• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Silika gel

2.7 Teknik Spektroskopi

Teknik spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia–fisika yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Ada dua macam instrumen pada teknik spektroskopi yaitu spektrometer dan spektrofotometer. Instrumen yang memakai monokromator celah tetap pada bidangfokus disebut sebagai spektrometer. Apabila spektrometer tersebut dilengkapi dengan detektor yang bersifat fotoelektrik maka disebut spektrofotometer (Muldja, 1955).

Informasi Spektroskopi Inframerah menunjukkan tipe – tipe dari adanya gugus fungsi dalam satu molekul dan Resonansi Magnetik Inti yang memberikan informasi tentang bilangan dari setiap tipe dari atom hidrogen dan juga memberikan informasiyang menyatakan tentang lingkungan dari setiap tipe dari atom hidrogen (Pavia et al., 1979).

2.7.1 Spektroskopi Ultra Violet Visible (UV-Vis)

Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukur panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert- Beer. Hukum Lambert-beer adalah hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit. Hukum Lambert-beer dapat ditulis dengan:

A = ɛ .b . C

Keterangan: A = absorban (serapan)

ɛ = koefisien ekstingsi molar(M-1cm-1) b = tebal kuvet(cm)

C = konsentrasi(M)

Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm. Sebagai sumber cahaya biasanya digunakan lampu hidrogen atau deuterium untuk mengukur UV dalam lampu tungsten untuk pengukuran pada cahaya tampak. Panjang gelombang dari sumber cahaya akan dibagi oleh pemisah panjang gelombang seperti prisma atau monokromotor. Spektrum didapatkan pengukuran dengan cara scanningoleh wavelength separator sedangkan pengukuran kuantitatif bisa dibuat dari spektrum atau pada panjang gelombang tertentu (Dachriyanus, 2004).

Spektroskopi UV-Vis merupakan teknik yang umum untuk mendeteksi senyawa fenolik dan juga untuk melihat kemurniandalam pemisahan kromatografi.

Semua senyawa fenol, tanpa terkecuali menunjukkan satu atau lebih karakteristikmaksimum dalam daerah UV antara 230 dan 290 nm (Harbone, 1989).

2.7.2 Spektroskopi Infra Merah (FT-IR)

Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat energi getaran yang berlainan. Pancaran inframerah memiliki suatu kerapatan kurang dari 100 cm-1 (panjang gelombang lebih daripada 100 μm) diserap oleh sebuah molekul organik dan diubah menjadi putaran energi molekul.Penyerapan ini tercantum, namun spektrum getaran terlihat bukan sebagai garis–garis melainkan berupa pita–

pita. Hal ini disebabkan perubahan energi getaran tunggal selalu disertai sejumlah perubahan energi putaran (Silverstein, 1986).

Dalam molekul sederhana beratom dua atau beratom tiga tidak sukar untuk menentukan jumlah dan jenis vibrasinya dan menghubungkan vibrasi-vibrasi tersebut dengan energi serapan. Tetapi untuk molekul-molekul beratom banyak, analisis jumlah dan jenis vibrasi itu menjadi sukar sekali atau tidak mungkin sama sekali, karena bukan saja disebabkan besarnya jumlah pusat – pusat vibrasi, melainkan karena juga harus diperhitungkan terjadinya saling mempengaruhi (interaksi)

beberapa pusat vibrasi. Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat mengalami berbagai vibrasi molekul. Secara umum terdapat dua tipe vibrasi molekul:

1. Streching (vibrasi regang/ulur): vibrasi sepanjang ikatan sehingga terjadi perpanjangan atau pemendekanikatan.

2. Bending (vibrasi lentur/tekuk): vibrasi yang disebabkan oleh sudut ikatan sehingga terjadi pembesaran atau pengecilan sudutikatan.

Oleh karena itu suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi lebih dari satu panjang gelombang. Contohnya, ikatan O-H menyerap energi pada frekuensi 3330 cm-1, energi pada panjang gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi regang ikatan O-H itu. Suatu ikatan O-H itu juga menyerap pada kira-kira 1250 cm-1, energi pada panjang gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi lentur. Tipe vibrasi yang berlain-lainan ini disebut cara vibrasi fundamental (Supratman, 2010).

Spektroskopi inframerah pada umumnya digunakan untuk:

a. Menentukan gugus fungsi suatu senyawa organik.

b. Mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya.

Jika suatu frekuensi tertentu dari inframerah dilewatkan pada sampel senyawa organik maka akan terjadi penyerapan oleh senyawa tersebut. Banyaknya frekuensi yang melewati suatu senyawa ini akan diukur sebagai persen transmitan. Persen transmitan 100 berarti tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh senyawa. Transmitan 5% berarti bahwa hampir seluruh frekuensi yang dilewakan diserap senyawa.

Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting tentang ikatan dalam senyawa ini (Dachriyanus,2004).

2.7.3 Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR)

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) didasarkan pada kenyataan bahwa setiap kelompok proton dalam molokul organik akan beresonansi pada frekuensi yang spesifik. Hal ini disebabkan kelompok proton suatu molekul organik dikelilingi oleh elektron yang berbeda. Karena setiap atom proton suatu molekul organik mempunyai lingkungan kimia berbeda maka akan menyebabkan frekuensi resonansi yang berbeda (Sitorus, 2009).

Spektrum NMRdapat melengkapi keterangan yang berharga yaitu memberikan informasi tentang tipe proton yang berbeda kekimiawaanya dalam molekul. Kenyataan, spektrum NMR tidak hanya dapat memberikan indikasi berapa banyak proton yang berbeda dalam molekul, namun pada NMR juga dapat mengungkapkan berapa banyak/jumlah setiap tipe proton yang berbeda yang terdapat dalam molekul (Sasrohamidjojo,2013).

Spektrometri Resonansi Magnetik Inti pada umumnya digunakan untuk :

a. Menentukan jumlah proton yang memiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawaorganik.

b. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik (Dachriyanus, 2004).

Pergeseran kimia adalah pengukuran medan dalam keadaan bebas. Semua proton-proton dalam satu molekul yang ada dalam lingkungan kimia yang serupa kadang-kadang menunjukkan pergeseran kimia yang sama. Setiap senyawa memberikan penaikan menjadi puncak absorbsi tunggal dalam spektrum NMR. Di dalam medan magnet, perputaran elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Hingga setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet yang digunakan dan bahwa besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang mengelilinginya. Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi inti, maka makin besar pula medan yang dihasilkan yang melawan medan yang digunakan (Bernasconi,1995).

Senyawa yang paling lazim dan paling berguna dipakai sebagai acuan adalah tetrametilsilan (TMS).Beberapa keuntungan dari pemakaian standar internal TMS yaitu: TMS mempunyai 12 proton yang setara sehingga dapat memberikan spektrum puncak tunggal yangsangat kuat.TMS merupakan cairan yang mudah menguap, dapat ditambahkan kedalam larutan sampel dalam pelarut CDCl3atau CCl4(Silverstein,1986)

Pada spektrometri NMR integrasi sangat penting. Harga integrasi menunjukkan daerah atau luas puncak dari tiap – tiap proton. Sedangkan luas daerah atau luas puncak tersebut sesuai dengan jumlah proton. Dengan demikian perbandingan tiap integrasi proton sama dengan perbandingan jumlah proton dalam molekul (Muldja, 1995).

BAB 3

Dokumen terkait