• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain :

1. Wawancara, wawancara mendalam (indepth interviews), yaitu teknik memperoleh data melalui proses Tanya jawab, wawancara dilakukan terhadap informan untuk mendapatkan data yang valid dan relevan. Untuk mendapatkan data yang valid dan relevan maka alat yang mendukung proses wawancara adalah alat perekam, pulpen, buku, dan dilengkapi dengan foto dokumentasi.

2. Observasi, merupakan metode penelitian yang digunakan dengan cara mengamati secara langsung hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan kota bersih di Kab. Bantaeng 3. Dokumentasi, data skunder diperoleh dari BAPEDALDA melalui

catatan-catatan, notulen rapat, buku, dan petunjuk pembangunan kota bersih yang digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap dari data primer yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian ini.

F. Tekhnik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk reduksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan dengan menggunakan proses siklus serta pengambilan kesimpulan akhir dengan menggunakan penalaran sistematik metode analisis yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Hasil analisis data tersebut di jadikan kesimpulan akhir dalam penelitian. Teknik analisis data mempunyai beberapa proses yaitu: mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelesuri, 1. Mengumpulkan, memilih-milih, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat

ikhtisar, dan membuat indeksnya,

2. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

G. Keabsahan Data

Setelah menganalisis data, peneliti harus memastikan apakah interpretasi dan temuan penelitian akurat. Validasi temuan menurut Creswell berarti bahwa peneliti menentukan keakuratan dan kredibilitas temuan melalui beberapa strategi, antara lain member checking, triangulasi dan auditing (Sugiyono, 2012 : 42).

1. Member checking, adalah proses peneliti mengajukan pertanyaan pada satu atau lebih partisipan untuk tujuan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Aktivitas ini juga dilakukan untuk mengambil temuan kembali pada partisipan dan menanyakan pada mereka baik lisan maupun tertulis tentang keakuratan laporan penelitian. Pertanyaan dapat meliputi berbagai aspek dalam penelitian tersebut, misalnya apakah deskripsi data telah lengkap, apakah interpretasi bersifat representatif dan dilakukan tanpa kecenderungan.

2. Triangulasi merupakan proses penyokongan bukti terhadap temuan, analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal dari:

1) individu (informan) yang berbeda (guru dan murid), 2) tipe atau sumber data (wawancara, pengamatan dan dokumen),serta 3) metode pengumpulan data (wawancara, pengamatan dan dokumen).

3 External Audit, yaitu untuk menghindari bias atas hasil temuan penelitian, peneliti perlu melakukan cek silang dengan seseorang di luar penelitian.

Seseorang tersebut dapat berupa pakar yang dapat memberikan penilaian imbang dalam bentuk pemeriksaan laporan penelitian yang akurat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng terletak dibagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak kira-kira 120 km dari Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis Kabupaten Bantaeng terletak pada 05-º21’15” LS sampai 05º34’3” LS dan 119º51’07” BT sampai 120º51’07”BT. Membentang antara Laut Flores dan Gunung Lompo Battang, dengan ketinggian dari permukaan laut 0 sampai ketinggian lebih dari 100 m dengan panjang pantai 21,5 km. Secara umum luas wilayah Kabupaten Bantaeng adalah 395,83 km2.

Kabupaten Bantaeng mempunyai batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Pegunungan Lompo Battang Kabupaten Gowa dan Kabupaten Sinjai.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto

Secara administrasi, Kabupaten Bantaeng terdiri dari 8 kecamatan dengan 67 kelurahan/desa. Secara geografis, Kabupaten Bantaeng terdiri dari 3 kecamatan tepi pantai (Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa’jukukang), dan 5 kecamatan bukan pantai (Kecamatan Uluere, Sinoa, Gantarangkeke, Tompobulu dan Eremerasa).

Dengan perincian 17 desa/kelurahan pantai dan 50 desa/kelurahan bukan pantai.

Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Bissappu jumlah penduduk 31.242 luas

32.84 (km2), Kecamatan Bantaeng jumlah penduduk 37.088 luas 28.85 (km2), Kecamatan Tompo Bulu jumlah penduduk 23.143 luas 76.99 (km2), Kecamatan Ulu Ere jumlah penduduk 10.923 luas 67.29 (km2), Kecamatan Pa’jukukang jumlah penduduk 29.309 luas 48.90 (km2), Kecamatan Eremerasa jumlah penduduk 18.801 luas 45.01(km2), Kecamatan Sinoa jumlah penduduk 11.946 luas 43.00 (km2), Kecamatan Gantarang Keke jumlah penduduk 16.025 luas 52.95 (km2). Jadi jumlah Penduduk Kabupaten Bantaeng 178.477 jiwa yang tersebar di Kabupaten Bantaeng.

2. Kelurahan dan Desa Berdasarkan Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantaeng yaitu, sebagai beikut:

a. Kecamatan Bantaeng

Kelurahan Karatuang, Kelurahan Kayu Loe, Kelurahan Lembang, Kelurahan Mallilingi, Kelurahan Pallantikang, Kelurahan Tappanjeng, Kelurahan Lamalaka, Kelurahan Onto dan Kelurahan Letta.

b. Kecamatan Bissappu

Kelurahan Bonto Atu, Kelurahan Bonto Cinde, Kelurahan Bonto Jai, Kelurahan Bonto Jaya, Kelurahan Bonto Langkasa, Kelurahan Bonto Lebang, Kelurahan Bonto Loe, Kelurahan Bonto Manai, Kelurahan Bonto Rita, Kelurahan Bonto Salluang, Kelurahan Boto Sunggu

c. Kecamatan Eremerasa

Desa Ulugalung, Desa Barua, Desa Kampala, Desa Lonrong, Desa Mamampang, Desa Mappilawing, Desa Pa’bentengan, Desa Pa’bumbungan, Desa Parangloe.

d. Kecamatan Gantarang Keke

Desa Bajiminasa, Desa Gantarang keke, Desa Kaloling, Desa Layoa, Desa Tanahloe, Desa Tombolo.

e. Kecamatan Pajukukang

Desa Baruga, Desa Batu Karaeng, Desa Biangkeke, Desa Biangloe, Desa Borongloe, Desa Lumpangan, Desa Nipa-nipa, Desa Pajukukang, Desa Papanloe, Desa Rappoa.

f. Kecamatan Sinoa

Desa Bonto Bulaeng, Desa Bonto Karaeng, Desa Bonto Maccini, Desa Majannang, Desa Matene, Desa Bonto Tiro.

g. Kecamatan Tompobulu

Desa Balumbung, Desa Banyorang, Desa Bonto Tappalang, Desa Bonto-bontoa, Desa Campaga, Desa Ereng-ereng, Desa Labbo, Desa Lembang Gantarangkeke, Desa Pattallassang, Desa Pattaneteang.

h. Kecamatan Uluere

Desa Bonto Daeng, Desa Bonto Lojong, Desa Bonto Marannu, Desa Rannu, Desa Tallasa, Desa Bonto Tangnga.

3. Profil Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDALDA) di Kabupaten Bantaeng

Bapedalda Kabupaten Bantaeng dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantaeng Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bantaeng dan Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 65 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan

Uraian Tugas Jabatan Struktrural Bapedalda Kabupaten Bantaeng. Bapedalda dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Tugas Bapedalda sebagai berikut :

1. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah;

2. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

3. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah;

4. Melakukan pembinaan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah;

5. Melakukan koordinasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah;

6. Memberikan petunjuk mengawasi dan membimbing pelaksanan tugas dibidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah;

7. Menginventarisir permasalahan permasalahan yang berhubungan dengan bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah, serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

8. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

9. Melakukan monitoring pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas serta melaporkan hasilnya kepada Bupati;

10. Memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain.

b. Fungsi Bapedalda adalah sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah serta ketatausahaan Badan.

4. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup daerah serta ketatausahaan Badan.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun Visi dan Misi Bapedalda:

a. Visi

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Bapedalda Kabupaten Bantaeng dan mempertimbangkan issu strategik yang ada, maka visi Bapedalda Kabupaten Bantaeng adalah “Lingkungan Lestari, Masyarakat Sejahtera Untuk Keberlanjutan Pembangunan Guna Mewujudkan Kabupaten Bantaeng Sebagai Wilayah Terkemuka”.

b. Misi

Misi Bapedalda Kabupaten Bantaeng ditetapkan sebagai berikut :

1. Memprioritaskan wawasan dan pendekatan ekologis pelestarian, pengendalian dan pengelolaan Sumber Daya Alam.

2. Mensinergikan konsep perencanaan kawasan (perencanaan hulu hilir) dan antara Daerah Lintas Kabupaten Bialo Hulu (Kabupaten Bantaeng) dan Bialo Hilir (Kabupaten Bulukumba).

3. Meningkatnya daya dukung DAS/Sub DAS.

4. Mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

5. Meningkatnya upaya rehabilitasi dan konservasi lahan dan lingkungan.

Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan strategi sebagai berikut “Menciptakan kondisi lingkungan hidup lestari yang dikelola dengan baik, aman, bijak dan berkelanjutan guna mendukung proses hidup dan kehidupan masyarakat Kabupaten Bantaeng masa kini dan masa akan datang”. Selanjutnya dirumuskan pokok-pokok kebijakan Bapedalda Kabupaten Bantaeng Tahun 2009 – 2013 yang menjadi acuan dalam menetapkan program dan kegiatan prioritas dalam pemenuhan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang bagi masyarakat Kabupaten Bantaeng sebagai berikut :

1. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan pengendalian, pencemaran dan perusakan lingkungan.

2. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan pengelolaan SDA dan LH.

3. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan perlindungan lingkungan dan SDA.

4. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan pengendalian polusi dan pengelolaan ruang terbuka hijau.

5. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan pelayanan penerangan jalan.

6. Mendorong upaya konservasi daerah aliran sungai.

7. Memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan.

8. Mendorong upaya pemulihan dan rehabilitasi lingkungan.

9. Mendorong pemerintahan yang dapat mengefektifkan pelaksanaan pengendalian bencana kebakaran.

Adapun tujuan dan sasaran Bapedalda a. Tujuan

Adapun tujuan strategik Bapedalda Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2. Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dan menempatkan pembangunan lingkungan hidup sebagai bagian integral dari pembangunan daerah.

3. Terciptanya aliran sungai yang bersih dan tetap yang dapat mendukung aktifitas daerah sekitarnya

4. Meningkatnya upaya pemberdayaan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

5. Terlaksananya upaya rehabilitasi dan konser-vasi lahan dengan pem-berdayaan masyarakat dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

b. Sasaran

Secara keseluruhan sasaran Bapedalda Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya pengendalian,pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup.

2. Meningkatnya kualitas sumber daya alam dan LH.

3. Meningkatnya perlindungan lingkungan dan sumber daya alam

4. Meningkatnya pengendalian polusi dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 5. Meningkatnya pelayanan dan penerangan lampu jalan

6. Meningkatnya keseimbangan aliran air sungai sepanjang tahun.

7. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan hidup 8. Pulihnya kembali kondisi lingkungan yang rusak

9. Meningkatnya pengelolaan pelayanan penanganan bencana kebakaran.

3. Struktur Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDALDA) terdiri atas:

A. Kepala Badan

1. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah dipimpin oleh seorang kepala Badan yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah bagian pengendalian dampak lingkungan hidup daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah serta ketatausahaan Badan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Rincian tugas Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

b. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

c. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

d. Melakukakan Pembinaan dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah

B. Sekretariat

1. Sekretaris dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi umum dan kepegawaian, program dan pelaporan, keuangan, serta pemberian pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsure dalam lingkup badan

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) , sekretaris mempunyai fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang administrasi umum dan kepegawaian, program dan pelaporan serta keuangan

b. Pembinaan dan plaksanaan tugas Bidang umum dan kepegawaian, program dan pelaporan serta keuangan

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pelayanan administrasi dan fungsional kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Badan

d. Pengkoordinasian, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi program dan kegiatan lingkup Badan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

3. Rincian tugas Sekretaris sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan Bidang umum dan kepegawaian, program dan pelaporan, serta keuangan

b. Mengkoordinasikan dan menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman palaksanaan tugas

c. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas program dan pelaporan

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian meliputi pengelolaan tugas rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan dan penyusunan, kepegawaian dan tugas umum lainnya, serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusun kebujakan teknis bagian umum dan kepegawaian

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protocol, perjalan dinas, tatalaksana, perlengkapan dan penyusunan, kepegawaian dan tugas umum lainnya

c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris badan sesuai dengan tugas dan fungsinya

3. Rincian tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bagian umum dan kepegawaian

b. Menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Membina dan mengelola pelaksanaan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan Badan

d. Membina dan mengelola pelaksanaan surat menyurat meliputi surat masuk dan surat keluar serta kearsipan

b. Sub Bagian Program dan Pelaporan

1. Sub Bagian Program dan pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas program dan pelaporan meliputi penyusunan program/kegiatan, penyusunan laporan, dan tugas program dan pelaporan lainnya, serta melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi program dan pelaporan

2. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan dan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bagian program dan pelaporan

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bagian program dan pelaporan meliputi pengelolaan urusan penyusunan program/ kegiatan, jadwal pelaksanaan program/kegiatan, dan penyusunan laporan

c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas bagian program dan pelaporan

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Bagian program dan pelaporan 3. Rincian tugas Kepala Sub Bagian Program dan pelaporan sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Bagian Program dan Pelaporan

b. Menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Program dan Pelaporan

c. Membina dan mengelola penyusunan rencana tahunan dan pelaksanaan program/kegiatan Badan

d. Merencanakan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana meliputi barang, perlengkapan dan penyusunan Badan

c. Sub Bagian Keuangan

1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan tugas keuangan meliputi penyusunan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas Bagian Administrasi Keuangan

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub bagian Keuangan mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bagian keuangan

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bagian keuangan anggaran, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan dan pelaporan anggaran

c. Pengkoordinasian , pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas Bagian Keunagan

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Bagian keuangan 3. Rincian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai berikut:

a. Menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bagian keuangan

b. Menyusun rencana operasional program kerja sub bagian keuangan c. Membina dan mengelola penyusunan rencanan tahunan dan pelaksanaan

program/kegiatan badan

d. Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

C. Bidang Pemantauan, Pencegahan dan Pemulihan Lingkungan

1. Bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan

2. Dalam penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), kepala bidang mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemantauan, pencegahan dan pemulihan lingkungan

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemantauan, pencegahan dan pemulihan lingkungan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan

3. Rincian tugas Kepala Sub Bidang sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang pemantauan, pencegahan dan pemulihan lingkungan

b. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

c. Merencanakan dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan d. Melakukan pembinaan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang

pemantauan, pencegahan, dan pemulihan lingkungan a. Sub Bidang Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran

1. Sub Bidang Pemantauan dan pengendalian pencemaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas dan kegiatan di sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran mempunyai fungsi:

a. Penyiapanbahan penyusunan kebijakan teknis sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sub bidang kesejahteraan dan pembinaan pegawai pemantau dan pengendalian pencemaran

c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang pemantauan dan pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran

3. Rincian tugas kepala sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis b. Mengumpulkan bahan perencanaan dan penyusunan program dan

kegiatan tahunan sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran c. Melaksanakan program dan kegiatan tahunan pada sub bidang

pemantauan dan pengendalian lingkungan

d. Menyiapkan data dan informasi tentang pemulihan pencemaran lingkungan

b. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan

1. Sub Bidang pemulihan kualitas lingkungan dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas dan kegiatan di sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala sub bidang pemantauan dan pengendalian pencemaran mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

c. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

d. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

3. Rincian tugas kepala sub bidang pemulihan kualitas lingkungan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pemulihan kualitas lingkungan

b. Mengumpulkan bahan perencanaan dan penyusunan program dan kegiatan tahunan sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

c. Melaksanankan program dan kegiatan tahunan pada sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

d. Melaksanakan program dan kegiatan tahunan pada sub bidang pemulihan kualitas lingkungan

D. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dan Tata Lingkungan

1. Bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkunga

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan

d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan tata lingkungan

3. Rincian tugas kepala bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan sebagai berikut:

a. Merencanakan dan menyusun program dan kegiatan tahunan di bidang pengendalian dampak lingkungan dan tata lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

b. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang pengendalian

b. Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis di bidang pengendalian

Dokumen terkait