• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan faktor yang penting. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data atau keterangan yang benar dan dapat dipercaya dalam penelitian. Untuk dapat mencapai syarat validitas dan realibilitas dalam suatu penelitian maka diperoleh cara dan tehnik pengumpulan data yang tepat.

1. Jenis Dan Sumber Data

Dalam teknik pengumpulan data, sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan penyebaran angket atau kuesioner. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket diberikan kepada pelanggan PDAM Tirta Lawu kecamatan Karanganyar yang ditemui oleh peneliti agar dapat memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi, arsip, atau buku.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) “Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”. Di dalam pelaksanaan metode dokumen ini, peneliti melakukan observasi terhadap benda-banda tertulis yang berisi informasi yang dibutuhkan seperti buku, majalah, catatan harian, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dari pengertian dokumentasi di atas maka peneliti memperoleh data dari PDAM Tirta Lawu yang

menyediakan data mengenai jumlah pelanggan dan jumlah pengaduan masalah atau instansi lain yang berhubungan dengan hal tersebut.

2. Skala Pengukuran Data

Pengukuran terhadap data yang diperoleh dari angket penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk pengisian angket pada variabel penelitian ini, responden dihadapkan pada suatu alternatif yang harus dipilih salah satu, dengan alternatif jawaban tersebut memeliki skor 1 sampai dengan 4. Dalam penentuan skor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kuisioner ini menggunakan skala Likert, maka variabel–variabel yang akan diukur

akan dijabarkan menjadi kompenen–kompenen yang terukur, lalu komponen yang

terukur itu dijadikan sebagai titik tolak, untuk menyusun instrumen berupa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden.

Jawaban dari setiap instrumen menggunakan Skala Likert memepunyai gradasi yang sangat positif sampai dengan sangat negatif. Bentuk Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengukur kinerja atau pelayanan

SB : Sangat Baik Bobot 4

B : Baik Bobot 3

KB : Kurang Baik Bobot 2

TB : Tidak Baik Bobot 1

b.Untuk mengukur harapan atau kepentingan pelanggan

SP : Sangat Penting Bobot 4

P : Penting Bobot 3

KP : Kurang Penting Bobot 2

TP :Tidak Penting Bobot 1

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 158) “Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang–barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda–benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan–peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.

Data yang dipergunakan dalam penelitian harus dapat

dipertanggungjawabkan keaslianya. Demikian juga dalam penelitian ini untuk mendapatkan dokumentasi yang benar- benar asli, maka dokumen tersebut harus memenuhi syarat validitas dokumen. Adapun syarat-syarat tersebut adalah menyangkut masalah kritik eksternal (menyelidiki keadaan luar dari sumber) dan kritik internal, yang termasuk kritik ini adalah isi, bahasa yang digunakan, tata bahasa, situasi pada saat penelitian, ide dan sebagainya.

commit to user

b. Angket atau Kuesioner

Suharsimi Arikunto (2006: 151) berpendapat bahwa “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hak-hak yang ingin diketahui."

Menurut mardalis (2002: 67) “Angket atau kuesioner adalah tehnik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan atau informasi yang diperlukan oleh peneliti”.

Dalam penyusunan kuesioner agar lebih tepat sasaranya dan lebih mudah dalam menganalisanya perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut :

a. Kuesioner disusun sejelas mungkin, untuk menghindari salah tafsir dari responden yang bervareasi.

b. Kuesioner diusahakan pertanyaanya sesingkat mungkin dan jangan

berbelit-belit.

c. Setelah selesai disusun, sebelum diedarkan untuk kegiatan yang sebenarnya. Sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu terhadap sebagian responden kemudian dianalisa dan jika ditemukan kelemahan dan kekuranganya maka perlu dilakukan revisi.

d. Kalimat dalam pertanyaan disusun sehingga dapat dimengerti dan dipahami setiap responden (peneliti harus tahu lebih dulu, bagaimana perkiraan jawaban responden ).

e. Alternatif jawaban yang dikehendaki dibuat selengkap mungkin.

f. Hindarilah pertanyaan yang merendahkan atau menyinggung perasaan responden.

g. Setelah kuesioner dibuat, peneliti semestinya sudah mengetahui

bagaimana cara menghitung atau bagaimana cara analisanya nanti, jangan sampai kuesioner telah disebar dan dikumpulkan kembali tapi cara menganalisanya belum diketahui. Untuk itu setiap kuesioner yang dibuat diperkirakan cara – cara untuk analisanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Suharsimi Arikunto (2006) Kuesioner dapat dibedakan atas

beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang:

a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga

responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada:

1. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2. Kiesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya maka ada:

1. kuesioner pilian ganda, adalah sebuah pertanyaan yang disusun dengan beberapa kemungkinan jawaban responden diminta memilih salah satu dari sekian banyak jawaban.

2. Kuesioner isian, yang dimaksud dengan kuesioner terbuka.

3. Check list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

4. rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai kesangat tidak setuju.

Kuesioner Sebagai instrumen atau alat pengumpulan data harus baik agar dapat diperoleh data yang benar-benar menggambarakan variabel-variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pengukuran untuk menguji hipotesis menurut Suharsimi Arikunto (2002: 146), “Instrumen yang baik harus mempunyai persyaratan yang penting yaitu valid dan realibel.”

1. Uji Validitas

Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Instrumen yang sahih memiliki validitas tinggi. Instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi

commit to user

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto 2006: 170). Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus:

N ( XY) – ( X) ( Y)

r xy =

(n X2– ( X)2) – (n Y2 - ( Y)2) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = jumlah responden

X = skor pernyataan

Y = skor total

Untuk mengetahui sebuah item pertanyaan valid atau tidak, yaitu dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total. Hasil perhitungan (rhitung) kemudian akan dibandingkan dengan harga (rtabel). Apabila rhitung lebih besar dari rtable maka disimpulkan bahwa item tersebut dikatakan valid.

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) “Menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Data yang reliabel berapa kali pun diambil akan tetap sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini yaitu rumus reliabilitas alpha / cronbanch alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 196) sebagai berikut : rn= 1 K K 2 2 1 1 b Keterangan : rn : reliabilitas instrument

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

∑σb2 : jumlah varians butir

Σ12 : varians total

Uji realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program

SPSS for windows. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (Duwi Priyatno, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini menggunakan teknik kuesioner tertutup untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan administratif dan kualitas air pada PDAM Tirta Lawu di Karanganyar.

Dokumen terkait