TAHAPAN PELAKSANAAN TAFAKUR
A. TAHAP RELAKSASI DAN PELEPASAN PIKIRAN
Fungsi dari relaksasi dan pelepasan pikiran bukanlah berarti pengosongan pikiran sebagaimana pada praktek meditasi pada umumnya. Hal ini kita lakukan sebagai bentuk pemasrahan total kepada Allah (tawakal) dengan mengesampingkan ego pribadi, kepandaian kita, keberhasilan kita, bahkan dosa-dosa dan kegagalan kita. Bukan berarti kita merasa bebas dari dosa tapi kita berusaha untuk “menghadap” Allah tanpa beban duniawi atau kita “menghadap” Allah dalam keadaan suci hati dan pikiran.
Relaksasi yaitu keheningan total, kemampuan untuk melampaui pikiran, waktu,
ruang, dengan mencapai momen kedamaian dan ketentraman jiwa dan pikiran supaya konsentrasi penuh pada satu titik agar bisa bertafakur dengan baik dan sesuai apa yang diharapkan. Adapun fungsi relaksasi, adalah: membuat individu mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena stress, mengurangi tingkat kecemasan, dan mengurangi kelelahan aktivitas mental. Hal ini diperlukan karena aktifitas tafakur adalah aktifitas yang memakan waktu relatif lama sehingga kita kondisikan pikiran kita tidak terbebani dengan kelelahan dan stress. Banyak pelaku dzikir yang berhenti karena mereka merasa bosan dan lelah. Hal ini terjadi karena mereka tidak “lepas” ketika melakukannya.
Kita berusaha untuk tidak menuruti pikiran yang menumpuk dan melekat pada kehidupan kita sehari-hari. Kita lepaskan segala beban pikiran dan kegelisahan hati. Di
kehidupan kita sehari-hari kita harus membawa beban berupa pekerjaan, keluarga, masalah pribadi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebagai bentuk persiapan pelepasan pikiran, beban pikiran tersebut tidaklah diperlukan. Jadi, dalam persiapan tafakur tinjaulah apakah anda dapat membongkar muatan sebanyak mungkin. Pikirkan segala hal ini sebagai beban, bobot berat yang menghimpit anda. Kemudian anda akan mempunyai sikap yang benar untuk melepas segala hal ini, meninggalkan mereka dengan bebas tanpa melihat ke belakang. Usaha, sikap, gerakan pikiran yang condong pada pelepasan, akan mengarahkan anda ke dalam tafakur yang mendalam. Perkuatlah kemauan untuk memasrahkan segala hal, dan sedikit demi sedikit pelepasan akan terjadi. Ketika anda memasrahkan segala hal dalam pikiran anda maka anda akan merasa lebih ringan, tak
berbeban dan bebas. Lakukanlah semuanya itu secara bertahap, langkah demi langkah.
Meninggalkan masa lalu berarti tidak memikirkan pekerjaan, keluarga, komitmen-komitmen, tanggung jawab-tanggung jawab, sejarah hidup, masa-masa baik maupun buruk yang anda alami. Anda meninggalkan semua pengalaman masa lalu dengan tidak memperlihatkan minat padanya sama sekali. Anda menjadi seseorang yang tanpa sejarah hidup selama anda bertafakur. Anda bahkan tidak berpikir dari mana anda berasal, di mana anda dilahirkan, siapa orang tua anda atau bagaimana anda dulu diasuh. Semua sejarah hidup ditinggalkan. Bila anda meninggalkan semua sejarah hidup tersebut maka anda bebas. Kita berusaha membebaskan diri kita dari berbagai keprihatinan dan pemikiran yang membatasi dan menghentikan kita dalam berusaha meraih
kedamaian yang timbul dari pelepasan. Jadi setiap "bagian" dari sejarah hidup anda akhirnya dilepas, bahkan ingatan mengenai apa yang terjadi pada diri anda sesaat yang lalu. Dengan begini, anda tidak membawa beban dari masa lalu ke dalam masa kini. Apapun yang telah terjadi, anda tidak lagi berminat padanya dan anda melepaskannya. Anda tidak membiarkan masa lalu berkumandang dalam pikiran anda.
Beberapa orang mempunyai pandangan bahwa bila mereka mengambil masa lalu untuk perenungan, mereka dapat belajar sesuatu dari masalah-masalah masa lalu. Namun, anda harus mengerti bahwa sewaktu anda menatap masa lalu, anda bagaimanapun juga melihat melalui lensa yang terdistorsi. Bagaimanapun itu anda pikirkan, sebenarnya itu tidak sungguh-sungguh demikian! Inilah mengapa orang-orang berdebat mengenai apa yang sesungguhnya terjadi,
bahkan beberapa saat yang lalu. Sebagai contoh seorang polisi yang menyelidiki kecelakaan lalu lintas. Walaupun kecelakaan tersebut mungkin baru terjadi setengah jam yang lalu, dari dua saksi mata yang berbeda dan sama-sama jujur, mereka mungkin akan memberikan informasi yang berbeda. Ingatan kita tak dapat dipercaya. Bila anda mempertimbangkan betapa tidak terpercayanya ingatan, maka anda tak akan terlalu mengandalkan pemikiran tentang masa lalu dan anda akan melepaskannya. Anda dapat menguburnya, sebagaimana anda mengubur orang yang telah meninggal. Anda menaruhnya dalam peti mati kemudian menguburnya, dan berakhirlah sudah, selesai. Jangan lekat pada masa lalu. Jangan anda menyusahkan diri sendiri dengan beban berat yang bukan benar-benar milik anda. Biarkan semua masa lalu lewat dan anda punya kemampuan untuk bebas pada saat
kini. Lepaskan juga, antisipasi, kekhawatiran, rencana-rencana, dan pengharapan untuk masa depan. Apapun yang anda bayangkan, itu akan selalu sesuatu yang berbeda. Masa depan ini diakui oleh orang yang arif sebagai sesuatu yang tak pasti, tak diketahui dan sangat tak terduga. Merupakan kesia-siaan besar dari waktu anda untuk memikirkan masa depan di dalam tafakur.
Bila anda telah berhasil melepaskan pikiran-pikiran anda, maka kita bisa mulai tahap berikutnya yang lebih tertuju pada nafas dan mengikuti nafas tersebut dari saat ke saat tanpa henti. Seringkali terjadi bahwa para pelaku tafakur memulai olah pernafasan sewaktu pikiran mereka masih berlompat-lompat antara masa lalu dan masa depan, dan sewaktu kesadaran sedang ditenggelamkan oleh komentar hati. Dengan tiada persiapan mereka mendapati bahwa olah pernafasan itu begitu sulit, bahkan mustahil dan
menyerah dalam keputusasaan. Mereka menyerah oleh sebab mereka tidak memulai pada tempat yang benar. Mereka tidak melakukan pekerjaan awal sebelum mengambil nafas sebagai pusat perhatian mereka. Namun, bila pikiran telah dipersiapkan secara baik dengan menyelesaikan dua tahap pertama ini maka anda akan temukan sewaktu anda beralih ke nafas, anda dapat menetapkan perhatian anda padanya dengan mudah. Bila anda kesulitan untuk menjaga perhatian pada nafas anda maka ini adalah sebuah tanda bahwa anda tergesa-gesa dalam dua tahap pertama. Kesabaran adalah jalan tercepat.