• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

K. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah dalam teknik analisis yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan Analisis Deskriptif

a. Deskripsi Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai PPKH Kantor

Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara. kemudian yang diambil

responden dari 117 pegawai. Hasil penelitian dari 100 responden

sampel dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.

2) Deskripsi responden berdasarkan usia.

3) Deskripsi responden berdasarkan pendidikan.

4) Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja.

b. Deskripsi Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

variabel dilihat dari rata – rata (mean) masing – masing variabel. Dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/obyek/item.

2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor yang telah dibuat yaitu:

Dengan menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi

adalah 5 dan nilai terendah adalah 1, maka jumlah interval dapat

dihitung sebagai berikut:

Interval =

I

nterval = = 0,8

a) Dengan rentang skala 0,8 maka skor stres dapat

1. Sangat rendah (Ssr) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79

yang menunjukkan stres sangat rendah.

2. Rendah (Sr) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang

menunjukkan stres rendah.

3. Cukup (Sc) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan cukup adanya stres.

4. Tinggi (St) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang

menunjukkan stres tinggi.

5. Sangat Tinggi (SSt) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00

yang menunjukkan stres sangat tinggi.

b) Dengan rentang skala 0,8 maka skor kompensasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Adil dan Layak (Ksta) apabila skor

variabel 1,00 s/d 1,79 yang menunjukkan kompensasi

sangat tidak adil dan layak.

2. Tidak Adil dan Layak (Ktal) apabila skor variabel 1,80

s/d 2,59 yang menunjukkan kompensasi tidak adil dan

layak.

3. Cukup (Kc) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan kompensasi cukup adil dan layak.

4. Adil dan Layak (Kal) apabila skor variabel 3,40 s/d

5. Sangat Adil dan Layak (Ksal) apabila skor variabel

4,20 s/d 5,00 yang menunjukkan kompensasi sangat

adil dan layak.

c) Dengan rentang skala 0,8 maka skor motivasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Sangat Rendah (MSr) apabila skor variabel 1,00 s/d

1,79 yang menunjukkan motivasi sangat rendah.

2. Rendah (Mr) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang

menunjukkan motivasi rendah.

3. Cukup (Mc) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan motivasi cukup.

4. Tinggi (Mt) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang

menunjukkan motivasi tinggi.

d) Dengan rentang skala 0,8 maka skor kinerja dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Sangat Rendah (Ksr) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79

yang menunjukkan kinerja sangat rendah.

2. Rendah (Kr) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang

menunjukkan kinerja rendah.

3. Cukup (Kic) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan kinerja cukup.

4. Tinggi (Kit) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang

5. Sangat Tinggi (Kst) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00

yang menujukkan kinerja sangat tinggi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan prosedur atau langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menguji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, dan

uji heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi,

nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal atau

tidak, dan tentunya model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat

dilakukan dengan melihat data yang menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi ini tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali,

2005 http://www.purariset.web.id/Jalur). Pengujian normalitas

Kolmogorof-Smirnov, dalam hal ini untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal adalah jika signifikan (significance level) lebih dari 0,05 (Asymp. Sig > 0,05).

2) Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas (kolinearitas ganda).

Multikoliearitas adalah adanya hubungan linear antar variabel

independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya kolinearitas ganda.

Variabel yang menyebabkan multikolinerartitas dapat dilihat dari

nilai tolerance maupun VIF (Variance Inflation Factor). Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (α). Nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.

a. Jika nilai toleransi ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka tidak terjadi gangguan multikolinearitas.

b. Tetapi apabila nilai toleransi <0,1 dan VIF > 10, maka terjadi

gangguan multikolinearitas.

3) Uji Heterokedasitas

Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Sampel yang bersifat

homokedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y (Retnani,

2016:55).

b. Merumuskan Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan

bagaimana pengaruh variabel independen yaitu stres ( ,

kompensasi ( dan motivasi ( terhadap variabel dependen yaitu

Kinerja (Y). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk

menaksir bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila

dua atau lebih variabel dependen sebagai faktor predictor

dimanipulasi dinaik turunkan nilainya (Sugiyono, 2012:277). Bila

dijabarkan secara matematis bentuk persamaan dari regresi linier

berganda adalah sebagai berikut:

Y=

Keterangan:

Y = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

α = konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai = 0 = koefisien regresi stres

= koefisien regresi kompensasi

= stres

= kompensasi

= motivasi

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan

antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan melakukan uji

F dan Uji t.

1) Uji F

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui

tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen dalam kata lain untuk

meneliti pengaruh seluruh variabel independen (stres ( ),

kompensasi ( ), dan motivasi ( )) terhadap variabel dependen

(kinerja Y ).

Pengujian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan formulasi hipotesis

: Stres, kompensasi dan motivasi secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Pelaksana

Program Keluarga Harapan (PPKH).

: Stres, kompensasi dan motivasi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Pelaksana Program

b. Menentukan level of significance( α )

Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau

ditolak hipotesisnya. Pengujian hipotesis dengan

menggunkan Uji F (Analysis of Varian disebut Anova). Uji F atau Anova dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melihat

tingkat signifikan atau dengan membandingkan F hitung

dengan F tabel. Tingkat signifikan menggunakan α = 5% (signifikasi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering

digunakan dalam penelitian).

c. Kriteria pengujian

a) , berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan.

b) , berarti berpengaruh secara simultan.

d. Menarik kesimpulan

a. Jika diterima ( ditolak), maka stres, kompensasi,

dan motivasi secara bersama-sama (simultan) tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

b. Jika ditolak ( diterima), maka stres, kompensasi,

dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama

2) Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas

berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak

bebas dalam kata lain uji t ini untuk meneliti pengaruh tiap variabel

independen terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan formulasi hipotesis

: Stres, kompensasi dan motivasi secara parsial tidak

pengaruh terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program

Keluarga Harapan (PPKH).

: Stres, kompensasi dan motivasi secara parsial

berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pelaksana Program

Keluarga Harapan (PPKH).

b. Menentukan level of significance( α )

Tingkat signifikansinya menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan

dalam penelitian).

c. Kriteria pengujian

a) ditolak, jika nilai Sig > α (0,05), maka, secara parsial stres, kompensasi dan motivasi tidak

b) jika nilai Sig ≤ α (0,05), maka secara parsial stres, kompensasi dan motivasi

berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

d. Menarik kesimpulan

a) Jika diterima ( ditolak), maka dapat disimpulkan

bahwa stres, kompensasi, dan motivasi secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

b) Jika ditolak ( diterima), maka dapat disimpulkan

bahwa stres, kompensasi, dan motivasi secara parsial

69

Dokumen terkait