• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data untuk menentukan validitas leaflet berbasis teori bruner ini adalah lembar validasi. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui praktikalitas leaflet berbasis teori bruner adalah menggunakan angket respon. Teknik pengumpulan data untuk menentukan efektivitas leaflet berbasis teori bruner adalah menggunakan tes.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah : lembar validasi leaflet berbasis teori bruner, RPP, angket respon dan tes. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data maka keempat instrumen tersebut divalidasi terlebih dahulu. Hasil validasi masing-masing instrumen dijabarkan sebagai berikut :

1. Validasi lembar validasi produk

Lembar validasi leaflet berbasis teori bruner dinilai oleh 3 orang validator. Lembar validasi oleh masing-masing validator bisa dilihat pada Lampiran II Halaman 127-150, dan analisis validitas leaflet berbasis teori bruner secara lengkap bisa dilihat pada Lampiran III Halaman 151-155. Berikut diberikan hasil validasi secara umum dan validator terhadap produk yang peneliti rancang :

Tabel. 3.3 Hasil Validasi Leaflet Berbasis Teori Bruner

No Aspek Indikator Validator % Kategor i 1 2 3 1 Validitas isi (Kelayaka n isi) Kesesuaian dengan KI, KD, indikator, serta 11 9 11 86.1 Sangat valid

perkembanga n peserta didik Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 13 12 13 79,15 Valid Kebenaran substansi materi 33 27 35 87.96 Sangat valid Manfaat untuk menambah wawasan 3 3 4 83,88 Sangat valid Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai sosial 8 6 8 91,67 Sangat valid 2 Validitas konstruk (kelayakan penyajian) Teknik penyajian 8 6 7 87.50 Sangat valid Pendukung penyajian materi 15 12 16 89,58 Sangat valid Pembelajaran 24 21 24 82,14 Sangat valid Pendukung penyajian 8 6 7 87,50 Sangat valid 3 Validitas kegrafikan (kelayakan kegrafika) Ukuran / format 8 6 8 91,67 Sangat valid Desain isi 18 15 18 85,00 Sangat

valid Desain bagian muka – belakang 67 54 69 87,96 Sangat valid 4 Kebahasaa n Kesesuaian dengan perkembanga n peserta didik 8 6 7 87,50 Sangat valid Keterbacaan 4 3 3 83,88 Sangat valid Kemampuan memotivasi 6 6 7 79,17 Valid Kelugasan 8 6 8 91,67 Sangat valid

Koherensi dan keruntutan alur pikir 8 6 8 91,67 Sangat valid Kesesuaian kaidah bahasa indonesia 4 3 4 91,67 Sangat valid Penggunaan istilah dan simbol/ lambang 8 6 8 91,67 ` Sangat valid Rata-rata 87,67 Sangat valid

Sebelum lembar validasi produk diberikan kepada validator, maka terlebih dahulu peneliti merancang lembar validasi produk yang poin-poin pernyataannya disesuaikan dengan standar penilaian bahan ajar BSNP dan didiskusikan dengan pembimbing. Beberapa perbaikan yang disarankan oleh pembimbing adalah :

a. Pada validitas isi, butir penilaian keakuratan penyusunan materi harus ditambahkan tahapan belajar teori bruner.

b. Pada validitas konstruk, pada indikator pembelajaran, buatkan penilaian tahapan belajar teori bruner.

c. Indikator dan butir-butir penilaian validasi leaflet berbasis teori bruner disesuaikan dengan BSNP namun tidak harus mengikuti kriteria sepenuhnya dikarenakan keterbatasan produk itu sendiri. Setelah validasi dilakukan oleh validator, lembar validasi dan produk yang peneliti rancang memiliki beberapa perbaikan yang disarankan, yaitu :

a. Pada lembar validasi produk, perhatikan penulisan yang salah b. Perhatikan penulisan nominal rupiah pada produk

c. Sebaiknya kata-kata “kalian” diganti dengan ananda

d. Sebaiknya contoh penyelesaian dalam leaflet ditambah untuk memperjelas pemahaman siswa

e. Istilah variabel, grafik, substitusi dan eliminasi sebaiknya didefenisikan kembali dalam leaflet

Perbaikan yang disarankan oleh validator di atas, menjadi acuan bagi peneliti untuk merevisi kembali produk yang telah peneliti rancang.

2. RPP

RPP dirancang untuk mendukung proses pembelajaran pada saat uji coba terbatas. Sebelum RPP digunakan dalam pembelajaran, terlebih dahulu didiskusikan dengan pembimbing dan divalidasi oleh beberapa validator untuk mengetahui apakah RPP yang digunakan sudah layak dan valid digunakan. Aspek yang menjadi penilaian kevalidan suatu RPP meliputi format RPP, komponen RPP dan bahasa yang digunakan. Skala yang digunakan untuk penilaian adalah skala likert. Adapun RPP yang dirancang dapat dilihat pada Lampiran X Halaman 170. Data hasil validasi RPP secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran XI Halaman 207-212. Secara garis besar hasil validasi RPP dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Hasil Validasi RPP

No Aspek penilaian

Indikator Validator % Kategor i 1 2 3 1 Validitas isi Format RPP Memenuhi tahap pembelajaran 4 3 4 91,67 Sangat valid Memenuhi bentuk baku rencana pembelajaran 3 3 4 83,33 Sangat valid Isi RPP Kesesuaian dengan KD 3 3 4 83,33 Sangat valid Indikator mengacu pada KD 3 4 4 91,67 Sangat valid Indikator mudah diukur 3 3 4 83,33 Sangat valid

Indikator mengandung KKO 3 3 4 83,33 Sangat valid Kebenaran isi materi 3 3 4 83,33 Sangat valid Kesesuaian urutan materi 3 3 4 83,33 Sangat valid Kegiatan guru dan siswa dirumuskan dengan jelas 3 3 4 83,33 Sangat valid Kesesuaian alokasi waktu 3 4 3 83,33 Sangat valid 2 Validitas muka

Bahasa yang digunakan Kebenaran tata bahasa 3 3 3 75 Valid Kesederhanaan struktur kalimat 3 3 3 75 Valid Rata-rata 80 Sangat valid

Berdasarkan tabel 3.4 Terlihat bahwa RPP dikategorikan valid dengan persentase 80%, artinya RPP dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Setelah dinilai oleh validator, RPP ini memiliki beberapa perbaikan yang disarankan yaitu :

a. Perbaiki penulisan yang salah pada RPP b. Perbaiki struktur kalimat pada RPP c. Materi seharusnya lebih diperjelas lagi

d. RPP lebih baik dirancang perpertemuan pembelajaran supaya lebih terstruktur

3. Angket respon

Angket digunakan untuk mengetahui praktikalitas penggunaan

leaflet berbasis teori bruner setelah pembelajaran matematika oleh

siswa. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai kemudahan penggunaan, isi, tampilan dan bahasa. Sebelum angket ini digunakan, terlebih dahulu

dilakukan validasi instrument. Validasi bertujuan untuk memperoleh angket praktikalitas yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur praktikalitas leaflet berbasis teori bruner yang dikembangkan. Aspek penilaian terdiri atas format angket, bahasa yang digunakan dan butir pernyataan angket.

Lembar validasi angket respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui apakah angket yang telah dirancang valid atau tidak. Penilaian pernyataan angket pada skala likert memiliki uraian sebagai berikut : sangat setuju (SS) dengan skor 4, setuju (S) dengan skor 3, kurang setuju (KS) dengan skor 2, tidak setuju (TS) dengan skor 1 dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor 0. Data hasil validasi angket respon peserta didik oleh validator secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran VIII Halaman 167-168. Secara garis besar hasil validasi angket respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Data Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik Terhadap Leaflet Berbasis Teori Bruner

No Validitas Aspek penilaian Validitas % Kategori 1 2 3

1 Validitas isi

Format angket 3 3 4 83,33 Sangat valid Butir pernyataan angket 6 6 7 79,17 Valid 2 Validitas muka Bahasa yang digunakan 6 6 7 79,17 Valid Rata-rata 79,86 Valid

Berdasarkan hasil validasi angket respon peserta didik pada tabel 3.5, diperoleh pesentase 79,86% dengan predikat valid, yang berarti angket tersebut sudah layak untuk diberikan kepada peserta didik. Beberapa perbaikan yang disarankan oleh validator adalah :

a. Perhatikan penulisan lembaran angket respon

b. Kalimat “leaflet berbasis teori bruner” diganti menjadi “Leaflet Berbasis Teori Bruner”

4. Soal

Soal bertujuan untuk melihat ketuntasan siswa secara klasikal setelah menggunakan leaflet berbasis teori bruner. Sebelum soal diberikan kepada siswa saat ujicoba, maka soal yang telah dirancang harus divalidasi dulu oleh beberapa validator. Adapun revisi yang disarankan oleh validator adalah mengganti redaksi soal dan memperjelas point pertanyaan pada soal. Data hasil validasi soal uji coba secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran XV Halaman 224-229. Secara garis besar hasil validasi soal dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal

No Aspek penilaian

Pernyataan Validator % Kategori 1 2 3 1 Validitas isi Isi soal Kesesuaian soal dengan KD 3 3 4 83,33 Sangat valid Soal mengacu oada

indikator

3 3 4 83,33 Sangat valid Soal mudah diukur 3 3 3 75 Valid Soal mengandung

KKO

3 3 3 75 Valid 2 Validitas

muka

Bahasa yang digunakan Kebenaran tata bahasa 3 3 4 83,33 Sangat valid Kesederhanaan struktur kalimat 3 3 3 75 Valid Rata-rata 79,17 Valid

Terlihat bahwa keseluruhan penilaian yang diberikan oleh validator, soal yang peneliti rancang tergolong valid dengan persentase 79,17% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa soal tes dapat digunakan. Beberapa saran dari validator yang didapatkan setelah melakukaan validasi adalah :

a. Lebih baik soal yang diberikan berbeda dengan soal latihan yang terdapat pada leaflet yang telah dirancang

b. Sebaiknya setiap metode penyelesaian memiliki soal yang berbeda

c. Untuk soal nomor 1 ditentukan domainnya, sebaiknya soal lebih terstruktur.

Selain soal divalidasi, soal juga diujicobakan pada kelas lain yaitu pada kelas IX di SMP N 2 Pariangan, karena pada saat itu hanya kelas IX yang sudah mempelajari materi tersebut. Soal ini diuji cobakan untuk mengetahui daya pembeda soal, indeks kesukaran soal, reliabilitas soal, dan klasifikasi soal.

Hal yang diperlukan untuk memperoleh soal yang baik adalah sebagai berikut:

a. Menyusun soal

Langkah-langkah dalam menyusun soal adalah sebagai berikut: 1) Menentukan tujuan mengadakan soal yaitu untuk mendapatkan

hasil ketuntasan secara klasikal

2) Membuat batasan terhadap bahan pelajaran yang diujikan. Soal yang diuji cobakan hanya pada materi sistem persamaan linear dua variabel saja dengan 5 indikator.

3) Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi bisa dilihat pada Lampiran XII Halaman 213-214.

4) Menulis dan menyusun butir-butir soal yang diujikan. Soal bisa dilihat pada Lampiran XII Halaman 213-214.

5) Membuat kunci jawaban soal dan pemberian skor terhadap jawaban peserta didik. Kunci jawaban dan pedoman penskoran dapat dilihat pada Lampiran XIII Halaman 215.

b. Validitas soal

Validitas soal dalam penelitian ini adalah validitas isi, dimana validitas isi suatu soal mempermasalahkan seberapa jauh suatu soal mengukur tingkat pengusaaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Untuk mengetahui apakah soal itu valid atau tidak harus dilakukan

melalui penelaahan kisi-kisi soal untuk memastikan bahwa soal-soal itu sudah mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional (Ali Hamzah,2014).

c. Melakukan uji coba soal

Agar soal yang disusun memiliki kriteria soal yang baik, maka soal tersebut perlu diuji coba terlebih dahulu, kemudian dianalisis untuk mendapatkan mana soal memenuhi kriteria. d. Analisis butir soal

1) Validitas empirik

Untuk mengukur validitas butir soal atau validitas item soal, digunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑

Keterangan :

N = banyaknya peserta tes X = skor butir soal

Y = skor total

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

Untuk menentukan kriteria derajat validitas, perhatikan tabel berikut :

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Instrumen

Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi validitas 0,90 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat valid

0,70 ≤ rxy < 0,90 Tinggi Valid 0,40 ≤ rxy < 0,70 Sedang Cukup valid 0,20 ≤ rxy < 0,40 Rendah Tidak valid rxy < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak valid

Sumber : Lestari (2015)

Tabel 3.8 Hasil Validitas Butir Soal Setelah Dilakukan Uji Coba Nomor soal Koefisien korelasi Korelasi Keputusan 1 0,535 Sedang Cukup valid 2 0,767 Tinggi Valid 3 0,409 Sedang Cukup valid

4 0,763 Tinggi Valid 5 0,885 Tinggi Valid

Sumber : Lestari (2015)

Berdasarkan tabel 3.7 Dapat dilihat bahwa semua soal dikategorikan valid dan cukup valid. Hasil perhitungan validitas butir soal secara lengkap dilihat pada Lampiran XVI Halaman 230-231.

2) Reliabilitas soal

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran tes dapat dipercaya. Untuk menentukan reliabilitas soal adalah dengan menggunakan rumus Alpha Crownbach yaitu :

( ) [ ∑ ] Dengan varians Keterangan : r11 = nilai reliabilitas

k = banyaknya item pertanyaan ∑ = jumlah varians butir

= varians soal x = skor tiap soal

n = banyaknya siswa (Ali Hamzah,2014)

Tolak ukur untuk menginterpretasikan reliabilitas soal ditentuan berdasarkan kriteria berikut :

Tabel 3.9 Kriteria Koefisien Reliabilitas Soal

Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi reliabilitas 0,90 ≤ r≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap 0,70 ≤ r< 0,90 Tinggi Tetap

0,40 ≤ r< 0,70 Sedang Cukup tetap 0,20 ≤ r< 0,40 Rendah Tidak tetap / buruk r< 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tetap /

sangat buruk Sumber : Lestari (2015)

Harga r hitung yang diperoleh adalah 0,515 yang berada pada interval 0,40 ≤ rxy ≤ 0,70 sehingga dapat disimpulkan

bahwa soal tes uji coba memiliki korelasi reliabilitas sedang. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran XIX Halaman 237.

3) Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang menguasai materi dengan peserta didik yang tidak menguasai materi. Langkah-langkah untuk menentukan daya pembeda soal adalah :

a) Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik

b) Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai skor terkecil

c) Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah

d) Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok e) Menghitung daya pembeda soal

f) Membandingkan daya pembeda soal

Tabel 3.10 Kategori Daya Pembeda Soal

DP Kategori 0,40 keatas Sangat baik 0,30 – 0,39 Baik

0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu perbaikan 0,19 kebawah Kurang baik, soal harus dibuang Sumber : Zainal Arifin, 2012

Tabel 3.11 Hasil Daya Pembeda Soal Setelah Dilakukan Uji Coba

No soal Daya pembeda Kategori

1 0,2 Cukup,soal perlu perbaikan 2 0,35 Baik

3 0,38 Baik 4 0,34 Baik 5 0,37 Baik

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa soal nomor 1 perlu sedikit perbaikan, sedangkan soal nomor 2 s.d 5

dikategorikan baik sehingga tidak perlu perbaikan. Perhitungan daya pembeda soal secara lengkap bisa dilihat pada Lampiran XX Halaman 238-239.

4) Tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Langkah-langkah menghitung tingkat kesukaran soal :

a) Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal

b) Menghitung tingkat kesukaran

c) Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria

Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Angka tingkat kesukaran Keterangan 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1 Mudah Sumber : Zainal Arifin, 2012

Setelah dilakukan uji coba soal maka didapatkan indeks kesukaran soal pada tabel 3.11 Lebih jelasnya bisa dilihat pada Lampiran XVIII Halaman 236.

Tabel 3.13 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Setelah Dilakukan Uji Coba

No soal Skor maksimal Ik Keterangan 1 20 0,767 Mudah 2 20 0,7639 Mudah 3 20 0,5945 Sedang 4 20 0,825 Mudah 5 20 0,8139 Mudah

Dokumen terkait