• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ANEKA TAMBANG (ANTAM) Tbk YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ANEKA TAMBANG (ANTAM) Tbk YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NUR AZALIAH NIM : 105721126917

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021 M/1443 H

(2)

ii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. ANEKA TAMBANG (ANTAM) Tbk YANG TERCATAT

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2016-2020

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh

NUR AZALIAH NIM: 105721126917

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021 M/1443 H

(3)

iii

Bermimpi setinggi langit, Bersabar seperti ibu, Berjuang seperti ayah, dan Berproses seperti padi.

Perlahan namun pasti.

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Al-hamdu lillahi Rabbil’alamin,

“Skripsi ini kupersembahkan sepenuhnya untuk Kedua orang tuaku tercinta, bapak H. Lukman dan Ibu Hj. Najemia serta saudara-saudaraku.

Merekalah yang telah memberikan do’a, nasehat, kasih sayang serta dukungan, baik berupa moral maupun material. Orang-orang terdekatku yang tersayang dan Almamater Biru Kebanggaanku yang telah menjadi bagian dari kisah hidupku yang tak terpisahkan”.

(4)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020

Nama Mahasiswa : Nur Azaliah No. Stambuk/NIM : 105721126917 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa dan diujikan di depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) pada tanggal 31 bulan Januari tahun 2022 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 29 Jumadil Akhir 1443 H 31 Januari 2022 M Menyetujui,

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua program Studi

Dr. H. Andi Jam’an, SE., M. Si Muh. Nur Rasyid, SE.,MM Pembimbing I

Dr. H.Andi Rustam, SE. M.M. Ak. CA. CPAI. CPA NIDN : 0909096703

Pembimbing II

A. Tenri Syahriani, S.Pd, MM NIDN : 0917097803

(5)

v

(6)

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas Nama : Nur Azaliah, 105721126917, di terima dan di sahkan oleh panitia ujian skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar nomor 0006/SK-Y/61201/091004/2022 M, tanggal 29 Jumadil Akhir 1443 H/31 Januari 2022 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 29 Jumadil Akhir 1443 H 31 Januari 2022 M PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (...) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si (...) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Agusdiwana Suarni, S.E., M.Acc (...) (WD 1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji : Dr. Hj. Ruli aty, M.M.

(...)

Alamsjah, ST., S.E., M.M. (...) Faidul Adzim, S.E., M.Si. (...) Firmansyah, S.E., M.M (...)

Disahkan Oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si

(7)

vi

(8)

vi

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nur Azaliah No. Stambuk/NIM : 105721126917 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi

Judul Skripsi : :

Universitas Muhammadiyah Makassar

Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi Yang Saya Ajukan di Depan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri, Bukan Hasil Jiplakan dan Tidak Dibuat Oleh Siapa pun.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 29 Jumadil Akhir 1443 H 31 Januari 2022 M Yang membuat pernyataan,

Nur Azaliah

NIM: 105721126917 Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi

Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si Muh. Nur Rasyid, S.E.,M.M

NBM : 651507 NBM : 1085576

(9)

vii

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur Alhammdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) dan mendapat gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih kepada kedua orang tua penulis bapak H. Lukman dan ibu Hj. Najemia yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan, baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

(10)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambbo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Andi Rustam, SE., M.M. Akt. CA. CPAI. CPA. ASEAN CPA, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu A. Tenri Syahriani, S.Pd, MM, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak meluangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tiada sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terimah kasih, teruntuk semua teman kelas Manajemen G.17 dan FM17B serta kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan

(11)

ix

sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 01 Jumadil Awal 1443 H 05 Desember 2021 M

Penulis,

NUR AZALIAH

(12)

x

Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Rustam dan A. Tenri Syahriani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., periode 2016-2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yang diperoleh dari laporan keuangan periode 2016-2020 pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., di Bursa Efek Indonesia. Adapun sampel yang digunakan adalah laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data-data adalah studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan laporan keuangan yang di unduh pada website www.antam.com mulai dari tahun 2016-2020. Teknik analisis data yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas dengan menggunakan Current ratio dan Quick ratio dari tahun 2016-2020 mengalami penurunan secara terus-menerus dikarenakan perusahaan tidak mampu mengelola aset-asetnya secara efektif, artinya tidak mampu menutupi kewajiban lancar secara efektif. Analisis rasio solvabilitas dengan menggunakan debt to asset ratio dan debt to equity ratio mengalami fluktuatif dikarenakan perushaan tidak mampu mengukur sejauh mana nilai perbandingan total utang dan total aktiva terhadap aset dan modal perusahaan.

Analisis rasio profitabilitas dengan menggunakan return on asset dan return on equity mengalami fluktuatif dikarenakan perusahaan tidak mampu mengelola aset dan modalnya dalam menghasilkan laba secara efektif dan efisien.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas.

(13)

xi

(ANTAM) Tbk., which is listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016- 2020 period. Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Guided by Andi Rustam and A.

Tenri Syahriani.

This study aims to determine and analyze the financial performance of PT.

Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., 2016-2020 period. The type of research used in this research is descriptive quantitative obtained from the financial statements for the 2016-2020 period at PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., on the Indonesia Stock Exchange. The samples used are statements of financial position and income statements. Data collection techniques used to collect data are library research and secondary data collection by collecting financial reports which are downloaded on the website www.antam.com starting from 2016-2020. Data analysis techniques used are liquidity ratios, solvency ratios and profitability ratios.

The results of this study indicate that the company's financial performance based on the liquidity ratio using the Current ratio and Quick ratio from 2016-2020 has decreased continuously because the company is not able to manage its assets effectively, meaning that it is unable to cover current liabilities effectively. Solvency ratio analysis using the debt to asset ratio and debt to equity ratio fluctuated because the company was unable to measure the extent to which the ratio of total debt and total assets to assets and capital of the company was. Profitability ratio analysis using return on assets and return on equity fluctuated because the company was not able to manage its assets and capital in generating profits effectively and efficiently..

Keywords: Financial Performance, Liquidity Ratio, Solvency Ratio, and Profitability Ratio.

(14)

xii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Uraian Teori ... 7

1. Kinerja Keuangan ... 7

2. Analisis Laporan Keuangan ... 11

3. Analisis Rasio Keuangan ... 13

B. Tinjauan Empiris ... 19

C. Kerangka Pikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

1. Tempat Penelitian ... 27

(15)

xiii

2. Pengukuran data ... 28

D. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Objek Penelitian ... 33

1. Sejarah PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk ... 33

2. Visi Misi PT. Aneka Tambang Tbk., ... 38

3. Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk., ... 39

4. Job Description ... 40

B. Penyajian Data ... 45

C. Analisis dan Interpretasi ... 53

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 63

(16)

xiv

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Analisis Rasio Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2012-2015. ... 4 Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ... 19 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Current Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., periode 2016-2020. ... 45 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Quick Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., periode 2016-2020. ... 47 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020. ... 48 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020. ... 49 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Return On Asset pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020. ... 50 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Return On Equity pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020. ... 52 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Analisis Rasio Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2016-2020. ... 53

(17)

xv

Gambar 2.1 Konsep Analisis Kinerja Keuangan ... 7

Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk., ... 40

Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Rasio Likuiditas (CR dan QR) ... 54

Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Rasio Solvabilitas (DAR dan DER) ... 55

Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan Rasio Profitabilitas (ROA dan ROE) ... 57

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang dapat bertahan di era globalisasi adalah perusahaan yang kinerja keuangannya baik, hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak, terutama investor, kreditur, pemilik, dan pemerintah. Kinerja keuangan perusahaan merupakan kegiatan yang mengukur dan mengevaluasi potensi perusahaan sebagai perkembangan kinerja dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan dapat dievaluasi melalui laporan keuangan yang disampaikan secara berskala pada setiap periode. Namun, nilai sebenarnya dari laporan keuangan adalah dapat digunakan untuk membantu memprediksi keuntungan dan dividen di masa depan, sehingga manajer keuangan harus mengevaluasi situasi keuangan perusahaan saat ini.

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Hutabarat, 2020:2). Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi tentang status keuangan dan kinerja keuangan digunakan sebagai dasar untuk memprediksi status dan kinerja keuangan masa depan. Status keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi tentang status dan kinerja keuangan perusahaan. Secara umum, tujuan laporan keuangan

(19)

tahunan biasanya untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan, status keuangan, dan perubahan status keuangan perusahaan (Agus Purwaji, Wibowo, dan H. Murtanto, 2016: 20). Selanjutnya menganalisis data keuangan untuk memperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan tersebut.

Laporan keuangan harus menggambarkan semua data keuangan yang relevan dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga laporan keuangan dapat dibandingkan untuk menggambarkan tingkat keakuratan analisis.

Analisis laporan keuangan tahunan sangat penting untuk memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam praktiknya, perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengukur pertumbuhan laba. Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang berguna dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan (I Made Sudana, 2015: 23).

Analisis keuangan (financial analysis) melibatkan penggunaan beberapa laporan keuangan untuk melakukan berbagai fungsi. Pertama, laporan posisi keuangan atau neraca (balance sheet) merangkum semua aspek dari “posisi keuangan” perusahaan saat ini. Rasio keuangan yang disebut neraca, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal langsung dari laporan posisi keuangan.

Kedua, laporan laba rugi (income statement/balance sheet ratio) yang membandingkan satu “arus” bagian dari laporan laba rugi dengan arus bagian lain dari laporan posisi keuangan (James C. & John M., 2017: 165).

Analisis dan interpretasi keuangan mengklasifikasikan berbagai teknik dan alat analisis yang digunakan untuk memberikan informasi yang berguna, baik bagi pihak internal maupun eksternal yang terkait dengan perusahaan.

(20)

Efektifitas dan efisiensi kegiatan usaha perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh analisis rasio keuangan dalam perusahaan. Rasio keuangan dirancang untuk menunjukkan hubungan antara item dalam laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi). Rasio keuangan dapat digunakan untuk memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau kondisi keuangan suatu perusahaan.

Secara umum, alat yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan untuk menentukan pertumbuhan laba dibagi menjadi lima kelompok, antara lain rasio likuiditas (current ratio/rasio lancar, quick ratio/rasio cepat, dan net working capital/modal kerja bersih), rasio solvabilitas (debt to asset ratio/rasio utang terhadap aset, debt to equity ratio/rasio utang terhadap ekuitas, dan lain sebagainya), rasio profitabilitas (gross profit margin/laba kotor, net profit margin/laba bersih, return on asset/pengembalian aset, return on equity/laba atas ekuitas, dan operating ratio/rasio operasi), rasio aktivitas (total assets trunover/tingkat perputaran total aset, fixed assets trunover/tingkat perputaran aset tetap, receivable trunover/tingkat perputaran piutang,dan lain sebagainya) dan rasio pasar (dividend yield/hasil dividen, dividend per share/dividen per saham, dividend payout ratio/pembayaran deividen, dan lain lain (Sawir, 2013:

135).

Pertumbuhan laba adalah kinerja perusahaan dari satu tahun ke tahun berikutnya dengan indikator, yaitu rasio selisih antara pertumbuhan laba tahun sekarang dan laba tahun sebelumnya terhadap laba tahun sebelumnya. Untuk mencapai pertumbuhan laba berdasarkan indikator keuangan yang mewakili hasil kerja perusahaan selama periode waktu tertentu dan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan (Harahap, 2013: 309).

(21)

PT. Aneka Tambang Tbk., atau lebih dikenal dengan PT. Antam yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan emas terbesar di Indonesia dan sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahan ini sudah berdiri sejak lama yakni pada tanggal 05 Juli 1968.

Perusahaan ini menjadi pilihan peneliti karena PT. Aneka Tambang tetap berada dalam peningkatan volume penjualan emas yang baik walaupun dalam kondisi pasar yang sulit dan tetap berkomitmen untuk tetap meningkatkan kinerja perusahaan ditengah tantangan yang ada saat ini.

Perseroan ini bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian serta pemasaran biji nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara, alumina dan jasa pemurnian logam mulia. Untuk mempermudah melihat fenomena gap yang terjadi pada suatu kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., di tahun 2012-2015, dapat dilihat melalui nilai rasio keuangan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Analisis Rasio Keuangan pada PT, Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., Periode 2012-2015.

No. Rasio Likuiditas 2012 2013 2014 2015

1. Current Ratio 2,51 1,83 1,64 2,59

2. Quick Ratio 2,03 1,20 1,18 2,18

No. Rasio Solvabilitas 2012 2013 2014 2015

1. Debt to Asset Ratio 0,34 0,41 0,45 0,39

2. Debt to Equity Ratio 0,53 0,70 0,82 0,65 3. Total Assets to Total Debt 2,86 2,41 2,21 2,52

(22)

No. Rasio Profitabilitas 2012 2013 2014 2015

1. Net Profit Margin 0,19 0,14 0,08 0,01

2. ROE 0,76 (3,08) 0,19 (0,54)

Sumber data: Analisis Rasio Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk., Fahru Rezi, 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa laba pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang diteliti oleh Fahru Rezi tahun 2017 mengalami fluktuatif pertahunnya yang diperoleh dari data tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Dari hasil fenomena atau kejadian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas periode 2016-2020”.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dengan harapan dapat digunakan sebagai informasi kinerja keuangan dengan analisis rasio yang baik dalam pengambilan keputusan.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di perguruan tinggi sehingga memungkinkan untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan dapat menambah pengetahuan dan masukan kepada peneliti selanjutnya.

(24)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teori

1. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut (Hery, 2015:25) kinerja keuangan adalah suatu proses pengkajian kinerja keuangan secara kritis yang meliputi peninjauan data keuangan, perhitungan, pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Sementara menurut (Satria, 2017: 93), kinerja keuangan merupakan kinerja suatu perusahaan yang mencerminkan kesehatan perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Analisis kinerja perusahaan dirasakan penting tidak hanya untuk perusahaan itu sendiri melainkan bagi berbagai stakeholders perusahaan.

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan- aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Hutabarat, 2020, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan: 2).

Gambar 2.1 Konsep Analisis Kinerja Keuangan

Evaluasi Kinerja Keuangan

Prediksi Prospek Masa

Evaluasi Kinerja Masa

(25)

Menganalisa kinerja keuangan itu dengan cara mengevaluasi kinerja masa lalu, selanjutnya memprediksi prospek masa depan perusahaan, lalu mengevaluasi kembali apa yang sudah terjadi di masa lalu agar dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa mendatang.

Manajer keuangan pada setiap perusahaan perlu memastikan apakah perusahaan mempunyai kinerja yang baik atau tidak, bahkan apakah perusahaan itu sehat atau malah berpotensi bangkrut. Untuk menilai perusahaan punya kualitas yang baik, maka dapat dilihat dari kinerja kuangan (financial performance) dan kinerja non-keuangan (non-financial performance).

Kinerja keuangan itu tercermin pada laporan keuangan yang menjadi penilaian financial performance perusahaan tersebut (Fahmi, 2015:238).

b. Tujuan Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan itu penting untuk diketahui karena standar pengukuran yang dianut akan mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan tergantung dari sudut pandang yang di ambil dan tujuan analisisnya.

Menurut (Mahmudi, 2015: 14) tujuan kinerja keuangan adalah : 1) Memahami tingkat pencapaian tujuan organisasi.

2) Menyediakan fasilitas pembelajaran staf.

3) Meningkatkan kinerja periode berikutnya.

4) Mempertimbangkan secara sistematis dalam pembuatan keputusan tentang penghargaan dan hukuman.

5) Memotivasi karyawan dan membangun rasa tanggung jawab publik..

Menurut (Mutia Raisa Nasution, 2018: 35-36) tujuan dari kinerja keuangan adalah :

(26)

1) Untuk menentukan tingkat likuiditas, yaitu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih.

2) Untuk menentukan tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban labanya pada saat perusahaan dilikuidasi, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Untuk menentukan tingkat profitabilitas, yaitu suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam jangka waktu tertentu.

4) Untuk menentukan stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk menjalankan bisnis secara stabil.

c. Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut (Hery, 2015:25), pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dari mengandalkan sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan dikatan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengan proses analisis. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu proses pengkajian kinerja keuangan secara kritis, yang meliputi peninjauan data keuangan, perhitungan, pengukuran, interpretasi, dan pemberian solusi terhadap masalah keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan menggunakan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis kinerja keuangan dapat dibedakan menjadi 9 macam, yaitu :

(27)

1) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua priode atau lebih.

2) Analisis Tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3) Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing komponen aset terhadap total aset; komponen utang dan modal terhadap total passiva (total aset); komponen laporan laba rugi terhadap penjualan bersih.

4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dana dan penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang dibandingkan.

5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.

6) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi.

7) Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor satu periode ke periode berikutnya.

(28)

8) Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

9) Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada kreditor.

2. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambilan keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahan melalui informasi yang didapat dari laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan yang ada dan kemudian membuat keputusan yang rasional untuk memperbaiki kinerja perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Analisis ini juga berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:113).

b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menjelaskan bahawa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan agar laporan keuangan menjadi lebih bermakna, laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami dan dimengerti oleh penggunaanya sehingga perlu dilakukan analisis laporan keuangan (Hutabarat, 2020:10)

(29)

Menurut (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:114) tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan keuangan secara umum adalah :

1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode.

2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan.

3) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi keunggulan perusahaan.

4) Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.

6) Sebagai pembanding dengan perubahan sejenis, terutama mengenai hasil yang telah dicapai.

c. Prosedur Analisis Kinerja Keuangan

Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan analisis laporan keuangan:

1) Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode.

2) Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan secara cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan ke dalam rumus-rumus tertentu.

(30)

3) Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dilakukan.

4) Membuat laporan hasil analisis.

5) Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah dilakukan.

3. Analisis Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sehingga menjadi berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan (Kasmir dan Jakfar, 2017, Studi Kelayakan Bisnis:

123).

Analisis rasio keuangan adalah bagian dari analisis keuangan, di mana perusahaan dapat mempelajari perubahan yang terjadi dan dapat menentukan kenaikan atau penurunan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu (Hutabarat, 2020, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan: 21).

b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja keuangan.

1) Rasio Likuiditas

Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dapat dilakukan dengan menggunakan rasio likuiditas.

(31)

Menurut (James C & John M, 2017, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan: 167), rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Sementara (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan: 149) menyatakan bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo maka perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan likuid. Sebaliknya, jika perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, maka perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan tidak likuid. Untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka perusahaan harus memiliki tingkat ketersediaan jumlah kas yang baik atau aset lancar lainnya yang juga dapat dengan segera dikonversi menjadi kas.

Rasio likuiditas disebut juga sebagai sebagai rasio modal kerja (rasio aset lancar), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Sementara, pengukurannya dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga dapat dilihat perkembangan kondisi tingkat likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.

Jenis-jenis rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

(32)

a) Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio merupakan rasio lancar yang mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih (Kasmir & Jakfar, 2017, Studi Kelayakan Bisnis: 125).

Sementara (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:142), rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = aset lancar

kewajiban lancar X 100%

b) Rasio Sangat Lancar/Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset cepat tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya (Hery, 2015: 181).

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = aktiva lancar − persediaan

kewajiban lancar X 100%

c) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang jangka pendek (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:156).

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = kas dan setara kas

kewajiban lancar X 100%

2) Rasio Solvabilitas

Menurut (Kasmir & Jakfar, 2017, Studi Kelayakan Bisnis: 129), Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Sementara (Hery,

(33)

2016: 162), rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset, baik jangka panjang maupun jangka pendek..

Jenis-jenis rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

a) Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)

Rasio utang terhadap aset meupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:166).

𝐷𝑒𝑏𝑡𝑡𝑜𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = total utang (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡)

total aset (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠) x 100%

b) Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dan modal sendiri serta untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang (Kasmir &

Jakfar, 2017, Studi Kelayakan Bisnis: 131).

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = total utang (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡)

total modal (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦) x 100%

c) Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio)

Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang jangka panjang terhadap modal untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang

(34)

disediakan oleh kreditor jangka panjang dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan dan biasanya dinyatakan dalam persentase (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:170).

𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = utang jangka panjang

total modal x 100%

d) Rasio Kelipatan Bunga yang di Hasilkan (Times Interest Earned Ratio)

Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan dihitung sebagai hasil bagi antara laba sebelum bunga dan pajak dengan besarnya beban bunga yang harus dibayarkan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman tidak dipengaruhi oleh pajak (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan: 171)

𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = laba sebelum bunga dan pajak

beban bunga x 100%

e) Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio)

Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:173).

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = laba operasional

kewajiban x 100%

3) Rasio Profitabilitas

Menurut (Hery, 2016, Analisis Laporan Keuangan:192) rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas yang merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat efektivitas kinerja manajemen

(35)

yang akan ditunjukkan lewat keberhasiln manajemen dalam menghasilkan laba yang maksimal bagi perusahaan.

Pengukuran rasio ini dapat dilakukan untuk beberapa periode dengan membandingkan antara berbagai komponen yang ada di dalam laporan laba rugi dan neraca dengan tujuan untuk memonitor dan mengevaluasi tingkat perkembangan profitabilitas dari waktu ke waktu.

Jenis-jenis rasio profitabilitasyang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas suatu perusahaan.

a) Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)

Return on Asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015: 193)

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = laba bersih

total aset x 100%

b) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Return on Equity merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = laba bersih setelah pajak

total ekuitas x 100%

c) Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Gross Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih.

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = laba kotor

penjualan bersih x 100%

d) Marjin Laba Opersaional (Operating Profit Margin)

(36)

Operating Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba operasional atas penjualan bersih.

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = laba operasional

penjualan bersih x 100%

e) Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net Profit Margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba bersih dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Semakin besar rasionya, semakin baik karena dianggap profitabilitas perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Mutia Raisa Nasution, 2018: 33).

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = laba bersih

penjualan bersih x 100%

Dari beberapa penjelasan jenis-jenis rasio di atas, maka rasio-rasio tersebut merupakan indikator untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, penulis menggunakan rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (Debt to Asset Ratio), dan rasio profitabilitas (Return on Asset).

B. Tinjauan Empiris

Dalam melakukan penelitian tidak dapat dipisahkan dari penelitian terdahulu yang terkait untuk memperkuat hasil penelitian dan membandingkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Metode dan Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

(37)

1. Dina Octaviani (2021)

Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba

Perusahaan di PT. United Tractors TBK.

Metode kuantitatif berupa laporan keuangan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Variabel dalam penelitian ini adalah return on equity dan net profit margin sebagai variabel X. Sementara variabel Y adalah pertumbuhan laba.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Asset, Net Profit Margin tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sementara Return On Asset, Net Profit Margin secara parsial tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada PT. United Tractors Tbk.

2. Davied Jananto (2020)

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis klasik, dan

analisis statistik.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sebagai variabel bebas (X) dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat (Y).

Hasil dari penelitian ini adalah jika

berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan/Uji F, rasio likuiditas (curent ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio), rasio aktivitas (total asset turnover), dan rasio profitabilitas (net profit margin)

mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba karena nilai Fhitung

lebih besar daripada nilai Ftabel sehingga H0

ditolak atau H1 diterima.

Jika secara parsial rasio likuiditas dan rasio solvabilitas tidak mempunyai pengaruh posistif significant terhadap perubahan laba, sedangkan rasio aktivitas dan rasio profitabilitas

mempunyai pengaruh

(38)

positif significant terhadap perubahan laba.

3. Muhammad Ali Wairooy (2019)

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada PT. Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep.

Metode kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan sebagai variabel bebas (X) dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat (Y).

Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba pada PT. Semen Tonasa (Persero) di Kabupaten Pangkep, artinya ketika kinerja keuangan meningkat maka

pertumbuhan laba akan meningkat pula dengan kontribusi pengaruh variabel kinerja

keuangan (X) terhadap variabel pertumbuhan laba (Y) sebesar 0,403.

Hal ini berarti variasi naik turunnya nilai variabel Y dipengaruhi oleh variabel X.

4. Rintan Saragih (2018)

Analisis Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan.

Metode kualitatif dengan

menggunakan analisis deskriptif.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas sebagai varibel bebas (X) dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat (Y).

1. Current Ratio memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan laba karena perusahaan belum berhasil meningkatkan laba perusahaan melalui pengelolaan current ratio.

2. Manajemen

perusahaan belum berhasil mengelola Debt to Asset Ratio untuk meningkatkan laba.

3. Return On Asset juga tidak memiliki

pengaruh terhadap pertumbuhan laba karena manajemen

(39)

perusahaan belum mampu

menggunakan seluruh asetnya untuk memperoleh laba perusahaan.

5. Mutia Raisa Nasution (2018)

Analisis Rasio Profitabilitas sebagai Alat untuk Melihat Kinerja Keuangan pada PT.

Jayawi Solusi Abadi

Metode kualitatif dengan

menggunakan analisis deskriptif.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu rasio profitabilitas dengan indikator NPM, ROA dan ROE.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada rasio net profit margin, return on asset dan return on equity dinilai sangat kurang baik karena masih berada jauh dibawah standar industri pada periode 2013-2017.

6. Rita Satria (2017)

Analisis Laporan Keuangan untuk Melihat Kinerja Keuangan pada PT.

Darma Henwa Tbk.)

Metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas selama 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

1. Current Ratio perusahaan

mengalami fluktuatif dari tahun 2012-2017 karena perubahan aktiva lancar yang dipengaruhi oleh kas, piutang usaha, dan persediaan serta perubahan hutang lancar.

2. Pada quick ratio, perusahaan

mengalami fluktiatif karena disebabkan oleh kenaikan hutang.

3. Pada debt to asset ratio, perusahaan mengalami kenaikan terus menerus dari tahun 2012-2016.

4. Pada debt to equity ratio, perusahaan mengalami fluktuatif dan pada rasio profitabilitas yang

(40)

dilihat dari rata-rata ROA, ROE, dan ROI mengalami

penurunan di tahun 2012-2016.

7. Aisyah (2017)

Analisis Kinerja Keuangan terhadap Laba

Perusahaan Lembaga Pengembang an Teknologi Tepat Guna Malindo di Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

Metode kuantitatif dengan

menggunakan analisis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas dan rasio

aktivitas. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan

sebagai variabel bebas (X) dan pertumbuhan laba sebagai variabel terikat (Y).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on asset (ROA) LPTTG Malindo Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara mengalami

peningkatan karena terjadinya peningkatan penjualan selama setahun pada tahun 2015 dan return on asset (ROA)

mengalami penurunan karena hasil penjualan menurun pada tahun 2014.

8. Wardayani dan Dian Sri Wahyuni (2016)

Analisis Return On Asset,

Current Ratio dan Debt to Asset Ratio dalam menilai Kinerja Keuangan pada PT.

Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan.

Metode kuantitatif dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu return on asset, current ratio, dan debt to asset ratio.

Return On Asset dalam perusahaan ini sudah cukup baik karena perusahaan sudah mampu mengelola aset-asetnya dengan baik. Current Ratio kurang baik karena mengalami fluktuatif walaupun dasarnya utang lancar dan aktiva juga mengalami

fluktuatif, namun tahun 2012 dan tahun 2014 turn karena

peningkatan utang lancar lebih besar dan tidak sebanding dengan peningkatan aktiva lancar. Dan Debt to Asset Ratio tidak baik karena

(41)

peningkatan dari tahun ke tahun yang

diakibatkan

peningkatan utang lebih besar dan tidak sebanding dengan peningkatan total aktiva.

9. Swita Angelina Kaunang (2013)

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT.

Cipta Daya Nusantara Manado.

Metode kuantitatif deskriptif berupa laporan keuangan dengan

menggunakan analisis rasio keuangan.

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu rasio likuiditas, slovabilitas, dan rentabilitas.

Secara umum, rasio likuiditas berada dalam posisi baik dalam perhitungan current ratio dan quick ratio.

Namun, cash ratio masih kurang baik karena perusahaan belum mampu melunasi utang perusahaan. Rasio solvabilitas untuk debt to asset ratio cukup meningkat dan untuk debt to equity ratio mengalami penurunan karena perusahaan belum mampu mengelola keuangan yang ada. Rasio rentabilitas mengalami penurunan karena keuntungan yang dimiliki perusahaan sangat rendah sehingga dapat mengalami kerugian.

10. Novia P.Hamidu (2013)

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Metode kuantitatif berupa laporan keuangan tahunan dengan menggunakan analisis uji asumsi klasik, regresi linear berganda, dan

Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda dengan variabel Independen (TATO dan NPM) dengan variabel dependen yaitu

(42)

pengujian hipotesis.

Variabel dalam penelitian ini adalah NPM dan TATO sebagai variabel bebas (X) dan

pertumbuhan laba sebagai variabel terikat (Y).

pertumbuhan laba.

Secara Parsial

berpengaruh signifikan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba. Rasio untuk mengukur Kinerja Keuangan Bank antara lain Total Asset Over (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) yang secara simultan juga mempengaruhi pertumbuhan laba.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah unsur utama penelitian yang dapat menggambarkan rangkain variabel yang akan diteliti. Kinerja keuangan merupakan gambaran status keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu, baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun pengalokasian dana yang biasanya diukur dengan indikator likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas. Dari judul penelitian “Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2016- 2020”, penulis mengajukan kerangka pikir sebagai berikut.

PT. ANEKA TAMBANG

Laporan Keuangan Periode 2016-2020

Kinerja Keuangan

(43)

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Dari kerangka pikir di atas, untuk menilai kinerja keuangan pada PT.

Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., dengan data yang diperoleh melalui www.antam.com. Adapun data yang digunakan dalam analisis ini, yaitu laporan

posisi keuangan (laporan neraca) dan laporan laba rugi agar dapat dihitung rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Alat analisis yang digunakan dalam menghitung tingkat rasio adalah current ratio, quick ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, return on asset dan return on equity.

Rasio Likuiditas (Hery, 2016: 149) - Current Ratio - Quick Ratio

Rasio Solvabilitas (Hery, 2016: 162), - Debt to Asset Ratio - Debt to Equity Ratio

Rasio Profitabilitas (Hery, 2016: 192) - Return On Assets - Return On Equity

Hasil Penelitian

(44)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode yang dilakukan untuk memberikan informasi berupa angka-angka yang diperoleh dari laporan keuangan periode 2016-2020 pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk di Bursa Efek Indonesia.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Unismuh Makassar di Jalan Sultan Alauddin No. 259, Gunung Sari, Rappocini Makassar dengan objek penelitian adalah PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Dalam hal ini peneliti mengadakan objek penelitian di PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk., yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan dimulai dari bulan November sampai dengan bulan Desember tahun 2021.

(45)

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Data 1. Definisi variabel

Operasional variabel adalah nilai atau sifat dari suatu obyek atau aktivitas yang memiliki perubahan tertentu yang ditentukan oleh peneliti dan kemudian dipelajari serta ditarik kesimpulannya. Untuk mengarahkan peneliti melakukan penelitian dan untuk menyamakan persepsi, maka ditetapkan definisi operasional sebagai berikut.

a. Kinerja keuangan adalah kemampuan atau prestasi kerja perusahaan dalam rangka penciptaan nilai bagi perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien. Kinerja keuangan inilah yang menjadi variabel dalam penelitian yang merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, yang beroperasi selama 5 (lima) tahun terakhir.

b. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi diperusahaan dan kinerja keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, yang beroperasi selama 5 (lima) tahun terakhir dengan masing-masing indikator, yaitu current ratio, quick ratio, debt to asset ratio, debt to equity ratio, return on asset dan return on equity.

2. Pengukuran data

Berdasarkan variabel-variabel tersebut diatas, selanjutnya peneliti akan menggunakan rasio keuangan untuk menghitung data keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio solvabilitas.

(46)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117).

Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan peneliti adalah laporan keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan peneliti adalah laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi tahun 2016-2020 pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama 5 (lima) tahun terakhir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian (Noor, 2017:138- 139). Dengan kata lain, pengumpulan data adalah suatu proses yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan adalah informasi yang diperoleh dengan membaca literatur dan catatan lainnya yang berhubungan dengan konsep teori analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menunjang penelitian dengan mengambil teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas.

(47)

2. Pengumpulan data sekunder, yaitu mengumpulkan data yang berkaitan dengan hal-hal atau variabel penelitian dengan cara mengumpulkan laporan keuangan yang ada pada website www.antam.com mulai dari tahun 2016- 2020.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti, yaitu analisis rasio keuangan pada PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menghitung rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitasl. Adapun indikator yang digunakan setiap analisis rasio tersebut adalah sebagai berikut.

1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya (Hery, 2016: 149).

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Current Ratio/aset lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = aset lancar

kewajiban lancar X 100%

b. Quick Ratio/rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset cepat tanpa memperhitungkan persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya.

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = aktiva lancar − persediaan

kewajiban lancar X 100%

(48)

2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset, baik jangka panjang maupun jangka pendek (Hery, 2016: 162). Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Debt to Assets Ratio/rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = total utang (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡)

total aset (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠) x 100%

b. Debt to Equity Ratio/rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total utang dan modal sendiri serta untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = total utang (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡)

total modal (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦) x 100%

3. Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya (Hery, 2016: 192). Rumus yang digunakan sebagai berikut.

a. Return On Assets/hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = laba bersih

total aset x 100%

(49)

b. Return On Equity/hasil pengambilan atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = laba bersih setelah pajak

total ekuitas x 100%

(50)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah PT. Aneka Tambang (ANTAM) Tbk

PT. Aneka Tambang Tbk (“Perseroan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 dengan nama “Perusahaan Negara (“PN”) Aneka Tambang” sesuai dengan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 22 Tahun 1968 yang diumumkan pada Tambahan No.36, Berita Negara No. 56 tanggal 5 Juli 1968. Pada waktu pembentukannya, ANTAM merupakan penggabungan dari tujuh Perusahaan Negara, yaitu:

a. BPU Perusahaan Tambang Umum Negara Jakarta.

b. PN Tambang Emas Cikotok Banten Selatan.

c. PN Pertambangan Bauksit Kijang Pulau Bintan.

d. PN Logam Mulia Jakarta.

e. PT (Negara) Pertambangan Nikel Indonesia Sulawesi Tenggara.

f. Proyek Pertambangan Intan Martaputra Kalimantan Selatan.

g. Proyek Emas Logas, Pekanbaru, Riau.

Pada tanggal 14 September 1974 sesuai dengan PP No. 26 Tahun 1974, PN mengubah status menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dengan Akta Pendirian No. 320 tanggal 30 Desember 1974. Pada tanggal 29 November 2017, berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”), status Perusahaan diubah kembali menjadi perseroan terbatas dan sejak saat itu dikenal sebagai “PT. Aneka Tambang Tbk”. Dalam perkembangan selanjutnya, ANTAM

(51)

memperluas bisnisnya dengan menambah Tiga unit penambangan lainnya dan satu unit eksplorasi.

Pertambangan Besi Pesisir Cilacap mulai beroperasi pada tanggal 10 Juni 1971 dan pertambangan Nikel Gebe mulai pada tahun 1979. Kegiatan eksplorasi emas di Pongkor dimulai pada tahun 1988 dan mulai berproduksi pada tahun 1994. Karena peningkatan kegiatan eksplorasi, ANTAM memutuskan untuk membentuk departemen Geologi agar bisa melakukan kegiatan eksplorasi pada tanggal 29 Februari 1980. Sejak tahun 1980, kegiatan Geologi telah mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia dan telah memberikan ANTAM data eksplorasi yang berharga. ANTAM saat ini memiliki tujuh unit operasi, yaitu:

a. Unit Pertambangan Bauksit Kijang, Riau.

b. Unit Pertambangan Nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

c. Unit Pertambangan Nikel Gebe P. Gebe, Maluku.

d. Unit Pertambangan Emas Pongkor, Jawa Barat.

e. Unit Pertambangan Pasir Besi Cilacap, Jawa Tengah.

f. Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Jakarta, DKI.

g. Unit Geologi, Jakarta, DKI.

Anggaran Dasar (“AD”) Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 1 Juli 2020 terkait penyesuaian tujuan dan target perusahaan berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2017. Perubahaan ini dituangkan dalam Akta Notaris No. 3 tertanggal 1 Juli 2020 oleh Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

(52)

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan (“SK”) No. AHU- 0047606.AH.01.02.TAHUN 2020 tertanggal 13 Juli 2020.

Berdasarkan Pasal 3 AD Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan berbagai mineral dan melakukan usaha di bidang perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.

Pada tahun 1997, perusahaan awalnya menerbitkan 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari 1.230.769.000 saham ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 27 November 1997 dan kedua bursa tersebut bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (“IDX”) pada tahun 2008.

Pada tanggal 7 Oktober 2015, perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT I”) dalam rangka pemberian Hak Memesan Efek Terdahulu (HMETD”) kepada perusahaan pemegang saham, dimana Perseroan menerbitkan sejumlah 14.492.304.975 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham atau 60% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT I.

Dalam PUT I ini, Pemerintah Republik Indonesia menggunakan seluruh haknya untuk menolak pertama dan menyetorkan dana sebesar Rp3.494.820.000 untuk menerima sebanyak 9.420.000.000 lembar saham Seri B. Sisanya sebanyak 5.072.304.975 lembar saham telah diserap sepenuhnya oleh pemegang Saham Publik dan memberikan tambahan modal sebesar Rp1.881.825.146. Pada akhir pelaksanaan PUT I Perseroan, kepemilikan modal ditempatkan dan disetor perseroan terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (65%) dan Pemegang Saham Republik (35%).

(53)

Pada tanggal 29 November 2017, Perseroan mengadakan RUPSLB tentang perubahan kepemilikan saham dari Pemerintah Republik Indonesia menjadi PT. Indonesia Asahan Aluminium (Perseo) (“Inalum”). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kepemilikan modal ditempatkan dan disetor perusahaan yang terdiri dari Inalum (65%) dan pemegang saham publik (35%).

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 24.030.764.725 lembar saham telah di catatkan di IDX/BEI.

Pada tahun 2002, saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Australia (“BEA”) sebagai Chess Depository Interest (“CDI”). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, unit yang diperdagangkan di BEA adalah sejumlah 1.303.649 unit CDI yang setara dengan 6.518.245 saham biasa Seri B.

Kantor pusat perusahaan ini berada di Gedung Aneka Tambang Letjen T.B. Simatubang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan Makassar yang berada di Jalan DR. Ratulangi No. 60, untuk membantu pembelian barang habis pakai dan produk Nikel industri. Hasil produksi PT. ANTAM, Tbk adalah:

a. Biji nikel Antam terbagi menjadi biji nikel saprolit dan limonit. Biji nikel limonit adalah biji nikel laterit kadar rendah dan mengandung 0,8% - 1,5%

nikel, 25% - 35% besi dan sejumlah sedikit kobalt. Limonit terletak di atas lapisan saprolit sehingga lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang.

Pada saat yang sama, Biji nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit.

Saprolit umumnya mengandung sekitar 1,5% - 2,5% nikel yang merupakan biji laterit bermutu tinggi. Dengan melalui produksi pirometalurgi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan feronikel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil simulasi dan pengujian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemodelan sistem berbasis pada neuro fuzzy dengan 3 masukan, 1 keluaran serta model dinamika

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan hidayah dan kekuatan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis dengan judul : Rancang Bangun Website

Saya sangat tertarik untuk meneliti tentang komitmen organisasi karyawan, oleh sebab itu, topik penelitian saya berjudul “Komitmen Organisasi ditinjau dari Kepuasan

ABC merasa sistem manual yang sekarang dipakai sudah tidak memadai, maka sistem terkomputerisasi sangat dibutuhkan dalam membantu kegiatan penjadwalan produksi,

[r]

Paparan yang dilakukan terhadap tikus dengan yang sedang hamil pada dosis representatif tidak memberikan efek yang merugikan baik terhadap induknya maupun terhadap

Ketiga jenis irreversibilitas tersebut terjadi pada ruang bakar, dimana reaksi kimia merupakan sumber pemusnahan eksergi yang paling signifikan, yang berhubungan

Fungsi pembatas, suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda ≤ diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru