• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu : Pukul 20.00 WIB

Tempat : Kantor Brillio.net Yogyakarta

Alat : Handphone

T : Perkenalkan ya nama saya Fajar, Universitas Moestopo (Beragama), ya punya tujuan buat mewawancarai untuk penyelesaian skripsi saya. Pekerjaan Mas Agib sekarang bergelut dibidang apa?

J : Di wartawan. Aku wartawan media online di Brilio.net T : selain pekerjaan tersebut kesibukan lainnya apa Mas? J : Aku main band

T : band indie apa? Genrenya apa?

J : aku indie,genrenya opo yo, rock ajalah, di Brilio aku editor, megang Showbiz musik seleb dan film. Tapi belom sampai setahun, karena Brilio baru juga kan, karena kemarin masih ngejar konten, masih nyari formulasi konten yang tepat kaya apa Cuma kearah sini ternyata emang yang seleb, public figur yang rame T : biasanya kalau musik tuh apa ya Mas yang disajiin tuh? Yang disajiin di brilio

sendiri? J : Pop sih

J : tentang Letto, Letto itu band Jogja yang ngetopnya di era awal-awal aku kuliah masuk kuliah di 2005-2006.

T : kalau lagu favorit dari Letto sendiri menurut Mas apa?

J : kalau aku favorit? Sebenernya emm aku paling favorit itu ada di album ke 4 ya, sebenernya ada 2 favoritku, satu “Senyumanmu” itu album ketiga kalau ngga salah ya, yang kedua itu “Seandainya Cinta” album terakhir.

T : kalau “Sandaran Hati” menurut Mas gimana tuh?

J : Kalau di lingkunganku memang bergaulnya lingkungan sama musisi juga di Jogja, itu memang waktu muncul lagu Sandaran Hati itu memang sudah jadi pembahasan bahwa liriknya itu memang, kalau temen-temenku ya, temenku dulu sebenernya aku tau lagu sandaran hati itu aku udah denger seglentengan di radio di tv kan ya. Ketika aku ngumpul sama temen-temenku yang musisi semua dan ini lagu ini kalau kamu mau dengerin ini liriknya tidak segampang yang kamu pikirkan tentang lagu cinta. Oke kalau itu mungkin aku belum kenal ya dengan personilnya, itu album pertama kan ya,itu 2005 karena aku baru mengenalnya itu tahun 2007. Aku mendengarkan... dan iya kalau dulu ya memang aku ini lagunya untuk gusti Allah, oke untuk Tuhan ya tapi semakin kesini ketika aku lebih dengerin lagi banyak macamnya ya ini aku kasih dua pendapat disini. Aku dan istriku berbeda sebenernya, penafsirannya hampir sama. Kalau aku sendiri lebih ke seseorang yang menyanyikan lagu itu sedang tertimpa masalah dan dia curhat dan curhatnya sama siapa, sama Allah. Kalau dari istriku dia lebih lagu sandaran hati itu soal tahajud, ada liriknya kan yang kaya di lirik terakhir itu, ‘aku hilang arah’.

T : berarti kalau Mas Agib sendiri?

J : kalau menurut aku sendiri ke Tuhan ya, meskipun sebenernya ya bener kalau kata mungkin kata orang-orang awam biasa mendengerkan musik dan mendengarka liriknya bener-bener mereka ngga akan mikir. Pasti akan jatuhnya ke cinta.

T : ini kan kalau menurut Mas Sabrang sendiri sebagai penciptanya lagu ini kontemplasi terserah orang yang mendengarkan, memaknainya gimana

J : nah lirik ‘dalam gelapnya, malam hariku’ dalam liriknya ‘aku hilang arah tanpa dirimu dalam gelapnya malam hariku’ maksudnya ketika seorang hamba yang hilang arah kalau dalam Islam kalau kita sedang tertimpa masalah kan kita disuruh solat Malam kan.

J : emm engga sih itu kalau dari aku, kalau dari aku kalau lebih luasnya aku punya masalah nh, ketika aku punya masalah ya aku curhatnya sama Tuhan, karena gimanapun segimananyapun sekecil-kecilnya hati manusia itu tetep ngga ada orang yang tau kan kecuali Tuhan. Kita kalau ngambil dari judulnya langsung kita menyandarkan diri ke Gusti Allah itu, Cuma kalau kata istriku lebih khusus ini soal tahajud ini soal solat, ketika kamu punya masalah kamu minta pertolongan lalu solat. Agak berbeda kalau aku Cuma curhat karena hati manusia tidak ada yang tau selain orangnya sama Tuhan. Intinya kalau dari aku ngumpul-ngumpul sama temenku itu bukan pro-kontra cuman ini loh band baru band Jogja, band anak Selatan. Kalau di Jogja kan gap-gapan kalau Selatan sama Utara. Kalau aku Utara karena lingkungan rumahku, komunitasku di Utara. Kalau Dhedot, Letto, Ki Yai Kanjeng di Selatan. Nih yang Selatan nih vokalisnya si Sabrang anaknya Cak Nun,nah aku juga komentarnya pantes aja ini yang bikin Sabrang anaknya Cak Nun sastrawan juga, ngga mungkinlah ngga kebagian sedikit kan juga udah terkenalah Sabrang anaknya kritis,pinter kan. Kalau seumpanya ada yang tanya kamu setuju ngga lagu “Sandaran Hati” itu lagu religi, ya aku setuju.

T : kalau masyarakat nangkepnya bukan lagu religi tapi ternyata itu lagu cinta, gimana ngeyakinin masyarakatnya kalau lagu itu bukan cinta. Tapi kan itu menurut penciptanya kontemplasi, kalau ternyata ternyata lagu itu diciptakan untuk Tuhan, kalau kita sebagai orang awam kan ngga nangkep. Kalau mau buat orang tahu lagu itu tentang orang biar orang ngerti itu gimana?

J : kalau secara gampangnya ya, tapi kan kalau dari sisi Sabrang dan Patub sendiri kan sudah kasih komentarkan terserah kepada pendengarnya. Tapi Sabrang itu mengiyakan ngga kalau lagu itu memang untuk Tuhan? Kalau meng iyakan khusus untuk hubungan privacy kita dengan Tuhan. Kalau seumpama ingin meyakinkan masyarakat itu lagu religi tunggu dulu, balik dulu ke Lettonya, kalau mau caranya gampang bikin aja video klipnya itu kan visual, menampilkan kalau storynya tentang cinta, pasti orang akan nangkep. T : tapi kalau kita lihat kan videonya Marsha, tentang cinta. Jadi persepsi

masyarakat berbeda, berarti kalau mau dirubah itu harus digali juga

J : tapi kalau misal mau kita teliti sampai situ kenapa kala itu video klipnya tentang cinta, siapa tuh modelnya, itu tunggu dulu kan kala itu Letto masih di label dan masih album pertama. Band pop di Indonesia yang ikut di industri dia ngga bisa semerta-semerta apa ya, kamu baru masuk kuliah pertama-tama harus ikut aturan mainnya, kamu ngga akan bisa untuk menyangkal, ah aku ngga mau kaya gini gini, kan ngga bisa. Itu kembali lagi maksudku ya poinnya adalah sejak awal itu mungkin itu bukan permintaannya Letto

mungkin request dari label kan. Tanda kutip dulu Musika, mungkin yaa mungkin aku ngga tau. Mungkin dulu keempat personil itu mungkin sudah diminta dari labelnya videonya harus seperti apa, karena baru dikontrak,band baru yang semuanya ditanggung.

T : kan kalau dilihat dari liriknya pertama “Sandaran Hati” ini ‘Yakinkah aku berdiri dihampa tanpa tepi, bolehkah aku mengenalmu” menurut Mas Agib sendiri itu liriknya gimana? Ini masuk ke pokok pembahasannya ya Mas ya J : gak popo, santai. Tapi ya ngga papa kalau nanti pendapat yang dua itu di

compare. Aku gatau soal sastra, tapi tulisan itu puisi sastra itu yang kau tau ya tapi kan setiap tulisan itu kan kesimpulan itu kan diakhir kan dan liriknya “aku hilang arah” itu kan ada di terakhir

T : susah juga ya kalau mau artiin satu-satu ya

J : sebenernya ini aja Mas pendapat Mas aja sbagai salah satu jurnalis musik aja

T : yang aku tau nih ya dari pertama Yakinkah ku berdiri, di hampa tanpa sepi Bolehkah aku mendengarmu . dia seorang hamba yang menulis lirik ini yang menyanyikan lagu ini kan dia sedang dalam berada dalam titik yang susah mungkin dia sedang dilanda masalah yang susah bolehkah aku mendengarmu itu mkasudnya itu kira-kira boleh ngga sih aku ini sebagai hambamu ini aku mengingat lagi yang dulu kamu udah kasih ke aku yang udah kamu ingetin ke aku kalau kamu sedang dalam masalah ngga seharusnya kalau hanya dalam masalah saja kamu inget sama Tuhan. Terkubur dalam emosi, tanpa bisa sembunyi Aku dan nafasku merindukanmu ya itu sifat mnusia itu dimana-mana kan ngga lepas dari emosi. Ketika dia emosi marah ketika dia balik lagi sedang dalam keadaan masalah ngga bisa cerita sama siapa-siapa lagi punya akal sehat yang bagus pasti kan ingetnya ke Tuhan lagi kan. Klasik sih ketika orang ada masalahpun senengpun kadang-kadang kita lupa solat. Kadang-kadang kalau lagi susah merasa terancam solatlah dia, minta tolong masalahku ini disudahi. Solusi untuk masalahku ini kasih pencerahaan ke hambamu ini. Ini kan berlanjut dari awal kan berlanjut nih sampe reff titik manusia inget tuhan itu kalau dia lagi sendiri, tapi kasih pager dulu kalau masih punya akal sehat, akal sehat itu sebenernya dia itu baik lingkungannya itu baik kalau di Jawa itu semacam ada pepetah nakal tapi sembodo jadi walaupun nakal kamu harus tetap berlaku baik cuman kan kenyataannya disalahkan gunakan. Ya nakal boleh tapi jangan sampai menjelekan orang lain, menjelakan keluarga. Mungkin dia ngga solat cuman tetep jadi orang baik nolong orang. Tapi ketika ada dititik sendiri dia solat curhat lewat tahajud

tolong beri hambamu ini jalan keluar, nah masalahnya selesai lupa solat lagi. Ya ingetnya kalau lagi ada masalah

J : “Teringat ku teringat, pada janjimu ku terikat Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati” si hamba itu sebenernya udah menyadari susah seneng ada masalah ya ingetnya sama gusti Allah, untuk muslim ya kalau kamu lagi ada atau ngga ada masalah ya minimal tetep solat 5 waktu, ngaji. Ngaji kan lebih dilevelku sendiri solat lama sama ngaji lama itu lebih ngerasa ngaji lama (waktunya) satu jam lah tapi coba hatinya lebih enak. Kalau aku solat sekushu aku ngga bisa aku temuin kaya pas aku ngaji. “Tak peduli ku tak peduli, siang dan malam yang bergantiSedihku ini tiada arti, jika kaulah sandaran hati” iya kan mau pagi siang malem ya si hamba ini sadar ya kapan aja harus selalu menyandarkan hatinya sama Allah. Dia yang bikin masalah daan menyelesaikan masalah sendiri. “Inikah yang kau mau, benarkah ini janjimuHanya engkau yang ku tujuPegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku” kan dia sudah minta kan buat ditolong, masa iya sih kamu kasih masalah aku sebesar ini ya Allah, nih aku udah hilang arah loh, makanya solat tahajud.

T : kalau yang dibagian reff kan ini ada “Teringat ku teringat, pada janjimu ku terikat Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati “ kalau menurut saya kan solat kalau menurut mas Agib sendiri

J : iya solat

T : kalau yang abis reff?

J : pegang erat tanganku bimbinglah arah kakiku itu ya si hamba yang sedang dalam masalah dia minta petunjuk. Kan manusia kan berbuat khilaf dari tangan kaki dan mulut, aku nagkepnya bantulah untuk mengontrol indera-inderaku. Kalau mau diterusin juga lebar loh, kamu tangan kaki dikasih komplit tapi ngga pernah ibadah, kalau dari aku bisa ke masjid itu mungkin situasi hambanya ngga pernah ke masjid. Tangan kan paling fatal buat manusia, kan nanti mati kita tangan dibuat macem-macem. Pokoknya kalau mau digabung juga gapapa, solat dan curhat. Analisa yang bisa memperkuat itu kalau tahajud itu lirik yang terakhir, kenpaa kau yakin ya karena tadi lirik-lirik itu kaya puisi kesimpulannya itu ya ke solat tahajud

T : kalau menurut Mas Agib korelasi lagu sandaran hati dengan lagu-lagu lain itu apa aja ya

J : jujur aku ngga dengerin semuanya ya tapi kalau sandran hati 2005 2006 itu kan sempet fenomenal disini, sejauh ni yang aku tau si Sabrang kalau bikin

lirik kan dia lebih jenius aku rasa formulasinya sama kaya sandarana hati, terserah pendengar mau interpretasi mereke bisa cinta. Tapi lagu kasih tak memiliki ini juga sama menurutku ya juga ketuhanan. Kaya senyumanmu juga sama buat Tuhan, tapi pasti orang mikirnya cinta kalau liat videonya. Dudu rindu juga sebenernya bisa juga. Kalau aku rasa juga basicnya sama dan hasil akhirnya pasti aku tau beberapa tapi ngga hapal, tapi ada lagu semua itu disempurnakan sama Sabrang, ada salah satu personil yang nyiptain tapi ngga mau dicantumin namanya. Tapi menurut aku lebih ke religi daripada asmara atau percintaan.

T : oke Mas, kayanya segitu aja

J : tapi kalau menurutmu jawabanku ngga meyakinkan kamu bisa hubungin aku lagi, untuk nambah tafsiran lagi dari dia. Ada temenku Dia di Tribun Jogja, dia wartawan jakarta awalnya.

T : terimakasih Mas Agib ya

J : oke

Ket : T : Tanya : J : Jawab

BIODATA DIRI

Dokumen terkait