Bab 2. Organisasi dan
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan
5.3. Tahap Perencanaan Partisipatif oleh Masyarakat
Tahapan Peren canaan Par ti si pati f ol eh Ma syar akat di Ti ngkat Des a (O MS ber sa ma de ngan KD dan F M ser ta rel awan masy arak a t dari masi ng - ma si ng Dusun / RW ) adal ah seb agai beri kut :
a) Surve y Ka mpung Se ndiri
Surve y Ka mp ung Sendi ri (SKS) di l akukan untuk
mel aku kan p engu mpul an data dan i nfor masi meng enai kondi si desa, kondi si pel ayanan dasar prasarana perdesaa n , kondi si kepen dudu kan, sa mp ai dengan per masal ahan yang di hadapi seb a gai bahan un tuk men yusu n R enca na Ker ja Ma syara k at (R KM). Con toh for mat dan petun juk yang di gun akan dal a m pro ses i ni dapat di l i hat dal a m Fo rmat 3 . 16-3.2 4 Lampi ra n 3 .
Data dan i nfor ma si yang ak an di gal i mel al ui Surve y Ka mpun g Sendi ri (SKS) i ni adal ah: i . Kondisi Wila ya h, di lakukan dengan me mbuat peta sederhana
kawa san desa,
yang beri si : tata l etak tapak, status tanah dan status
penguasaan, peta
jari ngan dan profi l
kondi si prasarana
dan sarana
BOX 5.6
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Persiapan materi (tulis di kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak relatif jauh).
Gunakan media, alat bantu yang telah tersedia seefektif mungkin agar masyarakat mudah memahami penjelasan tentang pelaksanaan PPIP.
Hindari penggunaan bahasa asing yang akan menyulitkan masyarakat dalam mendengar dan memahaminya.
l i ngkungan yang ada, kondi si dan per masal ahan sarana dan prasarana desa;
i i . Kondisi Demografi , di l akukan dengan:
pengu mpul an data dan pe muta khi ran data
kependudukan; pengu mpul an d ata sosi al
masyakarat seperti ti ngkat pendi di kan, strata
ekono mi , dan sebagai nya; pengumpul an data
per masal ahan ke pendudukan yang mencaku p
per masal ahan sosi al seperti konfl i k antar
penduduk;
i ii . Kondisi Kemiski nan, di l akukan dengan:
i denti fi kasi kel ompok mi ski n yang po tensi al men jad i sasaran program.
b) Identitifikasi Pe rmasala han da n Pemetaa n
Kemiski nan (Re mbug Pra Musdes II)
Dari hasi l SKS, ke mu di an OMS, KD da n di da mpi ngi
ol eh FM mel a kukan
i denti fi kasi per masal ahan
dan pe metaan
ke mi s ki nan ya ng ter dapat di desa. Hasi l i denti fi kasi per masal ahan , ke mu di an di cer ma ti bersa ma ol eh
OMS dan KD yang
di da mpi ngi FM u ntuk meru mu sk an
per masal ahan yang di hadapi .
Identi fi kasi Per mas al ahan dan Pe metaan Ke mi ski nan di l akukan mel al ui :
i . Pe nyus una n dafta r ide ntif ikas i ma sala h , ya n g di l akukan den gan men gko mpi l asi data d a n per masal ahan yan g k e mudi an di sa t ukan secar a men yel uruh d al a m per ma sal ahan i nfrastru ktu r per muki man da n per ma sal ahan ke mi sk i nan.
i i . Pe nyus una n ak ar ma sala h , di l akukan deng a n pe metaan p er masal aha n denga n men yusun p oho n ma sal ah, ag ar dap at di ket ahui per ma sal ahan ya n g ada se cara ko mpreh ensi f.
i ii . Pe ne nt ua n p rio rit as mas ala h, pene n tuan pri ori tas ma sal ah di i denti fi kasi dari hasi l pohon masal a h yang di sus un yan g ke mudi an d i ni l ai skal a
pri ori tasnya deng an menggu nak an me tod a
met apl an. Denga n meng guna kan metapl an ,
peneri ma manf aat pr ogra m d an pe na nganan dapat di l akukan se ca ra opti mal ;
i v. Prio ritas alt ernat if pemeca ha n mas ala h , di susun dari hasi l penen tuan pri ori tas y an g ke mu di an di veri fi kasi dal a m Musy a wara h De sa II .
Hasi l dari peru mu san ma sal ah ke mu di an di jadi kan bah an pada Mu sya warah Des a II .
Khus us untu k de sa -de sa y ang tel ah me mpun yai
doku men RPJ M Des a ataup un PJ M Pronang ki s dari progra m se je ni s dap at l ang sung d i l akukan Re mbug
W arga SKS Peny el arasan progra m dengan R PJ M
Desa.( Fo rmat 3. 25 da n 3.26) . Ha si l dari penyel arasan atau si nkroni sasi ters eb ut di jadi kan b ahan Mu sya warah Desa II.
BOX 5.8
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SKS
1. FM menjelaskan tentang arti penting SKS, dimana melalui SKS dapat diperoleh kondisi dasar desa serta permasalahan yang dihadapi.
2. Menjelaskan format perangkat yang akan digunakan untuk memperoleh data.
3. Melakukan Pemetaan Batas Tapak (Format 3.19 Lampiran 3). Pemetaan dibuat untuk melihat keadaan umum dusun dan lingkungannya yang menyangkut sumber daya dan sarana prasarana, keadaan fisik lingkungan, luas dan tata letak lahan termasuk peruntukkannya, penyebaran daerah permukiman, berhutan, nelayan, pertanian dsb sesuai dengan tipologi wilayahnya, aliran air, lembaga-lembaga yang ada di desa, sekolah, posyandu, puskesmas.
4. Melakukan Pemetaan Infrastruktur Perdesaan (Format 3.20 Lampiran 3). Pemetaan infrastruktur dibuat untuk melihat kondisi infrastruktur desa serta akses pelayanan masyarakat terhadap infrastruktur. Pada pemetaan infrastruktur perlu dipetakan permasalahan masyarakat dalam mengakses pelayanan infrastruktur, seperti penduduk/daerah yang mengalami kekurangan air bersih. Hasil pemetaan infrastruktur diharapkan dapat menggambarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat secara menyeluruh.
5. Melakukan Pemetaan Penduduk Miskin (Format 3.21 Lampiran 3). Pemetaan penduduk miskin dilakukan secara swadaya. Dalam pemetaan ini, FM menjelaskan kriteria penduduk miskin, dan dimungkinkan adanya masukan dari OMS dan KD dalam menambah kriteria kemiskinan. Dari kriteria yang disepakati, kemudian dilakukan pemetaan penduduk miskin, termasuk identifikasi penyebab kemiskinan, serta kemungkinan mempengaruhi perubahan kondisi masyarakat.
BOX 5.9
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN RKM
Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan yang diperbolehkan adalah infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, air minum dan sanitasi. Dari berbagai usulan dilakukan penilaian peringkat. Peringkat utama dari permasalahan yang ada akan menjadi prioritas pertama jenis infrastruktur yang akan dibangun. Proses pemeringkatan dilakukan masyarakat secara bersama dalam Musyawarah Desa II dengan mempertimbangkan suara dari kelompok perempuan, masyarakat miskin dan kelompok minoritas, meliputi: 1. Jumlah masyarakat miskin yang menerima manfaat secara langsung.
2. Manfaat yang dirasakan masyarakat secara langsung. 3. Besarnya biaya.
4. Metode pengerjaan. 5. Waktu pelaksanaan.
Catatan:
Pada Musdes II, FM mendorong masyarakat untuk melakukan integrasi RKM dengan PJM Desa (hasil Musrenbang) atau PJM Pronangkis dari PNPM Mandiri. Dalam hal PJM Desa (hasil Musrenbang) belum ada, maka masyarakat harus menyusun Usulan Prioritas Desa (UPD) dan selanjutnya diusulkan kepada Pemerintah Desa untuk dijadikan embrio RPJM Desa (Format UPD 3.27 , Lampiran 3 ).
c) Musyawa ra h Desa II
Setel ah di l aksa naka nnya Identi fi ka si Per mas al ahan
ataupun SKS
Peny el arasan Progra m dengan RPJ M De sa, l angkah s el an jut nya
adal ah mel aku kan
Mu sya warah De sa II. Mu sya warah De sa II di si apkan ol eh OMS dengan duk ungan KD dan F M. Mu sya warah Desa I I di l aksana kan dal a m bent uk di sku si terbuka y ang di harapka n ma mp u me ru mu skan pri ori tas per masal ahan dan ren cana kegi atan sebagai mas ukan Renca na Ker ja Mas yara kat ( RKM) .
Mu sya warah Des a II bertu jua n unt uk:
i . Meru mu sk an pri ori tas per masal ahan y ang terdapa t di desa s asara n;
i i . Men entu kan jeni s i nfrastr uktur yang akan di bangun;
i ii . Men yusu n cal on pe ker ja dan men ent ukan be sara n upah pek er ja untuk pel aksa naa n peker jaa n konstr uksi fi si k .
i v. Meru mu sk an re ncana ke gi atan untu k peny usuna n RKM.
Prose s yang di l akuka n dal a m Mus ya wara h Desa II adal ah seb agai beri kut :
i . Pen jel asan ke mbal i pri nsi p -pri nsi p PPIP;
i i . Pe maparan kondi si dan permasal aha n awal desa yang di perol eh dari hasil i denti fi kasi masal ah dan peru musan ma sal ah;
i ii . Veri fi kasi permasal ahan ol eh sel uruh peserta;
i v. Paparan FM mengenai al ternati f sol usi
per masal ahan, dal am kerangka masa sekarang dan masa yang akan datang;
v. Masyarakat peserta musya warah di b agi ke dal am beberapa kel ompok di skusi di mana masi ng -masi ng kel ompok tersebut me mbuat pri ori tas per masal ahan dan kondi si l i ngkungan pada masa yang akan
datang (sesuai dengan Format Penentuan
Pri ori tas);
vi . Ke mudi an di l akukan rapat pl eno untuk me mbaha s pri ori tas permasal ahan dan kondi si l ingkunga n pada masa yang akan datang sertapenetapan pe mecahan masal ah yang di tetapkan bersa ma dengan me mperti mbangkan kondi si masa yang akan datang;
vi i . Pe mbahasan sol usi tekni s terhadap pe mecaha n per masal ahan i nfrastruktur yang tel ah di tetapkan, teruta ma terkai t dengan kebutuhan l ahan, serta
mekani s me dan pembi ayaan
Operasi &Pe mel i haraan;
vi ii . Pentahapan dan Rencana Penanganan sertatentati f kebutuhan pendanaan;
i x. Penentuan rencana kegi atan yang akan
di laksa nakan;
x. Identi fi kasi peneri ma manfaat; xi . Penentuan waktu pel aksanaan ;
xi i . Penetapan usul an besaran upah pekerja;
xi i i . Khusus untuk penetapan kegi atan (Usul an RKM) yang me mbutuhkan l ahan, harus di bahas mengenai
l uas l ahan yang di butuhkan, serta status
kepe mi l i kan dan mekani s me pengadaa n l ahannya; xi v. Menetapkan pri ori tas masal ah, pri oritas kegi atan
sebagai Masukan R KM untuk ke mud i an di sahkan
ol eh Kepal a Desa; ( Format 3.20, 3.22 -3.28
Lampiran 3 );
xv. Pe mbua tan Beri ta Aca ra Musya wara h Desa II y an g di l akukan ol eh O MS d an di bant u o l e h KD dan FM (Format 3. 32-3.3 4 La mpi ra n 3 ).
d) Penyus una n Us ula n RK M
Peny usun an U sul an Renca na Keg i atan Masy araka t
(RKM) di l akukan ol eh O MS d an KD d engan
penda mpi ngan dari F M. Usul an R KM a kan me mu at rencana ker ja pe mban gunan i nfra strukt ur, renca na Operasi dan Pe mel i haraan,
ter masu k ren cana
pe mbi ayaan Opera si dan Pe mel i haraan.
Usul an R KM haru s sel aras
dengan ren cana
pe mbangun an P e meri ntah Daerah, kri teri a t ekni s yang ada dan pri ori tas
pe mbangun an daer ah,
dengan de mi ki an ti dak ter jadi pend anaan pe mb angun an yan g tu mpa ng -ti ndi h. FM bert ugas me mbi mbi ng pro ses p enyusu nan us ul an kegi atan i ni se cara t ekni s d an men dorong p arti si pasi dari kau m pe re mpuan d an pendu duk mi ski n . Sel ai n hal tersebu t, peran F M di harapkan ma mpu meni ng katk an ke ma mpuan te kni s ma sya ra kat da l a m meru musk an l angkah-l angka h pe mecah an per mas a l ahan yang ada di desa.
d.1. Pro ses Pe nyus una n Us ula n R K M
Penyusunan Usul an RKM i ni di wu judk an dal am Rencana Kegi atan (Proposal ) yang terbagi men jadi 3 (ti ga) bagi an yai tu:
i . Usul an Ren cana Pe mban gunan In fras t ruktur, ter di ri dari :
Latar belakang yang mendasari kegi atan,
di dasarkan pada hasil i denti fi kasi ;
Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai melalui
pel aksanaan. Tujuan merupakan rumusa n
rencana yang i ngi n di capai pada ti ngkat desa, sedangkan sasaran merupakan hal -hal yang hendak di capai dari pel aksanaan kegi atan;
Manfaat pekerjaan terhadap masyarakat dan l i ngkungan hi dup desa;
Pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dengan dana, waktu, pel aksana da n pel aku-pel aku l ai n yang mungki n terl i bat;
Kebutuhan lahan untuk kegiatan yang diusulkan, serta mekani s me pel aksanaannya;
Mekanisme pel aksanaan, pengel olaan dan pengawasan;
Profil desa sasaran yang menunjukkan kondisi awal dan data i nfrastruktur perdesaan yang ada di ti ngkat desa.
i i . Usul an Renc ana O perasi da n Pe mel i haraan
Operasi dan Pe mel i haraan adal ah serangkai an kegi atan terencana dan si ste mati s ya ng di l akukan secara ruti n maupun berkal a untuk men jaga agar prasarana dan sarana tetap dapat berfungsi dan ber manfaat sesuai rencana. Pe nyusu nan rencana kegi atan Operasi dan Pe mel i haraan dil akukan ol eh KPP dengan di dampi ngi ol eh FM.
Tu juan k egi atan Op erasi dan Pe mel i haraa n i nfrastruk tur te rbangu n adal ah:
Tersedianya infrastruktur yang tetap berfungsi dengankuali tas dan umur pel ayanan yang sesuai dengan rencana.
Pemeliharaan yang tepat waktu dan tepat sasaran, dapat menghe mat bi aya pe mel iharaan. Tersedianya organisasi pengelola yang aktif dan
berfungsi dengan bai k.
Pada tahap persi apan Usul an RKM, Rencan a Operasi dan Pe mel i haraan baru di susun sebagai
rencana awal . Sedangkan fi nal i sasi Rencana
Operasi dan Pe mel i haraan di bahas dan di tetapkan mel al ui Musyawarah Desa III.
i ii . Usul an Renc ana Pe mbi a yaan Opera si
danPe mel i haraan
Pada dasarnya su mber pendanaan Operasi dan Pe mel i haraan adal ah warga pe manfaat i nfrastruktur dengan berl andaskan gotong royong dan kesadaran
bahwa pe mel i haraan, perbaikan dan
penge mbangan i nfrastruktur adal ah tugas bersa ma sel uruh warga pemanfaat, bukan pe meri ntah atau aparat.
Sel ai n bersumber dari i uran warga, pe mbi ayaan kegi atan Operasi dan Pemel i haraan di harapkan di dukung ol eh Anggaran Pendapatan dan Bel an ja
Desa( APBDesa). Kepal a Desa mendu kung bantuan pendanaan kepada KPP dengan menggunaka n dana yang bersumber dari APBDes a , di tuangkan
dal am Peraturan Desa (di sesuaikan dengan
ke ma mpuan ma si ng -ma si ng desa sasaran).
Pada tahap Penyusunan RKM, aspek pe mbi ayaan baru di susun pada tahap identi fi kasi dari rencana pe mbi ayaan. Sedangkan secara mend etai l terhad ap aspek Operasi dan Pemel i haraan di di skusi kan dal am Musya warah De sa III.
Contoh Penyusunan Usul an dapat di lihat di Format
4.2-4.3 Lampiran 4 . Laporan Usul an Desa i ni
di serahkan kepada Ti m Pel aksana Kabupaten di sertai dengan Surat Pengantar Usul an Desa (Format 4.1 Lampira n 4 ).
Fi nali sasi Usul an RKM di l akukan untuk perbai kan dan pe mbenahan teruta ma apabi l a dite mukan hal -hal yang bel um se mpurna, tetapi ti dak menguba h kandungan i si secara substansi .
d.2. Ve rifik asi RK M
Veri fi kasi RKM di l akuka n
ol eh Ti m Pel aksan a
Kabup aten. Pada veri fi kasi
i ni , dapat di l akukan
kun ju ngan l apang an ol eh Ti m Pel ak sana Kab upate n untuk menge tahui si tuasi
dan kondi si l apangan
(Format 4.5-4 .6 La mpi ra n
4). Veri fi kasi dan asi st ensi
RKM di sarank an t i da k
l ebi h dari 7 (tujuh) hari di hi tung se jak mas ukny a
RKM ke Ti m Pel aksa na Kabup aten .
d.3. Fi nal isasi R K M
Usul an RKM yan g tel ah
di veri fi kasi ke mudi an di fi nal i sasi
ol eh OMS dan KD de ngan
penda mpi ngan dari F M dan Ti m Pel aksa na Kabu paten . Setel ah di l akukan fi nal i sasi mak a do ku men RKM tel ah da pat di gun akan dan
di l anjut kan pada tahap sel an jutny a.
e) Penyus una n Re nca na T eknis dan R AB
Setel ah RKM sel esai di fi nali sasi , l angkah sel anjutnya adal ah penyusunan Rencana Teknis dan RAB yang
di laksanakan ol eh
OMS, KPP, KD dan
di bantu ol eh FM. Hasi l dari kegi atan i ni harus
mel al ui persetujuan
Pe meri ntah Desa.
Pada ta hap i ni d ilaks anaka n:
i . Penyusunan Rencana Tekni s; hasil penyusunan
Rencana Tekni s di wu judkan dal am do ku men
Rencana Tekni s dan Ga mbar D i sai n Tekni s
(Format 5.1 Lampira n 5) . Penyu su nan Rencana Tekni s harus mengacu kepada Petunjuk Tekni s Sektor (Jal an, Jembatan Perdesaan , Ti ti an dan Tambatan perahu, Ai r Mi nu m, Iri g asi Perdesaan, dan Sani tasi Perdesaan).
i i . Penyusunan Rencana Anggaran dan Bi aya
(RAB) :hasi l penyusunan RAB berupa perhi tungan vol ume peker jaan, (berdasarkan Rencana Tekni s yang tel ah di susun), harga berbagai maca m bahan/ materi al , al at dan tenaga yang di butu hkan pada suatu konstruksi (Format 5. 2-5.5 Lampiran
5).
Tujuan kegi atan penghi tungan Rencana Anggaran Bi aya
adal ah untuk me mperki rakan besarnya bi aya
pel aksanaan. Mel al ui penghi tungan RAB dapat di ketahui taksi ran bi aya seti ap i tem/ sub kegi atan. Perl u di catat bahwa taksi ran bi aya yang di buat bukanl ah bi aya sebenarnya. Bi aya sebenarnya akan di perol eh pada saat pel aksanaan. Dal am penyusunan R AB, OMS dan KD
dapat di dukung FM dan Kons ul tan Manaje me n