• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif ini digunakan untuk menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, aktivitas siswa, dan interaksi pembelajaran. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika keterampilan bercerita siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas:

a. Data aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data ini diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.

Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja guru ketika melaksanakan proses pembelajaran.

Analisis kualitatif pada lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi kinerja guru menggunakan rumus sebagai berikut.

2. Analisis Kuantitatif

Data yang diperoleh dari analisis kuantitatif berupa tes keterampilan bercerita dan tes hasil belajar.

a. Data penilaian keterampilan bercerita siswa

aspek yang dinilai pada penilaian bercerita siswa meliputi keruntutan dalam menceritakan, kejelasan penggunaan bahasa, ekspresi, penampilan, dan keutuhan isi cerita. Analisis kuantitatif pada penilaian bercerita siswa menggunakan rumus sebagai berikut.

3.6 Indikator Keberhasilan

Keterangan:

NP = nilai yang diharapkan R = nilai yang diperoleh SM = nilai maksimal dari tes 100 = bilangan tetap

=

Diadopsi dari Purwanto (2008: 102).

Keterangan:

NP = nilai yang diharapkan R = nilai yang diperoleh SM = nilai maksimal dari tes 100 = bilangan tetap

=

Penerapan pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan metodediscovery dapat dinyatakan berhasil apabila:

1. Persentase aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran bercerita meningkat tiap siklusnya.

2. Persentase keterampilan bercerita siswa mencapai meningkat tiap siklusnya.

3. Persentase kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran meningkat tiap siklusnya.

3.7 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah- langkah sebagai berikut.

Siklus I

Pelaksanaan siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan menggunakan satu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), alokasi waktu yang digunakan 4x35 menit. Siklus I meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perencanaan a. Menyusun RPP.

b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Menyusun instrumen penilaian aktivitas dan keterampilan bercerita siswa.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan dilakukan dalam pembelajaran bercerita melalui metode discovery sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

Adapun langkah-langkah pembelajaran keterampilan bercerita dengan menerapakan metodediscoveryadalah:

a. Kegiatan Awal (±10 Menit)

1. Guru menertibkan dan menyiapkan siswa untuk belajar. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang

akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran bercerita. 3. Guru melakukan apersepsi (guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian guru bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari).

b. Kegiatan Inti (±45 Menit)

1. Guru membagikan lembar materi untuk menambah pengetahuan siswa tentang keterampilan bercerita.

2. Guru menjelaskan materi tentang keterampilan bercerita secara rinci yang terdapat pada lembar materi dan meminta siswa untuk menganalisis dan mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas, kemudian guru akan membantu memperjelas tugas dan memberikan informasi. 4. Siswa mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam

keterampilan bercerita.

5. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

6. Guru memberikan contoh bercerita tentang pengalaman, selanjutnya siswa diberikan tuga untuk membuat cerita berdasarkan pengalaman. Selanjutnya pada pertemuan 2

siswa secara bergantian bercerita tentang pengalamannya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir (±15 Menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi. 2. Refleksi

3. Tindak lanjut 4. Doa

3. Observasi

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran keterampilan bercerita. Dalam pelaksanaan PTK ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi, seperti lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kinerja guru dan lembar penilaian bercerita siswa, yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa, kinerja guru dan keterampilan bercerita siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi aktivitas belajar siswa dan observasi kinerja guru berupa data kualitatif.

4. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Kemudian berdasarkan analisis hasil aktivitas

siswa, kinerja guru dan hasil keterampilan bercerita dari siklus I, guru bersama peneliti merumuskan keunggulan dan kelemahan yang ada pada siklus I sebagai renungan yang dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini dilakukan setelah merefleksikan siklus I dengan dua kali pertemuan menggunakan satu RPP dengan alokasi waktu selama 4x35 menit. Siklus II ini dilakukan sebagai perbaikan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa setelah mengetahui kekurangan pada siklus I. Siklus II meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perencanaan a. Menyusun RPP.

b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Menyusun lembar penilaian bercerita siswa. 2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan dilakukan dalam pembelajaran bercerita melalui metodediscovery sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Adapun langkah- langkah pembelajaran dengan menggunakan metode discovery adalah:

1. Guru menertibkan dan menyiapkan siswa untuk belajar. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang

akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran bercerita. 3. Guru melakukan apersepsi (guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian guru bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari).

b. Kegiatan Inti (±45 Menit)

1. Guru membagikan lembar materi untuk menambah pengetahuan siswa tentang keterampilan bercerita.

2. Guru menjelaskan materi tentang keterampilan bercerita secara rinci yang terdapat pada lembar materi dan meminta siswa untuk menganalisis dan mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas, kemudian guru akan membantu memperjelas tugas dan memberikan informasi. 4. Siswa mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam

keterampilan bercerita.

5. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

6. Guru memberikan contoh bercerita tentang pengalaman, selanjutnya siswa diberikan tuga untuk membuat cerita tentang kegiatan sehari-hari. Selanjutnya pada pertemuan 2

siswa secara bergantian bercerita tentang kegiatan sehari- harinya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir (±15 Menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi. 2. Refleksi

3. Tindak lanjut 4. Doa

3. Observasi

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran keterampilan bercerita. Dalam pelaksanaan PTK ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi, seperti lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kinerja guru dan lembar penilaian bercerita siswa, yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa, kinerja guru dan keterampilan bercerita siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi aktivitas belajar siswa dan observasi kinerja guru berupa data kualitatif.

4. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Hasil analisis yang dilakukan dalam tahap ini

akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Kemudian berdasarkan analisis hasil aktivitas siswa, kinerja guru dan keterampilan bercerita dari siklus II, guru bersama peneliti merumuskan keunggulan dan kelemahan yang ada pada siklus II sebagai renungan yang dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus III.

Siklus III

Pelaksanaan siklus III ini dilakukan setelah merefleksikan siklus II dengan dua kali pertemuan menggunakan satu RPP dengan alokasi waktu selama 4x35 menit. Siklus III ini dilakukan sebagai perbaikan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa setelah mengetahui kekurangan pada siklus II. Siklus III meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1. Perencanaan a. Menyusun RPP.

b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Menyusun lembar penilaian bercerita siswa.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan dilakukan dalam pembelajaran bercerita melalui metodediscovery sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Adapun langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode discovery adalah:

a. Kegiatan Awal (±10 Menit)

1. Guru menertibkan dan menyiapkan siswa untuk belajar. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang

akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran bercerita. 3. Guru melakukan apersepsi (guru bertanya kepada siswa

tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian guru bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari).

b. Kegiatan Inti (±45 Menit)

1. Guru membagikan lembar materi untuk menambah pengetahuan siswa tentang keterampilan bercerita.

2. Guru menjelaskan materi tentang keterampilan bercerita secara rinci yang terdapat pada lembar materi dan meminta siswa untuk menganalisis dan mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas, kemudian guru akan membantu memperjelas tugas dan memberikan informasi. 4. Siswa mencari tentang aspek-aspek yang dinilai dalam

keterampilan bercerita.

5. Siswa mengemukakan pendapatnya tentang aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita.

6. Guru memberikan contoh bercerita tentang pengalaman, selanjutnya siswa diberikan tugas untuk membuat cerita tentang liburan. Selanjutnya pada pertemuan 2 siswa secara bergantian bercerita tentang liburannya di depan kelas. c. Kegiatan Akhir (±15 Menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi. 2. Refleksi

3. Tindak lanjut 4. Doa

3. Observasi

Pelaksanaan observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran keterampilan bercerita. Dalam pelaksanaan PTK ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi, seperti lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kinerja guru dan lembar penilaian bercerita siswa, yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa, kinerja guru dan keterampilan bercerita siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi aktivitas belajar siswa dan observasi kinerja guru berupa data kualitatif.

4. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi, setelah selesai selanjutnya dianalisis sesuai teknik yang ditentukan untuk diolah, digeneralisasikan agar diperoleh kesimpulan yang akurat.

BAB IV

Dokumen terkait