• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI KOTA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI KOTA SURABAYA"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi Manajemen

Oleh:

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

i

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi Manajemen

Oleh:

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(3)

ii Skripsi

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

Oleh:

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Lukas Purwoto, M.Si Tanggal, 29 Juli 2021

Pembimbing II

Patrick Vivid Adinata, S.E, M.Si Tanggal, 3 September 2021

(4)

iii Skripsi

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 17 Desember 2021 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Patrick Vivid Adinata, S.E, M.Si Sekretaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A Anggota Dr. Lukas Purwoto, M.Si Anggota Patrick Vivid Adinata, S.E, M.Si Anggota Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D

(5)

iv

Motto dan Persembahan

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

(Matius 6:34 TB)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Papa dan Mama tercinta, atas curahan segala cinta dan perhatiannya.

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 17 Desember 2021 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.M.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Yang membuat pernyataan

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Stefanus Jesse Fredericko

Nomor Mahasiswa : 142214191

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengaruh Kualitas Dan Citra Merek Produk Terhadap Keputusan Pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya”, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tan- gan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Yang menyatakan pernyataan,

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas dan Citra Merek Produk Terhadap Keputusan Pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Patrick Vivid Adinata, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Patrick Vivid Adinata, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M, selaku dosen penguji, yang juga telah mengoreksi, mengarahkan, dan membimbing penulis skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Tuhan yang Maha Esa, karena sudah menuntun dan membimbingku hingga detik ini.

8. Papa dan mamaku tercinta yang selalu mendorong aku untuk menyelesaikan tugas akhir ini, memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

(9)

viii

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Penulis

Stefanus Jesse Fredericko NIM: 142214191

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN...xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

HALAMAN ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 18

C. Kerangka Konseptual Keputusan Pembelian ... 21

D. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25

(11)

x

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Definisi Operasional ... 27

F. Populasi dan Sampel ... 28

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 29

H. Sumber Data ... 29

I. Teknik Pengumpulan Data ... 30

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 41

A. Sejarah ... 41

B. Katalog Produk Herbalife ... 42

C. Strategi Pemasaran Herbalife ... 44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Karakteristik Responden...46

B. Analisis Deskriptif...47

C. Analisis Kuantitatif...49

D. Analisis Uji Asumsi Klasik...51

E. Hasil Analisis Data...54

F. Pembahasan...59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 63

A. Kesimpulan...63

B. Saran...63

C. Keterbatasan...65

DAFTAR REFERENSI ... 66

LAMPIRAN ... 70

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Poin Pengukuran Variabel ... 27

III.2 Definisi Operasional Variabel dan Indikator... 27

V.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 46

V.3 Mean Butir Pernyataan Variabel Kualitas Produk ... 47

V.4 Mean Butir Pernyataan Variabel Citra Merek ... 48

V.5 Mean Butir Pernyataan Variabel Keputusan Pembelian ... 49

V.6 Pengujian Validitas ... 50

V.7 Tabel Uji Reliabilitas ... 51

V.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52

V.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 54

V.10 Hasil Uji F ... 55

V.11 Hasil Uji T ... 56

V.12 Hasil Koefisien Determinasi ... 59

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual Keputusan Pembelian ... 21 V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot ... 52 V.2 Hasil Uji Normalitas Histogram ... 53

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 70 Lampiran 2 Input Data ... 74 Lampiran 3 Hasil Olah Analisis Data ... 85

(15)

xiv ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI

KOTA SURABAYA

Stefanus Jesse Fredericko Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian, ada atau tidaknya pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian serta ada atau tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel kualitas prodouk dan citra merek terhadap keputusan pembelian Nutrional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah member Produk Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya. Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 100 member pengguna Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Pengambilan sampel menggunakn teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian dan adanya pengaruh citra merek pada keputusan pembelian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh secara bersama sama variabel kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian nutrional shake mix herbalife di kota Surabaya.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan Pembelian, Nutrional Shake Mix Herbalife, Kota Surabaya

(16)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY AND BRAND IMAGE ON THE PURCHASE DECISION OF NUTRITIONAL SHAKE MIX

HERBALIFE IN SURABAYA

Stefanus Jesse Fredericko Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2021

This study aims to determine whether or not product quality and brand image, partially and simultaneously influence the purchase decision of Herbalife Nutritional Shake Mix in Surabaya. The sample used in this study is 100 members of Nutritional Shake Mix Herbalife in Surabaya, East Java. Using non-probability sampling technique with purposive sampling method. Data collection techniques with questionnaires, interviews, and documentation. Data Analysis using multiple regression analysis techniques. The results of this study indicate that product quality and brand image, partially and simultaneously influenced purchase decision of Herbalife Nutritional Shake Mix in Surabaya.

Keywords: Product Quality, Brand Image, Purchase Decision.

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat di seluruh dunia mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Berbagai cara dilakukan agar mendapat kesehatan yang optimal.

Menurut World Health Organization 1948, kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial bukan hanya tidak adanya penyakit dalam tubuh. Kesehatan tubuh memerlukan nutrisi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu tubuh, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Nutrisi sangat penting bagi tubuh karena nutrisi merupakan kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Ketika seseorang mengonsumsi nutrisi (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun, hal tersebut akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit di waktu yang akan datang. Nutrisi juga sangat bermanfaat bagi tubuh kita, apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita.

Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan mengonsumsi nutrisi sehat yang terbuat dari bahan alami atau disebut juga dengan herbal.

Herba atau herbal ialah sesuatu yang diciptakan alam yang bermanfaat sebagai suplemen untuk mengembalikan fungsi dari kinerja organ tubuh yang sudah menurun, sehingga produk herbal tidak memiliki kedaluwarsa. Produk herbal umumnya menyelaraskan kembali seluruh fungsi dari tubuh manusia

(18)

sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena herbal memiliki kemampuan untuk memperbaiki sistem pada tubuh manusia dan dapat bekerja pada seluruh sel maupun molekul pada bagian yang membutuhkan saja sedangkan sisanya akan dibuang melalui urine dan saluran pembuangan lainnya dan tidak disimpan dalam tubuh.

Bisnis produk herbal mengalami peningkatan dan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan di pasaran. Peningkatan tersebut memicu timbulnya persaingan antar perusahaan produk sejenis. Maka berkembanglah pola distribusi produk yang mengandalkan hubungan komunikasi melalui networking antar manusia (jaringan sosial). Sistem pemasaran yang dimaksud tersebut yaitu Multi Level Marketing (MLM). Multi Level Marketing (MLM) merupakan suatu cara penjualan yang mendistribusikan barang atau jasanya melalui jaringan oleh para distributor, dimana jalur distribusi produk diperpendek dari produsen ke konsumen sebagai pemakai akhir. Perusahaan di Indonesia telah banyak yang mempraktikkan sistem MLM dan menawarkan peluang besar bagi setiap orang yang ingin memperoleh penghasilan tambahan atau mulai meniti karir baru. Salah satu perusahaan yang menjual produl herbal dengan memakai sistem MLM adalah Herbalife.

Herbalife merupakan perusahaan herbal yang didirikan oleh Mark Hughes yang memiliki kantor pusat di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada bulan Februari 1980 dan telah berkembang hingga tahun 2011 dengan penjualan produk $3.5 milyar selama 31 tahun. Herbalife memiliki lebih dari 1,9 juta distributor yang melayani

(19)

pelanggan di lebih dari 72 negara, komitmen Herbalife dalam hal kualitas telah membuahkan hasil dalam rangka menempatkan kesejahteraan seumur hidup yang mudah dijangkau oleh orang-orang di seluruh dunia.

Top Brand Award dalam sub kategori susu diet khusus ada beberapa produk, diantaranya yaitu merek WRP, Herbalife, Entrasol, dimana beberapa produk ini memiliki keunggulan masing-masing. Merek WRP unggul dalam tujuan menurunkan berat badan, diet yang aman, protein yang cukup, dan dikhususkan untuk wanita. Kemudian merek Herbalife adalah sebuah produk kesehatan dan perawatan berupa suplemen makanan dan minuman, selain itu ada berupa skincare. Tujuannya nutrisi ini dapat mengontrol, menjaga, menaikkan, dan menurunkan berat badan agar tetap ideal, membangun masa otot, membuang cairan tubuh yang tidak diperlukan, meningkatkan asupan energi bagi tubuh, menjaga stamina dan kesehatan tubuh, merawat kulit dan wajah. Selain itu ada Merek Entrasol yang memiliki keunggulan dalam memberi asupan kalsium yang lebih tinggi terhadap orang lansia (lanjut usia).

Mereka membutuhkan susu yang tinggi kalsium namun juga mudah diserap oleh tubuh manusia. Entrasol tidak hanya memiliki kalsium yang tinggi, melainkan kaya akan nutrisi lain seperti vitamin dan mineral.

Salah satu produk yang memiliki peran ganda dari Herbalife dengan kategori Weight Management, yaitu Nutrition Shake Mix. Nutrition Shake Mix adalah salah satu produk Herbalife yang berguna sebagai makanan pengganti yang sehat untuk membantu proses pengolahan berat badan (menurunkan/menjaga/menaikkan), tidak ada larangan penggunaan produk

(20)

Nutritional Shake Mix untuk anak muda, orang tua, ibu hamil, menyusui, orang sakit, sehat, dan lain-lain. Nutritional Shake Mix memiliki varian rasa berupa Nutritional Shake Mix French Vanilla Canister 550g, Nutritional Shake Mix Dutch Chocolate Canister 550g, Nutritional Shake Mix Wild Berry Canister 550g, Nutritional Shake Mix Mint Choco Canister 550g, Nutritional Shake Mix Cookies and Cream 550g. Beberapa manfaat utama dari Nutritional Shake Mix antara lain: teruji rendah GI*, Nutritional Shake Mix Herbalife rendah kalori (< 100 kalori per porsi), rendah lemak, membantu memenuhi kebutuhan serat harian, Nutritional Shake Mix Herbalife telah dikembangkan secara ilmiah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang, mudah untuk disiapkan, dapat menggunakan mesin penghancur (blender) lalu shake akan berbusa dan memiliki tekstur halus dan lembut.

Selain itu, Herbalife memiliki suatu program yang disebut Nutrition Club. Pada program ini, member bisa berkumpul setiap hari untuk mendapatkan sharing tentang pola hidup sehat dengan mengikuti kegiatan seperti berolahraga bersama yang menyenangkan dan menyehatkan, sekaligus menambah wawasan kesehatan, terutama pengelolaan berat badan dan nutrisi.

Program ini terlaksana karena proses yang diawali mengajak seseorang untuk memulai hidup sehat dengan mengonsumsi produk Nutritional Shake Mix Herbalife melalui media sosial, seperti Whatsapp, Instagram, Facebook.

Herbalife sudah terbukti lebih dari 22 tahun di Indonesia dan 40 tahun di dunia membantu banyak orang terbebas dari obesitas.

(21)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian mengenai apakah ada pengaruh kualitas dan citra merek produk terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian ini dalam bentuk proposal skripsi dengan judul

“PENGARUH KUALITAS DAN CITRA MEREK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NUTRITIONAL SHAKE MIX HERBALIFE DI KOTA SURABAYA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat membuat pertanyaan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya?

2. Apakah ada pengaruh citra merek produk terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih fokus pada tujuan awal penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

(22)

2. Produk yang diteliti adalah produk nutrisi, khususnya adalah Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

3. Responden dari penelitian ini adalah member yang mengonsumsi produk Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

4. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas dan citra merek terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

5. Faktor Demografis dalam penelitian ini dibagi menjadi:

a. Usia 15-65 tahun

b. Jenis Kelamin: (L) Laki-Laki dan (P) Perempuan

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini agar dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan, yaitu:

1. Mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

2. Mengetahui pengaruh citra merek produk terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

(23)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Herbalife

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi perusahaan Herbalife dalam bidang pemasaran. Penlitian ini memberikan wawasan tentang pandangan member (anggota) terhadap kualitas dan citra merek produk terhadap keputusan pembelian Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru untuk menerapkan teori yang didapat di kelas maupun di luar kelas dan sebagai bekal berbisnis.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru untuk menambah pengetahuan, mengetahui sistem objek kerja yang diteliti, pengalaman, dan sebagai penuntun penelitian berikutnya.

(24)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2018:29), definisi pemasaran yakni proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Pengertian di atas memperlihatkan adanya suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan serta adanya suatu usaha yang diarahkan untuk memperolah kebutuhan tersebut dengan cara mengadakan hubungan dengan pihak lain. Cakupannya yaitu barang dan jasa serta gagasan yang berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.

Menurut Fandy Tjiptono (2002:7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan orang atau kelompok lain.

Menurut Sofjan Assuari (1999:4), pemasaran adalah sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.

(25)

Definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler & Armstrong, 2018: 79).

Menurut Tjiptono (2008: 145), selain 4P (product, price, place, promotion) perusahaan memerlukan tambahan 3P (people, physical evidence, process) untuk melakukan diferensiasi kompetitif dalam penyampaian layanan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”, artinya menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu:

a. Product – produk (produk atau jasa yang sedang ditawarkan) b. Price – harga (harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat yang

berhubungan dengan pemasaran produk.

(26)

c. Place – tempat (fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

d. Promotion – program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk dan jasa.

3. Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:266), kualitas produk adalah kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk.

Sementara Assauri (2010:24), kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan.

Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25)

a. Performance (Kinerja)

Kinerja merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan dalam penggunaan.

(27)

b. Durability (Daya Tahan)

Daya tahan menunjukkan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti. Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk.

c. Conformance to specification (Kesesuaian dengan Spesifikasi)

Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam “janji” yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

d. Feature (Fitur)

Fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau opsi bagi konsumen. Fitur bisa meningkatkan kualitas produk jika kompetitor tidak memiliki fitur tersebut. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap.

(28)

e. Reliability (Reliabilitas)

Reliabilitas yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai. Misalnya, pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional kesesuaian dengan spesifikasi.

f. Aesthetics (Estetika)

Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan bentuk fisik, model, atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

g. Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Kesan kualitas yaitu persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

h. Serviceability (Kemampuan Layanan)

Kemampuan layanan, yaitu kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki (serviceability), meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

(29)

4. Citra Merek

Menurut Nugroho (2003:182), menyatakan bahwa brand image atau citra merek adalah realitas, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas, secara normal realitas akan menang. Citra akhirnya akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman yang cukup dengan realitas baru. Realitas baru yang dimaksud yaitu bahwa sebenarnya organisasi bekerja lebih efektif dan mempunyai kinerja yang baik.

Sementara Kotler dan Keller (2009:403), citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan pelanggan, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam dibenak konsumen.

Merek memberikan empat hal pokok yang harus diperhatikan dalam sebuah merek (Kartajaya, 2004:484) yaitu:

a. Pengenalan (Recognition)

Merupakan tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen, jika sebuah merek tidak dikenal maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga termurah.

b. Reputasi (Reputation)

Merupakan suatu tingkat reputasi atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih memiliki track record (rekam jejak) yang baik. Sebuah produk dengan merek yang disukai konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah produk yang dipersepsi memiliki kualitas yang tinggi akan mempunyai reputasi yang baik.

(30)

c. Daya Tarik (Affinity)

Merupakan suatu emotional relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya.

d. Kesetiaan (Loyality)

Menyangkut seberapa besar kesetiaan konsumen dari suatu produk yang menggunakan merek yang bersangkutan.

5. Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2004:547), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan.

Sementara Buchari Alma (2011:96), keputusan pembelian sebagai suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa reaksi atau tanggapan yang muncuk produk apa yang akan dibeli.

Penjelasan lainnya yang coba diutarakan oleh Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Tjiptono (2012:193), keputusan pembelian sebagai tahap keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, peneliti sampai pada pemahaman bahwa, keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan membuat

(31)

konsumen secara aktual mempertimbangkan segala sesuatu dan pada akhirnya konsumen membeli produk yang paling mereka sukai.

Sementara ini keputusan konsumen untuk melakukan pembelian atau produk meliputi enam sub keputusan, Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Tjiptono (2012:184) menjelaskannya sebagai berikut:

a. Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini, perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.

b. Pilihan Merek

Pembelian harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

c. Pilihan Penyalur

Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda- beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor desain produk yang menarik, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap dan lain-lain.

d. Waktu Pembelian

(32)

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda, misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali, atau sebulan sekali.

e. Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini, perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

f. Metode Pembayaran

Pembeli dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan barang dan jasa, dalam hal ini juga keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi pembelian.

Menurut Kotler dan Keller (2016:187), keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan rangsangan mental emosional.

Proses untuk menganalisa, membuat referensi, dan memutuskan, pada dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya. Dalam memahami keputusan pembelian terdapat beberapa elemen, yaitu:

a. Product Choice (pilihan produk) b. Brand Choice (pilihan merek)

(33)

c. Dealer Choice (pilihan penyalur) d. Purchase Timing (waktu pembelian) e. Purchase Amount (jumlah pembelian) f. Payment Method (Metode Pembayaran)

6. Hubungan antar Variabel dan Pengambilan Hipotesis a. Hubungan Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian

Perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian, maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.

Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya.

Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25), kinerja (performance), daya tahan (durbility), kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification), fitur (feature), reliabilitas (reliability), estetika (aesthetics), kesan kualitas (perceived quality), kemampuan layanan (serviceability).

Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:

(34)

H1 = Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

b. Hubungan Citra Merek dan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:403), citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan pelanggan, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam dibenak konsumen.

Perusahaan dalam mengembangkan citra merek pada produknya sangatlah penting untuk memberi kesan yang positif bagi para konsumen. Citra merek yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif dalam meningkatkan pemahaman terhadap aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 = Citra Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Setiawan Tri Saputra (2016) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Iphone (Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Bertujuan untuk mengetahui Kualitas Produk secara simultan terhadap keputusan pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen pengguna iphone. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian penjelasan

(35)

(Explanatory) dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitiannya populasi tidak diketahui, sehingga penentuan ukuran sampel dari populasi menggunakan teori yang dikembangkan Machin dan Chambell dalam Pertiwi (2016), dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

In = Log-e (natural logarithm).

Up = Satandadised normal random variabel corresponding to particular value of corerelation coefisiont p.

U’p = Initial estimate of up.

𝑍1− 𝛼 = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal buku dengan alpha yang ditentukan.

𝑍1− 𝛽 = Harga yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan beta yang ditentukan.

P = Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat dideteksi secara signifikan.

n = Ukuran Sampel.

hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pengguna iPhone. Artinya, semakin baik kualitas pada produk iPhone maka akan meningkatkan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen.

2. Ian Antonius Ong dan Drs. Sugiono Sugiharto, M.M. (2013) dengan judul Analisa Pengaruh Strategi Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan di Cincau Station

(36)

Surabaya. Bertujuan untuk mengetahui strategi diferensiasi, citra merek.

kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pelanggan di Cincau Station Grand City, Surabaya. Hasil penelitian diperoleh bahwa strategi diferensiasi, citra merek, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Dian Wahyu Pratama, Suryono Budi Santoso (2018) dengan judul Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian melalui Kepercayaan Konsumen pada Produk Stuck Original.

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian melalui kepercayaan konsumen pada produk stuck original. Hasil penelitian diperoleh bahwa citra merek, kualitas produk, harga, berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian melalui kepercayaan konsumen.

(37)

C. Kerangka Konseptual Keputusan Pembelian

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Keputusan Pembelian Keterangan:

: Pengaruh secara Parsial

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang paling memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Dari berbagai rujukan dan teori yang ada, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. H1: kualitas produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Herbalife Nutrition.

a. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:266), kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk.

Kualitas Produk (X1)

Citra Merek (X2)

Keputusan Pembelian (Y1)

(38)

b. Lebih lanjut Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008:25)

1) Performance (kinerja) 2) Durbility (daya tahan)

3) Conformance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi)

4) Feature (fitur)

5) Reliability (reliabilitas) 6) Aesthetics (estetika)

7) Perceived quality (kesan kualitas) 8) Serviceability (kemampuan layanan)

2. H2: citra merek (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Herbalife Nutrition.

a. Menurut Kotler dan Keller (2007:346), brand image ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.

(39)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:2), metode penelitian didefinisikan sebagai berikut: “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.”

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan melakukan penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Sugiyono (2012:21) penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Sedangkan karakteristik penelitian ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji hipotesis harus didukung oleh penelitian- penelitian sebelumnya, yang diulang dengan kondisi lain yang kurang lebih sama. Alasan pemilihan jenis penelitian eksplanatori ini adalah menguji

(40)

hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas (persepsi) terhadap variabel terikat (citra merek label halal) baik, secara pasial maupun simultan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian eksplanatori adalah menggunakan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis, ekonomi, politik maupun psikologis (Agung, 2012:3).

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989:862). Adapun subjek penelitian dalam tulisan ini, adalah member tetap Herbalife di Kota Surabaya.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Bahasa Indonesia, 1989:622). Menurut (Supranto 2000:21) objek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan, 1986:21), objek penelitian, adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun objek penelitian dalam tulisan ini meliputi (1) kualitas (2) citra merek (3) keputusan pembelian di Herbalife Kota Surabaya, Jawa Timur.

(41)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Herbalife Kota Surabaya, dengan alamat Ruko Kartika Niaga Blok A No. 7, Jl. Kebraon V, Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya, Jawa Timur 60222, dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui Pengaruh Kualitas, Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Herbalife Kota Surabaya pada bulan September 2019 dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui Pengaruh Kualitas, Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel terikat (dependent variable)

Menurut Sugiyono (2015:39), variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, criteria, consequence. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat, karena

(42)

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).

b. Variabel bebas (independent variable)

Menurut Sugiyono (2015:39), variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable).

Dalam penelitian ini adalah kualitas (X1) dan citra merek produk (X2).

2. Definisi Variabel a. Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya.

b. Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2007:346), brand image ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.

c. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2016:187), keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan rangsangan

(43)

mental emosional. Proses untuk menganalisa, membuat referensi, dan memutuskan, pada dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya.

3. Pengukuran Variabel

Dalam 4 skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio yang digunakan dalam penelitian topik ini adalah skala ordinal.

Dalam mengukur variabel penelitian ini digunakan skala penelitian (Likert scale) yaitu skala likert. Skala ini didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.

Umumnya peneliti menggunakan lima poin ini:

Tabel III.1

Poin Pengukuran Variabel

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

E. Definisi Operasional

Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel III.2

Definisi Operasional Variabel dan Indikator

No. Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator 1

Kualitas Produk (X1)

Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi

1. Kinerja Produk 2. Daya Tahan

3. Kesesuaian dengan spesifikasi

4. Fitur

(44)

pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya.

5. Reliabilitas 6. Estetika 7. Kesan kualitas 8. Kemampuan

Layanan

2

Citra Merek (X2)

Menurut Kotler dan Keller (2007:346), brand image ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.

1. Pengenalan 2. Reputasi 3. Daya Tarik 4. Kesetiaan

3

Keputusan Pembelian

(Y)

Menurut Kotler dan Keller (2016:187), keputusan untuk bertindak adalah hasil dari serangkaian aktivitas dan

rangsangan mental

emosional. Proses untuk menganalisa, membuat referensi, dan memutuskan, pada dasarnya adalah sama seperti seorang individu dalam memecahkan banyak permasalahannya.

1. Pilihan produk 2. Pilihan merek 3. Pilihan penyalur 4. Waktu pembelian 5. Jumlah pembelian 6. Metode pembayaran

F. Populasi dan Sampel

Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah seluruh member Produk Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya. Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 100 orang pengguna Nutritional Shake Mix Herbalife di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Sugiyono (2015:80), populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

(45)

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Sugiyono (2015:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Menurut Sunyoto (2012:47) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bias mewakili keseluruhan populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010), teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (perwakilan).

H. Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2015:137) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer ini memerlukan kuesioner (angket) berbentuk Google Docs kepada member Herbalife Surabaya.

(46)

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2015:137) adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat internet, dokumen, atau orang lain. Data sekunder dari penelitian ini diambil dari penelitian sebelumnya.

I. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Kuesioner atau Angket

Menurut Sugiyono (2017:142) adalah teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket (kuesioner) berbentuk Google Docs kepada member Herbalife. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan yang sudah diketik oleh peneliti dan diserahkan kepada responden untuk dijawab.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2017:137). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara untuk melakukan studi pendahuluan memperkuat data-data yang terjadi pada latar belakang masalah. Adapun teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara

(47)

tidak terstruktur, yaitu wawancara dengan tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2017:140).

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013:274). Adapun dokumentasi yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah foto saat penelitian, profil, sejarah, visi dan misi, struktur organisasi sekolah.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono 2015:121). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total variabel (Ghozali, 2011:135).

(48)

Untuk mengukur validitas instrumen pada penelitian ini digunakan formula product moment (Sugiyono, 2010:456).

𝑟𝑥𝑦 𝑁 Σ 𝑋𝑌−(Σ𝑋)(Σ𝑌)

√𝑁 Σ 𝑋2− (Σ𝑋)2)(𝑁 Σ 𝑌2− (Σ𝑌)2)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi antara X dan Y (product moment)

X = Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y = Total butir dari jawaban responden

Σ𝑋 = Jumlah skor butir

Σ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil kali antara X dan Y 𝑁 = Banyaknya partisipasi uji coba

Untuk memutuskan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r dihitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r dihitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas juga dapat dikatakan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

(49)

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:132)

Menurut Sugiyono (2015:121) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2015:121). Di mana uji reliabilitas ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus spearman brown sebagai berikut:

𝑟𝑖 2𝑟𝑏 1 + 𝑟𝑏 Keterangan:

𝑟𝑖 = Realibilitas internal seluruh instrumen

𝑟𝑏 = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

a. Uji Multikolinearitas

Menurut Umar (2002:327) salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak adanya korelasi yang sempurna, atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi, pada variabel-variabel bebasnya (independen) yang bisa disimpulkan dengan 𝑋1, 𝑋2, 𝑋3, … 𝑋𝑛.

Jika terdapat multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi akan menjadi tak hingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka koefisien regresi meskipun tak hingga akan mempunyai standar

(50)

deviasi yang besar, yang berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah.

Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama nol.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Budi (2006:253) uji heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Heterosdastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak acak. Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Demikian juga pengamatan variabel X yang semakin besar akan memperbesar rata- rata residunya.

Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

(51)

Model regresi yang baik adalah model hoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

Menurut Santoso (2002:39) uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varian yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varian sama, dan ini yang seharusnya terjadi, maka dikatakan ada homoskedastisitas.

Sedangkan jika varian tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

(52)

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2005:110).

Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk sampel kecil.

4. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji model regresi atas pengaruh kualitas, citra merek produk secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Langkah-langkah uji F:

1) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikan menggunakan 𝛼 = 5%

2) Menentukan F hitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus Fhitung

F

hitung=

𝑅2 𝑘 (1−𝑅2)(𝑛−𝑘−1)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi N = Jumlah data kasus

K = Jumlah variabel independen

(53)

3) Menentukan Ftabel

df1 = jumlah variabel – 1 df2 = n-k-2

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen df = derajat kebebasan

4) Kriteria pengujian

Ho ditolak dan H𝛼 diterima jika Fhitung ≥ Ftabel Ho diterima dan H𝛼 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel 5) Menarik Kesimpulan

Jika Ho diterima dan Hα ditolak berarti kualitas produk, citra merek terintegrasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, jika Ho ditolak dan Hα diterima berarti citra merek, kualitas produk, dan promosi produk terintegrasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh atau tidak, digunakan uji t:

1) Menentukan tingkat signifikan

Tingkat signifikansi menggunakan 𝛼 = 5%

(54)

2) Menentukan thitung dengan menggunakan alat analisis atau rumus thitung

thitung = r√n−k−2

√1−r2 Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Parsial k = Jumlah Variabel Independen n = Jumlah data

3) Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada 𝛼 = 5% (uji 1 sisi bagian kanan) dengan derajat kebebasan (df) n – k – 2

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah Variabel Independen 4) Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Hα diterima jika thitung ≥ ttabel Ho diterima dan H𝛼 ditolak jika thitung < ttabel 5) Menarik Kesimpulan

Ho diterima dan H𝛼 ditolak maka kualitas produk, citra merek terintegrasi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika Ho ditolak dan Hα diterima maka kualitas produk, citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Hartono (2008:83) analisi regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila skor

(55)

variabel bebas diketahui maka skor variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Menurut Hartono (2008:123), analisis regresi linier berganda guna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel prediktor atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prediktornya atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Persamaan regresinya adalah:

Y = a + bx1+ bx2 Dimana:

Y = Keputusan Pembelian X1 = Kualitas Produk X2 = Citra Merek a = Konstanta regensi

b1 = Koefisien regresi kualitias produk b2 = Koefisien regresi citra merek 6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (kualitas produk, citra merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) adapun rumus yang digunakan:

R2 = b1 ΣX1Y+b2ΣX2Y

Σ𝑦2

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

(56)

X = Variabel Independen (Kualitas Produk dan Citra Merek) B = Koefisien Regresi

Y = Variabel Dependen (Keputusan Pembelian)

(57)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah

Herbalife merupakan perusahaan herbal yang didirikan oleh Mark Hughes yang memiliki kantor pusat di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada bulan Februari 1980 dan telah berkembang hingga tahun 2011 dengan penjualan produk $3.5 milyar selama 31 tahun. Herbalife memiliki lebih dari 1,9 juta distributor yang melayani pelanggan di lebih dari 72 negara.

Adapun filosofi utama Herbalife adalah menyediakan akses nutrisi yang dipersonalisasi bagi jutaan orang diseluruh dunia sehingga relevan dibandingkan seperti pertama kali. Prinsip dari perusahaan Herbalife adalah berkomitmen untuk membuat sebuah perusahaan untuk kehidupan pelanggan.

Perusahaan Herbalife memiliki nilai perusahaan yaitu selalu melakukan yang terbaik, bekerja sama serta membangun bersama.

(58)

B. Katalog Produk Herbalife 1. Herbalife Shake

Pada produk Herbalife Shake yaitu formula 1 Shake Mix mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan asupan nutrisi seimbang serta mendukung program weight management. Produk Herbalife Shake memiliki beberapa varian rasa diantaranya Mix French Vanilla, Mix Cookies & Cream, Mix Dutch Chocolate, Mix Mint Chocolate dan Mix Wild Berry dengan harga

@Rp.468.000.

2. Rangkaian Produk Teh

Pada produk teh, terdapat beberapa varian rasa diantaranya Herbal Tea Concentrate Original, N.R.G Instant tea, Green Tea Pomegranate Flavour, dan Herbal Concentrate Honey Ginger Flavour dengan harga

@Rp.462.000 3. Protein Powder

Pada produk Protein Powder hanya terdapat 1 jenis yaitu Personalized Protein Powder dengan harga Rp.461.000

4. Nutrisi Sesuai Target

Pada produk Nutrisi sesuai Target diperuntukan bagi nutrisi harian pada tubuh supaya tetap sehat dan bugar. Adapun jenis nutrisi diantaranya Cell-U-Loss dengan harga Rp.277.000, Herbalifeline®1000 dengan harga Rp.568.000, Niteworks Lemon dengan harga Rp.724.000 dan Nutrition Active dengan harga Rp.471.000

Gambar

Gambar Judul  Halaman
Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel  distribusi  t  dicari  pada
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian dari beberapa jurnal yang dapat menjadi acuan dalam pengendalian kadar fenol pada limbah cair dengan menggunakan media adsorben karbon aktif dan zeolit

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam

​ Conclusion: ​ Dengue control and prevention counseling should be given to all age groups in the community regularly and it is recommended to reactivate ​ jumantik ​

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa baik di unit kritis maupun unit medikal bedah, ketidakpatuhan tertinggi dalam melakukan 5 moment cuci tangan adalah

Maka untuk dapat mengetahui periksi akuisisi kepemilika rumah pada setiap tahunnya dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menilai dan memprediksi akusisi

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini