• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Pembahasan Tentang Pendidikan Agama Islam

B. Pembahasan Tentang Implementasi Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013

9. Tahapan Regulasi Kurikulum 2013

Arti regulasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah peraturan, sedangkan yang dimaksud di dalam pembahasan ini adalah seluruh peraturan ataupun kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang bersifat mengikat dalam hal kurikulum.

Sebelum lahir, sebuah kurikulum pasti melalui tahapan regulasi terlebih dulu. Setiap regulasi mempunyai rentang waktu sebelum ditetapkan menjadi sebuah kurikulum baru. Seperti pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebelum ditetapkannya kurikulum ini sebagai kurikulum

132

nasional, ada beberapa tahapan peralihan dari kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Proses peralihan dari KBK ke KTSP menurut Zulkarnaen adalah sebagai berikut, Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 diundangkan tahun 2003, setelah muncul Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan diturunkan tahun 2005, dan sejumlah Peraturan Menteri tentang Standar Nasional Pendidikan berturut-turut dikeluarkan mulai tahun 2006 s.d. 2010. Pemberlakukan KTSP dimulai tahun pelajaran 2006 – 2007. Jarak antara lahirnya regulasi dengan pelaksanaan kurikulum memiliki cukup ruang untuk sosialisasi, pelatihan pejabat pendidikan, dan pelatihan guru.67

Menurut Menteri Pendidikan M. Nuh, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013 – 2014, tepatnya dimulai akhir Juli 2013. Menurut Republika Online kronologi penetapan kurikulum sebagai berikut: pada Januari tahun 2013 dibentuklah tim penyusun Kurikulum 2013 berdasar Surat Keputusan Mendikbud No. 015/P/2013. Kemudian pada bulan Juli 2013, kurikulum mulai diterapkan di 6.221 sekolah sasaran. Belum seluruh sekolah melaksanakan Kurikulum 2013 ini, hingga akhirnya pada

67Zulkarnain, Pemberlakuan Kurikulum 2013 sebagai revisi Kurikulum 2006 dilakukan secara bertahap, https://zulkarnainidiran.wordpress.com/2013/03/01/413/ tanggal 27-10-2015

133

bulan Juli 2014 Kurikulum 2013 mulai diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia.68

Dalam peralihan dari KTSP ke Kurikulum 2013, tidak seluruhnya dari delapan Standar Nasional Pendidikan mengalami perubahan, hanya empat standar saja yang berubah dan sudah diatur dalam Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

Perubahan regulasi dimulai dari SKL (Standar Kompetensi Lulusan) karena standar ini menjadi acuan utama pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Karena Standar Kompetensi Lulusan menjadi acuan utama, maka pemerintah perlu mencabut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 tahun 2006 dan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 54 Tahun 2013 dalam pasal 2 dinyatakan dengan terang bahwa seluruh undang-undang yang berhubungan dengan SKL dicabut.

Regulasi selanjutnya adalah perubahan peraturan pemerintah mengenai Standar Proses yang dulu diatur dalam pasal 24 Peraturan

68M. Nuh, Pemberlakuan dan Penghentian Kurikulum 2013 sebagai Penyempurna KTSP , http://www.republika.co.id/berita/kemendikbud/berita-kemendikbud/14/12/08/ng9bi6-seputar-keputusan-mendikbud-tentang-penghentian-kurikulum-2013 tanggal 27-10-2015

134

Pemerintah nomor 19 tahun 2005 diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan berlakunya peraturan menteri ini maka Peraturan Menteri nomor 41 tahun 2007 mengenai Standar Proses dicabut. Kemudian isi dari lampiran Permendikbud ini mewajibkan sekolah dalam penerapan Standar Proses, pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Pada tanggal 4 Juni 2013 Menteri Pendidikan M. Nuh mengeluarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Otomatis dengan disahkannya pasal ini, maka Permen nomor 20 tahun 2007 tidak berlaku lagi. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan Standar Penilaian Pendidikan yang berlaku secara nasional.

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian

135

pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.

Kurikulum adalah hal yang sangat penting dalam penentuan arah pendidikan dan dari sinilah maka diperlukan regulasi yang mengatur mengenai hal ini, hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan Permen nomor 69 tahun 2013. Pasal 1 berisi tiga ayat yang intinya adalah Kerangka Dasar Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Sebuah inovasi yang dilakukan oleh M. Nuh sebagai menteri pendidikan adalah bahwa beliau menganggap perlunya perubahan dalam buku bahan ajar yang dipakai oleh peserta didik, hingga akhirnya beliau membuat Peraturan Menteri nomor 71 tahum 2013 mengenai buku bahan ajar yang dipakai sebagai pedoman bagi guru dan peserta didik. Ada banyak perbedaan antara buku konvensional dengan buku Kurikulum 2013. Perbedaan yang paling signifikan adalah dalam pendekatannya. Buku kurikulum baru menggunakan saintific approach. Jadi buku Kurikulum 2013 mencantumkan

136

lima tahapan saintifik yakni, mengamati, menanya, mengasosiasi, mengumpulkan informasi, mengkomunikasikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah menerbitkan regulasi atau peraturan terbaru yang dikeluarkan pada tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Standar Penilaian Pendidikan. Keempat peraturan terbaru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud ini digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Dengan diberlakukannya Permendikbud ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan permendikbud Nomor 54 tahun 2013 tersebut sudah dinyatakan tidak berlaku.

137

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud ini memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, sudah dicabut dan dinyatakan sudah tidak berlaku lagi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud ini berisi kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, karena sudah diperbaharui.

138

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2016 merupakan permendikbud tentang Standar Penilaian Pendidikan

Permendikbud ini berisi kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.