• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Teknik Analisis Data

Menurut miles dan Huberman (Sugiono 2017), dalam penelitian ini, yang digunakan adalah tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Tahap reduksi data, dimana tahap ini dilakukan dengan cara memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal yang penting, dan data yang diperoleh dilapangan kemudian diketik atau ditulis dalam bentuk keterangan atau laporan.

Display data (penyajian data) selanjutnya data yang di peroleh dalam bentuk penjelasan singkat, bagan atau sejenisnya. Penarikan kesimpulan, dimana data yang diperoleh kemudian di kategorikan, mencari tema dan polanya kemudian menarik kesimpulan. Kesimpulan awal masih akan berubah ketika tidak menemukan bukti yang akurat yang mendukung bagian pengumpulan data berikutnya. (Sugiono,2017:246)

G. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, data bisa dikatakan akurat apabila terjadi keselarasan antara yang dilaporkan dengan perbedaan yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Untuk menguji suatu kebenaran informasi pada metodologi ini dapat digunakan uji kredibilitas (sugiono,2017). Untuk menguji kredibilitas suatu kebenaran dapat dilakukan dengan cara:

1. Perpanjangan pengamatan.

Apabila peneliti masih menemukan kekurangan dalam penelitian, maka peneliti masih bisa mendapatkan informasi yang akurat dari data yang sudah di dapatkan sebelumnya.

2. Triangulasi.

Menurut sugiyono (2017), triagulasi merupakan pemeriksaan data dari berbagai sumber, cara dan waktu. Secara keseluruhan terdapat triagulasi data, triangulasi teknik dan triangulasi waktu antara lain:

a. Triangulasi data, dapat diperoleh dengan cara mengecek kembali data dari beberapa sumber dan dikategorikan berdasarkan pandangan yang sama atau tidak.

b. Triangulasi teknik, yang dilakukan dengan cara mengecek kebenaran data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu, dilakukan dengan cara pengecekan dengan menggunakan situasi yang berbeda.

3. Menggunakan bahan referensi.

Hal ini dilakukan dengan cara memperlihatkan bukti berupa gambar, suara/rekaman sehingga ada pembuktian bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian dan menghasilkan data dari penlitian.

4. Mengadakan membercheck.

Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi data kembali oleh peneliti atas data yang diperoleh dilapangan apakah jawaban yang didapatkan

sesuai dari pertanyaan peniliti atau tidak, sehingga data yang didapatkan ialah data yang akurat. (Sugiono,2017:273)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum lokasi Penelitian

1. Kondisi geografis dan Kondisi demografis a. Kondisi grografis

Gambar 4.1. Kantor Camat Kalaena

Kecamatan Kalaena merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu Timur yang beralamat di Jalan Imam Bonjol No. 3 dengan kode pos 92973. Kecamatan Kalaena berada posisi 20 03 00 - 20 30 31”

Lintang Selatan dan 1200 4930 - 1210 00 30Bujur Timur. Kecamatan kalaena berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : Kecamatan Wasuponda dan Mangkutana - Sebelah Selatan : Kecamatan Tomoni Timur

- Sebelah Barat : Kecamatan Mangkutana - Sebelah Timur : Kecamatan Angkona

Secara Administrasi Kecamatan Kalaena terbagi menjadi 7 (Tujuh) Desa yaitu :

1. Desa Pertasi Kencana 2. Desa Kalaena Kiri

Wilayah Kecamatan Kalaena merupakan wilayah bukan pantai dengan topografi daratan, hanya desa Argomulyo daan Non Blok yang topografinya berbukit-bukit. Ada dua sungai yang melintasi Kecamatan ini yaitu sungai Wailalo yang melintas di Desa Non Blok, Sumber Makmur dan Sumber Agung dan sungai Manakai yang melintas di Desa Kalaena Kiri, Pertasi Kencana, Sumber Makmur, Sumber Agung dan Argomulyo.

Kecamatan Kalaena memiliki luas wilayah sekitar 372,86 km2 atau sekitar 3,12 % dari luas Kabupaten Luwu Timur, dengan 7 Desa yang masing-masing luas dan jarak tempuh Desa ke ibukota Kecamatan. Desa terluas di Kecamatan Kalaena adalah Desa Non Blok yaitu 15,62 km2 dan terkecil adalah Desa Sumber Agung.

Dari 7 desa di Kecamatan Kalaena, jarak dari yang satu desa yang lain tentunya sangat berbeda. Desa yang cukup jauh dari Kecamatan Kalaena adalah Desa Argomulyo dan desa terdekat adalah desa Kalaena Kiri. tetapi

akses menuju Kecamatan atau Kabupaten sangat mudah untuk dilewati kendaraan roda empat sehingga masyarakat di desa dapat menjangkaunya.

Website : kec-kalaena@luwutimur.go.id No. Telepon : 0473 321005 atau +62474 321005

b. Kondisi demografis

Jumlah penduduk yang berada di Kecamatan Kalaena Desa Kalaena Kiri pada tahun 2019 sebanyak 2.337 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut kebanyakan berprofesi sebagai petani dan berkebun.

2. Sejarah Kecamatan Kalaena

Pada pulan Februari 2003, Kabupaten Luwu Timur pada saat itu terdiri dari 8 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Mangkutana 2. Kecamatan Nuha

3. Kecamatan Towuti 4. Kecamatan Malili 5. Kecamatan Angkona 6. Kecamatan Wotu 7. Kecamatan Burau 8. Kecamatan Tomoni

Ibukota Kabupaten Luwu Timur adalah Malili, di Kecamatan Malili.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 24 Tahun 2011 tentang Perubahan Status Desa Tomoni menjadi Kelurahan

Tomoni Kecamatan Tomoni, Desa Malili menjadi Kelurahan Malili Kecamatan Malili dan Desa Magani menjadi Kelurahan Magani Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan Tomoni Timur, Kecamatan Kalaena dan Kecamatan Mangkutana.

3. Visi dan Misi Kantor Camat Kalaena

a. Visi

“Luwu Timur Terkemuka 2021”

Artinya melanjutkan pembangunan daerah menuju Kabupaten Luwu Timur yang lebih maju, sejahtera dan mandiri melalui pengembangan ekonomi kerakyatan secara terpadu dan berkelanjutan yang berbasis sumber daya.

Visi ini bermakna bahwa pada tahun 2021 Luwu Timur merupakan daerah terkemuka disbanding Kabupaten/Kota lain di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Aspek-aspek yang menjadi penanda dari “Luwu Timur Terkemuka” adalah daerah yang masyarakat Luwu Timur Maju, sejahtera, dan mandiri. Yang artinya, Luwu Timur pada tahun 2021 akan terkemuka dibandingkan daerah lain di Sulawesi Selatan dalam hal kemajuan, kesejateraan, dan kemandirian.

Adapun tiga pokok visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. “Maju” adalah kondisi dimana Kabupaten Luwu Timur yang memiliki infrastruktur yang berkualitas dan sumberdaya manusia yang handal, dengan indikator tersedianya sarana transportasi darat, laut dan udara yang memadai dan realisasi IPM yang tinggi.

2. “Sejahtera” adalah kondisi dimana Kabupaten Luwu Timur memiliki masyarakat yang kemakmuran ekonominya tinggi, kesejahteraan sosialnya tinggi, rendahnya tingkat kemiskinan dengan dilandasi oleh prikehidupan yang religius, dengan indikatirnya adalah PDRB perkapita dan angka kemiskinan.

3. “Mandiri” adalah kondisi dimana Kabupaten Luwu Timur memiliki daya saing yang tinggi ditandai dengan berkembangnya iklim investasi yang atraktif, terpenuhinya fasilitas ekonomi yang memadai dan orientasi hidup masyarakat yang beridiri diatas kemampuan sendiri, dengan indikatirnya adalah jumlah dan nilai investasi.

b. Misi

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah berorientasi ekonomi kerakyatan untuk mencapai kesejahteraan social yang berkeadilan dan berkelanjutan didukung oleh stabilitas keamanan wilayah dan nilai-nilai budaya.

2. Pemanfaatan ruang sesuai dengan tata ruang wilayah untuk menjamin kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.

4. Meningkatkan infrastruktur daerah.

5. Reformasi Birokrasi untuk tata kelola pemerintahan yang baik.

6. Mendorong berkembangnya masyarakat yang religious dan kerukunan intra dan antarumat beragama.

7. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antardaerah.

4. Tugas dan fungsi kantor Kecamatan Kalaena

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 56 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Luwu Timur.

Kantor Kecamtan Kalaena dipimpin oleh seorang camat yang Kedudukan sebagai berikut:

(1). Camat mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(2). Camat dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan umum;

b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat desa;

c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang ketentraman dan ketertiban umum; dan

d. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pelayanan umum.

(3). Camat dalam melaksanakan fungsi tersebut diatas, tugas pokok sebagaimana dimaksud mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata;

c. Memberikan petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasional dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok agar organisasi berjalan sesuai dengan rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkungan kecamatan;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup kecamatan;

f. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup kecamatan;

g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

h. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

i. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

j. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

k. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;

l. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintahan desa dan kelurahan;

m. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa atau sebutan lain dan/atau kelurahan;

n. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang tidak dilaksanakan unit kerja pemerintah daerah kabupaten yang ada di kecamatan;

o. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati;

p. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan publik;

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Camat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam pelaksanaan kegiatan Camat dibantu oleh Sekertaris Camat, adapun tugas Sekertaris Camat yaitu sebagai berikut:

1) Sekretaris Camat dalam melaksanakan tugas pokok juga menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan kepegawaian;

b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang umum dibidang umum dan keuangan; dan

c. Pelakasanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

2) Sekretaris Camat, dalam melaksanakan tugas pokok mempunyai rincian tugas:

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang merata;

c. Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasional dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok agar organisasi berjalan sesuai dengan rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Sekretariat;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Sekretariat;

f. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup Sekretariat;

g. Melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang serta menyiapkan bahan penyusunan program kecamatan;

h. Melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di lingkungan kecamatan;

i. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan kecamatan sehingga terwujud koordinasi, singkronisasi dan integrasi peaksanaan kegiatan;

j. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan;

k. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengolahan dan penyajian data dan informasi;

l. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan ketatatusahaan;

m. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum dan aparatur;

n. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan administrasi keuangan dan asset;

o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam lingungan kecamatan;

p. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga kecamatan;

q. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan dan protokoler;

r. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

t. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

Adapun seksi dalam pemberdayaan masyarakat dan desa diantaranya sebagai berikut:

1. Seksi pemberdayaan masyarakat dan desa di pimpin oleh kepala seksi, mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi pemberdayaan masyarakat dan desa. Adapun uraian tugas kepala seksi pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kepala seksi pemberdayaan masyarakat dan desa, dalam melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan fungsi:

a. Menyimpan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat desa.

c. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Kepala pemberdayaan masyarakat dan desa dalam melaksanakan tugas pokok mempunyai rincian tugas:

a. Merencanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Membagi tugas kepada bawahan agar terciptanya distribusi tugas yang merata;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok agar organisasi berjalan sesuai dengan rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana tepat waktu, berkualitas dalam lingkup seksi;

f. Melakukan pembinaan desa dalam rangka persiapan lomba desa;

g. Melakukan pendataan dan penyusunan poteni/profil kecamatan;

h. Melakukan fasilitas dan koordinasi penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat dan pelaksanaan pengembagan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat dengan instansi pemerintah atau swasta di wilayah kecamatan;

i. Melakukan fasilitas dan koordinasi pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan pendesaan di wilayah kecamatan;

j. Melakukan fasilitas, koordinasi, pembinaan dan supervisi pelaksanaan gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) di desa/ kelurahan dalam wilayah kecamatan serta pemberdayaan lembaga adat/ budaya pemberdayaan perempuan dengan instansi pemerintah;

k. Melakukan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaran pengembangan lembaga keuangan mikro pedesaan, produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat serta pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat di wilayah kecamatan;

l. Melakukan fasilitasi dan koordinasi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna di wilayah kecamatan;

m. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana yang dibiayai dari pemerintah propinsi/kabupaten;

n. Melakukan koordinasi dalam rangka perencanaan perkembangan wilayah kecamatan dengan mengadakan diskusi, menyusun RPTK, daftar skala prioritas, RPJMK agar diperoleh singkronisasi dalam pelaksanaan pembangunan;

o. Menginventarisir permasalahan, hasil pembangunan, peningkatana partisipatif masyarakat sadaya dan gorong royong masyarakat dengan menginventarisir data dari desa/kelurahan agar diketahui tingkat

p. Melakukan fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan desa;

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi Pemberdayaan masyarakat desa dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tertulis sesuai boding tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Struktur Organisasi Kantor Camat Kalaena

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kantor Camat Kalaena Keterangan:

Camat : Alimuddun Bahtiar, S.Sos.,MM

Sekretaris : Andi Irfan Saputra, SE

Kasubag perencanaan dan kepegawaian : Awan Darmawan, S.IP

Kasubag umum dan keuangan : Rufaedah, A.Md Camat

Kasi pemberdayaan masyarakat : Sartana, S.Pd

Kasi pelayanan Umum : Hartati

Kasi ketemtraman ketertiban : Sumangerukka, SP Kasi pemerintahan umum : Muh. Jauri Saleh, S.Sos

6. Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kecamatan Kalaena secara optimal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, sarana dan prasarana, anggaran yang proporsional dan memadai serta Sistem Prosedur Standar Pelayanan Minimal (SPM). Adapun jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Kalaena dan Tenaga upah Jasa sebanyak 27 orang terdiri dari:

Tabel 4.1: Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan

NO. Pegawai Jumlah

1 PNS 16 Orang

2 Upah Jasa 11 Orang

Sumber : http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id

1) Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.2: Jumlah PNS Berdasarkan Jabatan

Sumber: http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id 2) Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang

Tabel 4.3: Jumlah PNS Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang

No. Pangkat Gol/Ruang Jumlah Pegawai

1 Pembina IV/a 1 Orang

2. Penata Tk I III/d 1 Orang

3. Penata III/c 1 Orang

4. Penata Muda Tk I III/b 2 Orang

5. Penata Muda III/a 5 Orang

6. Pengatur II/c 5 Orang

7. Penatur Muda II/b 1 Orang

Sumber: http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id

No. Jabatan Eselon Jumlah Pegawai

1. Camat III/a 1 Orang

2. Sekretaris Camat III/b 1 Orang

3. Kepala Seksi IV/a 3 Orang

4. Kepala Sub Bagian IV/b 2 Orang

6. Fungsional Umum Non Eselon 9 Orang

3) Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4: Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1. Sarjana (S1) 9 Orang

2. SLTA 5 Orang

Sumber: http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id 4) Berdasarkan Diklat Penjenjangan

Tabel 4.5: Jumlah PNS Berdasarkan Diklat Penjenjangan No. Diklat Penjenjangan Jumlah Pegawai

1. DIKLATPIM III 1 Orang 2. DIKLATPIM IV 4 Orang

Sumber: http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id

Aparatur Sipil Negara dan Tenaga Upah Jasa merupakan penggerak organisasi, yang menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa Kantor Kecamatan Kalaena mencapai tujuannya. Tujuan Kantor Kecamatan Kalaena hanya akan terwujud apabila didukung oleh Aparatur yang handal dan profesional. Demikian penting dan strategisnya peran aparatur dan tenaga upah jasa ini, menuntut diselenggarakannya manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas organisasi.

Tabel 4.6: Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan Kantor Kecamatan Kalaena 2016-2021

Visi : Luwu Timur Terkemuka 2021

Misi 6 : Mendorong reformasi birokrasi untuk tata kelola pemerintahan yang baik

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH

KEBIJAKAN

Sumber: http://kec-kalaena.luwutimurkab.go.id

B. Strategi Komunikasi Publik Kepala Wilayah Kecamatan dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Suatu organisasi tentunya ingin berhasil dalam mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan, perlu adanya strategi yang jelas. Begitupun yang dilakukan oleh Kepala Wilayah Kematan dalam meningkatkan partisipasi masyrakat, tentunya melibatkan setiap individu dalam menjalankan strategi yang akan dicapai.

Pada hasil penelitian ini menjelaskan tentang strategi komunikasi publik Kepala Wilayah Kecamatan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yang ada di Desa Kalaena Kiri Kabupaten Luwu Timur yang mengacu pada komunikator, pesan komunikasi, media komunikasi, serta khalayak sasaran sebagai berikut:

1. komunikator

Komunikator adalah suatu kelompok ataupun seseorang yang menyampaikan suatu gagasan atau pemikirannya kepada orang lain.

Seorang komunikator juga berperan dalam memberikan tanggapan, menjawab pertanyaan dan memberikan masukan baik secara langsung

2 Kecamatan

maupun tidak langsung. Komunikator yang dimaksud adalah pihak yang menjalankan proses strategi komunikasi yang dimana komunikatornya itu adalah Camat atau Kepala Wilayah Kecamatan. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat memerlukan strategi komunikasi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Alimuddin Bahtiar, S.Sos.,MM sebagai Camat di Desa Kalaena Kiri:

“strategi komunikasi yang saya gunakan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di desa ini itu dengan melakukan silaturahim kepada warga desa dan juga melakukan pendekatan sosial untuk menjalin komunikasi dan menumbuhkan partisipasi dari masyarakat”.

Dari pihak camat telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakatnya, agar masyrakat ikut berpartisipasi.

Cara strategi yang dilakukan camat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan cara melakukan silaturahim untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan kepada masyarakat serta melakukan pendekatan sosial dalam rangka menjalin komunikasi dan menumbuhkan partisipasi dari masyarakat. Pendekatan sosial yang dimaksud adalah memotivasi masyrakat agar mau berbuat, membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang, membentuk kelompok kerja dan melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana.

Dalam melakukan strategi komunikasi dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat tentunya mempunyai kendala, sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Alimuddin Bahtiar, S.Sos.,MM sebagai Camat di Desa Kalaena Kiri:

“yang menjadi kendala saat melakukan strategi komunikasi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu kepedulian masyarakat yang relatif kurang, karena rata-rata warga desa disini itu sebagai sorang petani dan pekebun”.

Dari apa yang sudah dijelaskan bahwa di Desa Kalaena Kiri kesadaran masyarakat dalam keikutsertaannya berpartisipasi masih relatif kurang. Karena sebagian masyarakat di desa tersebut lebih memilih untuk bekerja demi memenuhi kehidupan mereka dari pada ikut berpartisipasi. Dan itu disebabkan oleh kesibukan masyarakat atau warga desa yang kebanyakan masyarakat sebagai petani dan pekebun. Kesibukan masyarakat inilah yang menyebabkan mereka tidak ikut berpartisipasi.

Adapun yang disampaikan oleh Bapak Sukeng Prianto sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa:

“sebagai lembaga kemasyarakatan desa kita mempunyai peran dan fungsi.

Peran kita itu sebagai wadah partisipasi masyarakat dan penyalur aspirasi masyarakat dalam berbagai aspek serta sebagai mitra pemerintah desa. Fungsinya itu membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan sebagai pemperdayaan masyarakat desa”.

Dari apa yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa selain apa yang ingin dicapai oleh camat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Lembaga kemasyarakatan desa juga sangat membantu, karena lembaga kemasyarakatan desa merupakan wadah partisipasi masyarakat dan juga sebagai penyalur aspirasi masyarakat.

2. Pesan komunikasi

Pesan komunikasi yang disampaikan camat kepada masyarakat dalam strategi komunikasi tentunya memiliki tujuan tertentu. Tujuan inilah

yang akan menentukan komunikasi yang digunakan dalam strategi komunikasi. Dalam strategi komunikasi, perumusan pesan yang baik dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat sangatlah penting. Pesan yang dirumuskan oleh camat harus tepat mengenai sasaran.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Alimuddin Bahtiar, S.Sos.,MM sebagai Camat di Desa Kalaena Kiri:

“pesan komunikasi yang digunakan yaitu dalam bentuk komunikasi langsung atau tatap muka dan melakukan himbauan seperti yang sudah kami lakukan beberapa bulan terakhir ini soal penyebaran covid”

Pesan yang disampaikan oleh camat merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Salah pesan yang disampaikan yaitu komunikasi secara langsung atau tatap muka dan melakukan

Pesan yang disampaikan oleh camat merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Salah pesan yang disampaikan yaitu komunikasi secara langsung atau tatap muka dan melakukan

Dokumen terkait