• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Uji Keabsahan Data

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Adversity Response Profile

Teknik analisis data yang digunakan untuk Adversity Response Profile (ARP) adalah analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adaya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016:207).

Data yang diperoleh pada angket disajikan dalam bentuk tabel sehingga mudah dipahami dan dapat disimpulkan.

2. Teknik Analisis Data Tes Berbasis Wawancara

Dari data yang di dapatkan dari hasil tes siswa berdasarkan tipe AQ, yang dilakukan 2 kali pada waktu yang beda sesuai uji kredibilitas yang diterapkan yaitu triangulasi waktu. Kemudian data tersebut akan di analisis.

Konsep Miles dan Huberman adalah teknik analisis data yang digunakan (Sugiyono, 2016:337), Kegiatan analisis data dilakukan melalui tahap di bawah ini;

35

a) Mereduksi Data (Data Reduction )

Mereduksi data yakni meringkas, memilih konten utama, fokus pada konten penting, menemukan tema serta pola, dan menghilangkan konten yang tidak diperlukan. Pertama dilakukan wawancara terhadap siswa saat mengerjakan soal. Dari hasil wawancara kemudian diketahui bagaimana karakteristik berpikir siswa dalam memcahkan masalah matematika dan data tidak penting dalam penelitian akan ditiadakan. Setelah data direduksi akan memudahkan melakukan pengumpulan dan pencarian informasi lebih lanjut bila dibutuhkan.

2. Menyajikan Data (Data Display)

Data yang telah diperoleh dapat disajikan dalam bentuk uraian, diagram, diagram alir, dll. Penyajian data tersebut akan lebih mudah untuk dipahami dan mengatur pekerjaan selanjutnya sesuai dengan yang diketahui dan disajikan dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/ Verification)

Membuat kesimpulan atau verifikasi adalah langkah ketiga dalam menganalisis data ini. Menurut Sugiyono, jika simpulan yang diambil ditahap awal disertai oleh bukti yang andal dan konsisten, oleh karena itu, ketika peneliti kembali untuk mengumpulkan data, kesimpulannya adalah kesimpulan yang akurat. Dalam studi ini, menarik kesimpulan dengan melihat atau mengikuti transkrip hasil wawancara untuk menemukan proses berpikir subjek penelitian berdasarkan tipe AQ.

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMA Islam Terpadu Wahdah Islmaiyah Kota Makassar pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas X IPA dengan jumlah siswa 21 orang. Demi mendapatkan data penelitian diawali dengan konsultasi dengan guru mata pelajaran, memperhatikan nilai semester serta hasil tes Adversity Response Profile (ARP) untuk menetukan AQ tiap siswa. Hasil dari mengelompokkan sesuai tipe AQ siswa kelas X IPA dapat dilihat di bawah ini;

Tabel 4.1. Pengelompokan Tipe Adversity Quotient (AQ)

No. Tipe Adversity Quotient (AQ) Jumlah Peserta Didik

1 Quitters 1

2 Peralihan antara Quitters dan Campers 2

3 Campers 15

4 Peralihan antara Campers dan Climbers 1

5 Climbers 2

Dapat dilihat bahwa 1 siswa dengan AQ tipe quitters, 2 siswa dengan AQ tipe peralihan quitters dan campers, 15 siswa dengan AQ tipe Campers, 1 siswa dengan AQ tipe Peralihan campers dan climbers, dan 2 siswa dengan AQ tipe climbers. Kemudian tiap siswa pada masing-masing tipe dipilih 1 siswa secara purposive sampling dari hasil tes ARP, saran guru dan saran lainnya,

37

antara lain nilai semester, motivasi belajar siswa, kemampuan siswa mengutarakan pendapat atau pemikiran secara lisan dan tulisan, serta siswa X IPA telah mempelajari materi persamaan linear.

Setelah pengambilan secara purposive sampling dipilih 3 orang siswa yang kemudian diberikan tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara.

Ketiga siswa tersebut adalah 1 orang tipe climbers, 1 orang tipe campers dan 1 orang tipe quitters. Penentuan waktu penelitian dilakukan sesuai dengan kesepakatan peneliti, guru dengan siswa. Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa direkam menggunakan handphone.

B. Deskripsi Hasil Adversity Response Profile (ARP)

Adversity Response Profile merupakan tes yang dipakai mengelompokkan siswa sesuai dengan tipe Adversity Quotient (AQ). ARP dibagikan pada semua siswa kelas X IPA. Pengerjaan ARP ini dilakukan pada tanggal 06 Januari 2020 yang di ikuti 21 siswa. Pada hasil ARP terlihat beberapa siswa termasuk tipe quitters, campers, dan climbers. Berikut penjelasan jumlah siswa dari tiap tipe AQ:

Terlihat di tabel 4.1 siswa yang masuk dalam tipe quitters 1 orang yaitu siswa yang memperoleh skor AQ antara 0 – 117. Yang termasuk tipe peralihan quitters dan campers 2 orang siswa yang memperoleh skor AQ antara 118 - 134. Termasuk ke dalam tipe campers 15 orang siswa yang memperoleh skor AQ antara 135 – 160, termasuk tipe peralihan antara campers dan climbers 1 orang siswa yang memperoleh skor AQ antara 161 – 177, dan termasuk tipe climbers 2 orang yang memperoleh skor AQ antara 178 – 200.

Hasil ARP tiap siswa kelas X IPA terlampir. Penjelasan hasil ARP oleh siswa menunjukkan bahwa kelas tersebut sebagian besar adalah siswa AQ campers.

C. Deskripsi Pemilihan Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek ditentukan tidak secara acak, tetapi dengan meminta pertimbangan dari guru dan beberapa pertimbangan lainnya seperti hasil ulangan semester, keaktifan siswa saat belajar, kemampuan siswa saat belajar. Mengungkapkan argumen atau cara berpikir mereka baik secara lisan maupun tulisan, serta siswa kelas X IPA sudah mempelajari materi tentang sistem persamaan linear.

Subjek ini dirancang untuk fokus pada informan terpilih. Subjek diambil dengan sengaja berdasarkan tujuan peneliti dan persyaratan pengambilan subjek yang diperlukan. Artinya, peneliti memilih bahwa subjek yang mereka ambil berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu subjek yang dipilih oleh peneliti dapat mewakili tipe AQ, baik itu tipe quitters, campers, dan climbers. Dari 21 calon siswa tersebut, terdapat 3 siswa X IPA yang di pilih. Rincian informasi tiap kelompok meliputi 1 siswa quitters, 1 siswa campers dan 1 siswa climbers. Tabel berikut mencantumkan tiga siswa dalam penelitian ini:

Tabel 4.2 Daftar Nama Subyek Penelitian

No. Inisial Kelompok Kode Subyek

1 MF Climbers Subyek 1 MF

39

No. Inisial Kelompok Kode Subyek

2 AJ Campers Subyek 2 AJ

3 AK Quitters Subyek 3 AK

Subjek 1 (MF) adalah subjek tipe climbers mendapatkan skor AQ 178 (dapat dilihat dilampiran), subjek 2 (AJ) adalah subjek tipe campers mendapatkan skor AQ 158 (dapat dilihat dilampiran), subjek 3 (AK) subjek tipe quitters mendapatkan skor AQ 114 (dapat dilihat dilampiran).

Ketiga subjek yang terpilih, selanjutnya diberikan soal tes kemampuan berpikir kritis. Mereka diberi waktu 40 menit untuk mengerakan soal. Agar mendapatkan data yang terkait kemampuan berpikir kritis siswa maka dilakukan wawancara pada ketiga subjek yang selanjutnya akan dianalisis

D. Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara Pengambilan data pengujian instrumen tes soal berpikir kritis I pada hari Senin tanggal 13 Januari 2020 di ruangan kelas X IPA pukul 07.50 sampai dengan 08.30 WITA. Pengumpulan data wawancara I dilakukan setelah tes pukul 08.30 sampai dengan 09.00 WITA. Pengambilan data dan pengujian instrumen tes soal berpikir kritis II dilakukan hari Senin, 14 Januari 2020 di kelas X IPA pukul 09.45 sampai 10.30 WITA. Pengambilan data wawancara II dilakukan setelah tes pukul 10.30 sampai 11.00 WITA.

Agar memudahkan peneliti untuk menganalisis data penelitian, maka peneliti memberi kode dicatatan wawancara. Berikut penjelasan tentang pengkodean yang dilakukan;

1. “P” Peneliti.

2. “MF” subjek 1 climbers.

3. “AJ” subjek 2 campers.

4. “AK” subjek 3 quitters.

Berikut deskripsi data 3 siswa dalam menyelesaikan soal;

1. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara Subjek 1 (MF) Tipe Climbers

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I Berikut ini adalah uraian hasil tes serta uraian percakapan peneliti dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.1 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

41

Dari lembar penyelesaian diatas terlihat bahwa subjek 1 (MF) mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat pada soal. Berikut petikan dialog antara peneliti dan Subjek 1 (MF) saat Wawancara Keterampilan Berpikir Kritis sebagai berikut:

P : “Apa yang diketahui dari soal ini?”

MF : “Eee.. Talinya lebih pendek 70 cm lebih pendek dari tinggi patin. Berarti ini tingginya patin terus ini talinya, lebih pendek 70 cm, berarti sama dengan jika patin dilambangkan x ini dilambangkan x, tingginya x-y karena tinggi ini seperti tali maka 70 cm. terus ada lagi pernyataan 2x panjang tali lebih panjang dari tingginya patin. Jadi anggap ini tingginya patin ini talinya terus lebih panjang ki 30 cm, berarti x - 2y = -30.

Karnakan begini toh?”. (Menunjukkan lembar jawaban sambil mempraktekkan menggunakan pulpen dan spidol).

Dari cuplikan wawancara di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menjelaskan masalah apa yang ia temukan ssesuai dengan lembar jawaban dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan dasar bahwa siswa MF mampu menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

Gambar 4.2 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut dialog dengan subjek 1 (MF) tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I:

MF : “Jadi…. Kasi masukmi dalam persamaan terus diselesaikan pake eliminasi, x nya di eliminasi jadi sisa y, y = 100. x nya kan.. eeh… tabbale i”. (sambil memperbaiki jawabannya).

P : “emm…. Yakin ji sama data yang diketahui semua itu?”

MF : “yakin”.

P : “yakin mi!. Apa kesulitannya mengerjakan soal ini?”

MF : “kata-katanya terlalu di sulitkan, tapi kalau ditau mi polanya nda susah mi”.

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menjelaskan cara mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model matematika serta mampu mempertimbangkan metode yang digunakan. Jadi, pada tahap indikator membangun keterampilan dasar, bahwa siswa MF mampu menuliskan dan menjelaskan

43

keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.3 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan. Jadi pada tahap indikator mebuat kesimpulan Siswa (MF) dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan.

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Melihat hasil tes dan wawancara ditahap ini merupakan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.4 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menjelaskan hasil penyelesaiannya menggunakan kata-katanya sendiri dengan baik.

P : “eee. Jadi hasil akhirnya apa?”

MF : “tingginya patin 170 cm, panjang tali 100 cm. kalo panjang talinya supaya tidak tersangkut dibadan minimal panjang talinya harus diatas 170 cm.

Dari dialog tersebut dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menjelaskan hasil yang didapatkan. Jadi, ditahap indikator memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa MF mampu menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan baik.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan merumuskan solusi alternatif.

45

Gambar 4.5 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil penyelesaian di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF) mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Tapi subjek MF tidak mampu menjelaskan metode itu. Berikut ini uraian percakapan dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I;

P : “ini cara yang digunakan sudah sesuai? Emm… ada cara lainkah?”

MF : “emm… pake grafik, cuman kulupa mi bagaimana caranya”.

P : “tapi ada cara lain dih?”

MF : “iye ada”.

Pada wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 1 (MF) menemukan metode alternatif tapi tidak mampu menjelaskan ataupun menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal. Jadi, pada tahap indikator mengatur strategi dan taktik, bahwa siswa MF mampu menemukan alternatif penyelesaian soal tetapi tidak dapat menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada.

b. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara II Berikut adalah uraian hasil tes dan percakapan peneliti dengan Subjek 1 (MF) wawancara tes keterampilan berpikir kritis berbasis wawancara II.

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.6 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menentukan masalah yang terdapat pada soal tersebut. Berikut ini uraian percakapan antara peneliti dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II:

P : “Apa yang diketahui ini? x nya …”

MF : “x nya … sama dengan panjang tali, y nya sama dengan tinggi patin, kan tadi disoalnya panjang talinya lebih pendek 70 cm.

terus katanya kalua 2 kali panjangnya tali lebih 30 cm dari pada tinggi patin berarti sama ji tinggi patin dikurang 2 kali sama dengan -30, karena lebih ki toh.”

P : “iya iya”

Dari uraian wawancara diatas terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menjelaskan masalah apa yang ia temukan seperti yang tertulis pada lembar kerja dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator

47

memberikan penjelasan dasar bahwa siswa MF mampu menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

Gambar 4.7 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menuliskan simbol dan model matematika dari soal yang diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan. Berikut ini uraian percakapan dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II;

MF : “jadi minus, jadi masukmi diumpamakan tinggi patin sama panjang tali x sama y. Jadi x, ini x – y = 70, x – 2y = -30. Jadi masuk meki cara elliminasi. x - y = 70, x – 2y = -30 kan mau di eliminasi toh jadi x nya dieliminasi jadi dikurang -1y - (-2y)

karena minus ketemu minus sama dengan positif. Jadi sama dengan 1, – 1 + 2 hasilnya 1. Jadi y = 70 – (-30) dapat 100 cm , y sama dengan 100 cm

P : Ini yang dipake metode apa?

MF : eliminasi, eee campuran P : Gabungan ?

MF : iyya

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menjelaskan cara mengubah soal kedalam bentuk simbol dan model matematika serta mampu mempertimbangkan metode yang digunakan. Jadi, pada tahap indikator membangun keterampilan dasar, bahwa siswa MF mampu menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.8 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

49

Dari hasil pekerjaan subjek di atas terlihat bahwa subjek 1 (MF) dapat menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan. Jadi, pada tahap membuat kesimpulan siswa MF mampu menyimpulkan hasil penyelesaian soal dengan baik.

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.9 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menjelaskan hasil penyelesaiannya menggunakan kata-kata sendiri dengan baik.

P : “yakin mi juga hasil akhirnya dih?

MF : “Yakin mi”

P : “Hasil akhirnya juga sudah yakin mi, oke apa hasil akhirnya dia?”

MF : “tingginya patin 170 cm panjang tali 100 cm minimal panjang tali supaya tidak tersangkut talinya di badan diatas 170 cm.”

Dari uraian tersebut dapat dilihat subjek 1 (MF) dapat menjelaskan hasil yang didapatkan. Jadi, ditahap indikator memberikan penjelasan lebih lanjut, bahwa siswa MF mampu menjelaskan hasil yang didapatkan dari penyelesaian soal dengan baik.

5) Mengatur Strategi Dan Taktik

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa dapat menentukan suatu tindakan untuk menyelesaikan soal dan merumuskan solusi alternatif.

Gambar 4.10 Lembar Jawaban Tes II Kemampuan Berpikir Kritis Subjek MF Tipe Climbers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 1 (MF) mengetahui solusi alternatif atau metode lain. Tapi subjek MF tidak mampu menjelaskan metode tersebut. Berikut ini uaraian percakapan dengan subjek 1 (MF) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara II;

51

P : “Jadi ada metode lain yang bisa digunakan ini atau tidak?”

MF : “pakai grafik”.

P : “grafik?”

MF : “iya”.

P : “selain grafik ada ……”

MF : “nda tau mi”

P : “nda tau mi, tapi yang ditau itu ji?”

MF : “iya”

Dari cuplikan wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 1 (MF) menemukan metode alternatif tapi tidak mampu menjelaskan ataupun menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal. Jadi, pada tahap indikator mengatur strategi dan taktik, bahwa siswa MF mampu menemukan alternatif penyelesaian soal tetapi tidak dapat menggunakan metode tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada.

2. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara Subjek 2 (AJ) Dengan AQ Tipe Campers

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Wawancara I Berikut ini adalah uraian hasil tes serta uraian percakapan peneliti dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I

1) Memberikan Penjelasan Dasar

Tujuan pada tahap ini untuk menggali proses berpikir siswa dalam menentukan dan menjelaskan mengenai masalah apa yang ditemukan dari soal yang diberikan.

Gambar 4.11 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) dapat menentukan masalah yang terdapat pada soal. Berikut ini uraian percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I;

P : “Apa yang diketahui dari soal?”

AJ : “Panjang tali lebih pendek 70 cm dari tinggi patin toh?”.

P : “iya”

AJ : “baru ditanyakan agar tidak tersangkut di tubuh patin maka panjang tali 2 kali panjang”

P : “iya”

AJ : “itu yang harus dicari agar tali tidak tersangkut ditubuh patin, tali yang dibutuhkan itu berapa, mempunyai 2 kali ukuran yang lebih panjang.”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ) mampu menjelaskan masalah apa yang ia temukan seperti yang ditulis pada lembar pekerjaan dengan lancar. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AJ mampu menentukan dan menjelaskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

53

2) Membangun keterampilan dasar

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui apakah siswa dapat menuliskan dan menjelaskan keterangan simbol atau model matematika dari soal yang telah ditentukan, dan siswa mampu mempertimbangkan metode atau cara yang tepat untuk menyelesaikan soal.

Gambar 4.12 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) dapat mengubah soal ke model matematika dari soal yang diberikan serta mempertimbangkan metode yang digunakan meskipun terdapat beberapa kekeliruan penyimbolan dalam pengerjaan. Berikut ini uraian percakapan dengan subjek 2 (AJ) pada tes kemampuan berpikir kritis berbasis wawancara I;

P : “Kendalanya mengerjakan soal ini apa?”

AJ : “Metode”

P : Metodenya?”.

AJ : “Bingung tadi”

P : “bingung sama metodenya dih, tapi didapat ji”

AJ : “iye”

Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa subjek 2 (AJ) sempat bingung dalam memilih metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal tapi kemudian dapan menemukan metode yang sesuai. Jadi, pada tahap indikator memberikan penjelasan dasar bahwa siswa AJ mampu menentukan metode untuk menyelesaikan soal meskipun sempat kesulitan.

3) Membuat Kesimpulan

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa menyimpulkan hasil akhir dari soal yang telah diberikan.

Gambar 4.13 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) tidak menuliskan kesimpulan hasil dari penyelesaian soal yang diberikan dengan jelas. Jadi pada tahap indikator membuat kesimpulan siswa AJ kurang mampu menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal yang di berikan.

55

4) Memberikan Penjelasan Lebih Lanjut

Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui kemampuan siswa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil yang didapatkan sesuai dengan permasalahan yang disediakan.

Gambar 4.14 Lembar Jawaban Tes I Kemampuan Berpikir Kritis Subjek AJ Tipe Campers

Dari hasil pekerjaan subjek di atas dapat dilihat subjek 2 (AJ) mampu menjelaskan hasil akhir dari penyelesaian soal meskipun dengan penjelasan yang kurang jelas.

P : “Dan hasil akhirnya, apa itu, apa hasil akhirnya jelaskan coba?”

AJ : “Tinggi patin 170 panjang tali 200. Karena sudahnya dikali.

P : “iya”

AJ : “Tali yang dibutuhkan 2 kali lebih panjang dari anu dari tinggi patin. Tinggi patin 170 ditambah 30 karena tadi 30 lebih panjang tinggi patin jadi 200”

P : “Berarti panjang tali sebelum dikali 2 itu 100. Panjang tali sebelum pertama dih 100.”

AJ : “Begitumo”

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 2 (AJ) dapat menjelaskan hasil penyelesaian soal meskipun dengan jawaban yang

Dari wawancara tersebut terlihat bahwa subjek 2 (AJ) dapat menjelaskan hasil penyelesaian soal meskipun dengan jawaban yang

Dokumen terkait