• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

A. Tahap input

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh suatu usaha dengan menganalisis faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha tersebut. Sedangkan analisis eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh suatu usaha. Secara ringkas analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut disajikan dalam matriks IFE dan EFE.

Adapun tahap-tahap untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dengan menggunakan matriks IFE dan EFE terbagi kedalam lima tahap (Tabel 6), sebagai berikut:

32

1) Mengidentifikasi dan menyusun daftar faktor-faktor internal dan eksternal yang merupakan critical success factor (faktor-faktor utama yang dimiliki oleh usaha yang memiliki dampak penting pada keberhasilan dan kegagalan usaha tersebut). Identifikasi faktor-faktor internal meliputi semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki usaha, sedangkan identifikasi faktor-faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha. Daftar faktor-faktor tersebut di isi ke dalam kolom pertama matrik IFE dan EFE, dengan cara faktor bersifat positif (kekuatan/peluang) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan/ancaman).

2) Memberi bobot pada setiap critical success factor tersebut dengan kisaran 0 (tidak penting) sampai 4 (sangat penting). Bobot yang lebih tinggi diberikan kepada faktor-faktor yang memiliki prestasi tinggi dalam menentukan keberhasilan usaha. Proses penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Penentuan bobot dengan metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan pada pihak pelaku usaha dan ahli strategi.

Dalam menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2, dan 3 dengan kriteria skala yaitu:

1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horisontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

αi = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel ke-i i = 1,2,3,...n

n = jumlah variabel

Tabel 6 Penilaian bobot faktor strategis internal maupun eksternal usaha Faktor Strategis Internal/Eksternal A B ... Total Bobot A B ... Total Sumber: David (2009) 3) Penentuan ranting

Penentuan rating oleh para ahli strategi dilakukan terhadap masing- masing faktor internal dan eksternal dengan memberikan skala mulai dari 1 sampai 4 berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kondisi usaha peternakan yang bersangkutan. Pengertian ratinguntuk matriks IFE

33 adalah kisaran nilai yang menunjukkan apakah faktor-faktor tersebut merupakan kelemahan mayor (peringkat = 1), atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau kekuatan mayor (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 dan 4, serta peringkat 1 dan 2 untuk kelemahan.

Peringkat rating untuk matriks EFE adalah kisaran nilai untuk masing- masing faktor eksternal tentang seberapa efektif strategi saat ini merespon faktor-faktor tersebut. Peringkat yang diberikan mulai dari 1 sampai 4, dimana 4 = respon superior, 3 = respon diatas rata-rata, 2 = respon rata-rata dan 1 = respon jelek.

4) Perkalian bobot dan peringkat

Nilai yang telah diperoleh dari pembobotan dikalikan dengan ranting pada setiap faktor dan untuk memperoleh total skor pembobotan hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal. Total skor untuk pembobotan matriks IFE dan EFE berkisar antara 1 (terendah) sampai 4 (tertinggi), dan skor rata-rata 2.5. Total nilai lebih tinggi dari 2.5 menunjukkan bahwa kondisi internal usaha yang cukup kuat dan dapat memanfaatkan peluang yang ada serta dapat menghindari ancaman yang dihadapi. Sebaliknya, total nilai lebih rendah dari 2.5 berarti usaha dalam keadaan lemah secara internal, tidak dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman-ancaman eksternal. Total skor 1.0 menunjukkan bahwa usaha tidak mampu menutupi kelemahan yang ada dengan kekuatan yang dimiliki. Proses penentuan ranting dan penetuan skor pada faktor- faktor internal dan eksternal kunci dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7 Matriks IFE

Faktor-Faktor Internal Kunci Bobot Rating Skor

Bobot x Ranting) Kekuatan

Kelemahan Total Sumber: David (2009). Tabel 8 Matriks EFE

Faktor-Faktor Eksternal Kunci Bobot Rating Skor (Bobot x Ranting) Peluang : Ancaman : Total Sumber: David (2009). B. Tahap pemaduan

Tahap pemaduannmerupakan tahap yang bertujuan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor- faktor internal dan eksternal yang telah dihasilkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah matriks IE dan matriksSWOT. Matrik IE merupakan penggabungan dari matriks IFE dan EFE. Skor yang

34

telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE dipetakan ke dalam matriks IE, total skor IFE pada sumbu horizontal dan total skor EFE pada sumbu vertikal. Pada sumbu vertikal, nilai antara 1-1.99 menunjukkanpengaruh eksternal yang rendah, nilai 2-2.99 menunjukkan pengaruheksternal rata- rata, dan nilai 3-4 menunjukkan pengaruh eksternalyang kuat. Sedangkan untuk sumbu horizontal, nilai antara 1-1.99 menunjukkan pengaruh internal yang lemah, nilai 2-2.99 menunjukkanpengaruh internal rata-rata, dan nilai 3-4 menunjukkan pengaruhinternal yang kuat.

Kombinasi dari kedua matriks tersebut menghasilkan sembilan macam sel, yang terbagi kedalam tiga kuadran utama dengan implikasi strategi yang berbeda, yaitu (1) kuadran pertama terdiri dari sel I, II, dan IV disebut tumbuh dan bina (grow and build). Strategi yang cocok adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) (2) kuadran ke dua terdiri dari sel III, V dan VI disebut jaga dan pertahankan (hold and maintain). Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk (3) kuadran ke tiga terdiri dari sel IV, VII, dan IX disebut panen atau divestasi (harvest or divest). Strategi yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.

Kuat 3.0-4.0 Rata-rata 2.0-2.99 Lemah 1.0-1.99 Tinggi 3.0-4.0 I II III Menengah 2.0-2.99 IV V VI Rendah 1.0-1.99 VII VIII IX

Gambar 3. Matriks Internal Eksternal Sumber : David (2009)

Selain itu, matriks SWOT juga digunakan dalam tahap pencocokkan untuk menemukan alternatif strategi dengan menyusun critical success factor usaha yang dapat menggambarkan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi usaha sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh usaha tersebut. Menurut David (2009), analisis matriks SWOT dapat mengembangkan empat tipe strategi, yaitu: T O T A L RA T A -RAT A T E R T IM B A NG E F E 4.0 3.0 2.0 1.0

Dokumen terkait