• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Potensi pengembangan sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal serta beberapa permasalahan yang dihadapi merupakan tantangan dan peluang yang dapat diraih dalam pengembangan ketahanan pangan. Sedangkan dari kapasitas sumber daya manusia dan sumber daya teknologi memiliki potensi untuk ditingkatkan untuk mendukung pengembangan ketersediaan dan distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan.

Sementara di sisi lain, penguatan kelembagaan ketahanan pangan di daerah serta revitalisasi peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan tingkat Kabupaten perlu ditingkatkan untuk mempercepat pencapaian sasaran program ketahanan pangan.

a. Ketersediaan pangan

Dalam upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan, potensi sumber daya alam yang terdapat di kabupaten Pacitan belum dikelola maksimal. Terkait dengan penyediaan pangan maka pengelolaan lahan dan air merupakan sumber daya alam utama yang perlu dioptimalkan untuk menghasilkan pangan seperti lahan tidur, pekarangan rumah dan lahan di bawah tegakan hutan.

Dengan potensi sumber daya alam yang beragam dan didukung ketersediaan teknologi di bidang hulu hingga hilir akan memberikan peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha dan meningkatkan agribisnis pangan.

Kantor ketahanan Pangan yang bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan mempunyai potensi dan peluang untuk mendorong ketersediaan pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan ketersediaan dan penanganan rawan pangan, (b) penyempurnaan sistem pemantauan ketersediaan pangan untuk mengantisipasi rawan pangan, (c) mengembangkan program kemandirian

pangan serta (d) mengembangkan cadangan pangan pemerintah dan

masyarakat.

b. Distribusi pangan

Distribusi dan pasokan yang merata di seluruh wilayah sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau oleh daya beli sangat penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga.

Berkaitan dengan di atas, Kantor Ketahanan Pangan memiliki potensi dan peluang memantapkan distribusi pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan distribusi pangan, (b) pengembangan dan pemantauan sistem distribusi, analisis harga pangan dan akses pangan (c) pengembangan dan pemantauan kelembagaan distribusi pangan masyarakat.

c. Konsumsi pangan

Potensi sumber daya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar akan menjamin ketersediaan pangan yang beragam di wilayah di sepanjang waktu sehingga terbuka peluang untuk pengembangan diversifikasi konsumsi pangan melalui pemanfaatan pangan lokal dan makanan tradisional untuk

memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Semakin meningkatnya

pengetahuan yang didukung perkembangan teknologi informatika dan strategi komunikasi publik memberikan peluang percepatan proses peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diharapkan mampu mengubah pola konsumsi masyarakat sehingga mencapai status gizi yang lebih baik.

pangan lokal sumber karbohidrat non beras, seperti ubi kayu, ubi jalar, garut, suweg, sukun, waluh serta bahan pangan hewani sumber protein melalui sosialisasi, kampanye, demo, lomba dan pembinaan di masyarakat. Beberapa lembaga di masyarakat dapat menjadi mitra kerja seperti Posyandu, penyuluh dari instansi terkait, Tim Penggerak PKK, pengusaha pangan olahan dan sebagainya untuk mempercepat upaya perbaikan pola konsumsi pangan di masyarakat.

Skor PPH berdasarkan NBM mulai tahun 2006 hingga 2010 menunjukkan perbaikan dari kuantitas ketersediaan bahan pangan untuk konsumsi tetapi sumber ketersediaan masih didominasi bahan nabati terutama padi-padian (beras) dan jagung. Sedangkan ketersediaan pangan hewani seperti daging, telur dan ikan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan penduduk Pacitan.

Tabel T-II.8

Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2006-2007

No

Kelompok

Bahan Standar *) 2006 2007

Pangan Gr/Kap/hari Energi(Kkal) % AKE PPH Gr/Kap/hari Energi(Kkal) AKE% PPH Gr/Kap/hari Energi(Kkal) % AKE PPH

1 Padi-padian 300 1.100 50 25,0 373 1.349 61 25,0 368 1.334 61 25,0

2 Umbi-umbian 110 132 6 2,5 265 346 16 2,5 277 362 17 2,5

3 Pangan hewani 165 264 12 24,0 27 35 2 3,2 23 32 2 2,9

4 Lemak danminyak 22 220 10 5,0 27 245 11 5,0 36 321 15 5,0

5 Buah/bijiberminyak 11 66 3 1,0 10 18 1 0,4 23 45 2 1,0

6 Kacang-kacangan 28 110 5 10,0 23 89 4 8,1 66 282 13 10,0

7 Gula 33 110 5 2,5 57 210 10 2,5 57 209 10 2,5

8 Sayur dan buah 275 132 6 30,0 329 206 9 30,0 350 212 10 30,0

9 Lainnya 0 66 3 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0

Tabel T-II.9

Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2008-2009

No

Kelompok

Bahan Standar *) 2008 2009

Pangan Gr/Kap/hari Energi(Kkal) AKE% PPH Gr/Kap/hari Energi(Kkal) % AKE PPH Gr/Kap/hari Energi(Kkal) AKE% PPH

1 Padi-padian 300 1.100 50 25,0 374 1.353 62 25,0 378 1.370 62 25,0

2 Umbi-umbian 110 132 6 2,5 352 460 21 2,5 274 359 16 2,5

3 Pangan hewani 165 264 12 24,0 29 37 2 3,4 33 40 2 3,6

4 Lemak danminyak 22 220 10 5,0 29 257 12 5,0 32 284 13 5,0

5 Buah/bijiberminyak 11 66 3 1,0 10 18 1 0,4 10 18 1 0,4

6 Kacang-kacangan 28 110 5 10,0 60 258 12 10,0 70 298 14 10,0

7 Gula 33 110 5 2,5 57 210 10 2,5 56 207 9 2,5

8 Sayur dan buah 275 132 6 30,0 266 146 7 30,0 287 160 7 30,0

9 Lainnya 0 66 3 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0

Jumlah 944 2.200 100 100,0 1.175 2.739 124 78,8 1.139 2.736 124 79,0

Tabel T-II.10

Skor PPH Kabupaten Pacitan Berdasarkan NBM Tahun 2010

No Kelompok Bahan Standar *) 2010

Pangan Gr/Kap/hari Energi (Kkal) % AKE PPH Gr/Kap/hari Energi(Kkal) AKE% PPH

1 Padi-padian 300 1.100 50 25,0 459 1.661 76 25,0

2 Umbi-umbian 110 132 6 2,5 101 132 6 2,5

3 Pangan hewani 165 264 12 24,0 41 48 2 4,3

4 Lemak dan minyak 22 220 10 5,0 33 292 13 5,0

5 Buah/biji berminyak 11 66 3 1,0 10 19 1 0,4

6 Kacang-kacangan 28 110 5 10,0 31 130 6 10,0

7 Gula 33 110 5 2,5 58 213 10 2,5

8 Sayur dan buah 275 132 6 30,0 294 164 8 30,0

9 Lainnya 0 66 3 0,0 0 0 0 0,0

Jumlah 944 2.200 100 100,0 1.027 2.659 122 79,7

Kantor Ketahanan Pangan memiliki tugas dan fungsi mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan yaitu berperan pada (a) peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan konsumsi dan keamanan pangan, (b) pemantauan dan analisis pola konsumsi pangan dan (c) membina dan mengembangkan kegiatan penganekaragaman konsumsi pangan, keamanan pangan dan produksi pangan olahan.

d. Dewan Ketahanan Pangan (DKP)

Pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan melibatkan banyak pelaku dari berbagai aspek yang mencakup instansi antar wilayah. Mengingat kompleksnya permasalahan ketahanan pangan di daerah maka penanganan ketahanan pangan memerlukan koordinasi lintas wilayah dan lintas sektor Berdasarkan Peraturan Presiden No. 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan, maka dibentuklah Dewan Ketahanan Pangan (DKP) yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan bidang ketahanan pangan. Di tingkat daerah/kabupaten ditindaklanjuti dengan pembentukan Dewan Ketahanan

Pangan Kabupaten Pacitan melalui Keputusan Bupati Pacitan

188.45/152/408.21/2008 sebagai wadah koordinasi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Pacitan.

Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan yang dalam Keputusan Bupati tersebut sebagai Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan memfasilitasi Rapat Koordinasi DKP tingkat Kabupaten dengan tujuan untuk membangun koordinasi program ketahanan pangan dan forum strategis yang diadakan secara berkala dan berkelanjutan untuk mengevaluasi, mensinergiskan dan membahas permasalahan/menetapkan langkah-langkah operasional dalam membangun ketahanan pangan bersama dengan stake holder terkait. Tetapi upaya koordinasi, kerjasama dan sinergisitas dalam pembangunan ketahanan pangan belum dapat berjalan optimal.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi