• Tidak ada hasil yang ditemukan

tekanan anggaran waktu (TAWD) berpengaruh terhadap peneri-

Dalam dokumen PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUT (2) (Halaman 105-117)

Komitmen Organisasi Suryadi 1)

Hipotesis 9 tekanan anggaran waktu (TAWD) berpengaruh terhadap peneri-

maan perilaku disfungsional audit (PP- DA) pada KAP di Surabaya. Hal ini di- tunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari 0,05)

Hasil pengujian atas model pengu- kuran, model persamaan struktural secara keseluruhan, dan model persamaan struk- tural tersebut menunjukkan model fit de- ngan data. Begitu juga hasil pengujian atas reliabilitas dan validitas konstruk ju- ga menunjukkan semua konstruk memi- liki validitas yang baik. Selanjutnya hasil evaluasi atas asumsi-asumsi model persa- maan struktural menunjukkan data pene- litian memiliki distribusi normal, bebas dari data outliers, dan tidak terdapat multikolinearitas.

Diskusi Hasil Temuan Penelitian

Berdasarkan landasan teoritik dan empiris telah disusun hipotesis pada penelitian ini secara simultan, dimana faktor karakteristik personal auditor ; lo- cus of control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, serta turnover intention berpengaruh terhadap penerimaaan peri- laku disfungsional audit melalui tekanan

anggaran waktu bagi auditor. Begitu pula karakter individual locus of control dan komitmen organisasi, tekanan anggaran waktu, kinerja auditor, serta turnover in- tention berpengaruh terhadap penerima- an perilaku disfungsional auditor.

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini diketahui bahwa secara simultan se- mua variabel penelitian tidak memberi- kan pengaruh signifikan terhadap peneri- maan perilaku disfungsional audit melalui tekanan anggaran waktu yang dirasakan, begitu juga semua variabel dalam peneli- tian ini tidak memberikan pengaruh ter- hadap penerimaan perilaku disfungsional audit, hanya variabel tekanan anggaran waktu yang dirasakan memberikan pe- ngaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Hasil peneli- tian ini menunjukkan bahwa faktor utama yang mendorong auditor dalam melaku- kan perilaku audit disfungsional adalah karena faktor tekanan anggaran waktu yang dirasakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Alderman dan Deitrick (1982); Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce, 1996a; Pierce dan Sweeney, 2004). Adanya tekanan anggaran waktu yang dirasakan auditor dapat mengaki- batkan auditor dapat merasakan tekanan dalam pelaksanakan program audit akibat ketidakseimbangan antara waktu yang diberikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas audit. Kondi- si ini selanjutnya dapat mendorong audi- tor melakukan tindakan audit disfung- sional.

Penelitian ini memang untuk menguji model penerimaan perilaku disfungsional audit dengan menghubungkan karakteris- tik individual auditor (locus of control

dan komitmen organisasi), kinerja audi- tor, serta turnover) terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit mealaui teka- nan anggaran waktu yang dirasakan audi- tor. Model penerimaan perilaku disfung- sional audit ini diuji dan dibangun ber- dasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu

dan landasan teoritik, terutama berkaitan dengan akuntansi keperilakuan.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, penelitian ini meng- hasilkan beberapa temuan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Pertama; Tekanan anggaran waktu tidak meme- diasi pengaruh Komitmen organisasi ter- hadap penerimaan perilaku disfungsional audit yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,372 (lebih besar dari 0,05). Kedua; Tekanan anggaran waktu tidak memediasi pengaruh Locus of control terhadap penerimaan perilaku disfung- sional audit yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,720 (lebih besar dari 0,05). Ketiga; Tekanan anggaran waktu tidak memediasi pengaruh kinerja auditor terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit dengan ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,794 (lebih besar dari 0,05). Keempat; Tekanan ang- garan waktu tidak memediasi pengaruh Turnover intention terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit yang ditun- jukkan dengan tingkat signifikansi 0,746 (lebih besarl dari 0,05). Kelima: Komit- men organisasi tidak berpengaruh terha- dap penerimaan perilaku disfungsional audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,209 (lebih besar dari 0,05). Keenam; Locus of control ti- dak berpengaruh terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit (PPDA) yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,585 (lebih besar dari 0,05). Ketujuh; Kinerja auditor tidak berpengaruh terha- dap penerimaan perilaku disfungsional audit (PPDA)yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,227 (lebih besar dari 0,05). Kedelapan: Turnover inten- tion tidak berpengaruh terhadap peneri- maan perilaku disfungsional audit (PP- DA) yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,366 (lebih besarl dari 0,05); serta Kesembilan; Tekanan anggaran waktu (TAWD) berpengaruh terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit

(PPDA) Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,001 (lebih kecil dari 0,05). Karakteristik personal auditor yang terdiri dari locus of control dan komitmen organisasi, kinerja auditor, dan turn over intention dalam penelitian ini mem- berikan temuan yang tidak berpengaruh terhadap penerimaan perilaku disfungsio- nal auditor. Hal ini berdasarkan pada data yang diperoleh bahwa kondisi ini dise- babkan KAP di Surabaya telah mem- berikan kesejahteraan yang lebih baik kepada para karyawannya sehingga kar- yawannya mampu bertahan lama di dalam suatu KAP serta karakteristik personal para auditornya yang rata-rata loyal, memiliki komitmen organisasi dan kepribadian locus of control internal yang tinggi, dan kompetensi yang tinggi, sehingga menghasilkan kinerja yang baik bagi institusi tempat mereka bekerja. KAP-KAP di Surabaya memiliki banyak job, baik di dalam maupun di luar kota dan beberapa proyek besar, sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi para karyawannya. Adanya kondisi positif yang berasal dari dalam KAP, dan didukung oleh individu-individu yang berkarakteristik locus of control internal yang tinggi, akan meningkatkan komit- men para karyawannya terhadap organi- sasi KAP sehingga individu-individu tersebut dapat memberikan kinerja yang positif bagi KAP. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka karakteristik personal auditor yang terdiri dari locus of control dan komitmen organisasi; kinerja audi- tor, dan turn over intention dalam peneli- tian ini memberikan temuan yang tidak berpengaruh terhadap penerimaan perila- ku disfungsional auditor.

Temuan hasil penelitian ini memberi masukan berharga pada literatur akuntan- si keperilakuan, terutama karakteristik personal auditor, kinerja auditor dan turn- over intention pengaruhnya terhadap pe- nerimaan perilaku disfungsional audit yang memiliki implikasi teoritis dan

praktis. Secara teoritis, temuan hasil pe- nelitian ini mengonfirmasi hasil-hasil penelitian terdahulu dan memberikan pe- ngetahuan baru tentang pengaruh karak- teristik personal auditor, kinerja auditor, dan turnover intention terhadap peneri- maan perilaku disfungsional audit melalui tekanan anggaran waktu yang dirasakan.

Hasil temuan penelitian terhadap semua variabel yang diteliti belum ba- nyak memberikan dukungan secara empi- ris terhadap landasan teori yang disusun. Hanya variabel pengaruh tekanan ang- garan waktu yang dirasakan memberikan pengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit, sehingga hal ini telah memberikan dukungan secara empiris.

Hasil temuan penelitian ini belum dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pimpinan KAP dalam mengevaluasi kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang dapat mencegah kemungkinan auditor melakukan penerimaan perilaku disfungsional audit. Kebijakan ini, misal- nya dalam hal penyusunan anggaran wak- tu audit, sistem evaluasi terhadap kinerja personel auditor, rekruitmen auditor baru, dan sebagainya.

Peneliti menyadari hasil penelitian ini masih banyak memiliki beberapa keterbatasan dan kelemahan yang dapat digunakan sebagai arah untuk perbaikan penelitian mendatang. Penelitian selanjut- nya dapat dilakukan untuk membuktikan lebih lanjut atas karakteristik personal au- ditor ini pengaruhnya terhadap terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit dengan menambah jumlah responden dan jumlah KAP yang lebih besar dalam jang- kauan wilayah yang lebih luas lagi agar hasilnya dapat dijadikan rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan dan saran

Penelitian ini dilakukan untuk mem- buktikan pengaruh hubungan antara va- riabel-variabel penelitian yang diamati,

yaitu karakteristik personal auditor yaitu locus of control dan komitmen organi- sasi; kinerja auditor, turnover intention dan tekanan anggaran waktu, baik secara langsung dan tidak langsung terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit.

Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modelling, dimana berdasarkan hasil analisis uji normalitas, validitas dan reliabilitas konstruk, serta kesesuaian model telah terpenuhi, sehing- ga persyaratan penggunaan SEM dapat dilakukan dengan indeks Structural Equation Modelling menunjukkan nilai yang baik, meskipun nilai RMSEA yang kurang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (marginal).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable Komitmen organisasi dan Locus of control; Kinerja auditor, serta Turnover intention terbukti tidak berpe- ngaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit melalui Te- kanan Anggaran Waktu yang dirasakan auditor. atau dapat dikatakan dalam pene- litian ini, tekanan anggaran waktu tidak bisa memediasi pengaruh komitmen orga- nisasi dan locus of control; kinerja audi- tor, dan turnover intention terhadap pene- rimaan perilaku disfungsional audit. Begitu pula variabel Locus of control dan Komitmen organisasi; Kinerja Auditor dan Turnover intention, tidak terbukti berpengaruh terhadap Penerimaan perila- ku disfungsional audit, sementara hanya variabel Tekanan anggaran waktu yang dirasakan auditor memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel Penerimaan perilaku disfungsional audit.

Penelitian tentang keperilakuan audi- tor ini memang masih banyak keterbata- san, antara lain jumlah sampel penelitian yang masih rendah hanya 16 KAP di Surabaya dengan jumlah responden seba- nyak 105 auditor, sehingga hasilnya me- nunjukkan hasil yang tidak sesuai rumu- san hipotesis. Namun demikian semoga penelitian ini dapat memberikan tanta-

ngan dan gambaran awal untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dalam skala peneli- tian dengan wilayah yang lebih luas de- ngan jumlah responden yang lebih besar.

Daftar Rujukan

Adanan Silaban, 2009, Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik), Disertasi, Program Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang. Annisa Fatimah, 2012, Karakteristik

personal auditor sebagai anteseden perilaku disfungsional auditor dan pengaruhnya terhadap kualitas hasil audit, Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April 2012, Sekolah Tinggi Ekonomi Asia Malang.

Alderman, C.W., and Deitrick, J.W.

1982. “Auditor’s Perceptions of Time

Budget Pressure and Premature Sign-

0ffs: A Replication and Extension”.

Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol 1 No.2, pp. 54-58.

Azad, A.N. 1994, Time Budget Pressure and Filtering of Time Practices in Internal Auditing: A Survey,Managerial Auditing Journal,9 (6):17-25.

Alvaro Amaral Menezes, 2008, Analisis dampak locus of control terhadap kinerja dan kepuasan kerja internal auditor (Penelitian Terhadap Internal Auditor Di Jawa Tengah), Tesis, Magister Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006.

“Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu

terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada

Kantor Akuntan Publik di Surabaya”, Jurnal Maksi, Vol 6, No. 2, pp. 203- 223.

Agustia, Dian., 2005, Pengaruh profesionalisme auditor terhadap

kepuasan kerja, komitmen organisasi dan prestasi kerja, serta turnover intention di Jawa dan Bali, Disertasi PDIE, Universitas Airlangga.

Ardiansah, Muhammad N. (2003), Pengaruh Gender dan Locus of Control terhadap

Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Keinginan Berpindah Kerja (Studi pada

Auditor di Pulau Jawa),Tesis, S2 UNDIP, Semarang.

Shapeero, M., Koh, H.C., and Killough,

L.N. 2003,“Underreporting Time and

Premature

Sign-off in Public Accounting” ,Managerial Auditing Journal”, Vol.

18.No. 6/7. pp. 478-489.

Frucot, Veronique; Shearon, T., Winston. 1991,Budgetary Participation, Locus of Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction,The AccountingReview, Vol. 66, No. 1, pp. 80-99.

Harini, Dwi, Agus Wahyudin, dan Indah

Anisykurlillah. 2010, “Analisis Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior : Sebuah Pendekatan Karakteristik

Personal Auditor” ,Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Castillo, Joan Joseph. 2009, www.experiment-resources.com, Diakses tanggal 2 Oktober 2011. Hair Jr., Joseph F., William C. Black,

Barry J. Babin, and Rolph E. Anderson. 2010,Multivariate Data Analysis : A Global Perspective, New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Lefcourt, H. 1982,Locus of Control: Current Trends in Theory and Research,Second Edition, Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum.

Luthans, F.D Back, dan L. Taylor, 1987, Organizational Commitments: Analysis of Antecendens, Human Relations, Vol. 40: 219-236

Beehr, T. 1998, An Organizational Psychology Meta-Model of Occupational Stress, In C.L. Cooper (Eds), Theories of Organizational Stress. New York, Oxford University Press.

Byrne, B. M. 2001, Structural Equation Modeling With AMOS: Basic Concepts, Applications, and Programming, New Jersey, Lawrence Erlbaum Associates.

Choo, F., 1986, “Job Stress, Job

Performance, and Auditor Personality

Characteristics”, Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 5 No.2, pp. 17-34.

---, 1995, “Auditors’ Judgment Performance Under Stress: A Test of The Predicted Relationship by Three

Theoritical Models”,Journal of Accounting, Auditing and Finance, Vol. 10. Summer, pp. 611-641.

Cook, E. and Kelley, T. 1988, “Auditor Stress and Time Budgets”, The CPA Journal, Vol. 58, No. 7, pp. 83-86. Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and

David O., 2003, ”Auditor Acceptance

of Dysfunctional Audit Behavior : An Explanatory Model Using Auditors

’Personal Characteristics” , Journal of Behavioral Research In Accounting: vol 15.

Donnely, David P., Jeffrey J. Q, dan David O. 2003, Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior: An Explanatory Model Using Auditors’ Personal Characteristics, Journal of Behavioral Research in Accounting, 15:87-107.

DeZoort, F. T. 1998, “Time Pressure

Research in Auditing: Implications for

Practice”. The Auditor’s Report, Vol. 22. No.1. pp. 11-14.

---, and Lord, A. T. 1997, “A Review and Synthesis of Pressure Effects Research In

Ghozali, I., dan Fuad 2005, Structural Equation Modeling: Teori Konsep dan

Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ---, 2005. Model Persamaan Struktual:

Konsep Aplikasi dengan Program Amos Ver. 5.0, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ---, 2008, Model Persamaan Struktual:

Konsep Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Heriningsih, S. 2002, “Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

Publik”,Wahana, Vol 2, pp. 111-122. Herningsih, Sucahyo. (2001),

Penghentian Prematur atas Prosedur Audit: Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik, Tesis, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001, “Does

Congruence Between Audit Structure and Auditors Locus of Control Affect

Job Performance?,” The Accounting Review 76. IAI, Media Akuntansi No. 20/ th.IV/1997.

Imam Ghozali, 2004, Pergeseran paradigma akuntansi dari positif ke perspektif sosiologis dan implikasinya terhadap pendidikan akuntansi di Indonesia, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Irawati, Y., dan Mukhlasin, T.A.P. 2005,Hubungan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit,Prosiding Simposium Nasional Akuntansi, VIII Solo, 929-940. Jurnal Manajemen dan Akunta nsi Volume 1, Nomor 1, April 2012 12 Karakteristik

Personal Auditor… (Annisa Fatimah)

Indrianto, N., dan Supomo, B. 2002, Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi Pertama, Cetakan Kedua Yogyakarta, BPFE.

Irawati, Y., Petrolina, A.T., dan

Mukhlasin. 2005, “Hubungan

Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam

Audit”,Simposium Nasional

Akuntansi VIII di Solo.

Jennings, B. M. 1990, “Stress, Locus of Control, Social Support, and Psychological Symptoms Among

Head Nurses”, Research in Nursing

and Health,December, pp. 393-401.

Kelley, T. and Margheim, L. 1990, “The

Impact of Time Budget Pressure, Personality and Leadership Variabel on Dysfunctional Behavior”, Auditing:

A Journal of Practice and Theory, Vol 9. No. 2. pp. 21-41.

---, and Seiler, R. E. 1982, “Auditor

Stress and Time Budget”,The CPA Journal, December, pp. 24-34.

Lee, K., Carswell J. J., and Allen N. J.

2000, “A Meta-Analysis Review of Occupational Commitment Relations With Person and Work-Related

Variabel”,Journal of Applied Psychology, Vol. 85 No. 95. pp. 799- 811.

Maryanti, P, 2005, “Analisis Penerimaan

Auditor Atas Dysfungctional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Individual Auditor (Studi Empiris PadaKantor Akuntan Publik di

Jawa)”,Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2. pp. 213-225.

Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996,

“Faktors Associated With the

Incidence of Reduced Audit Quality

Behavior”, Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 15. No. 2: pp. 49-64.

Malone, Charles F., dan Robin W. Roberts. 1996,Faktors Associated

With The Incidence of Reduced Audit Quality Behavior, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 15 (2):49-64. Margheim, L., and Pany K. 1986.

“Quality Control, Prematur Sign-off and Underreporting of Time: Some

Empirical Findings,” Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol. 5. No. 2. pp. 50-63.

Nurofik, 2012, Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan : Analisis faktor-faktor keperilakuan yang mempengaruhinya dan hubungannya dengan kinerja keuangan. Disertasi, Program doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Otley, David T., dan Pierce, Bernard J. 1996. Auditor Time Budget Pressure: Consequences and Antecedents, Accounting. Auditing and Accountability Journal. 9: 31-58. Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a,

“Audit Time Budget Pressure:

Consequence and

Antecendents”,Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9 No. 1. pp. 31-58.

---, and ---.1996b, “The Operation of Control System in Large Audit

Firms”, Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol.15, No. 2, pp. 65-84.

Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost- Quality Conflict in Audit Firms: An Empirical Investigation”,Europan Accounting Review, Vol. 13. No. 1. pp. 415-441.

Parkes, K. 1984, “Locus of Control,

Cognitive Appraisal and Stressful

Episode”,Journal of Personality and

Social Psychologi”, Vol. 43, March, 655-688.

Puji Maryanti, 2005, Analisis penerimaan auditor atas dysfungsional audit behavior: Pendekatan karakteristik personal auditor (Studi empiris pada

Kantor Akuntan Publik di Jawa), Tesis S2, PPS Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang. Ress, D. W., and Cooper, C. L., 1992,

“The Occupational Stress Indicator Locus of Control Scale: Should this be Regarded as a State Rather than Trait

Measure?” ,Work and Stress January- March, pp. 45-48.

Rasuli, L.O. 2009. Pengaruh Time Budget Pressure, Perilaku Disfungsional dan Komitmen Organisasional Terhadap Kualitas Audit. Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur, Tesis, Malang: Universitas Brawijaya.

Robbins, S.P dan Timothy A.J. 2008,Organizational Behavior, Edisi 12, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat. Robbins, S.P., 2001,Organizational

Behavior, New Jersey: Prentice-Hall. Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989,

Behavioral Accounting. South- Western: Publishing Co.

Setiawan, I. A., dan Ghozali, I. 2006,Akuntansi Keperilakuan: Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Wilopo, 2006. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku disfungsional audit: Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi, Vol 5 No, 2 November 2006, STIE Perbanas, Surabaya. Yuskar & Selly Devisia, 2011, Pengaruh

independensi auditor, komitmen organisasi, pemahaman good governance, integritas auditor, budaya organisasi, dan etos kerja terhadap kinerja auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four yang Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011),

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang.

Standard Profesional Akuntan Publik,2011.

107

Annisa Fatimah1) 1)Politeknik Negeri Malang

1)[email protected]

Abstract

This research confirm the theory of attitude change, including of consistency and dissonance theory and functional theory through the analysis of various factors that decrease the quality of the audit results from auditor behavior perspective. The variables (locus of control, turnover intention, self rate employee performance, time budget pressure, role stress, work-family conflict, and dysfunctional behavior) becomes antecedents variable with the quality of audit results as a consequent variable.Using purposive sampling method, the research select 86 auditors who have worked over one year in KAP throughout East Java. Using a Likert scale questionnaire, this research used path analysis to examine the effect of variables.The results of this research support the theory of attitude change and the result of previous studies. The phenomenon of decreasing quality of audit proved to be significantly influenced by dysfunctional behavior, while the dysfunctional behavior is also significantly influenced by several factors, they are the locus of control, a desire to stop working, the level of personal performance of employees, time budget pressure, and pressure roles. However, this study can not prove the effect of work-family conflict against dysfunctional behavior and quality of audit results.

Keyword : the theory of attitude change, locus of control, turnover intention, self rate employee performance, time budget pressure, role stress, work-family conflict, and dysfunctional behavior, the quality of audit results

Abstrak

Penelitian ini berusaha mengonfirmasi theory of attitude change, yaitu consistency and dissonance theory serta functional theory melalui analisis berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas hasil audit dilihat dari perspektif perilaku auditor. Beberapa variabel (lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi, tekanan anggaran waktu, tekanan peran, konflik pekerjaan-keluarga, dan perilaku disfungsional) menjadi variabel anteseden dengan kualitas hasil audit sebagai variabel konsekuen. Melalui purposive sa mpling terpilih 86 auditor yang telah bekerja di atas 1 tahun pada KAP seluruh Jawa Timur. Menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala likert, penelitian ini menggunakan P a th Ana lysis untuk menguji pengaruh variabel-variabel tersebut. Hasil penelitian ini memberikan dukungan terhadap theory of attitude change dan sebagian hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Fenomena penurunan kualitas audit terbukti dipengaruhi secara signifikan oleh perilaku disfungsional, sedangkan perilaku disfungsional juga dipengaruhi secara signifikan oleh beberapa faktor, yaitu lokus kendali, keinginan untuk berhenti bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, tekanan anggaran waktu, dan tekanan peran. Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh konflik pekerjaan-keluarga terhadap perilaku disfungsional maupun kualitas hasil audit.

Kata Kunci: theory of attitude change, locus of control, keinginan untuk berhenti

bekerja, tingkat kinerja pribadi karyawan, perilaku disfungsional auditor, kualitas hasil audit.

Pendahuluan

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan salah satu organisasi bisnis yang bergerak di bidang jasa yang kompetitif dalam mengeluarkan produk- nya, salah satunya adalah opini audit. Oleh karena itu, KAP dituntut untuk berusaha maksimal dalam memenuhi keinginan klien. Rasuli (2009) bahkan berpendapat bahwa auditor eksternal yang memiliki pandangan profesiona- lisme yang tinggi akan memberikan kon- tribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan.

Namun Suryanita (2006) memberi- kan gambaran yang mengejutkan bahwa kenyataan di lapangan sungguh berbeda dari kondisi ideal. Fenomena perilaku pengurangan kualitas audit (Reduced

Dalam dokumen PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUT (2) (Halaman 105-117)