• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Keluarga dan Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Anak

PENDIDIKAN DALAM KISAH NABI NUH

C. Tanggung Jawab Keluarga dan Masyarakat Terhadap Pendidikan Anak Anak

Muhaimin mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Syari‟ati bahwa ada lima faktor yang membangun personalitas anak didik, yaitu : (Muhaimin & Abdul Mujib 1993:30).

1. Faktor Ibu yang memberi struktur dan dimensi kerohanian yang penuh dengan kasih sayang.

2. Faktor Bapak yang memberikan dimensi kekuatan dan harga diri.

3. Faktor sekolah yang membantu terbentuknya sifat lahiriyah. 4. Faktor masyarakat lingkungan.

5. Faktor kebudayaan umum masyarakat yang memberi corak kehidupan manusia.

88

Manusia termasuk kaum Nabi Nuh as, selalu mengiginkan sesuatu yang nyata dan benar. Sementara Tuhan yang diperkenalkan oleh Nabi Nuh as, kepada kaumnya bersifat ghaib sehingga tidak dapat dilihat oleh mata mereka.Sehingga mereka menolak dan tidak mau mengikuti ajaran yang di bawa Nabi Nuh as. Mereka lebih percaya kepada berhala-berhala yang nampak di hadapan mereka.

Manusia kadang-kadang tidak dapat merasakan manisnya kebenaran disebabkan nafsu ( keinginan ) yang meluap-luap. Meskipun ia mengetahui hal yang benar tetapi dia tidak mau mengikutinya. Hal tersebut telah di jelaskan dalam firman Allah swt. Surat Yusuf Ayat 53 sebagai berikut :

َشْفٌَّٕا َِّْإ ۚ ِٟضْفَٔ ُاِّشَبُأ بََِٚ

ِّٟبَس َِّْإ ۚ ِّٟبَس َُِدَس بَِ َّلَِإ ِءُّٛضٌبِب ٌةَسبََِّ َلَ

ٌُ١ِدَس ٌسُٛفَؼ

Artinya : Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Surat yusuf Ayat 53) Depag RI, 2002:243.

Jelaslah bahwa kegagalan Nabi Nuh as, dalam mendidik putranya disebabkan karena pengaruh lingkungan masyarakat dan kebudayaan kaumnya yang sudah mendarah daging.Mereka telah menjauh dari kebenaran dan menyembah kepada selain Allah swt, yang pengaruh buruknya telah mengotori akal mereka.Nabi tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam merubah nasib suatu kaum karena dia

89

hanya menyampaikan risalah. Keimanan seseorang tidak akan dapat berubah kecuali mereka sendiri yang akan merubahnya. Begitu juga dengan nasib mereka. Allah swt, berfirman dalam surah Ar-Ra‟d ayat 11 berikut ini :

َ َّاللَّ َِّْإ ۗ ِ َّاللَّ ِشَِْأ ِِْٓ َُُٗٔٛظَفْذَ٠ ِِٗفٍَْخ َِِْٓٚ ِْٗ٠َذَ٠ ِْٓ١َب ِِْٓ ٌثبَبِّمَعُِ ٌَُٗ

َسَأ اَرِإَٚ ۗ ُِِْٙضُفَْٔأِب بَِ اُٚشِّ١َؽُ٠ ََّٰٝخَد ٍََْٛمِب بَِ ُشِّ١َؽُ٠ َلَ

َلََـ اًءُٛص ٍََْٛمِب ُ َّاللَّ َدا

ٍياَٚ ِِْٓ ُِِٗٔٚد ِِْٓ ٌَُُْٙ بََِٚ ۚ ٌَُٗ َّدَشَِ

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Ar Ra‟d ayat

90 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis tentang kisah Nabi Nuh as, maka kesimpulan yang bisa di ambil dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut: 1. Unsur-unsur pendidikan a. Tujuan b. Peserta c. Pendidik d. Metode e. Materi f. Media g. Lingkungan h. Proses i. Institusi j. Evaluasi

2. Peran Nabi Nuh sebagai pendidik a. Sifat-sifat seorang pendidik

Sabar, Ikhlas, Bijaksana, Tawakal b. Materi-materi seorang pendidik

Tauhid, Intelektual, Pengembangan teknologi ( pembuatan kapal)

91

c. Metode-metode seorang pendidik Metode Dakwah, metode visualisasi.

B. Penutup

Ucapan syukur kepada Allah swt, atas terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pepatah mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak “.Sebagai manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tentunya terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk ini penulis berharap kepada para pembaca atas kritik dan saran yang membangun apabila menjumpai kekurangan dalam penulisan ini.

Selanjutnya, penulis juga menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tampa adanya bimbingan dan pengarahan dari Bapak/ Ibu dosen dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karna itu, penulis ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca lainya.

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Mahmud , Ali, Fikih Dakwah Ilallah, Mesir: Darul Wafa`,1991, Juz ll.

Al-Abrasy, M. Athiyah, “Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam”, Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Al-Syaibani, Oemar Muhammad Al-Toumy, “Falsafah At-Tarbiyah

Al-Islamiyah”, Ter. Hasan Lunggalung, Jakarta: Bulan Bintang, cet.

Ke-I, 1979, 399.

Lunggalung, Hasan, “Azas-azas Pendidikan Islam”, Jakarta: Pustaka A;-Husna, cet ke-II, 1992, 117.

Amrullah, Ahmad. Dakwah dan Perubahan sosial (Yogyakarta: Prima Duta, 1983), hal 2.

An-Nahlawi, Abdurrahman, “Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalihiha fi Baiti wal Madrasatul wal Mujtama”, Jakarta: Gema Insani Press, cet ke-3, 2002, 117.

Arifin, H. Muzayyin. 2003. Pendidikan Islam. Jakarta Bumi Aksara. Ash Shabuni, M. Ali, kenabian dan riwayat para nabi, lentera,jakarta,

november 2001 hal 26.

Aziz, Saefudin dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta :Sekawan. Bukhari, Imam, “Shahih Bukhari”, Jakarta: Wijaya, 1984.

Departemen Agama RI, “Al-Qur‟an dan Terjemahannya” , Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006, 142.

Djalal , Abdul, Ulumul Qur‟an, Surabaya: Dunia Ilmu, 1998.

Fauzul, Iman, Lensa Hati, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), hlm.95-97.

Hammad Al-Ghunaimi, Abdul Akhir, Tahdzib Syarah Ath-Thahawiyah Dasar-Dasar „Aqidah Menurut Ulama Salaf 1, hlm: 255.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

http://heninoviani.blogalami.com/5-nabi-yang-mendapat-gelar-ulul-azmi/( Senin 01 Januari 2016 jam 20.00 ).

93

https://nurwahidabdulloh.wordpress.com/pengetahuan/filsafat/filsafat-pendidikan-islam/ Minggu, 20 Desember 20015 jam 09.00. http://www.dakwatuna.com/2007/04/01/ 13.00 Kamis 5 feb 2016.

Marimba, Ahmad D . 1980. Pendidikan Islam. Bandung : N. V. Alma'arif. Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake sarasin,

yogyakarta, 1996, hal 49.

Nata, Abuddin, “Filsafat Pendidikan Islam”, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, cet. Ke-I, 1997, 53 – 54.

Nata, Abuddin, “Kapita Selekta Pendidikan Islam“, Bandung: Angkasa Bandung, 2003.

Rafi‟udin, Kisah Keteladanan Para Rasul Allah, Intermasa, Semarang, 2001.

Rahman, Fazlur, Tema Pokok Al Qur‟an, Pustaka, Bandung, cet-2, 1996. Syamsuri, Pendidikan Agama Islam. Jakarta :Erlangga. 2006.

Shihab, Quraish, Tafsir Al- Misbah, Pesan, Kesandan Keserasian Al

Qur‟an, vol. 14, Lentera Hati,2002.

Syukur, Amin. Pengantar Studi Islam. Semarang :Lemkota Semarang.2006 .

Tatapangarsa, Humaidi, Kuliah Aqidah Lengkap, Bina Ilmu, Surabaya, cet.ke-7, 1990.

Toha, H.M. Chalib, “Kapita Selekta Pendidikan Islam”,Yogyakarta: Pustaka, cet ke-I, 1996.

Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin Makmun. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaan, Jakarta: Sinar Grafika, cet ke-3, 1992, 12.

Waskito, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. 2002.

99

Dokumen terkait