• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang pertama mengenai pengendalian intern prosedur pemberian kredit yang terdapat pada BPR Bank Sleman sesuai dengan unsur pengendalian intern

menurut COSO adalah menggunakan teknik analisis deskriptif. Langkah – langkah teknik analisis data yang dilakukan adalah:

a. Mendeskripsikan sistem pemberian kredit yang terdapat pada BPR Bank Sleman.

b. Mendeskripsikan kesesuaian prosedur pemberian kredit yang terdapat pada BPR Bank Sleman dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO yang meliputi lingkungan pengendalian, informasi dan komunikasi, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

2. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalah yang kedua mengenai menentukan efektivitas pengendalian intern sistem pemberian kredit dengan melakukan pengujian kepatuhan Stop-or-Go Sampling (Mulyadi: 2002). Stop-or-Go Sampling dapat mencegah peneliti dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Langkah-langkah teknik analisis data yang dilakukan adalah:

a. Menentukan attribute yang akan diperiksa, yaitu:

Attribute I : Pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang. Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit, dengan adanya

dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan. Attribute III : Pemberian nomor urut pada dokumen kredit dan

b. Menentukan sampel yang akan diambil

Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem pemberian kredit, sampel yang akan diambil adalah dokumen-dokumen pemberian kredit beserta dokumen pendukung lainnya PD BPR Bank Sleman pada bulan Juni-September tahun 2014.

c. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan DUPL.

Tingkat keandalan (R%) adalah probabilitas benar dalam mempercayai efektivitas struktur pengendalian intern. Desired Upper Precision Limit (DUPL) yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima. Pada prosedur ini peneliti menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling menyarankan peneliti untuk memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, dan 97,5%.

d. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum

Tabel 3.1 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian

Acceptable Upper Precision Limit

Sample Size Based on Confidence Levels

90% 95% 97.5%

10% 24 30 37

9% 27 34 42

8% 30 38 47

6% 40 50 62

Tabel 3.1 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (lanjutan)

Acceptable Upper Precision Limit

Sample Size Based on Confidence Levels

90% 95% 97.5% 5% 48 60 74 4% 60 75 93 3% 80 100 124 2% 120 150 185 1% 240 300 370 Sumber: Mulyadi (2002: 265)

Dengan tingkat keandalan (R%) 95% dan AUPL 5%, maka besarnya sampel yang dapat diambil dalam penelitian sebanyak 60, berdasarkan tabel 3.1 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian).

e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Pemilihan sampel harus dilakukan secara acak agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel ini karena pengambilan sampel bertujuan untuk melihat bahwa sampel yang dipilih sudah memenuhi attribute yang sudah ditentukan.

f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern.

Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah ketiga atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. g. Membuat tabel stop-or-Go Decision

Tabel stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Cara penyusunan tabel stop-or-Go Decision yaitu:

Tabel 3.2 Tabel Stop-or-Go Decision Langkah Besarnya sampel

kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 1 60 0 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4

5 Pengujian kepatuhan menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling

Sumber: Mulyadi (2002: 266) 1) Langkah 1

Apabila pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tidak ditemukan kesalahan, tingkat kesalahan sama dengan 0, maka pengambilan

sampel dapat dihentikan karena AUPL = DUPL. AUPL dihitung dengan rumus: AUPL =

Tabel 3.3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes dan Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results

Number of Occurrences Confidence Levels 90% 95% 97,5% 0 2,4 3,0 3,7 1 3,9 4,8 5,6 2 5,4 6,3 7,3 3 6,7 7,8 8,8 4 8,0 9,2 10,3 5 9,3 10,6 11,7 6 10,6 11,9 13,1 7 11,8 13,2 14,5 8 13,0 14,5 15,8 9 14,3 16,0 17,1 10 15,5 17,0 18,4 (Sumber: Mulyadi, 2002: 268) 2) Langkah 2

Apabila dalam pemeriksaan terhadap 60 sampel pertama ditemukan ada kesalahan sebesar 1, maka confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 4,8 dan AUPL = 4,8/60 adalah 8%. Oleh karena AUPL > DUPL, maka peneliti perlu mengambil sampel tambahan. Sampel tambahan ini dihitung dengan rumus:

Sample size =

Berdasarkan rumus tersebut, besar sampel dihitung 4,8/5% = 96. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom

“Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan” di baris langkah

ke-2. 3) Langkah 3

Apabila dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 tersebut ditemukan ada kesalahan atau penyimpangan sebesar 2, maka diperlukan tambahan anggota sampel. Pada confidence level factor pada R% = 95% adalah sebesar 6,3 dan AUPL = 6,3/5% = 126 buah. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom “Besarnya Sampel Kumulatif yang

Digunakan” di baris langkah ke-3.

4) Langkah 4

Apabila dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel pada langkah 3 tersebut, peneliti ditemukan ada kesalahan atau penyimpangan sebesar 3, maka diperlukan tambahan anggota sampel. Besarnya sampel tambahan dihitung 7,8/5% = 156 buah. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom

“Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan” di baris langkah

Apabila dalam 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat 3 kesalahan, maka AUPL sama dengan DUPL, peneliti akan mengambil kesimpulan bahwa pengendalian intern sudah efektif. Namun, apabila dalam 156 anggota sampel tersebut ditemukan kesalahan atau penyimpangan sebesar 4, maka AUPL = 9,2%/156 =5,9%. Dalam keadaan ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang ada tidak efektif dan peneliti harus beralih ke langkah kelima yaitu dapat menggunakan fixed-size-attribute sampling sebagai alternatif.

h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL). Apabila AUPL = DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern efektif, tetapi bila AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern tidak efektif.

57 BAB IV

Dokumen terkait