• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) LAND FOR DEVELOPMENT (continued) Mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebaga

DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT (continued)

13. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) LAND FOR DEVELOPMENT (continued) Mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebaga

berikut:

The changes in land for development are as follows:

31 Desember 2015 / 31 Desember 2014 /

December 31, 2015 December 31, 2014

Saldo awal 1.740.389.431.571 1.385.222.683.717 Beginning balance

Penambahan - 580.771.812.938 Addition

Pengurangan (16.139.651.179 ) (225.605.065.084 ) Deduction

Saldo akhir 1.724.249.780.392 1.740.389.431.571 Ending balance

Tanah masing-masing seluas 719,54 hektar dan 726,26 hektar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan Desa Tajurhalang dengan nilai perolehan tanah tersebut

masing-masing sebesar Rp 1,11 triliun dan

Rp 1,12 triliun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dijadikan jaminan. Tanah ini dijadikan jaminan utang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Syariah Bukopin, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

(lihat Catatan 19 dan 26).

A lot of land of 719.54 hectares and 726.26 hectares as of December 31, 2015 and 2014, respectively, which are located, in Sukaharja, Sukamantri and Tajurhalang village with the cost of land for development above amounted to Rp 1.11 trillion and Rp 1.12 trillion as of December 31, 2015 and 2014, respectively, are pledged as collateral. This land are pledged as collateral for short-term and long-term bank loans obtained from PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Syariah Bukopin, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk. and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (see Notes 19 and 26).

Pengurangan tanah belum dikembangkan pada tahun 2015 termasuk penggantian tanah yang terkena dampak yaitu pada proyek PT Inti Permata Sejati (IPS), Entitas Anak di Kecamatan Sukodono sebesar Rp 2,33 miliar, PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS), Entitas Anak, di Kecamatan Sidoarjo sebesar Rp 0,60 miliar dan PT Nugraha Adhikarsa Pratama (NAP), Entitas Anak di Kecamatan Wonoayu sebesar Rp 0,32 miliar.

The deduction of of land bank in 2015, including the replacement of the land affected in the project of PT Inti Permata Sejati (IPS), the Subsidiary, in the Sub- District of Sukodono Rp 2.33 billion, PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS), the Subsidiary, in the Sub- District of Sidoarjo Rp 0.60 billion and PT Nugraha Adhikarsa Pratama (NAP), the Subsidiary, in the Sub- District of Wonoayu Rp 0.32 billion.

Pada tahun 2015, PT Superwish Perkasa (SP), Entitas Anak, melakukan penjualan tanah kepada PT Pertamina, yaitu tanah yang terletak di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan seluas

125 m2 dengan harga Rp 4,37 miliar. Harga sudah

termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

In 2015, PT Superwish Perkasa (SP), a Subsidiary, sold lot of land to PT Pertamina, which located in Karet village, Setiabudi sub-district, South Jakarta covering

125 sqm with selling price amounted to

Rp 4.37 billion.The selling price including Value Added Tax (VAT).

Pada tahun 2014, pengurangan tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp 30,6 miliar merupakan penyerahan tanah milik PT Bahana Sukmasejahtera (BSS), Entitas Anak, kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. untuk melunasi utang Entitas Induk.

In 2014, deduction of l land for development amounted to Rp 30.6 billion in connection with the transfer of PT Bahana Sukmasejahtera’s (BSS), a Subsidiary, landbanks, to repay the Company’s loan to PT Bank Internasional Indonesia Tbk.

Pada tahun 2014, PT Superwish Perkasa (SP), Entitas Anak, melakukan penjualan tanah kepada PT Pertamina, yaitu tanah yang terletak di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Penjualan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap pertama pada

tanggal 15 Januari 2014 seluas 1.180 m2 dengan harga

Rp 41,3 miliar dan tahap kedua pada tanggal

10 Februari 2014 seluas 3.040 m2 dengan harga

Rp 106,4 miliar. Harga sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

In 2014, PT Superwish Perkasa (SP), a Subsidiary, sold lot of land to PT Pertamina, there are located in Karet village, Setiabudi sub-district, South Jakarta. Sales done in 2 stages, first stage on January 15, 2014 covering 1,180 sqm with selling price amounted to Rp 41.3 billion and second stage on February 10, 2014 covering 3,040 sqm with selling price amounted to Rp 106.4 billion.The selling price including Value Added Tax (VAT).

ebagai

dan

,

ed

,

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, properti investasi Grup terdiri dari bangunan dan prasarana

30.409 m2 Wisma Bakrie dan 1.279,32 m2 Rasuna

Office Park, 762,5 m2 bangunan serta prasarana

Orchard Archade, 17.946 m2 bangunan serta prasarana

Bakrie Tower dan 7.882,3 m2 bangunan serta prasarana

Lifestyle and Entertainment Centre yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa,

86,64 m2 retail area apartemen Tower 18 dan

2.091,89 m2 Taman Rasuna Apartemen.

As of December 31, 2015 and 2014, Group’s investment properties consists of building and improvements of 30,409 sqm of Wisma Bakrie and 1,279.32 sqm of Rasuna Office Park, 762.5 sqm of

building and improvements of Orchard Archade,

17,946 sqm of building and improvements Bakrie

Tower and 7,882.3 sqm of building and improvements

Lifestyle and Entertainment Centre which was rented to third parties based on rental agreement, 86.64 sqm

retail area of The 18th apartment and 2,091.89 sqm

Taman Rasuna Apartment. Mutasi properti investasi selama tahun 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

The changes in investment properties during 2015 and 2014 are as follows:

31 Desember 2015 / 31 Desember 2014 /

December 31, 2015 December 31, 2014

Harga perolehan: Costs:

Saldo awal 827.514.157.811 719.159.654.577 Balance at beginning of the year

Penambahan nilai perolehan 869.405.042 50.653.859.278 Addition of costs

Pengurangan nilai perolehan (1.064.159.324 ) - Deduction of costs

Reklasifikasi nilai perolehan (251.092.109.125 ) 57.700.643.956 Reclassification of costs

Saldo akhir 576.227.294.404 827.514.157.811 Balance at end of the year

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Saldo awal (61.031.212.225 ) (40.540.006.057 ) Balance at beginning of the year

Beban penyusutan tahun berjalan (18.498.381.483 ) (20.491.206.168 ) Current year depreciation expense

Pengurangan beban penyusutan 297.077.813 - Deduction of depreciation expense

Reklasifikasi akumulasi Reclassification of accumulated

penyusutan 23.876.159.721 - depreciation

Saldo akhir (55.356.356.174 ) (61.031.212.225 ) Balance at end of the year

Nilai buku bersih 520.870.938.230 766.482.945.586 Net book value

Pada tahun 2015, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP), Entitas Anak, melakukan penghapusan aset properti investasi yang dimilikinya dengan nilai buku sebesar Rp 767,08 juta. Rugi atas penghapusan properti investasi sebesar Rp 767,08 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Penjualan dan Penghapusan Aset Tetap dan Properti Investasi” pada laba rugi konsolidasian.

In 2015, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP), a Subsidiary, perform disposal of its investment properties assets with a net book value of Rp 767.08 million. Loss on disposal of investment properties amounted to Rp 767.08 million is presented as part of "Gain (Loss) on Sale and Disposal of Fixed Assets and Investment Properties" in the consolidated profit or loss.

Pada tahun 2015 pengurangan properti investasi merupakan reklasifikasi properti investasi PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) dan PT Mutiara Mahsyur Sejahtera (MMS), Entitas Anak ke persediaan.

In 2015, deduction of investment properties represents reclasification of investment properties PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) and PT Mutiara Mahsyur Sejahtera (MMS), a Subsidiary, to inventory account. Pada tahun 2014, penambahan properti investasi

merupakan reklasifikasi properti investasi PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), Entitas Anak dari persediaan.

In 2014, addition of investment properties represents reclasification of investment properties PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), a Subsidiary, from inventory account.

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 62,24 miliar dan Rp 52,01 miliar yang disajikan sebagai bagian dari penghasilan sewa perkantoran pada laba rugi konsolidasian.

Rental income from the investment properties recognized in 2015 and 2014 amounted to Rp 62.24 billion and Rp 52.01 billion, respectively, which was presented as part of revenue from rental of office spaces in the consolidated profit or loss.

14. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 14. INVESTMENT PROPERTIES (continued)

Garis besar

Dokumen terkait