• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Teknik Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis data deskripsi statistik. Data deskripsi statistik berisi tentang jumlah dan persentase data yang diteliti, sedangkan data deskripsi statistik berisi tentang data-data statistik, misalnya: rata-rata (mean), nilai tengah (median), modus (mode), jumlah (sum), simpangan baku (standard deviation), nilai minimun (minimum), nilai maksimum (maximum), kisaran (range), serta mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis.

b. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan inti dari permasalahan dalam penelitian. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik regresi linier sederhana dan menggunakan jenis data interval. Dengan teknik regresi linier, akan diketahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui bantuan program SPSS versi 23.0 for windows. Dalam penelitian ini, digunakan ukuran signifikansi 0,05 untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), artinya peluang melakukan kesalahan sebesar 5%. Taraf signifikansi ini digunakan untuk melihat tingkat kesalahan yang bisa diterima dalam penelitian. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, terhadap variabel solidaritas siswa-siswi kelas XI Merkurius dan Neptunus SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Sebaliknya, jika signifikansi lebih dari 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel model pembelajaran berbasis pengalaman langsung dalam Pendidikan Agama Katolik terhadap variabel solidaritas siswa-siswi kelas XI Merkurius dan Neptunus SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang data hasil penelitian, proses dan hasil penelitian beserta hasil pembahasannya. Hasil analisis yang telah dibuat dan diisi oleh respon guna penelitian “Pengaruh model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, terhadap solidaritas siswa-siswi kelas IX SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 ” diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dalam program SPSS versi 23. 0 for windows.

A. Hasil Penelitian 1. Uji persyaratan analisis

Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu variabel bebas (independent) yaitu Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, dan variabel terikatnya (dependent) adalah Solidaritas.

Empat hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji linearias, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 23.0 for windows. Uji normalitas mengacu pada hasil analisis tabel Normal P-P Plot model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, dan tabel Normal P-P Plot Solidaritas, uji linearitas mengacu pada hasil analisis tabel anova dan uji homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot.

a. Uji Normalitas

Asumsi normalitas merupakan prasyarat kebanyakan prosedur statistika inferential (Uyanto, 2009: 39). Menurut Uyanto (2009: 29) untuk menguji normalitas

suatu data, ada beberapa cara yang digunakan untuk mengeksplorasinya asusmi normalitas ini antara lain: dapat menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov). Kedua cara ini dapat digunakan dengan program SPSS pada menu Explore.

Deteksi normalitas yang sering digunakan pada program SPSS adalah dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik (Santoso, 2001: 214). Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mempunyai residual normal.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Cara lain yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data tersebut adalah bila P-value kurang dari (≤) 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal, namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari (≥) 0,05 maka data berdistribusi normal.

Tabel 8. Variabel X

( Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman Langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik).

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Model pembelajaran berbasis

pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik.

Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel X yaitu model pembelajaran berbasis pengalaman langsung dalam Pendidikan Agama Katolik sebesar 0,048 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov)dan P-value pada uji normalitas Shapiro-Wilk sebesar 0,201. Melalui hasil tersebut, kedua P-value tidak normal karena signivikansi variabel X untuk uji normalitas Lillietfors (Kolmogorov Smirnov) lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel pembelajaran berbasis pengalaman langsung tidak memiliki distribusi normal.

Berikut hasil uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot (P-P Plot):

Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih di sekitar garis diagonal, sehingga diperoleh data bahwa model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Selain melihat hasil normalitas untuk variabel Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, juga dipaparkan hasil

pengujian normalitas untuk variabel solidaritas, dengan hasil dalam tabel Tests of Normality berikut: Tabel 9. Variabel Y Solidaritas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Solidaritas .083 64 .200* .980 64 .392

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel Y yaitu solidaritas sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan P-value pada uji normalitas Shapiro-Wilk sebesar 0,392. Melalui hasil tersebut, kedua P-value lebih besar = 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel solidaritas memiliki distribusi normal.

Cara lain yang bisa digunakan untuk melihat normalitas variabel solidaritas adalah dengan melihat grafik P-P Plot berikut:

Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel solidaritas dalam di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel solidaritas berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Tabel 10.Variabel X

ANOVA

Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik. Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 657.904 11 59.809 1.546 .289 Within Groups 270.833 7 38.690 Total 928.737 18

Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 23.0 for windows dalam ANOVA tabel di atas, diketahui model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik (Variabel X), nilai F sebesar 1,546 dengan nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,289. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi Deviation from Linearity < 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation from Linearity > 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian,

dapat dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,289 > 0,05.

Tabel 11.Variabel Y ANOVA Solidaritas Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 278.623 12 23.219 .559 .816 Within Groups 249.167 6 41.528 Total 527.789 18

Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 23.0 for windows dalam ANOVA tabel di atas, diketahui Solidaritas (Variabel X), nilai F sebesar 0,559 dengan nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,816. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi Deviation from Linearity < 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation from Linearity > 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian,

dapat dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,289 > 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel solidaritas memiliki hubungan tidak linear yang signifikan dengan variabel model pembelajaan berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. jika signifikansi > 0,05 maka dapat diketahui bahwa varian sama, sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka diketahui bahwa varian tidak sama.

Tabel 12. Variabel X Test of Homogeneity of Variances

Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik.

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.133 18 36 .363

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik (X) = 0,363 > 0,05.

Tabel 13. Variabel Y Test of Homogeneity of Variances

Solidaritas Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.499 15 38 .155

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik (X) = 0,363 > 0,05 dan variable Solidaritas (Y) = 0,155 > 0,05 maka dapat disimpuikan bahwa variable model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik dan variabel Solidaritas memiliki varian yang sama.

d. Uji Homokedastisitas

Uji homokedasitas dilakukan untuk keseimbangan varian diantara variabel bebas. Homokedastisitas menghendaki agar varian kelompok atas dan varian kelompok bawah garis linear memiliki jumlah yang sama. Apabila sebaran titik-titik data tidak membentuk pola atau terakumulasi pada satu titik-titik tertentu dan data tersebut diantara titik 0 pada sumbuh X dan Y, maka homokedastisitas data terpenuhi. (Priyanto, 2012: 87)

Variabel X (model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik).

Variabel Y( Solidaritas )

Dari output scatterplot diatas dijelaskan antara standardized residual *ZRESID dan standardized predicted value *ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga bisa disimpulkan bahwa residual mempunyai variance konstan (homoscedasticity) dan tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi ini, sehingga model ini dapat diterapkan untuk langkah analisis selanjutnya.

2. Teknik Analisis Deskriptif

Tabel 14. deskriptif statistic Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik. 64 30 63 93 80.30 7.037 49.514 Solidaritas 64 31 62 93 78.56 6.838 46.758 Valid N (listwise) 64

Pada hasil output tabel Descriptive Statistics di atas, menyajikan data berupa N, range, minimum, maximum, mean, Std. Deviation dan variance pada

masing-masing variabel. Dalam tabel ditampilkan jumlah N sebanyak 64 yang menunjukkan jumlah sampel sebanyak 64 responden. Range pada Model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik adalah 30 lebih kecil dibandingkan range solidaritas yaitu 31. Nilai minimum pada model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik adalah 63 lebih besar dari nilai minimum solidaritas yaitu 62. Nilai maximum dari model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik, dan solidaritas adalah 93. Nilai rata-rata (mean) dari model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik adalah 80,30 lebih besar dari pada solidaritas yaitu 78,56. Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam

Pendidikan Agama Katolik adalah 7,037 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation kontrol diri yaitu 6,838. Pada variance model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik adalah 49,514 lebih besar dari solidaritas yaitu 46,758.

Tabel 15. Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Model pembelajaran berbasis pengalaman

langsung dalam Pendidikan Agama Katolik

64 -.430 .299 -.339 .590

Solidaritas

64 -.255 .299 .208

.590

Berdasarkan hasil output di atas, disajikan data berupa N, skewness dan kurtosis. Dalam tabel ditampilkan N berjumlah 64 yang menunjukkan jumlah sampel

sebanyak 64 responden. Nilai kemencengan (skewness) pada model pembelajaran berbasis pengalaman langsung, dalam Pendidikan Agama Katolik sebesar -430 sedangkan pada solidaritas sebesar -255. Keruncingan (kurtosis) pada model pembelajaran berbasis pengalaman langsung dalam Pendidikan Agama Katolik sebesar -339 sedangkan pada solidaritas sebesar 0,208.

Dokumen terkait