• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. Perhitungan Besarnya Pengeluaran Energi ( energy cost ) Menurut Kamalakannan et al,

3.4 Tahap Perancangan

3.4.1Penyusunan Konsep Perancangan

Penyusunan konsep perancangan handtruck dilakukan dengan mengacu

pada identifikasi masalah yang diperoleh. Dari data permasalahan yang dialami pekerja buruh angkut tersebut perlu dilakukan konsep perancangan alat bantu aktivitas kerja, dengan tujuan memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja pada pekerja buruh angkut. Penyusunan konsep perancangan dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, meliputi:

1. Penjabaran kebutuhan perancangan (Need).

a. Keluhan dari pekerja buruh angkut beserta faktor penyebab yang terjadi

b. Penjabaran mengenai keinginan, kemudian ditransformasikan kedalam

kebutuhan pekerja buruh angkut

2. Pembangkitan gagasan dalam perancangan (Idea)

Berdasarkan kebutuhan perancangan yang telah dinyatakan dengan jelas, maka dapat dikembangkan suatu ide pemecahan masalah. Gagasan atau ide yang dikembangkan haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perancangan yang telah dibuat sebelumnya.

Menurut Nigel Cross, 1994 metode rasional dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yang kemudian di perjelas kedalam sub tahapan, diantaranya:

a. Clarifying Objectives (pemjelasan dari tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan)

b. Establishing Functions (menentukan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan batasan sistem dari perancangan yang akan dilakukan)

c. Performance Specification (membuat spesifikasi yang akurat dari kebutuhan perancangan).

3.4.2Penentuan Dimensi Rancangan

Pada tahap perancangan akan dilakukan penentuan spesifikasi alat yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu :

1. Penentuan dan perhitungan dimensi

Perhitungan dimensi dilakukan untuk menentukan ukuran rancangan yang akan dibuat. Perhitungan dimensi ini mengacu pada hasil perhitungan persentil yang telah dilakukan sebelumnya. Perhitungan dimensi yang dilakukan meliputi :

a. Perhitungan ketinggian pegangan handtruck desain pertama

Data dimensi anthropometri yang digunakan sebagai acuan dalam

merancang ketinggian handle pada hand truck dari permukaaan jalan adalah

tinggi bahu berdiri (tbb). Persentil ke-95 digunakan agar dapat mengakomodasi orang yang memiliki tinggi bahu yang tinggi.

b. Tinggi tinggi pegangan handtruck desain kedua

Data dimensi anthropometri yang digunakan sebagai acuan dalam untuk menentukan tinggi handtruck pada saat memuat adalah tinggi siku berdiri (tsb). Persentil ke-95 digunakan agar dapat mengakomodasi orang yang memiliki tinggi badan pekerja terutama yang tinggi siku berdiri (ukuran batas atas peganganan)

Untuk menentukan ukuran batas bawah tinggi pegangan handtruck desain

kedua menggunakan pengukuran titik gaya dorong , momen dan pengukuran

sudut kemiringan (menggunakan sin 450) .

c. Lebar antar pegangan (handle) desain pertama

Data dimensi anthropometri yang digunakan sebagai acuan dalam

merancang ukuran lebar handle desain pertama dalam perancangan

hendtruck adalah lebar bahu (lb) dengan Persentil ke-95.

d. Lebar antar pegangan (handle) desain kedua

Data dimensi anthropometri yang digunakan sebagai acuan dalam

merancang ukuran lebar handle desain kedua dalam perancangan hendtruck

adalah lebar bahu (lb) dengan Persentil ke-50

e. Diameter pegangan (handle)

Data dimensi antropometri yang digunakan sebagai acuan dalam merancang panjang diameter pada handle hendtruck adalah diameter genggam telapak tangan (dgtt) dengan Persentil ke-95

f. Perhitungan panjang genggam handle (pegangan)

Data dimensi anthropometri yang dibutuhkan untuk menentukan panjang

genggaman pegangan handtruck adalah lebar jari ke-2,3,4,5 (lj) dengan

persentil ke-95. Penggunaan persentil 95 dimaksudkan agar pekerja yang memiliki lebar telapak tangan lebih besar dapat menggenggam pegangan

g. Panjang landasan handtruck

Untuk menentukan dimensi panjang landasan bawah dibuat setidaknya sebesar dua pertiga dari ukuran maksimal panjang peti yang dimuatkan (panero dan zelnik)

h. Lebar landasan handtruck

Untuk menentukan dimensi lebar landasan bawah dibuat setidaknya dari ukuran maksimal lebar peti yang dimuatkan atau mengikuti acuan lebar bahu dengan Persentil ke-95.

i. Menentukan panjang lengan ayun(swing arm)

Untuk menentukan dimensi panjang lengan ayun (swing arm) menggunakan

konsep pengukuran mekanika teknik dengan mengtung besarnya gaya dan momen pada sumbu x maupun y

3.4.3Pembuatan Rancangan

Pembuatan rancangan dilakukan melalui pembuatan gambar, pembuatan dan pembuatan wujud rancangan benda asli beserta penggunaan hasil rancangan (prototype). Pembuatan gambar rancangan melalui pembuatan model gambar 2d

dan 3d software solid work. Selain pembuatan rancangan gambar maka ditentukan

fungsi dari masing – masing komponen dalam perancangan (prototipe dalam

perancangan) dan proses perencanaan pengoperasian handtruck.

3.4.4Perhitungan Kekuatan Material

Perhitungan kekuatan material diperlukan untuk mengetahui kelayakan rancangan handtruck yang akan dibuat. Perhitungan kekuatan material meliputi meliputi penentuan beban, perhitungan gaya, momen pada titik kritis dan

perhitungan kekuatan pemilihan material kerangka dalam perancangan handtruck.

Perhitungan teknik dalam peracangan handtruck akan diuraikan, sebagai berikut :

1. Kondisi kekuatan pipa rangka landasan bawah berdiri tegak posisi 900

2. Perhitungan gaya, poros dan beban yang diterima roda

3. Perhitungan kekuatan pipa penyangga rangka posisi 450

4. Perhitungan gaya pada penyangga pegas 5. Perhitungan konstanta pegas

6. Perhitungan kekuatan handtruck berdasarkan keadaan jalan lokasi Pasar Gede

7. Perhitungan batas pengangkatan dan dikonversikan kedalam pengangkutan 8. Perhitungan dan pemilihan desain pada handle.

3.4.5Penentuan Bahan Material

Penentuan bahan material pada perancangan alat bantu kerja yang berupa

handtruck bertujuan untuk menetapkan komponen yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Sebeluim menentukan bahan material yang ada dipasaran, terlebih dahulu dilakukan perhitungan uji kekuatan rangka menurut pengukuran standar material baik material pipa baja struktur sebagai bahan material yang dijadikan komponen utama rangka penopang kekuatan maupun komponen lainnya.

3.4.6Estimasi Biaya Rancangan

Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk perancangan alat bantu fasilitas kerja yang berupa handtruck

apabila alat bantu tersebut dibuat. Biaya yang dihitung meliputi

1. Biaya material, yang berisi perhitungan biaya komponen penyusun

pembuatan rancangan

2. Biaya non material meliputi biaya tenaga kerja ditambah dengan biaya

permesinan kemudian ditambah dengan biaya ide pembuatan rancangan yang berasal dari desainer (perancang)

3. Total biaya perancangan meliputi total biaya material ditambah dengan total

biaya non material.

3.4.7Tahap Evaluasi Uji Coba Hasil Perancangan Alat Bantu Kerja

Setelah alat bantu kerja yang berupa handtruck selesai dibuat, kemudian diuji cobakan kepada 24 orang pekerja buruh angkut Lokasi Pasar Gede. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan terhadap postur kerja dan fisiologi (beban kerja) para pekerja. Langkah pertama yaitu dengan

mendokumentasikan aktivitas pekerja dengan menggunakan camera digital

melalui dokumentasi dapat digunakan dalam penilaian postur kerja dengan

metode Rapid Entire Body Assessment. Langkah kedua yaitu dengan melakukan

pengukuran denyut jantung sebelum bekerja dengan menggunakan omronmeter

pekerja setelah bekerja. Pengukuran denyut jantung para pekerja digunakan untuk menentukan energy expenditure dan energy cost pekerja.

Dokumen terkait