• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Temuan Penelitian

4.2.5 Temuan penelitian subjek III (TA)

4.2.5.1 Aspek-aspek yang menentukan tercapainya Personal Growth Initiative pada subjek III (TA)

a. Readiness for change (kesiapan untuk berubah)

TA merasa menyesal telah memutuskan pergi dari rumah dan pada akhirnya bertemu dengan pemilik indekos yang membawa dirinya menjadi seorang narapidana

“Nyesel sih nyesel kayak mikir ngapain sih ngekos ngekos udah tahu orangnya kayak gitu, udah aja langsung keluar atau apa gitu nggak usah di tantangin terus juga ngapain dijawab jawabin,” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.24-26)

Ia menyesal karena perbuatannya mebuat ia harus jauh dari keluarga “ya udah paling gitu doang nyesel jauh dari keluarga, dari anak, ninggalin anak dari umur 2 tahun lagi lucu-lucunya sampai sekarang kan udah umur 7 tahun udah mau SD, itu sih yang disesalin” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.26-29)

b. Planfulness (keteraturan)

TA telah memiliki rencana ketika keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti

“Saya pertama mau usaha, terus mau ngurus mama juga, kangen sama anak masukin pesantren, terus pengen buka usaha ya kecil-kecilan tapi belum tahu mau usaha apa kalau misalnya masih merajut

sih ya Insya Allah jual jual hasil rajutan gitu aja bikin souvenir buat nikahan orang yang gitu-gitu” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.32-36)

“Saya sih lebih mau Istiqomah jadi lebih baik lagi..” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.67)

“Iya saya juga nggak mau mikir masalah laki dulu, pacaran baru dua bulan masuk penjara nggak mau saya, mau istiqomah aja dulu mau bangun usaha aja dulu usaha kecil-kecilan, mau ngurus mama, ngurus anak, udah mau ngumpulin duit mau berangkatin mama umroh Insya Allah” W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.70-74

TA pun sudah memiliki rencana bagaimana untuk mewujudkan keinginannya tersebut

“Awalnya sih yang aku lakuin sih minta restu dulu ke mama, terus minjem modal dulu sama om (observasi: tertawa) ya kan kalau misalnya nunggu lowongan lama sebulan dua bulan baru dapat panggilan belum tentu dapat juga, terus ya paling bikin barang-barang ya terus saya jualin ke online, terus kalau misal temen pada mau nikah ya kayak tawarin sini bikin sana gue souvenirnya, promosiin gitu..” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.78-84)

“Hmm dari ubah skala prioritas ya, sekarang prioritas aku udah keluargaku mama, anak.. terus ga ngedeketin hal-hal yang ngejauhin aku dari mereka lagi lah, yang bener bener aja sekarang mah cari duit untuk anak, buat ngeberangkatin mama haji.. terus dari ibadah ditebelin, dulu kan mah saya jauh ya dari Allah, sekarang mau lebih belajar agama lah” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.86-91)

Menurut TA, ibunya adalah tujuan utama ia ingin berubah

“Iyalah kan beliau lah tujuan utama saya berubah untuk jadi lebih baik..”(W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.123-124)

c. Using Resourcess (menggunakan sumber daya)

Menurut TA, keluarga komponen utama yang terlibat dalam proses perubahannya, karena ia tidak terlalu mempercayai orang di luar keluarga.

“Aku gimana ya kalau orang lain paling dari keluarga dulu deh soalnya kalau misalnya dari temen-temen kayaknya kurang percaya ya takutnya malah ngancurin, kalau misalnya mau nyari juga cari yang jujur yang bisa diandelin” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.94-97)

TA juga sudah memiliki rencana jika ia menemukan kesulitan untuk mencapai rencana yang ia miliki

“Ya mau nggak mau saya ya kerja biasa dulu aja sebagai apa kayak gitu, terus kasih pengertian buat mama, kalau misalnya mama enggak setuju kayak gitu ya kasih keyakinan aja ke mama Bismillah” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.119-121)

TA memiliki cara untuk menemukan orang yang nyaman untuk dimintai bantuan dalam proses perubahannya, dalam hal ini ia kaitkan dengan cara mencari partner untuk usaha

“Gimana ya kayak ya misalnya teman yang lagi nyari kerjaan butuh kerjaan banget terus dia amanah dia nyimpen uang bisa atau apa segala macem dianya juga baik yang itu yang saya cari, kalau cuman

asal nyari kerjaan doang sih aduh udah deh mending jangan” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.119-121.128-131)

d. Intentional Behavior (perilaku yang disengaja)

Menurut TA, hal dalam proses perubahannya yang telah ia lakukan sampai saat ini adalah memperkuat keyakinan dan mengikuti kegiatan agar produktif dan memiliki keahlian

“Banyak sih kaya ya saya udah belajar ikhlas, terus saya mulai ngaji lebih ke jadi kuat saya dulu sama agama saya dulu diyakinin hati saya, terus ya dengan ikut kegiatan itulah usaha saya juga biar produktif” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.134-137)

TA mengatakan salah satu kegiatan yang menjadi wadah bagi dirinya untuk berkembang adalah menari dan membuat kerajinan

“Ada sih Kayak nari.. dan bikin kerajinan kayak merajut itu..” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.140)

TA pun melakukan kegiatan tersebut atas inisiatifnya sendiri tanpa ada paksaan

“Nggak ada sih semuanya dari pengen sendiri” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.154)

“Nggak ada, kalau misalnya dipaksa malah saya males jadinya..” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.156)

TA mengaku pernah putus asa, namun semenjak ia mendekatkan dirinya pada Tuhan, ia mulai perlahan ikhlas

“Dulu sih, semenjak saya mendekatkan diri ke Allah nggak sih alhamdulillah, putus asa nya sih gitu dulu aku sempet mikir kalau misalnya anak aku tinggalin gimana kalau mama sakit gimana gitu sih” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.159-162)

“Iya putus asa nya gitu doang sih kalau misalnya sampai yang mau bunuh diri gitu nggak lah” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.164-165)

“Bawa salat bawa dzikir aja terus ngaji udah” (W.3.P.TA.LPPB.18Juli2019.167)

4.2.5.2 Kesimpulan gambaran Personal Growth Initiative

Berdasarkan hasil analisis aspek-aspek Personal Growth Initiative disimpulkan bahwa TA telah mengalami inisiatif pertumbuhan pribadi yang timbul dari pengalaman subjek menjadi narapidana, antara lain: kesiapan untuk berubah, keteraturan, menggunakan sumber daya, dan perilaku yang disengaja.

Kesiapan untuk berubah subjek terlihat dari ia menyesali perbuatannya yang pergi dari rumah yang membuat kejadian tersebut terjadi sehingga ia harus jauh dari keluarganya sekarang.

Keteraturan dari diri TA terlihat dari bagaimana ia telah memiliki rencana setelah ia keluar dari penjara yang membuat ia terhindar dari perbuatannya dahulu. Seperti ia ingin memiliki usaha, dan TA pun sudah tahu langkah-langkah yang harus ia ambil untuk mencapai rencananya tersebut.

Dalam proses perubahannya, TA merasa bahwa keluarganya lah yang perlu terlibat dalam proses perubahannya karena ia tidak terlalu percaya dengan orang di luar keluarganya

Terakhir, TA sudah merasa melakukan hal yang membantu ia dalam proses perubahannya, seperti belajar agama dan mendekatkan diri kepada Tuhan untuk membersihkan hatinya, serta belajar keterampilan untuk meningkatkan keahliannya yang kelak dapat ia terapkan untuk kehidupannya setelah bebas nanti.

Aspek-aspek ini dapat terpenuhi karena terdapat beberapa faktor yang terjadi pada diri TA, yaitu dukungan dan kasih sayang keluarga, serta meningkatnya sprititualitas TA semenjak berada di dalam lembaga pemasyarakatan.

4.2.6 Temuan penelitian significant other subjek III (TA)