• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti, yaitu analisis rasio keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menghitung rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitasl. Adapun indikator yang digunakan setiap analisis rasio tersebut adalah sebagai berikut.

1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya (Hery, 2016: 149).

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Current Ratio/aset lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = aset lancar

kewajiban lancar X 100%

b. Quick Ratio/rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset cepat tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya.

π‘„π‘’π‘–π‘π‘˜ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = aktiva lancar βˆ’ persediaan

kewajiban lancar X 100%

2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset, baik jangka panjang maupun jangka pendek (Hery, 2016: 162). Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Debt to Assets Ratio/rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑 π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = total utang (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑𝑒𝑏𝑑)

total aset (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘ π‘ π‘’π‘‘π‘ ) x 100%

b. Debt to Equity Ratio/rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dan modal sendiri serta untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = total utang (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑𝑒𝑏𝑑)

total modal (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘’π‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦) x 100%

3. Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya (Hery, 2016: 192). Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Return On Assets/hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘› 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑠 = laba bersih

total aset x 100%

b. Return On Equity/hasil pengambilan atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ π‘œπ‘› πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ = laba bersih setelah pajak

total ekuitas x 100%

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk

PT. Aneka Tambang Tbk (β€œPerseroan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 dengan nama β€œPerusahaan Negara (β€œPN”) Aneka Tambang” sesuai dengan Peraturan Pemerintah (β€œPP”) No. 22 Tahun 1968 yang diumumkan pada Tambahan No.36, Berita Negara No. 56 tanggal 5 Juli 1968. Pada waktu pembentukannya, ANTAM merupakan penggabungan dari tujuh Perusahaan Negara, yaitu:

a. BPU Perusahaan Tambang Umum Negara Jakarta.

b. PN Tambang Emas Cikotok Banten Selatan.

c. PN Pertambangan Bauksit Kijang Pulau Bintan.

d. PN Logam Mulia Jakarta.

e. PT (Negara) Pertambangan Nikel Indonesia Sulawesi Tenggara.

f. Proyek Pertambangan Intan Martaputra Kalimantan Selatan.

g. Proyek Emas Logas, Pekanbaru, Riau.

Pada tanggal 14 September 1974 sesuai dengan PP No. 26 Tahun 1974, PN mengubah status menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (β€œPerusahaan Perseroan”) dengan Akta Pendirian No. 320 tanggal 30 Desember 1974. Pada tanggal 29 November 2017, berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (β€œRUPSLB”), status Perusahaan diubah kembali menjadi perseroan terbatas dan sejak saat itu dikenal sebagai β€œPT. Aneka Tambang Tbk”. Dalam perkembangan selanjutnya, ANTAM

memperluas bisnisnya dengan menambah Tiga unit penambangan lainnya dan satu unit eksplorasi.

Pertambangan Besi Pesisir Cilacap mulai beroperasi pada tanggal 10 Juni 1971 dan pertambangan Nikel Gebe mulai pada tahun 1979. Kegiatan eksplorasi emas di Pongkor dimulai pada tahun 1988 dan mulai berproduksi pada tahun 1994. Karena peningkatan kegiatan eksplorasi, ANTAM memutuskan untuk membentuk departemen Geologi agar bisa melakukan kegiatan eksplorasi pada tanggal 29 Februari 1980. Sejak tahun 1980, kegiatan Geologi telah mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia dan telah memberikan ANTAM data eksplorasi yang berharga. ANTAM saat ini memiliki tujuh unit operasi, yaitu:

a. Unit Pertambangan Bauksit Kijang, Riau.

b. Unit Pertambangan Nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

c. Unit Pertambangan Nikel Gebe P. Gebe, Maluku.

d. Unit Pertambangan Emas Pongkor, Jawa Barat.

e. Unit Pertambangan Pasir Besi Cilacap, Jawa Tengah.

f. Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Jakarta, DKI.

g. Unit Geologi, Jakarta, DKI.

Anggaran Dasar (β€œAD”) Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 1 Juli 2020 terkait penyesuaian tujuan dan target perusahaan berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2017. Perubahaan ini dituangkan dalam Akta Notaris No. 3 tertanggal 1 Juli 2020 oleh Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan (β€œSK”) No. AHU-0047606.AH.01.02.TAHUN 2020 tertanggal 13 Juli 2020.

Berdasarkan Pasal 3 AD Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan berbagai mineral dan melakukan usaha di bidang perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.

Pada tahun 1997, perusahaan awalnya menerbitkan 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari 1.230.769.000 saham ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 27 November 1997 dan kedua bursa tersebut bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (β€œIDX”) pada tahun 2008.

Pada tanggal 7 Oktober 2015, perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (β€œPUT I”) dalam rangka pemberian Hak Memesan Efek Terdahulu (HMETD”) kepada perusahaan pemegang saham, dimana Perseroan menerbitkan sejumlah 14.492.304.975 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham atau 60% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I.

Dalam PUT I ini, Pemerintah Republik Indonesia menggunakan seluruh haknya untuk menolak pertama dan menyetorkan dana sebesar Rp3.494.820.000 untuk menerima sebanyak 9.420.000.000 lembar saham Seri B. Sisanya sebanyak 5.072.304.975 lembar saham telah diserap sepenuhnya oleh pemegang Saham Publik dan memberikan tambahan modal sebesar Rp1.881.825.146. Pada akhir pelaksanaan PUT I Perseroan, kepemilikan modal ditempatkan dan disetor perseroan terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (65%) dan Pemegang Saham Republik (35%).

Pada tanggal 29 November 2017, Perseroan mengadakan RUPSLB tentang perubahan kepemilikan saham dari Pemerintah Republik Indonesia menjadi PT. Indonesia Asahan Aluminium (Perseo) (β€œInalum”). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kepemilikan modal ditempatkan dan disetor perusahaan yang terdiri dari Inalum (65%) dan pemegang saham publik (35%).

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 24.030.764.725 lembar saham telah di catatkan di IDX/BEI.

Pada tahun 2002, saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Australia (β€œBEA”) sebagai Chess Depository Interest (β€œCDI”). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, unit yang diperdagangkan di BEA adalah sejumlah 1.303.649 unit CDI yang setara dengan 6.518.245 saham biasa Seri B.

Kantor pusat perusahaan ini berada di Gedung Aneka Tambang Letjen T.B. Simatubang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan Makassar yang berada di Jalan DR. Ratulangi No. 60, untuk membantu pembelian barang habis pakai dan produk Nikel industri. Hasil produksi PT. ANTAM, Tbk adalah:

a. Biji nikel Antam terbagi menjadi biji nikel saprolit dan limonit. Biji nikel limonit adalah biji nikel laterit kadar rendah dan mengandung 0,8% - 1,5%

nikel, 25% - 35% besi dan sejumlah sedikit kobalt. Limonit terletak di atas lapisan saprolit sehingga lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang.

Pada saat yang sama, Biji nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit.

Saprolit umumnya mengandung sekitar 1,5% - 2,5% nikel yang merupakan biji laterit bermutu tinggi. Dengan melalui produksi pirometalurgi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan feronikel

dengan kandungan feronikel sekitar 20% nikel dan besi sekitar 80%.

Penambangan nikel saat ini di lakukan di Pomalaa (Sulawesi Tenggara) dan Pulau Gebe (Maluku) sedangkan pengolahannya di Pomalaa. Nikel adalah salah satu β€œbisnis inti” PT. ANTAM, Tbk ditunjuk oleh potensi cadangan nikel yang cukup besar.

b. Emas dan Perak Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki potensi emas dan perak yang cukup besar berdasarkan struktur geologinya. PT. ANTAM Tbk melaksanakan program eksplorasi yang terencana dan sistematis khususnya di daerah Jawa Barat. Dilihat dari hasil eksplorasi telah ditemukan sejumlah besar cadangan emas dan perak baru di daerah gunung Pongkor, Kabupaten Bogor dan mulai berproduksi komersial sejak bulan Mei 1994.Pabrik pengolahandapat menghasilkan 2,5 ton Emas dan 20 ton Perak per tahunnya serta memiliki perangkat Pengolahan dan Pemurniaan Logam Mulia dengan output tahunan sebesar 100 ton Emas dan 270 ton Perak yang telah dipasarkan secara luas, baik di dalam negeri maupun ke manca negara dengan merk LM (Logam Mulia). Produk emas dan perak Logam Mulia telah memperoleh lisensi merek dagang internasional dari London Bullion Market Association (LBMA).

c. Bauksit merupakan sumber utama biji untuk produksi aluminium yang mengandung 30-54% aluminium oksida (Al203) dan sisanya terdiri dari campuran silikon dioksida, berbagai oksida besi dan titanium dioksida.

Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar. Saat itu, pertambangan bauksit di Indonesia hanya ditemukan di Kijang, Pulau Bintan yang mulai ditambang dan diekspor oleh NV NIBEM (NV

Nederlansch Indische Bauxite Exploratie Maatschappij) tahun 1935, yang kemudian berkembang menjadi bagian dari PT. ANTAM. Sejak tahun 1988, PT. ANTAM Tbk telah memperoleh pangsa pasar baru di Amerika Serikat.

d. Pasir Besi Kegiatan penambangan pasir besi dimulai di daerah Cilacap pada tahun 1971 dan berlanjut tahun 1980 ke daerah Kutoarjo, Jawa Tengah. Produk pasir besi PT. ANTAM Tbk digunakan dalam jumlah yang signifikan dihampir setiap pabrik semen di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Cadangan terbesar berada di daerah Yogyakarta antara Sungai Progo dan Bogowonto.

e. Geologi Unit Geologi merupakan salah satu dari tujuh divisi PT. ANTAM Tbk. Misi yang dilakukan oleh unit iniadalah memberikan jasa eksplorasi, baik untuk PT. ANTAM maupun bukan untuk PT. ANTAM. Empat puluh tiga keberhasilan departemen Geologi dalam menjalankan bisnisnya antara lain dapat dilihat dari penemuan emas di Gunung Pongkor, Jawa Barat yang kini menjadi salah satu dari β€œtambang utama” PT. ANTAM Tbk.

2. Visi Misi PT. Aneka Tambang Tbk., a. Visi PT. Aneka Tambang Tbk

β€œMenjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha berbasis sumber daya alam”.

b. Misi PT. Aneka Tambang Tbk.,

1) Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah melalui praktik-praktik industri terbaik dan operasional yang unggul.

2) Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.

3) Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

4) Meningkatkan kompetisi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi.

3. Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk.,

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki unit-unit organisasi untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Berdasarkan garis wewenang dan tanggung jawab di dalam struktur organisasi, maka dapat diketahui kepada siapa seorang pegawai bertanggung jawab atas tugas yang dikerjakan. Struktur organisasi juga merupakan penyediaan lingkungan kerja yang tepat sesuai dengan keahlian dan kecakapan masing-masing karyawan.

Tujuan struktur organisasi adalah untuk mendapatkan sistem kerja sama yang baik dan berguna bagi perusahaan. Agar lebih jelas maka disajikan struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk.,

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk.,

Sumber: www.antam.com

4. Job Description

Terkait dengan struktur organisasi perusahaan, dapat dijelaskan tugas dari setiap bagian, yaitu:

a. Dewan Komisaris

Tugas dari dewan komisaris sebagai berikut.

1) Mengawasi jalannya perusahaan, pengurusan perusahaan, dan kegiatan usaha perusahaan, serta memberikan pendapat dan saran kepada direksi untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

2) Melaksanakan tugas dengan itikad baik, memiliki rasa tanggung jawab dan kehati-hatian dalam kondisi tertentu.

3) Dewan komisaris menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan dan rapat umum pemegang saham lainnya sesuai dengan wewenang yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.

4) Dewan pengawas wajib menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang dilakukan pada tahun buku sebelumnya kepada rapat umum pemegang saham.

b. Komite Audit

Tugas komite audit adalah untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada dewan komisaris atas laporan atau hal-hal yang disampaikan, serta melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas direksi. Ruang lingkup kerja komite audit tercantum dalam piagam komite, yaitu mengawasi efektivitas pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, pelaksanaan laporan risiko dan manajemen risiko, penilaian sendiri atas pelaksanaan tugas komite audit, dan pelaksanaan tugas khusus.

c. Komite Good Corporate Governance, Nominasi dan Remunerasi 1) Tanggung jawab khusus komite GCGNR adalah:

2) Mereview kepatuhan perusahaan terhadap anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Memastikan penerapan prinsip dan etika GCG secara konsisten, serta mengawasi pelaksanaan dan tindak lanjut hasil evaluasi yang dilakukan oleh evaluator independen.

4) Mengawasi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan sosialisasi GCG di tim perusahaan.

5) Memantau kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan, sosial dan lingkungan, serta mengevaluasi kebijakan dan menentukan dampaknya.

d. Komite Manajemen Risiko

Tugas dan tanggung jawab komite manajemen risiko adalah membantu dewan komisaris untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen agar dapat memastikan bahwa dewan komisaris menerapkan manajemen risiko perusahaan secara baik dan menyeluruh. Komite manajemen risiko adalah komite yang dibentuk untuk menjalankan tugas mengelola risiko usaha yang di hadapi.

e. Sekertaris Perusahaan

Fungsi sekertaris perusahaan adalah menetapkan, mengarahkan, dan merumuskan pelaksanaan kepatuhan perusahaan yang terkait dengan pasar modal, pelaksanaan hubungan investor dan komunikasi perusahaan, pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, dan dukungan strategis serta pengelolaan sekretariat perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip etika dan tata kelola perusahaan yang baik.

f. Direktur Utama

Adapun tugas direktur utama adalah sebagai berikut.

1) Memipin dan bertanggungjawab dalam menjalankan perusahaan.

2) Bertanggungjawab atas apa yang di hadapi perusahaan, baik itu perusahaan mendapatkan keuntungan maupun kerugian.

3) Merencanakan, merumuskan, dan mengelola berbagai sumber pemasukan dan pengeluaran atas kekayaan yang dimiliki perusahaan.

4) Menyusun dan menetapkan berbagai strategi untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

5) Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan, mulai dari administrasi dan kepegawaian hingga pengadaan barang.

g. Direktur Keuangan

Direktur keuangan adalah pemimpin yang membawahi dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Manajer keuangan perusahaan menjalankan tugasnya untuk membantu direktur keuangan perusahaan menjalankan tugasnya untuk membantu kinerja yang dijalankan oleh direktur karena keuangan perusahaan tidak hanya dilakukan dengan prinsip audit dan analisis.

h. Direktur Operasi dan Produksi

Direktur operasi dan produksi adalah orang yang bertanggungjawab atas semua operasi perusahaan, termasuk proses dari perencanaan hingga implementasi perusahaan. Namun, direktur operasi dan produksi memiliki beberapa tanggung jawab khusus, yaitu membantu direktur utama untuk bertanggung jawab atas semua prosedur operasi, produksi, kualitas proyek ke

produksi dan bertanggung jawab atas pengembangan kualitas produk dan karyawan yang terlibat.

i. Direktur Sumber Daya Manusia

Direktur sumber daya manusia memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan perusahaan. Mengelola sumber daya manusia perusahaan adalah peran yang sangat penting yang harus diemban oleh direktur sumber daya manusia. Direktur sumber daya manusia tidak akan mempekerjakan sembarangan orang untuk bekerja di perusahaan. Calon karyawan harus melalui tahap seleksi, mulai dari tes pengetahuan umum, tes psikologi hingga wawancara, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memenuhi standar yang disyaratkan oleh perusahaan.

Direktur sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan membimbing fungsi-fungsi administrasi perusahaan.Selain itu, direktur sumber daya manusia juga bertanggung jawab untuk mengawasi rekrutmen karyawan, wawancara dan perekrutan karyawan baru.

j. Direktur Pengembangan Usaha

Adapun tugas dari direktur pengembangan usaha, yaitu:

1) Memimpin dan mengkoordinasikan tugas dibawah direktur perencanaan dan pengembangan bisnis.

2) Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan dibawah direktur pengembangan.

3) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.

4) Menjalankan intruksi dari direktur utama, dewan komisaris dan RUPS.

B. Penyajian Data

Penelitian ini membahas tentang kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Di mana data tersebut, peneliti dapatkan dengan cara mengumpulkan laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari website www.antam.com mulai dari periode 2016-2020. Untuk lebih jelasnya, peneliti akan uraikan analisis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan khususnya PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk dalam penelitian ini.

1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.

a. Current Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = aset lancar

kewajiban lancar X 100%

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Current Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., periode 2016-2020.

Tahun Aset Lancar Kewajiban Lancar Current Ratio (%)

2016 10.630.221.568 4.352.313.598 244

2017 9.001.938.755 5.552.461.635 162

2018 8.498.442.636 5.511.744.144 154

2019 7.665.239.260 5.293.238.393 144

2020 9.150.514.439 7.553.261.301 121

Rata-rata 8.989.271.331,60 5.652.603.814,20 165

Sumber: Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 10.630.221.568

4.352.313.598 X 100% = 244%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 9.001.938.755

5.552.461.635 X 100% = 162%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 8.498.442.636

5.511.744.144 X 100% =154%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 7.665.239.260

5.293.238.393 X 100% = 144%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 9.150.514.439

7.553.261.301 X 100% = 121%

Berdasarkan rata-rata perusahaan untuk current ratio adalah 165%. Dan dari hasil perhitungan current ratio menunjukkan bahwa pada tahun 2016 sebesar 244% dan pada tahun 2017, 2018, 2019, serta 2020 mengalami penurunan terus-menurus, yaitu sebesar 162%, 154%, 144%, dan 121%. Hal ini dikarenakan kewajiban lancar dan aset lancar pada tahun 2016-2020 mengalami fluktuatif.

b. Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset cepat tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya.

π‘„π‘’π‘–π‘π‘˜ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = aktiva lancar βˆ’ persediaan

kewajiban lancar X 100%

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Quick Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., periode 2016-2020.

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Kewajiban Lancar

Quick Ratio (%)

2016 10.630.221.568 1.388.415.530 4.352.313.598 212 2017 9.001.938.755 1.257.785.082 5.552.461.635 139 2018 8.498.442.636 2.027.731.541 5.511.744.144 117 2019 7.665.239.260 1.796.301.441 5.293.238.393 110 2020 9.150.514.439 2.626.022.280 7.553.261.301 86 Rata-rata 8.989.271.331,6 1.819.251.174,8 5.652.603.814,2 133

Sumber : Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 10.630.221.568 βˆ’ 1.388.415.530

4.352.313.598 X 100% = 212%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 9.001.938.755 βˆ’ 1.257.785.082

5.552.461.635 X 100% = 139%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 8.498.442.636 βˆ’ 2.027.731.541

5.511.744.144 X 100% = 117%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 7.665.239.260 βˆ’ 1.796.301.441

5.293.238.393 X 100% = 110%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 9.150.514.439 βˆ’ 2.626.022.280

7.553.261.301 X 100% = 86%

Berdasarkan rata-rata perusahaan untuk quick ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., adalah sebesar 133%. Dan untuk hasil perhitungan quick ratio pada tahun 2016-2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu tahun 2016 sebesar 212%, tahun 2017 sebesar 139%, tahun 2018 sebesar 117%, tahun 2019 sebesar 110%% dan tahun 2020 sebesar 86%.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

a. Debt to Assets Ratio/rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑 π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = total utang (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑𝑒𝑏𝑑)

total aset (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘ π‘ π‘’π‘‘π‘ ) x 100%

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020.

Tahun Total Utang Total Aset Debt to Asset

Ratio (%)

2016 11.572.740.239 29.981.535.812 38

2017 11.523.869.935 30.014.273.452 38

2018 13.567.160.084 33.306.390.807 40

2019 12.061.488.555 30.194.907.730 39

2020 12.690.063.970 31.729.512.995 39

Rata-rata 12.283.064.556,60 31.045.324.159,20 38

Sumber: Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 11.572.740.239

29.981.535.812 x 100% = 38%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 11.523.869.935

30.014.273.452 x 100% = 38%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 13.567.160.084

33.306.390.807 x 100% = 40%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 12.061.488.555

30.194.907.730 x 100% = 39%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 12.690.063.970

31.729.512.995 x 100% = 39%

Berdasarkan rata-rata perusahaan untuk debt to asset ratio pada PT.

Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., adalah sebesar 38%. Dan untuk hasil perhitungan debt to asset ratio di tahun 2016 dan tahun 2017 sebesar 38%, tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 40%. Namun mengalami penurunan di tahun 2019 dan tahun 2020 debt to asset ratio masing-masing sebesar 39%.

b. Debt to Equity Ratio/rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dan modal sendiri serta untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang.

𝐷𝑒𝑏𝑑 π‘‘π‘œ πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = total utang (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑𝑒𝑏𝑑)

total modal (π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘’π‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦) x 100%

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020.

Tahun Total Utang Total Modal Debt to Equity Ratio (%)

2016 11.572.740.239 18.408.795.573 62

2017 11.523.869.935 18.490.403.517 62

2018 13.567.160.084 19.739.230.723 68

2019 12.061.488.555 18.133.419.175 66

2020 12.690.063.970 19.039.449.025 66

Rata-rata 12.283.064.556,60 18.762.259.603 65

Sumber: Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 11.572.740.239

18.408.795.573 x 100% = 62%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 11.523.869.935

18.490.403.517 x 100% = 62%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 13.567.160.084

19.739.230.723 x 100% = 68%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 12.061.488.555

18.133.419.175 x 100% = 66%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 12.690.063.970

19.039.449.025 x 100% = 66%

Berdasarkan rata-rata perusahaan untuk debt to equity ratio pada PT.

Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., adalah sebesar 65%. Dan untuk hasil perhitungan debt to equity ratio di tahun 2016 dan tahun 2017 masing-masing sebesar 62%, tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 68,7%. Namun di tahun 2019 dan di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 66%.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya.

a. Return On Assets/hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑠 = laba bersih

total aset x 100%

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Return On Asset pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020.

Tahun Laba Bersih Total Aset Return On Asset (%)

2016 64.806.188 29.981.535.812 0,21

2017 136.503.269 30.014.273.452 0,45

2018 874.426.593 33.306.390.807 2,62

2019 193.852.031 30.194.907.730 0,64

2020 1.149.353.693 31.729.512.995 3,62

Rata-rata 483.788.354,80 31.045.324.159,20 1,50

Sumber: Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 64.806.188

29.981.535.812 x 100% = 0,21%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 136.503.269

30.014.273.452 x 100% = 0,45%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 874.426.593

33.306.390.807 x 100% = 2,62%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 193.852.031

30.194.907.730 x 100% = 0,64%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 1.149.353.693

31.729.512.995 x 100% = 3,62%

Berdasarkan rata-rata perusahaan return on asset pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., adalah sebesar 1,50%. Dan untuk hasil perhitungan return on asset di tahun 2016 sebesar 0,21%, tahun 2017 sebesar 0,45%, tahun 2018 sebesar 2,62%, tahun 2019 sebesar 0,64% dan di tahun 2020 sebesar 3,62% sehingga persentase dari tahun 2016-2020 mengalami fluktuatif.

b. Return On Equity/hasil pengambilan atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘œπ‘› πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ = laba bersih setelah pajak

total ekuitas x 100%

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Return On Equity pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020.

Tahun Laba Bersih setelah

Pajak Total Ekuitas Return On

Equity (%)

2016 64.806.188 18.408.795.573 0,35

2017 136.503.269 18.490.403.517 0,73

2018 874.426.593 19.739.230.723 4,42

2019 193.852.031 18.133.419.175 1,06

2020 1.149.353.693 19.039.449.025 6,03

Rata-rata 483.788.354,80 18.762.259.603 2,51

Sumber: Data Diolah Sendiri, 2021

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2016 = 64.806.188

18.408.795.573 x 100% = 0,35%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2017 = 136.503.269

18.490.403.517 π‘₯ 100% = 0,73%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2018 = 874.426.593

19.739.230.723 x 100% = 4,42%

π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2019 = 193.852.031

18.133.419.175 x 100% = 1,06 % π‘‡π‘Žβ„Žπ‘’π‘› 2020 = 1.149.353.693

19.039.449.025 x 100% = 6,03%

Berdasarkan rata-rata perusahaan return on asset pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., adalah sebesar 2,51%. Dan untuk hasil perhitungan return on asset di tahun 2016 sebesar 0,35%, tahun 2017 sebesar 0,73%, tahun 2018 sebesar 4,42%, tahun 2019 sebesar 1,06% dan tahun 2020 sebesar 6,03% sehingga persentasi dari tahun 2016-2020 mengalami fluktuatif yang sangat tajam.

C. Analisis dan Interpretasi

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan dalam penelitian ini adalah

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan dalam penelitian ini adalah

Dokumen terkait