• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data .1Analisis Deskriptif.1Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang digunakan dalam analisis ini diperoleh dari :

a. Hasil belajar yang didapat dari nilai harian sebelum pembelajaran (pre test) dan nilai akhir setelah pembelajaran (post test) baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang meliputi mean atau nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum dan standar deviasi.

b. Data non tes berupa data observasi dan data angket. Data observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sedangkan data angket digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model problem solving dengan bantuan macromedia flash pada kelas eksperimen.

1) Lembar Observasi

Analisis hasil pengamatan (observasi) dilakukan dengan cara melakukan skoring. Kriteria penilaian yang digunakan dalam lembar pengamatan (observasi) disajikan dalam Tabel 10 sebagai berikut:

Tabel 10 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

Hasil skoring tes ditabulasi, dan selanjutnya dihitung menggunakan rumus deskriptif presentase : % = x100% N n Keterangan : % : persentase

n : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah total siswa

Tahap selanjutnya adalah dianalisis hasilnya sesuai dengan kriteria sebagai berikut :

No. Aspek yang diamati Skor Keterangan

1. Kerjasama 4 Sangat baik

3 Baik 2 Cukup baik 1 Kurang baik 2. Respon terhadap Tugas 4 Sangat baik

3 Baik 2 Cukup baik 1 Kurang baik

3. Berpendapat 4 Sangat baik

3 Baik 2 Cukup baik 1 Kurang baik

4. Pemecahan Masalah 4 Sangat baik

3 Baik 2 Cukup baik 1 Kurang baik

Tabel 11 Kriteria Hasil Persentase Lembar Pengamatan Siswa

2) Angket

Analisis untuk instrumen angket dilakukan dengan cara melakukan skoring. Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh siswa, peneliti menentukan sebagai berikut:

a) Untuk jawaban pernyataan Sangat Setuju (SS) = 4 b) Untuk jawaban pernyataan Setuju (S) = 3 c) Untuk jawaban pernyataan Kurang Setuju (KS) = 2 d) Untuk jawaban pernyataan Tidak Setuju (TS) = 1

Hasil skoring selanjutnya ditabulasi dan dihitung menggunakan rumus deskriptif presentase : % = x100% N n Keterangan : % : Persentase

n : Jumlah skor yang diperoleh N : Jumlah total siswa

Tahap selanjutnya adalah dianalisis hasilnya sesuai dengan kriteria sebagai berikut : Interval Kriteria 76% - 100% Sangat baik 51% - 75% Baik 26% - 50% Cukup >25 % Kurang

Tabel 12 Kriteria Hasil Persentase Tanggapan Siswa Interval Kriteria 76% - 100% Sangat setuju 51% - 75% Setuju 26% - 50% Kurang setuju >25 % Tidak setuju

3.6.2 Analisis Data Awal

Analisis tahap awal berguna untuk membuktikan bahwa antara eksperimen dan kelas kontrol berada dalam kondisi awal yang tidak berbeda secara signifikan atau dikatakan bahwa kedua kelas berangkat dari titik tolak yang sama. Analisis tahap awal menggunakan nilai dari pre test yang dilakukan meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji ini untuk menentukan uji statistik selanjutnya. Jika data terdistribusi normal, maka uji statistiknya adalah uji parametrik sedangkan jika data tidak terdistribusi normal, maka uji statistik yang dilakukan adalah uji non parametrik. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan data dari nilai pre test

pokok bahasan jurnal penyesuaian. Analisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. atau 0,05 . Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih dari 5% atau 0,05.(Priyatno, 2009:28)

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : Data berdistribusi normal

Dengan kriteria :

Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima, dan Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

b.Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak, jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok homogen.

Analisis homogen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Hipotesis statistiknya adalah : H0 : σ1 = σ2 (varians homogen) H1 : σ1 ≠ σ2 (varians tidak homogen)

Dengan kriteria :

Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima,dan Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak

3.6.3Analisis Data Akhir

Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan data dari nilai post test. Hasil perhitungan statistik yang telah

dilakukan juga akan dideskripsikan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai hipotesis yang diberikan.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan data dari nilai post test siswa. Uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 16 One Sample Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih dari 5% atau 0,05 (Priyatno, 2009:28).

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria :

Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima, dan Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak, jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok homogen.

Analisis homogen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Hipotesis statistiknya adalah : H0 : σ1 = σ2 (varians homogen) H1 : σ1 ≠ σ2 (varians tidak homogen)

Dengan kriteria :

Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima,dan Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak

3.6.4 Uji Test of Between-Subjects Effect atau Uji Hipotesis 1

Uji hipótesis ini digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran model problem solving dengan bantuan macromedia flash pada kelas eksperimen dibandingkan dengan media hasil teknologi cetak pada kelas kontrol terhadap hasil belajar. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

Ha : ada keefektifan pembelajaran kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol terhadap hasil belajar.

Kriteria penerimaan Ha :

Ha diterima apabila nilai sig > 0,05

3.6.5 Uji Perbedaan Rata-rata atau Uji Hipotesis 2

Uji hipótesis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dengan menggunakan uji independent sample t test. Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata ini adalah sebagai berikut :

Ha : ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Berdasarkan probabilitas Ha diterima jika P value > 0,05

3.6.6Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri (Mulyasa, 2004:101). Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan dari aspek siswa dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa secara individu maupun kelompok.

b. Dari segi hasil belajar, kualitas pembelajaran dapat ditinjau dari dua ranah 1)Ranah kognitif

Berdasarkan teori belajar tuntas, maka keberhasilan kelas dapat dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut (Mulyasa,2004:99). Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan ranah kognitif adalah sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa mampu menyelesaikan soal 66% yang dapat dilihat dari hasil post test.

2)Ranah afektif

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri siswa seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) dari jumlah keseluruhan siswa (Mulyasa,2004:101-102). Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan ranah afektif dapat dianalisis dari aspek jawaban atau reaksi yaitu melalui respon siswa terhadap pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran problem solving.

BAB IV