• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi Informasi &Komunikas

Dalam dokumen ABM Investama Tbk 2015 (Halaman 114-116)

// Information & Communication Technology

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memegang peranan penting dalam memastikan keberlangsungan usaha Perusahaan, mengingat ABM merupakan suatu perusahaan holding yang senantiasa membutuhkan asupan berbagai golongan data dari anak-anak perusahaan, untuk menjamin pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan yang cepat, tepat sasaran, dan berkesinambungan.

Oleh karena itu ABM mengupayakan tersedianya fasilitas sistem dan infrastruktur TIK yang andal untuk mempercepat dan memudahkan proses-proses yang dapat diotomatisasi di dalam seluruh lingkungan usaha ABM dan anak-anak perusahaannya, terutama terkait aspek analisis data serta pelaporan dalam skala korporat.

Di ABM, fungsi-fungsi terkait TIK termasuk investasi dan pengadaan sistem, infrastruktur, dan pelatihan, menjadi tanggung jawab Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK), yang beranggotakan lima karyawan dibantu oleh tim konsultan.

Departemen TIK secara khusus berperan penting dalam memastikan terlaksananya proses Enterprise Resource Planning (ERP) yang diimplementasikan oleh ABM berikut anak perusahaannya, termasuk analisis data yang terkait dan pelaporan kepada regulator dan pemangku kepentingan lainnya. Total anggaran untuk Departemen TIK di tahun 2015 adalah USD 800.000 untuk biaya operasional, dan USD 400.000 untuk investasi barang modal. Total anggaran ini setara dengan 11% dari total anggaran ABM untuk tahun 2015.

Anggaran untuk Departemen TIK yang jumlahnya substansial ini disesuaikan dengan kebutuhan ABM seiring dengan Program Transformasi yang tengah

Information and communication technology (ICT) plays a crucial role in ensuring the business continuity of the Company, given that ABM is a holding company that at any given time requires input of various classes of data from its subsidiaries, in order to ensure that its decision making and policy making processes are timely, efective, and relevant to sustainable growth.

Consequently, ABM strives to ensure that its ICT facilities and systems are adequate and reliable, to expedite and accelerate all processes that can be automated within the scope of its business as well as its subsidiaries’, in particular the processes related to corporate-wide data analysis and reporting.

In ABM, ICT-related functions, including the investment and procurement of systems, infrastructure, and related training, are under the responsibility of the Information & Communication Technology (ICT) Department, supported by ive employees assisted by consultants.

The ICT Department is especially vital in supporting the Enterprise Resource Planning (ERP) module implemented by ABM and its subsidiaries, including related data analyses and reporting to regulators and other stakeholders.

In 2015, the ICT Department managed a budget of USD 800,000 for its operating expenses and USD 400,000 for its capital expenditures. This amount is equal to 11% of ABM’s total budget for 2015.

This substantial budget for the ICT Department is in line with ABM’s needs with respect to the ongoing Transformation Program. The program

dijalankan, yang membutuhkan pembelian sejumlah infrastruktur server baru dan implementasi modul- modul baru. Departemen TIK berupaya memenuhi semua kebutuhan TIK yang ada di ABM dengan tetap mempertimbangkan eisiensi biaya dan prioritas kebutuhan. Dengan demikian, anggaran untuk biaya operasional di tahun 2015 dapat dihemat hingga USD 250.000.

Beberapa aktivitas Departemen TIK yang substansial di anak-anak perusahaan ABM pada tahun 2015 antara lain:

1. Implementasi modul SAP Plant Maintenance & Warehouse Management di Reswara, setelah Reswara sukses menjalankan SAP di tahun 2014.

2. SAP go live di anak perusahaan Sewatama pada tahun 2015: PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro (Sappaya), PT Pradipa Aryasatya, dan PT Nagata Dinamika Hidro Madong; berikut implementasi modul SAP Finance & Project System

3. Infrastruktur server pusat & penyimpanan dan instalasi CCTV online di SSB.

4. Implementasi modul SAP Time Management di lingkungan proyek CK, dengan site TIA sebagai lokasi uji coba.

Di tahun 2015, fungsi TIK masih dititikberatkan pada pelaporan keuangan ABM beserta anak- anak perusahaannya. Ke depan, ABM berencana untuk mengembangkan fungsi TIK ini untuk turut mencakup pengendalian dan pemantauan variabel-variabel operasional di seluruh aktivitas bisnis dan lini bisnis yang dijalankan oleh anak- anak perusahaannya. Ini akan diwujudkan dengan mengembangkan dan menyempurnakan sistem SAP yang digunakan ABM termasuk melakukan sentralisasi fungsi ICT Departemen di Grup ABM. Di tahun-tahun mendatang Departemen TIK ABM dengan demikian akan menjadi lebih ramping namun terintegrasi ke dalam seluruh operasi, berkat adanya sistem TI yang komprehensif dan seragam di semua anak perusahaan ABM. Kebutuhan tenaga eksternal, misalnya konsultan SAP, juga akan dikonsolidasikan menjadi di bawah koordinasi ABM sebagai

perusahaan holding.

has required the purchase of new servers and the implementation of new modules. The ICT Department endeavors to meet all ICT-related needs in ABM, by carefully considering cost eiciency and priority of needs. Thus the ICT Department managed to save as much as USD 250,000 in operating expenses in 2015.

In 2015, the ICT Department oversaw among others the following major activities in ABM’s subsidiaries: 1. Implementation of SAP Plant Maintenance

& Management modules in Reswara, following Reswara’s success in running SAP in 2014. 2. SAP go live in the following subsidiaries

of Sewatama in 2015: PT Punggawa Nagata Dinamika Hidro (Sappaya), PT Pradipa Aryasatya, and PT Nagata Dinamika Hidro Madong; followed by the implementation of SAP Finance & Project System modules. 3. Investment on central server & storage

infrastructure and installation of online CCTV monitoring in SSB.

4. Implementation of SAP Time Management module in CK’s projects, involving TIA site as the pilot project.

In 2015 the ICT functions were geared more towards inancial reporting of ABM and its

subsidiaries. However, going forward, ABM plans to expand its ICT functions, to encompass the control and monitoring of operational variables across all of its business activities in each line of business its subsidiaries are engaged in. This will take place through the development of and improvements to the SAP system, which ABM employs. This include the centralization of ICT Department’s functions within ABM Group.

In the coming years, therefore, ABM’s ICT Department will become streamlined but more integrated across all operations, aided by a

comprehensive and uniform IT system implemented in all of its subsidiaries. The needs for external manpower support, such as SAP consultants, will also be consolidated under ABM as a holding company.

Dalam dokumen ABM Investama Tbk 2015 (Halaman 114-116)

Dokumen terkait