3.2 Wawancara Pendidik

No Pertanyaan Keterangan

1 Meminta kesediaan waktu Guru bersedia untuk

melakukan wawancara bersama peneliti

2 Memperkenalkan diri Nama ibu Nurhayati, S.Pd.SD

3 Meminta data pribadi guru kelas 4 Menanyakan sistem pembelajaran

a. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah tersebut dan sejak kapan menggunakan kurikulum tersebut?

Kurikulum 2013

b. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terkait implementasi K13 di SD Negeri 182/I Hutan Lindung Muara Bulian sampai saat ini?

Kurikulum 2013 sudah terlaksana dengan baik di sekolah ini khususnya di kelas V

c. Bahan ajar apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran?

Bahan ajar yang digunakan berupa buku siswa dan buku guru saja

d. Apakah bapak ibu telah menerapkan pembelajaran berbasis masalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah pada peserta didik?

Kadang-kadang ibu menggunakan pembelajaran berbasis masalah

e. Apakah Bapak/Ibu menggunakan E-LKPD dalam kegiatan pembelajaran?

Tidak pernah f. Apakah kendala Bapak/ibu dalam

mengembangkan E-LKPD tersebut?

Kendala ibu yaitu masih terbatasnya penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari

g. Menurut Bapak/Ibu perlukah SDN 182/I Hutan Lindung Muara Bulian menggunakan E-LKPD interaktif di kelas V tersebut?

Menurut ibu, penggunaan e-LKPD sangat baik jika diterapkan atau dikembangkan karena membantu tujuan pembelajaran tercapai.

h. Menurut Ibu, pada pembelajaran IPA materi apa yang membutuhkan upaya lebih dalam mengajarkannya?

Materi panas dan perpindahannya merupakan materi yang banyak melakukan percobaan dan melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan sendiri sehingga materi ini sangat relevan jika dikembangkan bahan ajar seperti e-LKPD

Tabel 3.3 Wawancara Peserta Didik

NO Pertanyaan Keterangan

1 Apakah pernah menggunakan komputer ? Pernah, pada saat pelaksanaan ANBK di kelas IV. Kadang diajak guru ke lab komputer mencari informasi tambahan jika ada materi yang sulit dipahami

2 Apakah kalian senang jika belajar menggunakan komputer?

Senang bu 3 Apakah pernah menggunakan e-LKPD ? Belum pernah 4 Apakah materi panas dan perpindahannya sulit

dipahami?

Sulit Bu

Berdasarkan tabel tersebut, hasil wawancara peneliti bersama guru dan peserta didik pada kegiatan pembelajaran di kelas V, LKPD pada pembelajaran IPA tidak pernah digunakan guru dalam pembelajaran, guru hanya memberikan penugasan secara langsung di papan tulis dengan memberikan petunjuk secara lisan bukan tulisan, guru juga belum pernah membuat e-LKPD karena terkendala dengan minimnya pengetahuan teknologi sehingga pendidik memerlukan solusi agar peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran, dan peserta didik ikut serta mengalami pembelajaran secara langsung maka diperlukan bahan ajar pendukung agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna. E-LKPD juga dapat digunakan sebagai bahan ajar pendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan, dapat diketahui bahwa dibutuhkan e-LKPD yang interaktif baik sesama peserta didik, peserta didik dengan pendidik, serta peserta didik dengan sumber belajarnya. Dibutuhkan pula e-LKPD yang mampu mengembangkan dan melatih peserta didik untuk memecahkan masalah sendiri sehingga dibutuhkan e-LKPD interaktif berbasis problem based learning.

3.2.1.3 Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis karakteristik peserta didik dilakukan untuk menganalisis karakteristik peserta didik sebagai calon pengguna produk elektronik lembar kerja peserta didik interaktif berbasis problem based learning di kelas tinggi.

Analisis karakteristik peserta didik dalam penelitian pengembangan ini mulai dari usia 7-11 tahun dengan karakteristik peserta didik sudah dapat memahami dan menggolongkan benda disekitar mereka, selain itu anak sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa yang konkret.

Analisis ini digunakan sebagai rujukan peneliti dalam membuat model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik berupa kemampuan kognitif, prestasi belajar, motivasi belajar, keterampilan proses dan keterampilan sikap.

Sesuai analisis karakteristik peserta didik yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa peserta didik membutuhkan e-LKPD interaktif berbasis PBL yang didalamnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah sendiri dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan kehidupan sehari-hari, serta membutuhkan e-LKPD yang tidak membosankan yang berisikan kegiatan pembelajaran seperti video pembelajaran, tebak-tebakan dan lainnya.

3.2.1.4 Analisis Teknologi

Analisis teknologi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tempat objek penelitian dapat mendukung proses pelaksanaan penelitian dan juga untuk mengetahui berbagai sarana dan prasarana di lingkungan sekolah yang dapat

membantu pelaksanaan penelitian seperti menyediakan infokus, jaringan internet, dan lain-lain.

Dalam dokumen Model ASSURE (Halaman 48-53)

Dokumen terkait