• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temuan Penelitian

Dalam dokumen S BIND 0907619 Chapter 4 (Halaman 156-159)

SKALA KUALITATIF

B. Temuan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa, model yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian, setelah dilakukan pengujian melalui analisis kualitas model, penilaian ahli dan uji lapangan, ternyata menunjukan adanya dampak positif bagi peningkatan keterampilan menulis siswa SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Dampak positif ini tumbuh tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi para guru.

Tingkat efektifitas model dapat pula di analisis dan hasil yang diperoleh atau dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa dan guru. Dalam hal ini, para guru telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengembangan model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Di samping itu, bagi siswa, model ini dianggap efektif dilihat dari keterlibatan dan beberapa perubahan yang dapat diamati selama mengikuti pembelajaran. Melalui model ini, tingkat kehadiran siswa, partisipasi dalam PBM, diskusi, dan kegiatan lain sangat aktif.

Tujuan penelitian ini diarahkan pada implementasi model pembelajaran siswa aktif berbasis quantum dengan pendekatan CTL yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat. Secara khusus,

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015

MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF (STUD ENT ACTIVE LEARNING) BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian ini bertujuan untuk: memaparkan kondisi pembelajaran menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat; menjelaskan rancangan model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat; mendeskripsikan implementasi model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat; dan mengetahui keefektifan model pembelajaran siswa aktif efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat.

Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut.

1) Kondisi pembelajaran menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat diperoleh melalui hasil observasi pembelajaran menulis karangan narasi di kelas yang sedang dilaksanakan. Kompetensi guru secara umum kompetensi guru aspek materi belum cukup baik. Kompetensi guru pada aspek kompetensi pedagogik termasuk kategori cukup. Kompetensi guru pada aspek media pembelajaran berada pada kategori cukup. Kompetensi guru pada aspek sumber bahan pembelajaran rata-rata berada pada kategori cukup. Pada aspek proses pembelajaran rata-rata berada pada kategori cukup. Pada aspek ruang pembelajaran rata-rata berada pada kategori cukup. Pada aspek kompetensi rata-rata evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru berada pada kategori cukup. Dengan demikian, kondisi pembelajaran menulis karangan narasi siswa SMP di Kabupaten Bandung berada pada tataran cukup menuju baik.

2) Rancangan model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Barat adalah rancangan model pembelajaran siswa aktif yang diterapkan dengan menggunakan dasar quantum learning serta diujicobakan dalam penelitian ini. Unsurnya adalah (1) rangkaian kegiatan (syntax), (2) sistem sosial (social system), (3) prinsip reaksi (principle of reaction), (4) sistem penunjang (support system), dan (5) dampak instruksional dan penyerta (instuctional and nurturant effect).

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015

MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF (STUD ENT ACTIVE LEARNING) BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Implementasi model pembelajaran siswa aktif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat adalah kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran pada materi menulis karangan narasi melalui penerapan model pembelajaran siswa aktif. Pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi 2 tahap, tiap satu tahap dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Tiap pertemuan dilaksanakan dalam 2 x 45 menit atau dalam 2 jam pelajaran. Setiap pertemuan pembelajaran membahas materi yang sama yaitu menulis karangan narasi melalui model pembelajaran siswa aktif.

4) Keefektifan model pembelajaran siswa aktif efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP di Kabupaten Bandung Barat diperoleh melalui hasil penghitungan statistik., bahwa secara keseluruhan rata-rata gain kemampuan menulis pada siswa adalah 0,40 (dari skor maksimum ideal 1). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa secara keseluruhan pada termasuk kategori sedang. Skor kemampuan menulis siswa secara keseluruhan berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (Eksperimen dan Kontro) adalah 0,57 dan 0,23; simpangan baku masing- masing 0,20 dan 0,23; dan jumlah siswa 119, dan 122 menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Siswa aktif lebih baik daripada yang menggunaan model konvensional. Skor Kemampuan menulis berdasarkan peringkat sekolah (tinggi, sedang dan rendah) adalah 0,49; 0,39 dan 0,31 simpangan baku 0,25; 0,27dan 0,25 jumlah siswa 82, 78 dan 81. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswayang pembelajaranya mengunakan model Siswa aktif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Skor kemampuan menulis siswa yang berasal dari sekolah peringkat tinggi berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (SAL dan Konvensional) adalah 0,68; dan 0,30; simpangan baku 0,15 dan 0,17 dan jumlah siswa 40 dan 42. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulinpada sekolah peringkat tinggi yang pembelajarannya

Ro c h mat Tr i S u d r ajat, 2015

MOD EL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF (STUD ENT ACTIVE LEARNING) BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SMP DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menggunakan model pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunkan model konvensional. Skor kemampuan menukis yang berasal dari sekolah peringkat sedang berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (SAL dan Konvensional) adalah 0,58 dan 0,22; simpangan baku 0,18; 0,23dan jumlah siswa 38 dan 40. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa sekolah peringkat sedang yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran siswa aktif lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Skor kemampuan menulis yang berasal dari sekolah peringkat rendah berdasarkan jenis pendekatan pembelajaran (SAL dan Konvensional) adalah 0,44 dan 0,16 simpangan baku 0,20; 0,21serta jumlah siswa 41 dan 40 orang. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menulis siswa sekolah peringkat rendah yang pembelajarannya menggunakan SAL lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan konvensional (inkuiri, metode ceramah , dan teknik alfa).

Dalam dokumen S BIND 0907619 Chapter 4 (Halaman 156-159)