BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Temuan Penelitian
Pada Bab sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah pertama adalah penulis melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat, melakukan wawancara
berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat, dan
mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Langkah yang selanjutnya adalah peneliti melakukan pengolahan data secara tabulasi frekuensi dan deskriptif. Setelah itu dilakukan analisis terhadap data-data tersebut. Penulis akan mengemukakan data hasil observasi pembelajaran baca tulis al-Qur’an di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre dalam bentuk tabel. Data hasil observasi terhadap guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Hasil Observasi terhadap Guru dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang telah disusun oleh staff guru dan kepala sekolah TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara. Dalam berlangsungnya susatu proses pembelajaran, dimana dalam penelitian ini adalah pembelajaran baca tulis al-Qur’an, terdapat beberapa tahapan
kegiatan yang harus dilaksanakan, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Di tingkat TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari Senin sampai
dengan Jum’at, pukul 15.00 – 17.00 WIB. Pukul 15.00 – 15.30 WIB, guru melaksanakan kegiatan pembuka. Pukul 15.30 – 16.50 WIB, guru melaksanakan kegiatan inti. Pukul 16.50-17.00 WIB, guru melakukan kegiatan penutup. Di tingkat TPA, kelas diampu oleh dua orang guru untuk mempermudah mengajar siswa yang masih usia dini. Adapun hasil observasi terhadap guru dalam proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an
secara terperinci adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pelaksanaan Kegiatan Pembuka dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - -
2. Baik 2 100
3. Kurang Baik - -
4. Tidak Baik - -
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa guru kelas TPA melaksanakan kegiatan pembuka dalam proses pebelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru
kelas TPA adalah baik (100 %). Dalam pelaksanaan kegiatan pembuka, guru meminta siswa/i untuk duduk melingkar di ruang serba guna TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre untuk melaksanakan kegiatan ikrar, yaitu guru meminta para siswa membaca doa belajar
اًمْ ف ْينْقزْرا ،اًمْلع ينْدز ِّ ر
“Ya Allah Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk
dapat memahaminya.”
dan menyanyikan asmaul husna bersama-sama.
Asmaul Husna
ها
Artinya1 Ar Rahman
ن ح ا
Yang Maha Pengasih2 Ar Rahiim
يح ا
Yang Maha Penyayang3 Al Malik
ك ا
Yang Maha Merajai/Memerintah4 Al Quddus
ا
Yang Maha Suci5 As Salaam
اس ا
Yang Maha Memberi Kesejahteraan6 Al Mu`min
ن ؤ ا
Yang Maha Memberi Keamanan7 Al Muhaimin
ن ي ا
Yang Maha Pemelihara8 Al `Aziiz
ي ع ا
Yang Maha Perkasa9 Al Jabbar
ا
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan10 Al Mutakabbir
ا
Yang Maha Megah, Yang MemilikiKebesaran
11 Al Khaliq
ا
Yang Maha Pencipta12 Al Baari`
ئ ا
Yang Maha Melepaskan (Membuat,Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir
ص ا
Yang Maha Membentuk Rupa(makhluknya)
14 Al Ghaffaar
غ ا
Yang Maha Pengampun15 Al Qahhaar
ا
Yang Maha Memaksa16 Al Wahhaab
ه ا
Yang Maha Pemberi Karunia18 Al Fattaah
ا
Yang Maha Pembuka Rahmat19 Al `Aliim
ي ع ا
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)20 Al Qaabidh
ض ا
Yang Maha Menyempitkan(makhluknya)
21 Al Baasith
طس ا
Yang Maha Melapangkan (makhluknya)22 Al Khaafidh
ضف ا
Yang Maha Merendahkan (makhluknya)23 Ar Raafi`
عفا ا
Yang Maha Meninggikan (makhluknya)24 Al Mu`izz
ع ا
Yang Maha Memuliakan (makhluknya)25 Al Mudzil
ا
Yang Maha Menghinakan (makhluknya)26 Al Samii`
عي س ا
Yang Maha Mendengar27 Al Bashiir
يص ا
Yang Maha Melihat28 Al Hakam
ح ا
Yang Maha Menetapkan29 Al `Adl
ع ا
Yang Maha Adil30 Al Lathiif
فيط ا
Yang Maha Lembut31 Al Khabiir
ي ا
Yang Maha Mengenal32 Al Haliim
ي ح ا
Yang Maha Penyantun33 Al `Azhiim
يظع ا
Yang Maha Agung34 Al Ghafuur
غ ا
Yang Maha Memberi Pengampunan35 As Syakuur
ش ا
Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)36 Al `Aliy
ع ا
Yang Maha Tinggi37 Al Kabiir
ي ا
Yang Maha Besar38 Al Hafizh
ظي ح ا
Yang Maha Memelihara39 Al Muqiit
تي ا
Yang Maha Pemberi Kecukupan40 Al Hasiib
يسح ا
Yang Maha Membuat Perhitungan41 Al Jaliil
ي ا
Yang Maha Luhur42 Al Kariim
ي ا
Yang Maha Pemurah43 Ar Raqiib
ي ا
Yang Maha Mengawasi44 Al Mujiib
ي ا
Yang Maha Mengabulkan45 Al Waasi`
عسا ا
Yang Maha Luas46 Al Hakiim
ي ح ا
Yang Maha Maka Bijaksana47 Al Waduud
ا
Yang Maha Mengasihi48 Al Majiid
ي ا
Yang Maha Mulia49 Al Baa`its
ع ا
Yang Maha Membangkitkan51 Al Haqq
ح ا
Yang Maha Benar52 Al Wakiil
يك ا
Yang Maha Memelihara53 Al Qawiyyu
ا
Yang Maha Kuat54 Al Matiin
ني ا
Yang Maha Kokoh55 Al Waliyy
ا
Yang Maha Melindungi56 Al Hamiid
ي ح ا
Yang Maha Terpuji57 Al Muhshii
صح ا
Yang Maha Mengalkulasi (MenghitungSegala Sesuatu)
58 Al Mubdi`
ئ ا
Yang Maha Memulai59 Al Mu`iid
يع ا
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan60 Al Muhyii
يح ا
Yang Maha Menghidupkan61 Al Mumiitu
تي ا
Yang Maha Mematikan62 Al Hayyu
يح ا
Yang Maha Hidup63 Al Qayyuum
ي ا
Yang Maha Mandiri64 Al Waajid
جا ا
Yang Maha Penemu65 Al Maajid
ج ا
Yang Maha Mulia66 Al Wahid
حا ا
Yang Maha Tunggal67 Al Ahad
حاا
Yang Maha Esa68 As Shamad
ص ا
Yang Maha Dibutuhkan, TempatMeminta
69 Al Qaadir
ا
Yang Maha Menentukan, MahaMenyeimbangkan
70 Al Muqtadir
ا
Yang Maha Berkuasa71 Al Muqaddim
ا
Yang Maha Mendahulukan72 Al Mu`akkhir
خؤ ا
Yang Maha Mengakhirkan73 Al Awwal
أا
Yang Maha Awal74 Al Aakhir
خأا
Yang Maha Akhir75 Az Zhaahir
ه ظ ا
Yang Maha Nyata76 Al Baathin
نط ا
Yang Maha Ghaib77 Al Waali
ي ا ا
Yang Maha Memerintah78 Al Muta`aalii
ي ع ا
Yang Maha Tinggi79 Al Barru
ا
Yang Maha Penderma (Maha PemberiKebajikan)
80 At Tawwaab
ا ا
Yang Maha Penerima Tobat81 Al Muntaqim
ن ا
Yang Maha Pemberi Balasan83 Ar Ra`uuf
ف ؤ ا
Yang Maha Pengasuh84 Malikul Mulk
ك ا ك
Yang Maha Penguasa Kerajaan(Semesta) 85 Dzul Jalaali Wal
Ikraam
ا ا
ا كإا
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan86 Al Muqsith
طس ا
Yang Maha Pemberi Keadilan87 Al Jamii`
ع ا
Yang Maha Mengumpulkan88 Al Ghaniyy
نغ ا
Yang Maha Kaya89 Al Mughnii
نغ ا
Yang Maha Pemberi Kekayaan90 Al Maani
عن ا
Yang Maha Mencegah91 Ad Dhaar
ض ا
Yang Maha Penimpa Kemudharatan92 An Nafii`
عف ن ا
Yang Maha Memberi Manfaat93 An Nuur
ن ا
Yang Maha Bercahaya (Menerangi,Memberi Cahaya)
94 Al Haadii
ئ ا
Yang Maha Pemberi Petunjuk95 Al Badii'
عي ا
Yang Maha Pencipta Yang TiadaBandingannya
96 Al Baaqii
ي ا
Yang Maha Kekal97 Al Waarits
ا ا
Yang Maha Pewaris98 Ar Rasyiid
يش ا
Yang Maha Pandai99 As Shabuur
ص ا
Yang Maha SabarGambar 4.1
Kegiatan pembukaan pembelajaran di ruang serba guna TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara
Setelah melaksanakan kegiatan ikrar, guru membimbing para siswa membaca dan menghafal hadits dan surat-surat pendek dalam juz 30 al-Qur’an (al-Humazah – an-Nas). Lalu setelah kegiatan tersebut, para siswa melaksanakan sholat Ashar berjamaah di ruang serba guna TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara. Maka dapat dikatakan guru kelas TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan pembuka pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur’an
pada anak usia dini
Tabel 4.6
Pelaksanaan Kegiatan Inti dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - - 2. Baik 2 100 3. Kurang Baik - - 4. Tidak Baik - - Jumlah 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa guru kelas TPA melaksanakan kegiatan inti dalam proses pebelajaran baca tulis
Al-Qur’an pada anak usia dini, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru
kelas TPA adalah baik (100 %). Dalam kegiatan inti guru memberikan materi pelajaran yang disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk pelajaran menulis al-Qur’an dengan metode Uktub
dilakukan setiap hari Senin dan pelajaran Ilmu Tajwid dilakukan setiap hari Selasa.
Gambar 4.2
Guru sedang menuliskan materi
Pada hari Senin, guru menyampaikan materi Uktub dengan menuliskan contoh tulisan Arab pada halaman 17 di buku tugas siswa yang menggunakan metode uktub, dengan materi menyambung huruf hijaiyyah sebagai berikut:
Setelah guru memberikan contoh menulis al-Qur’an dengan materi
tersebut, lalu guru memberikan tugas latihan menulis di buku uktub sebagai berikut:
Kemudian, setelah pemberian materi pelajaran uktub kepada siswa, guru membimbing siswa satu-persatu untuk membaca al-Qur’an dengan metode iqra’. Kemudian siswa yang sudah membaca al-Qur’an dengan metode iqra’, latihan menghafal ayat-ayat pilihan al-Qur’an,
dan bagi yang sudah menghafalnya secara satu-persatu siswa menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-Qur’an. Maka dapat dikatakan guru kelas
TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan inti pada proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini.
Tabel 4.7
Pelaksanakan Kegiatan Penutup dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - -
2. Baik 2 100
3. Kurang Baik - -
4. Tidak Baik - -
Jumlah 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa guru kelas TPA melaksanakan kegiatan penutup dalam proses pebelajaran baca tulis
al-Qur’an pada anak usia dini, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah baik (100 %). Dalam kegiatan penutup guru mengadakan tanya jawab terhadap siswa tentang materi yang belum diketahui atau dimengerti. Lalu setelah itu, guru meminta siswa membaca doa penutup majlis dan salam. Maka dapat dikatakan guru kelas TPA sudah baik dalam melaksanakan kegiatan penutup pada proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini.
Tabel 4.8
Penggunaan Metode Iqra’ dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - - 2. Baik - - 3. Kurang Baik 2 100 4. Tidak Baik - - Jumlah 2 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas TPA menggunakan metode iqra’dalam proses pembelajaran Baca Tulis
al-Qur’an, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah kurang baik (100 %). Dalam pembelajaran membaca al-Qur’an, guru menggunakan metode iqra’, dimana siswa dibimbing membaca buku iqra’ secara satu-persatu. Hal ini membuat siswa yang sedang tidak
Maka dapat disimpulkan guru kelas TPA masih kurang baik
menggunakan metode Iqra’dalam proses pembelajaran baca tulis
al-Qur’an pada anak usia dini.
.
Gambar 4.3
Guru sedang mengajarkan siswa membaca iqra’
Guru sedang mengajarkan siswa secara satu persatu membaca
al-Qur’an dengan menggunakan metode iqra’. Salah seorang siswa
latihan membaca iqra’ jilid 4 halaman 7, dimana materi bacaan iqra’
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Penggunaan Metode Uktub dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - -
2. Baik - -
3. Kurang Baik 2 100
4. Tidak Baik - -
Jumlah 2 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas TPA menggunakan metode Uktub’dalam proses pembelajaran Baca Tulis
al-Qur’an, dari hasil pengamatan ada 2 orang guru kelas TPA adalah
kurang baik (100 %). Guru dalam memberikan materi menulis
al-Qur’an menggunakan metode dan buku pegangan Uktub. Namun
dalam penyampaiannya guru hanya memberikan contoh tulisan
al-Qur’an di papan tulis dan hanya menggunakan teknik ceramah, lalu memberikan tugas latihan menulis, sehingga terlihat beberapa siswa masih kurang termotivasi dalam pembelajaran. Maka dapat
disimpulkan 2 orang guru kelas TPA masih kurang baik menggunakan metode Uktub dalam proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada
anak usia dini.
Tabel 4.10
Penggunaan Teknik Evaluasi dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Baik - -
2. Baik 2 100
3. Kurang Baik - -
4. Tidak Baik - -
Jumlah 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan teknik penilaian oleh guru kelas TPA dalam proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an, dari hasil pengamatan adalah baik. Dalam melaksanakan evaluasi guru menggunakan teknik penilaian observasi, yaitu siswa langsung diberikan penilaian setelah latihan membaca al-Qur’an dengan metode iqra’, dalam bentuk form penilaian yang terdapat di dalam buku “Agenda Santri dan Buku Penghubung” dengan indikator
penilaian A, B, dan C. Berikut ini adalah form penilaian membaca latihan membaca al-Qur’an/iqra’:
Gambar 4.4
Form penilaian baca iqra’ yang digunakan.
Gambar 4.5
Perkembangan kemajuan salah seorang siswa dalam membaca
al-Qur’an dengan metode iqra’ yang dicatat dalam daftar prestasi
iqra’.
Gambar di atas menjelaskan bahwa daftar prestasi iqra’ yang
merupakan form penilaian latihan membaca al-Qur’an dengan metode iqra’ dapat digunakan untuk melihat perkembangan kemajuan siswa
dalam belajar membaca al-Qur’an. Dalam gambar form penilaian baca iqra’ tersebut, dapat dijelaskan bahwa salah seorang siswa TPA telah mengalami kemajuan membaca iqra’ dari hari sebelumnya, yaitu siswa mendapatkan nilai A setelah latihan membaca iqra’ jilid 4 halaman 7 dan dapat pindah membaca iqra’ ke halaman selanjutnya.
Sedangkan menulis al-Qur’an, penilaian dilakukan langsung di buku tugas siswa yang menggunakan metode Uktub. Di dalam buku Uktub ada kolom penilaian yang diisi guru dengan rentang nilai dari 1-10, setelah siswa latihan menulis al-Qur’an. Penilaian tersebut memiliki fungsi untuk melihat sejauh mana siswa dapat menulis dengan benar dan indah sesuai dengan yang dicontohkan dalam buku dengan menggunakan metode uktub.
Gambar 4.6
Penilaian latihan menulis al-Qur’an dengan metode uktub
Dalam penilaian tulisan dengan benar siswa tersebut mendapatkan nilai 10, namun dalam menulis dengan indah, mendapatkan nilai 6.Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik penilaian oleh guru kelas TPA sudah baik (100 %) dalam proses pembelajaran baca tulis Al-Qur’an pada anak usia dini.
b. Hasil Observasi terhadap Siswa dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Di tingkat TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara, dalam proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an metode yang digunakan yaitu membaca al-Qur’an dengan metode iqra’ dan menulis al-Qur’an
dengan metode Uktub, serta materi yang disampaikan yaitu untuk membaca al-Qur’an adalah tentang pengenalan huruf hijaiyyah, ilmu
Tajwid dan makhorijul huruf dan untuk menulis al-Qur’an materi
mengacu pada buku pegangan yang menggunakan metode Uktub. Dari hasil observasi peneliti terhadap pembelajaran baca tulis
al-Qur’an pada anak usia dini di tingkat TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara dapat diketahui bahwa ruang kelas yang digunakan berupa Open Class (kelas terbuka). Hal tersebut menjadikan siswa/i TPA kurang fokus dalam belajar di kelas.
Berikut ini adalah hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan keikutsertaan guru terkait kemampuan siswa dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an:
Tabel 4.11
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Kelancaran Membaca Al
-Qur’an
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik - -
2. Berkembang Sesuai Harapan 18 72
3. Mulai Berkembang 7 28
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-Qur’an dengan metode iqra’ secara lancar adalah 72 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 28 % Mulai Berkembang (MB). Ada beberapa orang siswa yang sudah tidak mengaji/latihan membaca
al-Qur’an dengan menggunakan buku iqra’ tetapi dengan
menggunakan al-Qur’an. Namun sebagian besar siswa masih
mengaji/latihan membaca al-Qur’an dengan menggunakan buku iqra’.
Terlihat pada saat latihan membaca al-Qur’an/iqra’, beberapa siswa
tidak fokus, karena terganggu dengan suara teman-temannya yang sedang asyik bermain, bercanda dan bersenda gurau. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an
dengan lancar sebagian besar sudah berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.12
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Makharijul Huruf
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik - -
2. Berkembang Sesuai Harapan 16 64
3. Mulai Berkembang 9 36
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-Qur’an dengan makharijul huruf adalah 64% Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan 36% Mulai Berkembang (MB). Para siswa latihan membaca al-Qur’an dengan metode iqra’ secara satu -persatu dengan gurunya, dan pada saat latihan membaca al-Qur’an dengan metode iqra’ siswa langsung dibimbing oleh guru untuk membacanya sesuai dengan makhorijul huruf. Para siswa terlihat merasa kesulitan, terutama pada saat mengucapkan bacaan yang
terdapat huruf hijaiyyah . Namun di antara mereka sudah bisa melafalkan huruf hijaiyyah sesuai makhorijul huruf dengan cukup baik. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam membaca iqra’/al-Qur’an sebagian besar
berkembang sesuai harapan.
Gambar 4.7
Siswa sedang latihan membaca iqra’
Tabel 4.13
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Tajwid
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik - -
2. Berkembang Sesuai Harapan 14 56
3. Mulai Berkembang 11 44
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam membaca al-Qur’an dengan tajwid adalah 56 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 44 % Mulai Berkembang (MB). Dalam proses pembelajaran membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode iqra’,
sebagian siswa terlihat masih merasa kesulitan dalam membaca
al-Qur’an/iqra’ sesuai kaidah tajwid. Namun sebagian lagi sudah dapat membaca al-Qur’an/iqra’ dengan tajwid yang cukup baik, namun
masih sebatas alif lam, mad, nun syiddah dan mim syiddah, hukum nun mati dan mim mati Maka, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca al-Qur’an dengan tajwid lebih dari setengah berkembang
sesuai harapan.
Tabel 4.14
Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik 3 12
2. Berkembang Sesuai Harapan 20 80
3. Mulai Berkembang 2 8
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek al-Qur’an adalah 12 % Berkembang
Sangat Baik (BSB), 80 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 8 % Mulai Berkembang (MB). Terlihat beberapa siswa sudah mengahafal surat-surat pendek yang dilakukan pada saat kegiatan pembuka tanpa bimbingan guru, namun dalam melafalkan surat-surat tersebut para siswa masih banyak yang belum sesuai makhorijul huruf dan kaidah tajwid. Dari sini dapat disimpulkan kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek sebagian besar berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.15
Kemampuan Menghafal Ayat-Ayat Pilihan dalam Al-Qur’an
N = 25 Siswa
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik 1 4
2. Berkembang Sesuai Harapan 9 36
3. Mulai Berkembang 15 60
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menghafal ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’an adalah 4 % Berkembang Sangat Baik (BSB), 36 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 60 % Mulai Berkembang (MB). Beberapa siswa terlihat sudah mengahafal ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’an yang dilakukan pada saat kegiatan
inti setelah latihan membaca al-Qur’an dengan metode iqra’, tanpa
bimbingan guru, namun dalam melafalkan surat-surat tersebut para siswa masih banyak yang belum sesuai makhorijul huruf dan kaidah tajwid. Sebelum menyetor hafalan ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’an
yang terdapat dalam buku panduan hafalan susunan TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara pada guru, di antara mereka ada yang latihan menghafal di pelataran masjid raya Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara dan adapula yang latihan menghafal di halaman masjid. Antara siswa satu dengan yang lainnya saling membantu untuk latihan menghafal. Setelah latihan menghafal, para siswa pun duduk antri berbaris untuk menyetor ayat-ayat pilihan yang telah mereka hafal kepada guru mereka. Karena ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’an
yang harus dihafal cukup panjang, banyak para siswa yang masih belum lancar dalam menghafal.
Gambar 4.8
Siswa sedang menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-Qur’an
Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa TPA dalam menghafal ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’an baru mulai berkembang.
Tabel 4.16
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kebenaran Tulisan
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik 4 16
2. Berkembang Sesuai Harapan 11 44
3. Mulai Berkembang 10 40
Jumlah 25 100
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menulis al-Qur’an dengan benar adalah 16 % Berkembang Sangat Baik (BSB), 44 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 40 % Mulai Berkembang (MB). Terlihat sebagian siswa sudah dapat menulis
al-Qur’an dengan jenis khat yang terdapat dalam buku pegangan yang
menggunakan metode Uktub. Namun para siswa masih kesulitan dan kebingungan dalam hal menyambung huruf hijaiyyah dan
.
Gambar 4.9
Tulisan Siswa dalam latihan menulis al-Qur’an di dalam buku Uktub
Maka dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya kemampuan siswa dalam menulis al-Qur’an dengan benar berkembang sesuai
harapan.
Tabel 4.17
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kerapihan Tulisan
N = 25 Orang
No. Klasifikasi Frekuensi Prosentase (%)
1. Berkembang Sangat Baik 4 16
2. Berkembang Sesuai Harapan 12 48
3. Mulai Berkembang 9 36
Dari tabel di atas dapat menunjukkan kemapuan siswa dalam menulis al-Qur’an dengan rapih adalah 16 % Berkembang Sangat
Baik (BSB), 48 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH), 36 % Mulai Berkembang (MB). Terlihat bahwa beberapa siswa sudah dapat menulis al-Qur’an dalam buku Uktub dengan rapih, namun beberapa
siswa yang lain masih terlihat belum rapih dan sesuai dengan tulisan yang dicontohkan dalam buku, dan terlalu banyak menghapus tulisan yang salah.