• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGAPAN / KEBERATAN TERHADAP GUGATAN PENGGUGAT

PERLINDUNGAN HUKUM DENGAN DIBATALKANNYA PERJANJIAN JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH

I. TANGGAPAN / KEBERATAN TERHADAP GUGATAN PENGGUGAT

1. Pelawan (Tergugat Asal) menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan Terlawan (Penggugat Asal) terkecuali yang secara tegas diakui kebenarannya.

2. Bahwa benar antara Pelawan (Tergugat Asal) dengan Terlawan (Penggugat Asal) telah menandatangani Perjanjian Jual beli atas 9 (sembilan) bidang tanah sebagaimana diterangkan dalam Sertifikat-Sertifikat Hak Milik sesuai dengan Perjanjian Jual beli tanggal 2 Mei 2005 Nomor 5 yang dibuat oleh dan dihadapan T. Francisca Theresa Nilawati, SH., Notaris di Denpasar sebagaimana disebut Terlawan (Penggugat Asal) pada poin 3 posita gugatannya.

3. Bahwa terlawan (Penggugat Asal) telah tidak terbuka dan dengan sengaja menyembunyikan fakta tentang harga jual beli atas tanah tersebut karena khusus mengenai harga jual beli, Terlawan (Penggugat Asal) dan Pelawan (Tergugat Asal) telah membuat kesepakatan lain yang secara nyata dipatuhi yaitu Surat Perjanjian Tertanggal 30 Mei 2005 yang diwarmeking/didaftarkan pada Evi Susanti, SH., Notaris di Kabupaten Badung di Kuta;

4. Bahwa harga jual beli berdasarkan Perjanjian Jual beli Nomor 5 tanggal 2 Mei 2005, sebagaimana yang didalilkan dan dijadikan dasar gugatan Terlawan (Penggugat Asal) adalah sebesar Rp. 22.006.000.000,- (dua puluh dua Milyar enam juta rupiah) sedangkan harga sebenarnya disepakati sesuai Surat Perjanjian tanggal 30 Mei 2005 adalah sebesar Rp. 36.660.000.000,- (tiga puluh enam Milyar enam ratus enam puluh juta rupiah).

5. Bahwa yang secara nyata dipatuhi oleh Terlawan (Penggugat Asal) dan Pelawan (Tergugat Asal) dalam melakukan pembayaran adalah Surat Perjanjian tanggal 30 Mei 2005 dimana Terlawan (Penggugat Asal) telah melakukan pembayaran hingga Rp. 33.343.284.000,- (tiga puluh tiga milyar tiga ratus empat puluh tiga juta dua ratus delapan puluh empat ribu rupiah) sehingga tidak benar dan merupakan dalil penjebakan pernyataan Terlawan (Penggugat Asal) bahwa dengan pembayaran sebesar Rp. 27.422.088.525,- (dua puluh tujuh milyar empat ratus dua puluh dua juta delapan puluh delapan ribu lima ratus dua puluh lima rupiah) berikut pinalty sebagaimana disebut pada poin 5 dan 7 posita gugatannya jual beli telah lunas.

6. Bahwa oleh karena harga jual beli adalah sebesar Rp. 36.660.000.000,- (tiga puluh enam milyar enam ratus enam puluh juta rupiah) dimana Terlawan (Penggugat Asal) baru membayar sebesar Rp. 33.343.284.000,- (tiga puluh tiga milyar tiga ratus empat puluh tiga juta dua ratus delapan puluh empat ribu rupiah) sehingga kewajiban masih tersisa sebesar Rp. 3.316.716.000,- (tiga milyar tiga ratus enam belas juta tujuh ratus enam belas rupiah) belum termasuk pinalty 5% per bulan yang sampai gugatan Terlawan (Penggugat Asal) diperiksa dan diputus pengadilan hingga kemudian Perjanjian Jual beli dibatalkan sisa pembayaran tersebut belum dilunasi dan penalty atas keterlambatan sama sekali tidak pernah dibayar maka secara hukum Perjanjian Jual beli hak milik atas tanah belum bisa ditandatangani karena

Surat Kuasa Menjual yang diterima Terlawan (Penggugat Asal) belum dapat diberlakukan sertifikat tidak berdasar hukum pula untuk dilakukan.

7. Bahwa dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan Terlawan (Penggugat Asal) hingga Rp. 33.343.284.000,- (tiga puluh tiga milyar tiga ratus empat puluh tiga juta dua ratus delapan puluh empat ribu rupiah) maka terbukti kesepakatan Perjanjian Jual beli tanggal 2 Mei 2005 Nomor 5 telah tidak berlaku dan dengan demikian pula nyata dan terbukti bahwa Terlawan (Penggugat Asal) telah dengan sengaja menyembunyikan fakta tentang Surat Perjanjian tanggal 30 Mei 2009 tentang kesepakatan harga yang secara nyata dipatuhi oleh kedua belah pihak.

8. Bahwa mengenai belum lunasnya pembayaran telah pula diakui oleh Terlawan (Penggugat Asal) dengan menyatakan tidak mampu membayar yang kemudian dijadikan alasan untuk membatalkan Perjanjian Jual beli No. 5 tanggal 2 Mei 2005 jauh setelah putusan dalam perkara ini dijatuhkan Pengadilan Negeri Denpasar sebagaimana ternyata dalam Akta Pembatalan Nomor : 24 (dua puluh empat) tanggal 13 Februari 2008 yang dibuat oleh dan dihadapan T. Francisca Teresa Nilawati, SH., Notaris di Denpasar.

9. Bahwa oleh karena harga jual beli atas tanah berdasarkan Surat Perjanjian tanggal 30 Mei 2005 dan sebagaimana juga terbaca dalam poin 11 dokumen Perjanjian Memiliki Properti Dengan Kepercayaan dan Jaminan Mengganti Kerugian antara Terlawan (Penggugat Asal) dengan Nicholas Jhon Hyam yang dilampirkan dalam permohonan eksekusi adalah sebesar Rp.

36.660.000.000,- tiga puluh enam milyar enam ratus enam puluh juta rupiah) yang belum lunas pembayarannya maka tidak benar dan haruslah ditolak dalil posita Terlawan (Penggugat Asal) mendapat pinalty pembayaran atas keterlambatan sebesar Rp. 4.016.088.525 (empat milyar enam belas juta delapan puluh delapan ribu lima ratus dua uluh lima rupiah).

10. Bahwa oleh karena pembayaran harga jual atas tanah ternyata belum lunas maka tidak beralasan hukum dan karenanya haruslah ditolak dalil Terlawan (Penggugat Asal) pada poin 8 posita jo poin 2 petitum yang mendalilkan dan meminta pernyataan lunas dan sah Perjanjian Jual beli No. 5 tanggal 2 Mei 2005 yang selanjutnya meminta penyerahan sertifikat dan pembuat Akta Jual beli sebagaimana disebut pada poin 11 posita jo poin 3 petitum.

11. Bahwa sekiranya pembayaran dianggap telah lunas – quod non – maka tidak seharusnya Terlawan (Penggugat Asal) mengajukan gugatan sebagaimana dalam perkara ini akan tetapi cukup melaksanakan saja Surat Kuasa Khusus Menjual yang telah diberikan kepadanya sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 4 dan 5 Perjanjian Jual beli No. 5 tanggal 2 Mei 2005.

12. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya Surat Kuasa Khusus Menjual yang telah diberikan kepada Terlawan (Penggugat Asal) maka cukup membuktikan bahwa jual beli atas tanah belum lunas pembayarannya sehingga patut dipertanyakan itikad Terlawan (Penggugat Asal) dalam mengajukan gugatannya.

13. Bahwa disamping itu Terlawan (Penggugat Asal) juga telah mengingkari sendiri dalil gugatannya dengan telah melakukan pembatalan terhadap Perjanjian Jual beli tanggal 2 Mei 2005 Nomor : 5, sebagaimana ternyata dengan Akta Pembatalan Nomor : 24 (dua puluh empat) tanggal 13 Februari 2008 yang dibuat oleh dan dihadapan T. Francisca Teresa Nilawati, SH., Notaris di Denpasar, sehingga secara hukum telah terjadi kontradiksi atau saling bertentangan antara dalil gugatan dengan kenyataan yang dilakukan. 14. Bahwa satu-satunya alasan Terlawan (Penggugat Asal) untuk melakukan

pembatalan terhadap Perjanjian Perikatan Jual beli tersebut adalah karena Terlawan (Penggugat Asal) telah tidak sanggup untuk melunasi harga pembelian sesuai harga yang disepakati berdasarkan Surat Perjanjian tertanggal 30 Agustus 2005 dan pembatalan mana yang dibenarkan berdasarkan Pasal 1 Perjanjian Jual beli Nomor 5 tanggal 2 Mei 2005, sehingga dengan demikian jelas terbukti bahwa Terlawan (Penggugat Asal) telah mengakui belum melunasi pembayaran.

15. Bahwa petitum gugatan Terlawan (Penggugat Asal) pada poin 4 dan 5 tentang uang paksa (dwangsom) dan agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu haruslah ditolak oleh karena disamping tidak berdasar hukum juga karena tuntutan tersebut tidak didukung oleh dasar dan alasan hukum dalam uraian posita.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, terbukti Terlawan (Penggugat Asal) telah tidak terbuka dalam mengajukan fakta yang sebenarnya dalam gugatannya dimana

dengan sengaja telah menyembunyikan fakta yang sebenarnya tentang bukti yang menunjukkan bahwa harga jual beli atas tanah belum lunas, juga adanya kontradiksi atau saling bertentangan antara dalil gugatan dengan kenyataan yang dilakukan dimana Perjanjian Jual beli yang dijadikan dasar gugatan telah dibatalkan sendiri oleh Terlawan (Penggugat Asal), sehingga gugatan Terlawan (Penggugat Asal) telah tidak berdasar hukum oleh karenanya sepatutnya gugatan Terlawan (Penggugat Asal) ditolak untuk seluruhnya.

II. KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

1. Bahwa Pelawan (Tergugat Asal) sangat keberatan terhadap putusan verstek Pengadilan Negeri Denpasar No. 05/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 13 Agutus 2007, atas dasar dan alasan hukum sebagai berikut;

2. Bahwa oleh karena putusan verstek Pengadilan Negeri Denpasar No. 05/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 13 Agustus 2007 didasarkan kepada gugatan yang tidak berdasar hukum maka secara hukum putusan atas gugatan tersebut otomatis haruslah dibatalkan;

3. Bahwa disamping itu putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar yang mengadili dan memutus perkara telah memberikan putusan melebihi yang dimohonkan oleh Penggugat oleh karenanya bertentangan dengan Pasal 189 (3) Rbg (Pasal 178 ayat (3) HIR);

4. Bahwa Majelis Hakim telah meresahkan bukti yang tidak ada kaitannya dengan perkara sehingga putusan tersebut tidak mengikat dan tidak dapat dilaksanakan;