BAB III METODE PENELITIAN
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang tepat serta sesuai dengan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang sesuai dengan objek sangat diperlukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:
1. Mengunduh film : (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money
2. Menonton film berulang ulang.
3. Mengumpulkan data buku, jurnal yang berkenaan pada film tersebut.
4. Mengumpulkan teori-teori yang berkenaan dengan penelitian yang akan Dikaji
5. Simak dan catat data cuplikan-cuplikan film
3.4 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif memaparkan, memberikan menganalisis, dan menafsirkan. Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam menganalisis film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money
1. Tahap identifikasi, yaitu data diindentifikasi sesuai dengan permasalahan yang di teliti, matrealisme dalam film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money karya Gao Xixi.
2. Tahap klasifikasi, yaitu data yang telah diindentifikasi, selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan urutan data pada pokok permasalahan, yaitu matrealisme, yang terdapat dalam film(露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money karya Gao Xixi.
3. Tahap analisis, yaitu memberikan penafsiran terhadap data yang telah diklasifikasikan sesuai dengan pokok permasalahan
4. Tahap deskripsi, yaitu mendeskripsikan hasil penafsiran pada tahap interpretasi, sehingga dapat diambil kesimpulan dari data yang telah di teliti, mengenai magtrealisme, matrealisme yang terdapat pada (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money karya Gao Xixi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perubahan Karakter Tokoh Utama Ditinjau dari Psikologi Sosial
Dalam bab ini peneliti menyajikan hasil penelitian tentang karakteristik dan permasalahan psikologis yang dialami tokoh Xing Lu, tokoh utama dalam film ( 露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money , melalui pendekatan psikoanalisis. Karakteristik dalam bab ini berfungsi sebagai jembatan menuju analisis permasalahan psikologis yang dialami tokoh Xing Lu. Permasalahan psikologis yang dimaksud dalam kajian ini merupakan segala masalah yang dialami oleh tokoh Xing Lu dan dianalis secara psikologis sosial. Analisis ini dilakukan dengan teori kepribadian yang dikemukakan dalam teori Psikoanalisis Freud, bahwa sumber dari proses kejiwaan manusia terdiri dari tiga sistem yaitu ego, id, dan superego. Ketiga sistem kepribadian ini berfungsi sebagai suatu kesatuan, bukan sebagai tiga komponen yang terpisah. Kepribadian berkaitan dengan keempat sumber tegangan yaitu proses pertumbuhan fisiologis, frustasi, konflik, dan ancaman (Suryabrata, 2007: 32).
Pertama-tama peneliti melakukan pembedahan karakteristik tokoh Xing Lu setelah menonton dan memahami film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money berulang kali. Karakteristik dilakukan menggunakan teori Marquaβ.
Setelah mengetahui karakteristik tokoh Xing Lu, kemudian peneliti memulai untuk mengklasifikasikan permasalahan yang dialami tokoh Xing Lu serta mencari berbagai upaya yang dilakukan tokoh Xing Lu sebagai bentuk penyelesaian permasalahan yang dialaminya. Hasil analisis dari bab ini dimulai dari deskripsi film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money, kemudian
dilanjutkan dengan pemaparan karakteristik tokoh Xing Lu yang terbagi dalam tiga bagian, yakni:
1. Karakterisasi tokoh
Karakterisasi tokoh (menurut Marquaβ (1997: 36-39) dapat dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai macam hal yang berkaitan dengan tokoh tersebut, Karakter tokoh disebut juga penokohan. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan sifat, watak, dan karakter pelaku dalam cerita. Cara mengetahui asal muasal karakter yang paling mudah adalah dengan mencari tahu dari mana karakter ini berasal. Contohnya, dari kota mana dia berasal, bagaimana keadaan kota tersebut, bagaimana keluarganya, apa yang dilakukannya semasa kecil, dan bagaimana dia tumbuh besar. Lingkup latar belakang ini tidak harus melulu dari karakter kecil, bisa juga disesuaikan dengan konteks cerita. Cara lain untuk mengetahui asal muasal karakter dengan mudah adalah dengan mencari tahu apa kata penulis script atau sutradara film tentang karakter tersebut. Gambaran dari penulis atau sutradara film ini bisa kita jadikan acuan, atau bahkan komparasi dari apa yang ditulis dalam script dengan yang terlihat di cerita film yakni mengenali sifat-sifat tokoh berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
a. Ciri-ciri lahiriah adalah karakteristik tokoh dalam sebuah film yang biasanya, di bawa semenjak lahir. Seperti bentuk fisik dan kehidupan glamor yang di ajarkan oleh leluhur sebelumnya. Sehingga setelah beranjak dewasa ciri-ciri tersebut masih melekat pada dirinya. Inilah yang dituliskan pengarang cerita, agar setiap tokoh mempunyai ciri dan khas masing-masing.
Gambar 1.3 (04:13-04:41)
Xing Lu: 嘿,我们走我会邀请你吃饭.
Hēi ,wǒ men zǒuwǒ huì yāo qǐng nǐ chī fàn.
Hei, ayo kita pergi. Aku akan mengajak mu makan.
Ming Zhen: 好吧,我想要最贵的食物.
Hǎo ba, wǒ xiǎng yào zuì guì de shí wù..
Baiklah, aku mau makanan yang paling mahal.
XingLu: 我有我男朋友的信用卡,没想到你可以回家,在你吃很多之前你 pulang, sebelum kau makan banyak yang kau muntahkan Ming Zhen: 哈哈,好吧.
Hā hā , hǎo ba. Hahaha,, baiklah.
Seperti Xing Lu adalah seorang wanita cantik, yang mempunyai tubuh proposional, berkulit putih dan bergaya modern, dia suka berbelanja, bahkan membelanjakan temannya,bisa kita liat dari cuplikan gambar di atas. Dan untuk kata-kata yang juga menunjukkan nilai lahiriah Xing Lu adalah “Hei, ayo kita pergi. Aku akan mengajak mu makan”. Dalam kalimat ini terlihat jelas kehidupan mewah yang ada pada diri Xing Lu, dengan cara menteraktir temannya. Agar kehidupan modern yang dimilikinya selalu terlihat oleh teman-temanya.
b. Ciri-ciri sosiologi memiliki hakikat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari dan mempunyai metode dalam mepelajaranya, selain metode sosiologi pun dapat dikaji melalui serangkaian pendekatan ilmu sosial lainnya. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahun adalah sebagai ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan. Berdasarkan penerapannya, sosiologi digolongkan dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat menjadi ilmu terapan (applied science).
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta bentuk, sifat, isi dan struktur masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu umum, bukan khusus, artinya mempelajari gejala-gejala pada interaksi antarmanusia.
Gambar 1.5 (19:15-19:24)
Xing Lu: 你的头呢,我应该带什么去医院?
Nǐ de tóu ne, wǒ yīng gāi dài shén me qù yī yuàn?.
Bagaimana dengan kepalamu, apa perlu ku bawa ke rumah sakit?
Cheng Xun: 没关系,只是擦伤.
Méi guān xi , zhǐ shì cā shāng.
Tidak apa-apa, hanya luka goresan.
Seperti Xing Lu mempunyai jiwa sosial yang tinggi terhadap temannya dan selalu berinteraksi antar manusia dengan baik. Kalimat yang memperkiuat bahwa Xing Lu mempuyai jiwa sosial yang tinggi adalah “Kau tidak apa-apa?” dan Bagaimana dengan kepalamu, apa perlu ku bawa ke rumah sakit?. dari kalimat tersebut sangat terlihat jelas bahwa Xing Lu sangat peduli antar sesama manusia, serta berinteraksi pada sesama manusia dengan cara yang baik dan selalu menggunakan kalimat yang bagus.
c. Tingkah laku adalah sekumpulan tingkah laku yang ditonjolkan manusia, di pengaruhi oleh budaya sikap, emosi nilai dan etika terhadap sesma manusia lain. Ensiklopedi Amerika mendefinisikan tingkah laku adalah sebagai suatu aksi reaksi terhadap lingkungan. Tingkah laku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Jadi, secara umum prilaku manusia pada
hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungan sebagai rangsangan pada diri bahwa dia adalah makhluk hidup.
Gambar 1.6 (15:27-16:10) Xing Lu: 谢谢你昨天,因为你帮助我了.
Xiè xiè nǐ zuó tiān , yīn wéi nǐ bāng zhù wǒ le.
Terima kasih atas kemarin, karena kau sudah membantu . Cheng Xun: 梅关喜.
Méi guān xǐ.
Sama-sama.
Gambar 1.7 (19:50-20:03)
Xing Lu: 谢谢你带我回家.
Xiè xiè nǐ dài wǒ huí jiā.
Terima kasih telah mengantarkan ku pulang.
Cheng Xun: 我们是同学,没有正式的需要。没关系.
Wǒ men shì tóng xué , méi yǒu zhèng shì de xū yà. Méi guān xi.
Kalimat yang menunjukkan tingkah laku Xing Lu adalah wanita yang baik, mudah bergaul dan selalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada siapapun yang membantunya adalah “Terima kasih atas kemarin, karena kau sudah membantu ku”, dan “Terima kasih telah mengantarkan ku pulang”.
Semua itu ada karena rangsangan dari suatu objek. Ucapan terima kasih yang di lontarkan Xing Lu kepada sesama manusia, merupakan suatu rangsangan atas kebaikan yang telah di lakukan oleh temannya kepada Xing Lu , sehingga timbullah reaksi yang memunculka tingh laku baik.
d. Pikiran dan Perasaan, perasaan sebagai segala sesuatu yang kita rasakan.
Ada perbedaan yang mendasar antara rasa yang dirasakan oleh jiwa perasaan, tetapi fungsi indrawi. Sedangkan pikiran adalah hasil dari berpikirnya manusia. Namun apa yang disebut dengan berpikir itu ? Banyak orang menyatakan bahwa orang berpikir ketika ia menghadapi masalah. Apakah benar orang berfikir hanya ketika menghadapi masalah. Bahwa ketika kita menghadapi masalah kita berpikir, ya, tapi berpikir tidak harus menunggu ada masalah. Apa yang disebut dengan masalah adalah adanya kesenjangan antara nilai-nilai kebenaran yang kita anut dengan fakta yang terjadi.
Gambar 1.8 (1:04:17-1:05:05)
Xing Lu: 你为什么在这里?我不再需要你了.
Nǐ wèi shén me zài zhè lǐ?wǒ bú zài xū yào nǐ le.
Kenapa kau kemari? Aku tidak membutuhkan mu lagi.
Cheng Xung: 我不敢相信你忘了一切.
Wǒ bù gǎn xiāng xìn nǐ wàng le yí qiè.
Aku tidak percaya kau melupakan semuanya.
Pada dialog diatas “Kenapa kau kemari? Aku tidak membutuhkan mu lagi”. Terlihat jelas bahwasanya pikiran dan perasaan Xing Lu berubah dan kini apa yang dirasakannya adalah rasa cinta yang luar biasa. Dia terpaksa berkata seperti itu, karna pikirannya kini yang lebih memihak pada dirinya. Pikiran akan mendapatkan uang dari Nona Cheng Xun.
Gambar 1.9 (06:45-07:38) Yen Zhenming: Xing Lu...
Xing Lu: 释放我!!
Shì fàng wǒ !!
Lepaskan aku!!
Yen Zhenming: 邓根我!!
Dèng gēn wǒ !!
Dengarkn aku!!
Xing Lu: 你会怎么说?我应该祝贺新郎。你一直在骗我
Nǐ huì zěn me shuō?wǒ yīng gāi zhù hè xīn láng. Nǐ yì zhí zài piàn wǒ.
Apa yang mau kau katakan?. Aku harusnya memberi selamat kepada pengantin pria. Kau telah membohongi ku.
Yen Zhenming: 我不骗你 Wǒ bú piàn nǐ
Aku tidak berbohong padamu.
Pada dialog diatas “ Apa yang mau kau katakan? Aku harusnya memberi selamat kepada pengantin pria. Kau telah membohongi ku. Kalimat yang dilontarkan Xing Lu kepada Yen Zhenming, adalah kalimat perasaan kecewa.
Karena Yen Zhenming telah menghianati cintanya, sehingga membuat Xing Lu terluka.
Gambar 1.10 (1:00:4-1:00:7) Xing Lu: Cheng Xun原谅我.. 原谅我.. 原谅我 Yuán liàng wǒ
Cheng Xun, maafkan aku..maafkan aku..maafkan aku.
Perasaan sedih dan menyesal karna telah mngkhianati Cheng Xun juga di rasakan Xing Lu, “Cheng Xun , maafkan aku, maafkan aku,”. Sangat tergambar jelas dari kalimat meminta maaf yang di lontarkan untuk Cheng Xun, akan tetapi tidak di hadapan Cheng Xun, adalah bentuk perasaan sedih dan menyesal yang dirasakan Xing Lu.
Gambar 1.11 (1:04:12-1:04:36)
Cheng Xun: 你为什么又和他在一起?
Nǐ wèi shén me yòu hé tā zài yì qǐ?
Mengapa kau bersamanya lagi? Mengapa kau melakukan ini padaku, apa salah ku?
Xing Lu: 你没有错什么
Nǐ méi yǒu cuò shén me Kau tidak salah apa-apa.
Perasaan kecewa juga di rasakan Cheng Xun, “Mengapa kau melakukan ini pada ku, apa salah ku?”. Cheng Xun melontarkan kalimat tersebut kepada Xing Lu, ketika Cheng Xun melihat Xing Lu berjalan dengan Yen Zhenming yang adalah mantan kekasihnya, yang telah menghianati cintanya dahulu. Melihat kejadian itu, Cheng Xun tidak terima dan Xing Lu juga tidak peduli dengan apa yang dikatakan Cheng Xun, sehingga perasaan kecewa juga di rasakan Cheng Xun terhadap Xing Lu, wanita yang sangat dicintainya.
Selain melakukan karateristik tokoh, maka diperlukan pula konstelasi dan rancangan tokoh. Konstelasi tokoh dilakukan untuk melihat hubungan antar tokoh yang ada dalam sebuah karya. Rancangan tokoh sendiri digunakan untuk melihat gambaran seorang tokoh, apakah tokoh tersebut merupakan tokoh yang berkarakter tetap (statisch) atau (dynamisch) dan lain sebagainya.
Berdasarkan kutipan berikut dapat dilihat bahwa karakter Xing Lu digambarkan dengan rumit, yakni memiliki dua sifat yang saling bertentangan satu sama lain. Ia memiliki dua kaki, mengenakan baju dan merupakan sosok manusia, tetapi meskipun demikian dia sesungguhnya adalah seekor serigala padang rumput (Hesse, 1927: 34). Dia hidup sebagai manusia dan sesekali waktu dapat berubah menjadi serigala yang liar dan penuh hasrat untuk menghancurkan orang lain.
Tokoh utama dalam film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money memiliki banyak permasalahan yang termasuk dalam kategori gangguan psikologis sosial. Gangguan psikologis digunakan sebagai pengelompokan permasalahan-permasalahan psikologis yang dialami tokoh utama Xing Lu.
Permasalahan psikologis merupakan permasalahan-permasalahan yang ditinjau dan dianalis secara psikologis, sehingga permasalahan yang akan disajikan dalam bagian ini akan diungkapkan melalui struktur kepribadian manusia yang erat kaitannya dengan psikologi sosial. Freud membagi struktur kepribadian menjadi tiga bagian, yakni id, ego dan superego.
Ketiga bagian tersebut mengambil peran yang cukup besar dalam permasalahan psikologi, menentukan bagaimana suatu permasalahan dapat terjadi.
Permasalahan psikologis juga dapat dikatakan sebagai gangguan psikologi. Pada dasarnya semua manusia selalu memiliki permasalahan psikologi, namun kadar permasalahan psikologis tersebut berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Setelah melihat karakteristik kepribadian Xing Lu , maka akan ditinjau permasalahan psikologis yang dialaminya. Setiap tokoh diciptakan pengarang memiliki ciri-ciri tertentu sehingga penikmat film dapat membedakan setiap tokoh yang ada. Pengarang juga memiliki dua teknik untuk menggambarkan karakter tokoh, yakni penggambaran langsung dan tidak langsung.
Permasalahan psikologis pada analisis ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni gangguan depresi, dan gangguan kecemasan. Berikut merupakan paparan kedua kategori permasalahan yang dialami Xing Lu.
1. Gangguan Depresi (Depressive Disorders)
Gangguan depresi merupakan suatu keadaan di mana individu menderita dan merasa tertekan, situasi kurangnya kebahagiaan yang berkepanjangan dalam hidup . Demikian yang dialami oleh tokoh utama Xing Lu dalam film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money begitu banyak gejala-gejala yang menjurus dalam gangguan depresi. Berikut merupakan kutipan-kutipan analisis dari gangguan depresi.
Gambar 1.12 (09:36-10:15)
Masyarakat: 发生了什么事?是什么让他想要自杀?他很年轻.
Fā shēng le shén me shì?shì shén me ràng tā xiǎng yào zì shā?tā hěn nián qīng.
Apa yang terjadi? Apa yang membuat dia ingin bunuh diri? Dia itu masih muda.
Polisi: 小姐.如果有什么太多你认为,告诉我们,告诉警察.
Xiǎo jiě.rú guǒ yǒu shén me tài duō nǐ rèn wéi , gào sù wǒ men , gào sù jǐng chá ).
Nona.. jika ada sesuatu yang terlalu banyak kau pikirkan,
Demikian kutipan gambar yang menjelaskan bahwasanya tokoh utama mengalami gangguan depresi yang membuat dirinya, melakukan hal yang tidak masuk akal. Dan membuat sifat dan sikapnya berubah-ubah. Sangat terlihat jelas pada kalimat “Apa yang terjadi? Apa yang membuat dia ingin bunuh diri? Dia itu masih muda”. Kalimat yang dilontarkan masyarakat setelah melihat Xing Lu ingin melakukan percobaan bunuh diri. Inilah yang menegaskan bahwasanya Xing Lu mengalami suasana hati yang kacau balau.
Selain itu gangguan depresi yang dialami Xing Lu juga terlihat jelas dalam kalimat yang dilontarkannya kepada Yen Zhenming, ketika ia mengetahui Yen Zhenming menikah dengan wanita lain. Kalimat tersebut adalah “Gunakan mulut mu itu, untuk mencium pasangan mu di dalam”. Kalimat tersebut diucapkan
Xing Lu dengan rasa marah yang luar biasa, dan dengan suara yang kuat ia katakan kepada Yen Zhenming sebagai bentuk rasa kecewa sehinggan menggangu suasana hatinya yang kini berubah menjadi gangguan depresi.
2. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorders)
Kecemasan atau yang biasa disebut dalam istilah psikologi disebut anxiety, sering dipahami sebagai situasi yang mengancam kenyamanan suatu individu.
Pada umumnya berbagai konflik dan frustasi menjadi penyebab terjadinya kecemasan. Kecemasan biasanya ditandai dengan rasa khawatir, takut, tidak bahagia yang dapat dirasakan dalam berbagai tingkatan. Freud sendiri dalam Minderop (2013: 28) membedakan kecemasan (anxiety) menjadi objective anxiety (kecemasan objektif) dan neurotic anxiety (kecemasan neurotik). Kecemasan objektif adalah suatu respons realistis ketika seseorang merasakan bahaya, sedangkan kecemasan neurotik berasal dari konflik alam bawah sadar individu, sehingga biasanya orang tidak menyadari alasan dari kecemasan tersebut.
Demikian pula dengan Xing Lu, ia mengalami kedua jenis kecemasan tersebut.
Gambar 1.14 (1:02:56-1:07:18)
Xing Lu: . 我不让它成功.
Wǒ bù ràng tā chéng gōng.
Aku tidak menyukaimu.
Cheng Xun: 我喜欢这个,我们第一次见面.
Wǒ xǐ huān zhè ge , wǒ men dì yī cì jiàn miàn.
Aku sudah menyukai ini, saat pertama kali kita bertemu.
Xing Lu: . 我累了,但做不到.
Wǒ lèi le ,dàn zuò bù dào.
Aku sudah lelah, tapi aku tak bisa melakukan ini Cheng Xun: 你能再想一想吗?是你改变了我人生的道路.
\ Nǐ néng zài xiǎng yì xiǎng ma?shì nǐ gǎi biàn le wǒ rén shēng de dào lù.
Bisakah kau memikirkan lagi. Kau adalah orang yang merubah jalan hidupku.
Pada gambar di atas., sangat terlihat kecemasan yang dialami Xing Lu, dengan sangat terpaksa ia mengatakan “Aku tidak menyukaimu”, dalam kalimat ini, ada kecemasan yang sedang dirasakannya. Ia mengalami kecemasan saat dirinya berada dalam bahaya maupun ketakutan dan kecemasan dalam mennghadapi penyesalan yang ia alami,saat ia mengakui bahwa cintanya kepada Cheng Xun hanya sebatas uang, namun terkadang ia tidak dapat menyadari penyebab dari kecemasannya tersebut.
4.2 . Bentuk Materialisme Yang Terdapat Dalam Film (露水红颜 Lù Shuǐ Hóng Yán) For Love or Money
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik.
Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Kata "materialisme" terdiri dari kata "materi" dan
"isme". "Materi" dapat dipa hami sebagai "bahan; benda; segala sesuatu yang tampak". "Materialisme" adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai
"materialis". Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata (harta,uang,dsb).
Secara historis, filsafat Marxisme adalah filsafat perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi manusia.
Sejak filsafat ini dirumuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels 150 tahun yang lalu dan terus berkembang, filsafat ini telah mendominasi perjuangan buruh secara langsung maupun tidak langsung. Kendati usaha-usaha para akademisi
borjuis untuk menghapus ataupun menelikung Marxisme, filsafat ini terus hadir di dalam sendi-sendi perjuangan kelas buruh.
Oleh karenanya filsafat ini adalah miliknya buruh dan bukan hanya milik kaum intelektual. Marx menuangkan pemikirannya bukan untuk kaum intelektual dan para filsuf terpelajar, tetapi untuk digunakan kaum buruh dalam perjuangannya. Dalih bahwa buruh terlalu bodoh untuk bisa memahami dasar-dasar filsafat Marxisme adalah tidak lain usaha kaum borjuasi untuk memisahkan buruh dari filsafat perjuangannya. Tidak ada yang bisa memisahkan buruh dari filsafatnya karena dalam kesehari-hariannya buruh menghidupi filsafat ini di dalam aktivitasnya di pabrik. Alhasil, buruhlah yang pada akhirnya mampu merenggut filsafat ini untuk digunakan dalam perjuangan melawan kapitalisme. Sejarah telah menunjukkan bahwa pasukan kaum intelektual bersenjatakan Marxisme tidak pernah mencapai sejauh pasukan kaum buruh dengan senjata yang sama.
Marxisme adalah kata lain untuk sebuah filsafat yang bernama dialektika
Marxisme adalah kata lain untuk sebuah filsafat yang bernama dialektika