• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi kebijakan Full Day School di SMK Negeri 1 Bulukumba

1) Jarak Tempat Tinggal

Wawancara penulis dengan Pengembang Kurikulum SMK Negeri 1 Bulukumba.

Hal yang dikemukakan informan, yaitu :

“Faktor penghambat banyak siswa dan guru yang jaraknya ke sekolah itu jauh jadi terkadang mereka itu ada yang terlambat masuk akibatnya kan

proses belajar mengajar itu akan terganggu dan pulangnya kan 16:45 otomatis mereka sampai kerumah sudah malam (Wawancara dengan Bapak MR, 02 Juli 2020)”.

Penulis juga melakukan wawancara dengan Ketua Prodi Teknik Kendaraaan Ringan SMK Negeri 1 Bulukumba.

Hal yang dikemukakan informan, yaitu :

“Jarak siswa kesekolah yang jauh itu yang biasanya menghambat dan rata-rata siswa kita ini kan jauh jaraknya dari sekolah sehingga kalau mereka pulang dari sekolah itu biasanya malam baru sampai (Wawancara dengan Bapak SS, 02 Juli 2020)”.

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat dari implementasi kebijakan full day school adalah jarak tempat tinggal siswa dan guru yang jauh dari sekolah sehingga terkadang membuat siswa atau guru terlambat akibatnya proses belajar mengajar terganggu.

2) Kejenuhan

Wawancara penulis dengan Kepala Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Bulukumba.

Hal yang dikemukakan informan, yaitu :

“Yang menjadi faktor penghambat atau kendala itu kejenuhan atau rasa bosan dikarenakan waktu disekolah yang lebih lama dari biasanya dan juga jarak siswa dan guru kesekolah yang terkadang membuat siswa/guru terlambat masuk akibatnya pelajaran jadi terganggu (Wawancara dengan Bapak AAR, 02 Juli 2020)”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat itu juga adalah kejenuhan atau rasa bosan yang dirasakan oleh siswa maupun guru karena durasi waktu yang panjang/lama berada di sekolah.

Penulis juga melakukan wawancara dengan siswa SMK Negeri 1 Bulukumba.

Hal yang dikemukakan informan, yaitu :

“iye kadang-kadang juga saya merasa bosan karena terlalu lamaki disekolah apalagi kalau siang-siang pasti mengantuk jadi itu pelajaran tidak adami yang masuk susah mengerti (Wawancara dengan FW, 27 Agustus 2020).”

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis menyimpulkan bahwa rasa bosan/jenuh memang musuh dari kebijakan full day school karena dengan durasi waktu belajar yang lama membuat siswa menjadi mengantuk dan bosan sehingga mereka tidak lagi fokus belajar.

Berdasarkan hasil analisis penulis terkait dengan Implementasi Kebijakan Full day School di SMK Negeri 1 Bulukumba yaitu perilaku antar organisasi,

komunikasi dan kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan SMK Negeri 1 Bulukumba berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan komitmen sekolah dalam menerapkan kebijakan ini sampai sekarang dan ditetapkan sebagai sekolah percontohan yang menerapkan kebijakan full day school di Kabupaten Bulukumba. Mengenai perilaku implementor, dalam hal ini

Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan berperan sebagai stakeholder yang mensupport, mengarahkan, dan mengontrol/mengawasi jalannya kebijakan full day school agar kebijakan ini tetap diterapkan di SMK Negeri 1 Bulukumba.

Adapun upaya yang terus dilakukan dalam penerapan kebijakan ini yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa pada saat masa pengenalan lingkungan sekolah. Sedangkan mengenai perilaku kelompok sasaran, rata-rata guru merespon dengan baik atau merespon positif penerapan kebijakan

full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba karena kebijakan ini memang cocok

diterapkan di SMK dan juga menghasilkan banyak manfaat. selain materi yang disampaikan bisa tuntas karena penambahan jam pelajaran, dengan diterapkannya full day school ini juga membentuk karakter peserta didik, kinerja guru tambah meningkat dan program-program guru juga dapat terselesaikan.

Dalam pengimplemenasian full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba dimulai dari pukul 07:15 sampai 16:45 yang dilaksanakan selama lima hari (Senin-Jumat) yang terdiri dari kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler.

Kegiatan pembelajaran di sekolah ini terdiri dari tiga kali waktu istirahat yaitu pada pukul 10:00 sampai 10:15, 12:00 sampai 12:30, dan 15:00 sampai 15:15 termasuk waktu sholat. Dalam satu hari pembelajaran guru fokus menyelesaikan 1 KD (Kompetensi Dasar) yang terbagi atas teori dan praktek, terkecuali pada hari jumat diluar jam sekolah (setelah jam 12) dilakukan kegiatan seperti pengayaan materi pelajaran umum dan kegiatan ekstrakurikuler.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang Implementasi Kebijakan full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Kebijakan full day school di sekolah ini sudah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2017.

Adapun upaya yang terus dilakukan dalam penerapan kebijakan ini yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa terutama pada saat masa pengenalan lingkungan sekolah. Dengan komunikasi dan kerjasama yang baik antara Dinas Pendidikan Provinsi dan sekolah, SMK 1 ini dijadikan sebagai sekolah percontohan yang menerapkan kebijakan full day school di Kabupaten Bulukumba. Untuk guru sendiri merespon

dengan baik penerapan kebijakan full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba karena kebijakan ini memang cocok diterapkan di SMK dan juga menghasilkan banyak manfaat. selain materi yang disampaikan bisa tuntas karena penambahan jam pelajaran, dengan diterapkannya full day school ini juga membentuk karakter peserta didik, kinerja guru tambah meningkat dan program-program guru juga dapat terselesaikan.

2. Faktor pendukung dari implementasi kebijakan full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba yaitu sarana dan prasarana yang lengkap serta sumber daya manusia. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu jarak

tempat tinggal siswa dan guru yang jauh dari sekolah serta rasa bosan dan jenuh dikarenakan adanya penambahan jam pelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Implementasi Kebijakan full day school di SMK Negeri 1 Bulukumba, maka dari itu peneliti menyarankan bahwa :

1.

Kepada guru harus mampu berinovasi dan kreatif agar proses pembelajaran dapat berjalan baik dan menyenangkan, suatu inovasi berupa metode atau media pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak akan mudah merasa jenuh berada di sekolah selama sehari penuh.

2. Kepada seluruh aparat yang berperan dalam implementasi kebijakan full day school agar kiranya lebih meningkatkan lagi komunikasi dan kerjasama sehingga kebijakan ini dapat terus berlanjut sesuai dengan yang diharapkan.

Dokumen terkait