• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disampaikan oleh : Rinto Subekti, S.E., M.M.

Nomor Anggota : A-425.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Saudara Pimpinan DPR RI,

Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan dan jajarannya, Yang terhormat Anggota DPR RI dan juga mass media.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat karunia-Nya pada hari ini kita dapat menjalankan tugas konstitusi kita sebagai Anggota DPR RI dan Rapat Paripurna DPR RI guna memberikan Pandangan Umum Fraksi Partai Demokrat atas materi yang disampaikan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan Republik Indonesia pada penyampaian pengantar keterangan pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun Anggaran 2016.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, serta hadirin yang kami hormati.

Bahwa untuk menyusun RAPBN 2016 diperlukan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2016 sebagai acuan bersama bagi Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, serta hadirin yang kami hormati.

Penyusunan RAPBN tahun 2016 diawali dengan semangat rangkaian kelanjutan pelaksanaan program pembangunan 2016 sebagai pondasi terhadap pelaksanaan program-program tahun berikutnya. Dalam waktu terakhir ini perekonomian nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan yang cukup berat, baik dari sisi eksternal maupun internal. Kondisi perekonomian global saat ini dihadapkan pada banyak persoalan dan ketidakpastian yang mengakibatkan nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif dan terus melemah. Melambatnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya investasi dan penurunan ekspor bahkan pasar keuangan disejumlah Negara berkembang mengalami ketekenan yang cukup berat. Sejalan dengan arus perbalikan modal asing ditambah dengan kenyataan bahwa Tiongkok sedang memasuki fase perlambatan setelah dalam beberapa tahun sebelumnya membukukan double digit.

Untuk menjaga keterlangsungan dan kesinambungan tentang kondisi tersebut, pemerintah telah menyusun sasaran pokok pembangunan dan diamanatkan dalam program nawacita dan dijabarkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Dimana kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2016 merupakan gambaran umum strategi pembangunan 2016.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2015 baru mencapai 4,7 persen dengan tingkat inflasi sebesar 6,79 persen, plus rata-rata 12.841 per dollar Amerika. Mencermati kondisi tersebut pemerintah diharapkan mampu menyelesaikan kendala struktural seperti devisit neraca transaksi berjalan, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, kondisi pasar tenaga kerja, serta terbatasnya dukungan pasar keuangan yang masih lemah. Di sisi lain pada akhir 2015 kita akan dihadapkan pada pemilihan Kepala Daerah serentak yang berpotensi berpengaruh kepada stabilitas politik dan ekonomi. Oleh karena Fraksi Partai Demokrat meminta kepada pemeirntah untuk menjaga dan mewaspadai situasi politik dan keamanan nasional agar target pertumbuhan ekonomi tahun ini tercapai.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, serta hadirin yang kami hormati.

Dalam Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Mei 2015 Pemerintah telah memaparkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2016, meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen sampai dengan 6,2 persen. Laju inflasi 4 persen, plus minus satu digit nol persen. Nilai tukar rupiah pada kisaran Rp12.800-13.200 per dollar Amerika. Rata-rata suku bunga surat perbendaharaan Negara SPN tiga bulan berkisar 4 persen sampai dengan 6 persen. Rata-rata harga minyak 60-80 dollar per barel. Sedangkan lifting minyak dan gas bumi dengan perkiraan mencapai 1,930 poin sampai dengan 2050 ribu per barel, serta minyak per hari yang terdiri dari lifting minyak sekitar 830-850 ribu per barel per hari dan gas bumi di angka 1100 sampai dengan 1200 ribu per barel, setara minyak per hari.

Rencana kerja pemerintah tahun 2016 mempercepat pembangunan infrastruktur untuk memperkuat pondasi pembangunan yang berkualitas, keinginan dan rencana pemerintah melalui percepatan infrastruktur di atas perlu memperhatikan integrasi antara program nawacita dengan program Master Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Perpres RI Nomor 32 Tahun 2011 tentang MP3EI dan Komite MP3EI merupakan kebijakan yang sudah disusun bersama dengan Komite Ekonomi Nasional, Pimpinan Daerah dan pakar pelaku ekonomi sejatinya juga beriringan dengan harapan masyarakat luas.

Saudara Pimpinan, para Anggota Dewan, serta hadirin yang kami hormati.

Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2016 yang telah diajukan oleh Pemerintah serta mencermati rencana kerja pemerintah tahun 2016 yang telah disusun, maka Fraksi Partai Demokrat menyampaikan beberapa pandangan sebagai berikut;

1. Fraks Partai Demokrat berharap pelaksana APBN 2016 dapat meningkatkan kapasitas produksi nasional melalui peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur. Hal ini perlu diwujudkan dengan mengintegrasi antara program nawacita dengan program MP3EI.

Program MP3EI disusun bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan swasta. Fraksi Partai Demokrat berharap integrasi program ini akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusi terukur dan berkeadilan. Sehingga dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia melalui pembukaan lapangan kerja baru dan penurunan angka kemiskinan. Fraksi Partai Demokrat meminta kepada pemerintah untuk mengelola ekonomi secara sungguh-sungguh dengan kebijakan yang tepat dan efektif.

2. Pelaksanaan APBN 2016 merupakan tahun kedua dari RPJM tahap ketiga tahun 2015-2019, untuk karena itu Fraksi Partai Demokrat

meminta kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi dan peninjauan kembali atas sasaran-sasaran pembangunan yang belum tercapai dalam RPJM tahap kedua, dan memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan ekonomi tetap berada pada arah yang tepat sesuai dengan sasaran pembangunan jangka panjang yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Selain itu Fraksi Partai Demokrat berharap APBN 2016 tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur melainkan bisa dimanfaatkan untuk program-program pro rakyat melalui langkah-langkah keberpihakan pada penanggulangan kemiskinan.

3. Fraksi Parai Demokrat memandang target pemerintah pajak terlalu optimis dengan melihat tantangan-tantangan internal dan eksternal. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian agar potensi penerimaan pajak bisa sesuai dengan target pemerintah. Selain itu Fraksi Partai Demokrat meminta kepada pemerintah untuk memperluas basis penerimaan pajak, memberikan insentif fiskal dalam rangka meningkatkan investasi dan daya saing, serta menjaga daya beli masyarakat dengan prioritas industri padat karya dan berorientasi ekspor.

4. Fraksi Partai Demokrat berharap agar pemerintah dapat mengoptimalkan realisasi penyerapan anggaran, sehingga memberikan multiple efek yang positif terhadap pembangunan nasional. Sementara untuk memperbesar ruang fiskal dan meningkatkan kualitas belanja, untuk itu Fraksi Partai Demokrat meminta pemerintah untuk lebih focus untuk meningkatkan belanja anggaran modal yang pemanfaatnya lebih fokus kepada ketahanan pangan, ketahanan energi, keterhubungan domestik dan mempertahankan minimum efisiensi dalam bidang pertahanan yang selama ini sudah terbangun dengan baik. Fraksi Partai Demokrat meminta pemerintah mampu menstimulasi perekenomian dengan tetap mengendalikan devisit dalam batas yang aman serta menjaga kesinambungan pembangunan.

5. Fraksi Partai Demokrat mendukung kebijakan belanja daerah yang disertai dengan pengawasan pembimbingan dan destinasi fiskal yang lebih luas dan tepat untuk meningkatkan tranparansi dan akuntabilasi pengelolaan keuangan daerah. Fraksi Partai Demokrat meminta pemerintah untuk menerapkan system reward and punishment bagi setiap daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan secara transparansi dan akuntabel.

6. Fraksi Partai Demokrat memahami adanya kebutuhan masyarakat terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan. Untuk itu Fraksi Partai Demokrat meminta kepada pemerintah untuk melanjutkan dan menjaga kelangsungan program-program pro rakyat seperti bantuan sosial, BOS, Jamkesmas, bantuan lansia, bantuan Keluarga Harapan, bantuan untuk penyandang cacat, bantuan sosial untuk pengungsi korban bencana dan juga raskin. Pemberdayaan masyarakat PNPM

mandiri, kredit usaha rakyat, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat program rumah sangat murah, program peningkatan kehidupan nelayan, kesejahteraan TNI, guru, PNS dan buruh. Fraksi Partai Demokrat memandang program-program tersebut secara nyata banyak membantu masyarakat miskin.

7. Fraksi Partai Demokrat memahami adanya program bantuan sosial dalam bidang pendidikan dan kesehatan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) juga alokasi dana desa. Selain itu Fraksi Partai Demokrat juga meminta pemerintah untuk menciptakan program-program yang berbasis pemberdayaan masyarakat dari berbagai sektor, khususnya program pembangunan infrastruktur perdesaan dan program kemandirian desa lainnya. Untuk itu Fraksi Partai Demokrat meminta pemerintah dalam menjalankan program-program pro rakyat memperhatikan pendataan pendistribusian dan pengawasan, sehingga program-program pro rakyat menjadi tepat sasaran.

8. Fraksi Partai Demokrat meminta pemerintah menjalankan asas akuntabilitas dan kapabilitas, transparansi responsife dan tata aturan saat menjalankan semua keputusan tindakan dan kebijakan. Fraksi Partai Demokrat meminta kepada pemerintah dan aparat pengawas penegak hukum beserta publik untuk mengawal dan mengawasi setiap rupiah alokasi anggaran Negara baik pusat maupun daerah. Dengan demikian keberhasilan pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Sebagai penutup Fraksi Partai Demokrat memberi garis besar dapat memahami kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2016 untuk dilakukan pembahasan dalam lebih lanjut sesuai dengan mekanisme dan aturan dalam perundang-undangan. Fraksi Partai Demokrat mendukung setiap usaha program pemerintah yang prioritasi kepada kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan target yang lebih realistis terhadap tantangan-tantangan yang ada, sehingga dapat dirasakan manfaat oleh seluruh rakyat Indonesia.

Akhirnya atas perhatian para Anggota Dewan dan hadirin sekalian kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 26 Mei 2015

PIMPINAN