BAB II LANDASAN TEORI
C. Metode Penelitian
6. Teknik Analisis Data
a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun secara semi terstruktur dan pertanyaan bersifat tertutup, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya. Sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.5 Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out untuk
4
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan H Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007)Ed. 1, h.65.
5
pengujian validitas dan reliabilitas. Try out untuk pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang dengan menggunakan draft kuesioner.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan bahwa untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan pada tiap-tiap variabel dinilai valid atau tidak dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel antara nilai skor item yang diuji dengan jumlah seluruh skor yang dikaji.6
Dari r tabel untuk df = (30-2)= 28, dengan = 5 % didapat angka 0,361. Pengambilan keputusan jika r hasil hitung positif atau r hasil hitung lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid. Sebaliknya jika r hasil hitung negatif atau r hasil hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid.
Sedangkan reliabilitas suatu variabel dikatakan cukup baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha > dari 0,50-0,69. Standarisasi reliabilitas ini didasari oleh kaidah reliabilitas Guilfor. Adapun bagan kaidah reliabilitas Guilfor adalah sebagai berikut:
6
Tabel 3.4
Kaidah Reliabilitas Guilfor7
Koefisien Kriteria < 0,2 0,2 – 0,39 0,4 – 0,69 0,7 – 0,89 > 0,9 Tidak Reliabel Kurang Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel
Jika kuesioner telah valid dan reliabel, maka kuesioner dapat disebarkan kepada responden. Berdasarkan hasil jawaban responden selanjutnya dibuat tabulasi distribusi frekuensi dan kemudian dilakukan interpretasi. 8 Penyelesaian analisis tersebut akan memanfaatkan fasilitas yang ada dalam software SPSS for Windows versi 15.
Adapun hasil dari validitas dan reliabilitas penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian validitas dan reliabilitas variabel reward.
Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar daripada 0,361 sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari nilai standardized item
7
Diana Kurniawati, Hubungan Persepsi Masyarakat Terhadap Pajak Dengan Pengambilan Keputusan Untuk Membayar Atau Menghondari Pajak, Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2006.
8
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS (Yogyakarta: Andi, 2005), h.67-72.
alpha sebesar 0,912 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat reliabel dan dapat dipergunakan.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pemberian Reward
Cronbach's
Alpha N of Items
.912 11
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Pemberian Reward
INDIKATOR REWARD Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Gaji yang saya terima sesuai dengan kapasitas pekerjaan saya .543 .910 Gaji yang saya terima sesuai dengan keahlian yang saya miliki .812 .897 Saya merasa senang dengan bonus yang saya terima .690 .904 Penghargaan sebagai karyawan berprestasi meningkatkan motivasi saya dalam bekerja .622 .907 Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk dapat
mengembangkan karir .482 .912
Karena mendapat pelatihan, saya lebih cepat untuk mengembangkan karir di perusahaan .712 .902 Setelah cuti saya merasa lebih bersemangat kerja .596 .908 Dalam satu tahun, perusahaan memberikan waktu beberapa hari kepada karyawan untuk cuti .829 .896 Asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan dapat saya gunakan dengan mudah .888 .893 Asuransi kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kesehatan saya .767 .899 Karyawan yang berprestasi lebih cepat untuk mendapat promosi atau kenaikan jabatan .573 .909
2. Pengujian validitas dan reliabilitas variable punishment.
Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar daripada 0,361 sehingga semua
pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari nilai standardized item alpha sebesar 0,850 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat reliabel dan dapat dipergunakan.
Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pemberian Punishment
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas
Instrumen Pemberian Punishment
INDIKATOR PUNISHMENT Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Saya mendapat teguran dari atasan karena datang terlambat .797 .794 Saya mendapat teguran dari atasan karena tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya .679 .817 Saya merasa malu terhadap karyawan lain karena mendapat teguran dari atasan .826 .789 Saya mendapat skorsing karena melakukan kesalahan .544 .846 Saya berusaha memperbaiki kualitas kerja saya setelah mendapat surat peringatan .559 .839 Saya berusaha memperbaiki kinerja saya setelah mendapat skorsing .444 .860
3. Pengujian validitas dan reliabilitas variabel kinerja karyawan.
Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar daripada 0,361 sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari nilai standardized item
Cronbach's
Alpha N of Items
alpha sebesar 0,917 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat reliabel dan dapat dipergunakan.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Karyawan
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 19
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Karyawan
INDIKATOR KINERJA Corrected
Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Hubungan yang baik dengan rekan kerja dapat membantu meningkatkan kinerja saya .526 .926 Tanggung jawab terhadap perusahaan memotivasi saya dalam bekerja .673 .923 Kerja sama yang baik di lingkungan kerja dapat menciptakan kinerja yang lebih baik .652 .923 Keharmonisan dengan sesama karyawan dapat meningkatkan kinerja .640 .923
Saya mengutamakan kualitas dalam bekerja .491 .926
Pekerjaan yang diberikan kepada saya tidak pernah terbengkalai .756 .921 Pekerjaan saya selalu selesai tepat pada waktunya .797 .920 Saya dapat menggunakan semua fasilitas yang ada di perusahaan .379 .935 Saya tidak pulang sebelum pekerjaan saya selesai .453 .928
Semua tugas dapat saya kerjakan dengan baik .509 .926
Saya tetap bekerja dengan baik walaupun tidak ada atasan .788 .921 Tanpa disuruh oleh atasan saya kerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab saya .715 .922 Pengetahuan yang saya miliki memudahkan pekerjaan saya .703 .922 Saya sangat memahami pedoman kerja di dalam perusahaan .581 .925 Saya mengutamakan kerja sama dengan rekan kerja agar kinerja saya lebih baik .659 .923 Saya membantu teman yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya .637 .924
Saya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu .788 .920
Saya selalu ingin meningkatkan kinerja agar menjadi karyawan yang terbaik di perusahaan .716 .922 Agar nyaman dalam bekerja, saya harus membina hubungan baik dengan rekan kerja .635 .923
b. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan langkah pendeskripsian data sampel dari setiap variabel dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS. Dari hasil SPSS tersebut dapat diketahui gambaran tentang reward dan punishment serta kinerja karyawan berdasarkan gambaran responden.
c. Pengujian Hipotesis 1) Model Korelasi
Uji korelasi ini digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Karena data pada penelitian ini berskala ordinal, maka digunakan korelasi rank spearmen. Korelasi spearmen pada statistik nonparametrik mempunyai tujuan yang sama dengan korelasi product moment pada statistik parametrik yaitu ingin mengetahui apakah diantara dua variabel yang berbeda memiliki hubungan yang searah.
Pada metode statistik perametrik, uji korelasi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment (pearson). Korelasi product moment mensyaratkan data bertipe interval atau rasio, serta data mengikuti distribusi normal atau dianggap normal, apabila salah satu tidak terpenuhi, karena data bertipe nominal atau ordinal, dan data bertipe interval atau rasio,
namun tidak berdistribusi normal, maka korelasi product moment diganti dengan uji statistik non parametrik dengan metode korelasi spearmen. 9 Adapun rumus korelasi spearmen10 adalah sebagai berikut:
2) Uji Hipotesis dengan Uji z
Uji signifikan korelasi dapat dilihat dari probabilitas signifikan. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas signifikan adalah:
a) Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka H0 diterima. Artinya variabel independen tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan variabel dependen.
b) Jika probabilitas signifikan < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya variabel independen mempunyai hubungan secara signifikan dengan variabel dependen.
Uji signifikan korelasi juga dapat dilakukan dengan cara uji z. Uji z dapat digunakan jika data sampel lebih dari 30 dengan rumus: 1 r n z 9
Singgih Santoso, Seri Solusi Bisnis Berbasis IT Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo) h.51
10
Dimana:
r = Korelasi antar variabel independen dan dependen n = Jumlah sampel
Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan z hitung dengan z tabel dengan daerah kritis penolakan sebagai berikut: a) Jika z hitung > z tabel maka H0 ditolak dan Hα diterima. b) Jika z hitung < z tabel maka H0 diterima dan Hα ditolak.
3) Koefisien Determinasi (R2/ Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2/ adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2/ Adjusted R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisian determinasi yang
tinggi. 11 Nilai koefisien determinasi didapatkan dengan mengkuadratkan nilai korelasi yang dihasilkan.12
D. Prosedur Penelitian