• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono 2015:121). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total variabel (Ghozali, 2011:135).

Untuk mengukur validitas instrumen pada penelitian ini digunakan formula product moment (Sugiyono, 2010:456).

𝑟𝑥𝑦 𝑁 Σ 𝑋𝑌−(Σ𝑋)(Σ𝑌)

√𝑁 Σ 𝑋2− (Σ𝑋)2)(𝑁 Σ 𝑌2− (Σ𝑌)2)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi antara X dan Y (product moment)

X = Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y = Total butir dari jawaban responden

Σ𝑋 = Jumlah skor butir

Σ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil kali antara X dan Y 𝑁 = Banyaknya partisipasi uji coba

Untuk memutuskan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r dihitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r dihitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas juga dapat dikatakan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:132)

Menurut Sugiyono (2015:121) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2015:121). Di mana uji reliabilitas ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus spearman brown sebagai berikut:

𝑟𝑖 2𝑟𝑏 1 + 𝑟𝑏 Keterangan:

𝑟𝑖 = Realibilitas internal seluruh instrumen

𝑟𝑏 = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

a. Uji Multikolinearitas

Menurut Umar (2002:327) salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak adanya korelasi yang sempurna, atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi, pada variabel-variabel bebasnya (independen) yang bisa disimpulkan dengan 𝑋1, 𝑋2, 𝑋3, … 𝑋𝑛.

Jika terdapat multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi akan menjadi tak hingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka koefisien regresi meskipun tak hingga akan mempunyai standar

deviasi yang besar, yang berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah.

Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama nol.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Budi (2006:253) uji heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Heterosdastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak acak. Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Demikian juga pengamatan variabel X yang semakin besar akan memperbesar rata-rata residunya.

Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah model hoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

Menurut Santoso (2002:39) uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varian yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini yang seharusnya terjadi, maka dikatakan ada homoskedastisitas.

Sedangkan jika varian tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:110).

Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel kecil.

4. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji model regresi atas pengaruh kualitas, citra merek produk secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Langkah-langkah uji F:

1) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan menggunakan 𝛼 = 5%

2) Menentukan F hitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus Fhitung

F

hitung=

𝑅2 𝑘 (1−𝑅2)(𝑛−𝑘−1)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi N = Jumlah data kasus

K = Jumlah variabel independen

3) Menentukan Ftabel

df1 = jumlah variabel – 1 df2 = n-k-2

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen df = derajat kebebasan

4) Kriteria pengujian

Ho ditolak dan H𝛼 diterima jika Fhitung ≥ Ftabel Ho diterima dan H𝛼 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel 5) Menarik Kesimpulan

Jika Ho diterima dan Hα ditolak berarti kualitas produk, citra merek terintegrasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, jika Ho ditolak dan Hα diterima berarti citra merek, kualitas produk, dan promosi produk terintegrasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh atau tidak, digunakan uji t:

1) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikansi menggunakan 𝛼 = 5%

2) Menentukan thitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus thitung

thitung = r√n−k−2

√1−r2 Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Parsial k = Jumlah Variabel Independen n = Jumlah data

3) Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada 𝛼 = 5% (uji 1 sisi bagian kanan) dengan derajat kebebasan (df) n – k – 2

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah Variabel Independen 4) Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Hα diterima jika thitung ≥ ttabel Ho diterima dan H𝛼 ditolak jika thitung < ttabel 5) Menarik Kesimpulan

Ho diterima dan H𝛼 ditolak maka kualitas produk, citra merek terintegrasi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika Ho ditolak dan Hα diterima maka kualitas produk, citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Hartono (2008:83) analisi regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila skor

variabel bebas diketahui maka skor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Menurut Hartono (2008:123), analisis regresi linier berganda guna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel prediktor atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prediktornya atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Persamaan regresinya adalah:

Y = a + bx1+ bx2 Dimana:

Y = Keputusan Pembelian X1 = Kualitas Produk X2 = Citra Merek a = Konstanta regensi

b1 = Koefisien regresi kualitias produk b2 = Koefisien regresi citra merek 6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (kualitas produk, citra merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) adapun rumus yang digunakan:

R2 = b1 ΣX1Y+b2ΣX2Y

Σ𝑦2

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

X = Variabel Independen (Kualitas Produk dan Citra Merek) B = Koefisien Regresi

Y = Variabel Dependen (Keputusan Pembelian)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah

Herbalife merupakan perusahaan herbal yang didirikan oleh Mark Hughes yang memiliki kantor pusat di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada bulan Februari 1980 dan telah berkembang hingga tahun 2011 dengan penjualan produk $3.5 milyar selama 31 tahun. Herbalife memiliki lebih dari 1,9 juta distributor yang melayani pelanggan di lebih dari 72 negara.

Adapun filosofi utama Herbalife adalah menyediakan akses nutrisi yang dipersonalisasi bagi jutaan orang diseluruh dunia sehingga relevan dibandingkan seperti pertama kali. Prinsip dari perusahaan Herbalife adalah berkomitmen untuk membuat sebuah perusahaan untuk kehidupan pelanggan.

Perusahaan Herbalife memiliki nilai perusahaan yaitu selalu melakukan yang terbaik, bekerja sama serta membangun bersama.

B. Katalog Produk Herbalife 1. Herbalife Shake

Pada produk Herbalife Shake yaitu formula 1 Shake Mix mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan asupan nutrisi seimbang serta mendukung program weight management. Produk Herbalife Shake memiliki beberapa varian rasa diantaranya Mix French Vanilla, Mix Cookies & Cream, Mix Dutch Chocolate, Mix Mint Chocolate dan Mix Wild Berry dengan harga

@Rp.468.000.

2. Rangkaian Produk Teh

Pada produk teh, terdapat beberapa varian rasa diantaranya Herbal Tea Concentrate Original, N.R.G Instant tea, Green Tea Pomegranate Flavour, dan Herbal Concentrate Honey Ginger Flavour dengan harga

@Rp.462.000 3. Protein Powder

Pada produk Protein Powder hanya terdapat 1 jenis yaitu Personalized Protein Powder dengan harga Rp.461.000

4. Nutrisi Sesuai Target

Pada produk Nutrisi sesuai Target diperuntukan bagi nutrisi harian pada tubuh supaya tetap sehat dan bugar. Adapun jenis nutrisi diantaranya Cell-U-Loss dengan harga Rp.277.000, Herbalifeline®1000 dengan harga Rp.568.000, Niteworks Lemon dengan harga Rp.724.000 dan Nutrition Active dengan harga Rp.471.000

5. Herbal Aloe

Herbalife Aloe Concentrate mendukung kesehatan system kesehatan pencernaan. Adapun varian rasa diantaranya Herbalife Aloe Concentrate Original, Herbal Aloe Concentrate Mango dan Herbal Aloe Concentrate Mandarin dengan harga @Rp.452.000

6. Produk Kaya Serat

Produk Kaya Serat berguna untuk mendukung system pencernaan.

Adapun jenis peoduk diantaranya Herbalife Fiber & Herb dengan harga Rp.229.000 dan Herbalife Mixed Fiber Apple dengan harga Rp.406.000 7. Herbalife Skin

Herbalife Skin merupakan produk perawatan kult wajah yang bebas paraben dan mendukung kesehatan kulit. Adapun jenis produk sebagai berikut :

- Polishing Citrus Cleanser dengan harga Rp.337.000 - Sooting Aloe Cleanser dengan harga Rp.337.000

- Herbalife SKIN Energizing Toner dengan harga Rp.653.000 - Energizing Herbal Toner dengan harga Rp.257.000

- Daily Glow Moisturizer dengan harga Rp.569.000 - Firming Eye Gel dengan harga Rp.531.000

- Hydrating Eye Cream dengan harga Rp.531.000 - Instant Reveal Berry Scrub dengan harga Rp.266.000 - Purifying Mint Clay Mask dengan harga Rp.286.000 - Herbalife SKIN Protective SPF dengan harga Rp.569.000

- Line Minimizing Serum dengan harga Rp.758.000 - Replenishing Night Cream dengan harga Rp.569.000 8. Perawatan Tubuh

Perawatan tubuh berguna untuk menyegarkan dan menjaga kelembaban kulit saat beraktivitas. Adapun jenis produk perawat tubuh adalah herbal Aloe Everyday Body Wash dengan harga Rp.250.000.

Dokumen terkait