• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

L. Teknik Analisis Data

Keterangan :

𝑟

11 = reliabilitas instrumen

𝑘 =

banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 𝛼

2

𝑏

=

jumlah variasi butir

𝛼

2

𝑡

=

varian total

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60, maka instrumen dinyatakan reliable

b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

L. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk menilai karakteristik dari sebuah data. Analisis ini berfungsi untuk mendeskripsikan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta dan sifat obyek yang diteliti melalui data dan sampel atau populasi sesuai dengan keadaan.

a. Deskripsi Responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum, seperti jenis kelamin, usia dan pekerjaan.

b. Deskripsi Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel dilihat dari rata-rata (mean) masing-masing variabel. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan nilai terendah adalah 1. Langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges.

𝐶1 = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐾 Keterangan :

C1 = interval

Range = selisih antara batas atas dan batas bawah K = jumlah kelas

Maka jumlah interval dapat dihitung sebagai berikut :

𝐶1 = 5 − 1 5 = 0,8

Dengan interval sebesar 0,8 maka kualitas layanan dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 menunjukan kualitas layanan sangat tidak baik.

2) Apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 menunjukan kualitas layanan tidak baik.

3) Apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 menunjukan kualitas layanan cukup baik.

4) Apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 menunjukan kualitas layanan baik.

5) Apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 menunjukan kualitas layanan sangat baik.

Dengan interval sebesar 0,8 maka emosional konsumen dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 menunjukan emosional konsumen sangat rendah.

2) Apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 menunjukan emosional konsumen rendah.

3) Apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 menunjukan emosional konsumen cukup tinggi.

4) Apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 menunjukan emosional konsumen tinggi.

5) Apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 menunjukan emosional konsumen sangat tinggi.

Dengan interval sebesar 0,8 maka harga dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 menunjukan harga produk sangat tidak sesuai.

2) Apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 menunjukan harga produk tidak sesuai.

3) Apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 menunjukan harga produk cukup sesuai.

4) Apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 menunjukan harga produk sesuai.

5) Apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 menunjukan harga produk sangat sesuai.

Dengan interval sebesar 0,8 maka kepuasan konsumen dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 menunjukan konsumen sangat tidak puas.

2) Apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 menunjukan konsumen tidak puas.

3) Apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 menunjukan konsumen cukup puas.

4) Apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 menunjukan konsumen puas.

5) Apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 menunjukan konsumen sangat puas.

Sementara itu dengan rentang skala yang sama sebesar 0,80 maka skor kecenderungan perpindahan dikelompokkan sebagai berikut:

1) Apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 menunjukan kecenderungan perpindahan sangat rendah.

2) Apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 menunjukan kecenderungan perpindahan rendah.

3) Apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 menunjukan kecenderungan perpindahan cukup tinggi.

4) Apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 menunjukan kecenderungan perpindahan tinggi.

5) Apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 menunjukan kecenderungan perpindahan sangat tinggi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan prosedur atau langkah sebagai berikut :

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas dan uji linearitas.

1) Uji Normalitas

Menurut Basuki dan Prawoto (2016:58), uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak, karena model regresi linier yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Pengujian secara visual sering kali kurang valid karena penilaian pengamat yang satu dengan yang lain relatif berbeda sehingga dalam penilitan ini dilakukan uji normalitas dilakukan menggunakan SPSS dengan metode Kolmogorov-smirnov.

Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal adalah jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 (sig ≥ 0,05). Sebaliknya, jika nilai probabilitas

< 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.

2) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya.

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan menggunakan uji glejser. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka

kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

b. Sebaliknya, jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen.

Ghozali (2011:105) menyatakan salah satu cara untuk menyatakan uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF > 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikoliniearitas dengan variabel bebas lainnya. Sedangkan jika nilai VIF ≤ 10, maka variabel bebas tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.

4) Uji Linearitas

Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.

Korelasi yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas (X) dengan variabel (Y) (Ghozali, 2011:166). Uji linearitas dapat dilihat pada hasil perhitungan SPSS dalam kolom Linearity pada tabel ANOVA dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika nilai deviation from linearity Sig. > 0,05 dan nilai F hitung <

F tabel maka terdapat hubungan yang linear secara signifikan

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Jika nilai deviation from linearity Sig. < 0,05 dan nilai F hitung >

F tabel maka tidak terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dikarenakan terdapat empat variabel independen dan satu variabel dependen. Regresi linier merupakan sebuah prosedur hubungan matematis untuk mengukur ada tidaknya pengaruh dimensi-dimensi pada variabel independen terhadap variabel dependen. Perhitungannya dapat dilakukan dengan alat bantu software SPSS. Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Keterangan :

Y : Kecenderungan Perpindahan X1 : Kualitas Layanan

X2 : Emosional Konsumen X3 : Harga

X4 : Kepuasan Konsumen a : Konstanta

b : koefisien regresi

c. Uji Hipotesis

1) Uji Simultan (uji F)

Menurut Basuki & Prawoto (2016:86) uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas secara bersama sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis

H0 = 0, Kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen secara simultan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

Ha ≠ 0, Kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

b) Menentukan tingkat signifikansi (α)

Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah 𝛼 = 5%

c) Menentukan nilai Fhitung dan Ftabel

Untuk menentukan nilai Fhitung dan Ftabel, Fhitung diperoleh dari output SPSS sedangkan Ftabel dicari pada tabel signifikansi 0,05.

d) Kriteria Pengujian

1. Bila menggunakan nilai probabilitas sig, maka kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai probabilitas sig ≤ α H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai probabilitas sig > α 2. Bila menggunakan perbandingan nilai Fhitung dan Ftabel,

maka kriteria pengujian sebagai berikut : H0 ditolak dan Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel H0 diterima dan Ha ditolak, jika Fhitung ≤ Ftabel

e) Menarik Kesimpulan

1. Jika H0 diterima dan Ha ditolak maka kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen secara simultan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan penggunaan aplikasi dompet digital.

2. Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan penggunaan aplikasi dompet digital.

2) Uji Parsial (uji t)

Menurut Basuki & Prawoto (2016:88) uji parsial bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat bermakna atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis

1. H0 = 0, Kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

Ha ≠ 0, Kualitas layanan berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

2. H0 = 0, Emosional konsumen tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

Ha ≠ 0, Emosional konsumen berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

3. H0 = 0, Harga tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

Ha ≠ 0, Harga berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

4. H0 = 0, Kepuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

Ha ≠ 0, Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan.

b) Menentukan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi atau level of significance (α) dalam penelitian ini adalah sebesar 5% atau 0,05. Dengan derajat bebas (df) =

n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian, k merupakan jumlah variabel independen.

c) Menentukan nilai Thitung dan Ttabel

Untuk menentukan nilai Thitung dan Ttabel , Thitung diperoleh dari output SPSS sedangkan Ttabel dicari pada tabel signifikansi 0,05.

d) Kriteria Pengujian

Thitung ≤ Ttabel = H0 diterima, artinya kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecenderungan perpindahan.

Thitung > Ttabel = H0 ditolak, artinya kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen berpengaruh secara parsial terhadap kecenderungan perpindahan.

e) Menarik Kesimpulan

1. Jika H0 ditolak dan Ha diterima, maka kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan penggunaan aplikasi dompet digital.

2. Jika H0 diterima dan Ha ditolak, maka kualitas layanan, emosional konsumen, harga, dan kepuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perpindahan penggunaan aplikasi dompet digital.

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan alat untuk mengukur sebarapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah nol sampai satu, nilai koefisien yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel bebas dalam penelitian dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali,2011:97). Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi

62 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sejarah dompet digital

Dompet digital merupakan aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi secara online. Dalam penggunaan dompet digital berbeda dengan penggunaan uang elektronik yang menggunakan kartu sebagai alat pembayarannya, dompet digital hanya perlu menggunakan aplikasi pada ponsel.

Dompet digital selain menawarkan kemudahan dalam penggunaannya juga memberikan jaminan keamanan karena dilindungi kata sandi yang hanya dapat diakses oleh pengguna saja. Hanya dengan saldo yang ada didalam akun dompet digital, semua transaksi pembayaran dengan mitra dompet digital secara online maupun offline dapat terselesaikan.

Dari tahun ke tahun, perkembangan aplikasi dompet digital di Indonesia menunjukkan tren positif. Berikut adalah tiga aplikasi dompet digital yang dibahas dalam penelitian ini :

1. GoPay

GoPay merupakan layanan dompet digital karya PT Dompet Anak Bangsa milik Go-Jek. Gojek sendiri merupakan pionir transportasi online di Indonesia yang merambah dunia fintech (Financial Technology) dengan meluncurkan GoPay. Aplikasi GoPay sendiri terintegrasi dengan Go-Jek.

GoPay resmi diluncurkan pada tanggal 29 September 2014, setelah mengantongi izin dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara uang elektronik dengan nomor surat 16/98/DKSP pada tanggal 17 Juni 2014. Pada awalnya layanan ini bernama Go-Jek Credit yang memliki fitur semacam pulsa yang bisa digunakan membayar layanan Go-Jek. (www.bi.go.id, diakses pada 15 Februari 2020).

Pada Mei 2016, Go-Jek Credit berubah menjadi GoPay. Dalam perkembangannya layanan GoPay semakin meluas, GoPay dapat digunakan untuk membayar layanan lain yang ada dalam aplikasi Go-Jek seperti Go-Food, Go-Ride maupun Go-Car, Go-Send, Go-Glam serta layanan lain. GoPay juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran biaya listrik, kredit, iuran BPJS serta banyak tagihan lainnya. Dalam aplikasi Go-Jek sudah terdapat layanan Go-Bills yang membantu anda melakukan pembayaran dengan GoPay untuk berbagai tagihan.

Dalam inovasi terbarunya, Go-Jek bekerja sama dengan 300 ribu merchant baik offline maupun online dengan 40% pelaku UMKM sehingga pengguna dapat melakukan pembayaran untuk transaksi di luar aplikasi Go-Jek.

Dalam proses pembayaran pada merchant offline, GoPay menggunakan teknologi QR Code untuk memudahkan transaksi pembayarannya.

Dalam pengisian saldo GoPay dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui berbagai fasilitas yang disediakan. Pengguna dapat memilih menggunakan ATM, Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking,

minimarket maupun langsung kepada driver Go-Jek. Adapun batas saldo GoPay untuk akun non upgrade sebesar Rp 2.000.000 sedangkan batas saldo GoPay untuk akun upgrade sebesar Rp 10.000.000 dan mendapatkan fasilitas transfer saldo antar GoPay serta dapat tarik tunai GoPay. (www.gojek.com, diakses pada 15 Februari 2020)

2. OVO

OVO merupakan merupakan layanan dompet digital (smart financial apps) yang menawarkan berbagai transaksi di sejumlah mitra OVO. Perusahaan ini merupakan besutan Grup Lippo yaitu LippoX. OVO diluncurkan secara resmi diluncurkan pada tanggal 22 Agustus 2017 setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara jasa pembayaran elektronik dengan surat nomor 19/661/DKSP/Srt/B pada tanggal 7 Agustus 2017. (www.bi.go.id, diakses 15 Februari 2020)

Pada awalnya OVO menjalin kerjasama dengan perusahaan Lippo lainnya seperti Hypermart dan juga RS Siloam. Di bawah naungan PT Visionet Internasional, aplikasi OVO mencoba memberikan solusi keuangan mobile terpadu, memfokuskan pada jaringan bisnis yang dimiliki grup perusahaan Lippo.

Tahun 2018 merupakan tahun penting bagi OVO dalam melakukan pengembangan dan perluasan usahanya. Pada bulan Juli 2018 OVO mengumumkan kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan penting di Indonesia. Perusahaan yang digandeng, antara lain Bank Mandiri, Alfamart,

Grab, dan Moka. Selain beberapa perusahaan tersebut, untuk memperluas basis penggunanya, OVO juga mengumumkan kerja sama dengan platform belanja online Tokopedia. Berkat kerjasama tersebut, Tokopedia resmi menggandeng OVO sebagai digital payment pengganti Tokocash. Adanya kemitraan dengan berbagai perusahaan yang baru dijalin dan dengan kemitraan yang telah dijalin dengan jaringan Lippo, menjadikan OVO sebagai platform pembayaran dengan penerimaan terluas di Indonesia.

OVO telah bekerja sama dengan lebih dari 500 ribu mitra merchant di lebih dari 300 kota di Indonesia. Kekuatan transaksi OVO itu terutama ditopang Grab dan Tokopedia, yang jadi mitra online mereka, sedangkan di sektor offline OVO didukung segala bisnis ritel milik Lippo, termasuk mewajibkan pengunjung pusat perbelanjaan milik Lippo untuk membayar parkir menggunakan OVO. Melihat hal tersebut OVO terus memperluas sistem pembayaran QR code untuk Unit Kewirausahaan Menengah (UKM) yang bertujuan untuk mempermudah melakukan transaksi bagi konsumen dan pengemudi Grab.

Layanan OVO terbagi ke dalam dua kategori pengguna, OVO Club (pengguna biasa) dan OVO Premier. Pembedanya adalah pada OVO Point yang didapat untuk setiap perolehan transaksi, maksimal saldo OVO Cash dan juga beberapa fitur lainnya. Pada kategori OVO Point terdapat maksimal saldo OVO Cash sebesar Rp 2.000.000, sedangkan pada kategori premium pengguna diberikan akses untuk fitur pengelolaan pengeluaran seperti gratis transfer ke

semua bank dan juga gratis transfer antar pengguna OVO premium dengan batas maksimal saldo OVO Cash sebesar Rp 10.000.000. Dalam pengisian saldo OVO dapat dilakukan melalui berbagai fasilitas yang disediakan.

Pengguna dapat memilih menggunakan ATM, Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, OVO Booth, dan merchant rekanan OVO.

(www.ovo.id, diakses pada 15 Februari 2020) 3. DANA

DANA merupakan merupakan layanan pembayaran digital berbasis aplikasi, yang mana aplikasinya telah tersedia untuk platform Android melalui Google Play Store maupun platform iOS melalui App Store.DANA telah mendapat izin dari Bank Indonesia sebagai penyelenggara jasa pembayaran elektronik pada tanggal 29 Februari 2016 melalui surat nomor 18/262/DKSP/Srt/B. Namun secara resmi baru diluncurkan pada tanggal 5 Desember 2018 dibawah PT Elang Sejahtera Mandiri. (www.bi.go.id, diakses pada 15 Februari 2020)

DANA dirancang untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang sosial, budaya, ekonomi, hingga dunia usaha baik online maupun offline. Dalam proses transaksinya, DANA bekerja sama dengan bank-bank nasional, diantaranya Bank Mandiri, BCA, BRI, CIMB NIAGA, Bank Permata, BTN dan Bank Sinar Mas.

DANA menyediakan infrastruktur platform terbuka untuk pembayaran, yang memungkinkan semua pengguna, baik dari sisi merchant maupun

konsumen untuk melakukan transaksi secara nontunai dan nonkartu secara mudah, aman, dan efisien. Konsep platform terbuka DANA terintegrasi dengan platform merchant dan channel pembayaran lain. Sebagai dompet digital, DANA dapat dimanfaatkan oleh beragam sektor, termasuk pendidikan, layanan publik, layanan sosial, hingga pedagang kaki lima untuk mendukung setiap transaksi dengan mudah dan aman.

Dengan menggunakan aplikasi DANA, para pengguna dapat melakukan berbagai macam transaksi pembayaran, dari mulai untuk membeli pulsa, membayar tagihan (listrik, telepon, air hingga BPJS), membeli voucher Google Play, membayar cicilan, dan berbelanja secara online di merchant yang menjadi rekanan DANA. Dompet digital DANA yang mendapatkan sokongan dana dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) ini telah bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Cinema XXI, Bukalapak, Ramayana, dan lain sebagainya. Dengan kata lain pelanggan dari perusahaan tersebut akan menjumpai sistem pembayaran DANA di dalam platform tersebut, yang secara langsung bisa digunakan untuk memperudah transaksi.

Bersaing dengan beberapa platform serupa, DANA menawarkan beberapa keunggulan, termasuk salah satunya adalah layanan dan dukungan transaksi yang sangat lengkap di dalamnya. DANA juga menjamin setiap penggunanya dapat bertransaksi secara aman dan terpercaya, dengan menggunakan teknologi keamanan kelas dunia dan sistem jaringan yang diawasi selama 24 jam. Selain itu platform pembayaran digital buatan asli

Indonesia ini juga menjamin para penggunanya dengan garansi uang kembali jika terjadi kesalahan pada saat pengguna sedang bertransaksi. (www.dana.id, diakses pada 15 Februari 2020)

Dalam pengisian saldo DANA melalui Bank yang menjadi rekanan DANA secara Virtual Account (Akun Virtual) atau via Minimarket alfamart atau alfamidi dan dapat melalui Ramayana atau Robinson. Maksimal Saldo DANA yang dapat disimpan di DANA sebesar Rp10.000.000 bagi pengguna Akun DANA Premium dan Rp2.000.000 bagi pengguna Akun DANA.

69 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait