• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sejumlah 62.336 tenaga yang terdiri dari tenaga medis, perawat, bidan, tenaga farmasi, sanitasi, dan kesehatan masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan tersebut meningkat bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan tahun 2011 sejumlah 58.167 tenaga. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan sebanyak 7,17%, berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. Kebutuhan tenaga kesehatan belum dapat terpenuhi, khususnya di tingkat kabupaten/kota dikarenakan beban terhadap penganggaran pegawai serta belum berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga kesehatan yang sesuai dengan penempatan tugas tenaga tersebut. Sehingga menyebabkan sulitnya dalam menentukan kebutuhan tenaga kesehatan di tingkat kabupaten/kota.

Kekurangan lain disebabkan belum adanya formasi pengganti bagi tenaga yang pensiun, baik di pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota dan makin kompleksnya masalah-masalah yang ditangani oleh tenaga kesehatan.

Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, pemerintah membuka penerimaan CPNS baru baik secara swakelola maupun tenaga pusat yang ditempatkan di daerah. Untuk mencukupi kekurangan tenaga tersebut dilakukan

pengangkatan Dokter Tidak Tetap, Bidan Tidak Tetap dan diupayakan dapat mengangkat tenaga kesehatan lain sebagai pegawai tidak tetap disamping sebagai Pegawai Harian Lepas (PHL). Pengangkatan PTT tersebut dilakukan masa bakti selama 3 tahun baik dengan dana Pemerintah Pusat maupun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masing-masing kabupaten/kota.

Persentase penempatan tenaga kesehatan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: rumah sakit sebesar 52,63% lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2011 (59,11%), puskesmas sebesar 37,98% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 (30,35%), dinas kesehatan kabupaten/kota sebesar 2,42% lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2011 (2,71%), sarana kesehatan lain sebesar 4,53% lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2011 (5,07%), institusi diklat/diknakes sebesar 1,94% lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2011 (2,04%), dan dinas kesehatan provinsi sebesar 0,49% lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2011 (0,72%).

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan a. Dokter Spesialis

Jumlah tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 2.537 orang sehingga rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 7,63 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 (6,69). Rasio tersebut berada di atas standar WHO sebesar 6/100.000 penduduk. Rasio dokter spesialis tertinggi di Kota Magelang (69,74%) dan rasio terendah di Kabupaten Banjarnegara (0,00) dan Kabupaten Sragen (0,00).

0 2 4 6 8 10 Rasio dokter spesialis 4,96 8 6,63 6,96 7,63 2008 2009 2010 2011 2012

b. Dokter Umum

Di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012, jumlah tenaga dokter umum sebanyak 4.367 orang, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 4.050 sehingga rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah 12,17 lebih rendah dibanding tahun 2011 (12,96). Rasio tersebut masih di bawah target nasional 40 per 100.000 penduduk. Rasio terbesar adalah Kota Magelang 75,55 dan terendah adalah Kabupaten Cilacap sebesar 5,54.

0 5 10 15

Rasio dokter umum 10,41 11,35 11,13 12,96 12,17

2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.9 Rasio Dr. Umum Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

c. Dokter Gigi

Jumlah tenaga dokter gigi di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.154, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 1.100 sehingga rasio dokter gigi di Provinsi Jawa Tengah per 100.000 penduduk tahun 2012 sebesar 3,31 meningkat dibanding tahun 2011 (3,27). Rasio tersebut masih di bawah target nasional 11 per 100.000 penduduk. Rasio tertinggi adalah Salatiga 16,90 dan terendah adalah Kabupaten Banjarnegara 0,67.

0 1 2 3 4

Rasio dokter gigi 2,72 3,14 2,91 3,27 3,31

2008 2009 2010 2011 2012

2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan a. Perawat

Tenaga perawat di Provinsi Jawa tengah sebanyak 26.069, sebagian besar bekerja di sarana kesehatan sebanyak 25.561 sehingga rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk adalah 76,83 meningkat lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 (73,95). Rasio tertinggi adalah Kota Magelang 735,59 dan terendah adalah Kabupaten Tegal 22,45.

0 20 40 60 80 100 Rasio perawat 60.45 65.76 76.55 73.95 77 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.11 Rasio Tenaga Perawat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2008 - 2012

b. Bidan

Jumlah Tenaga Bidan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 adalah 13.596 orang, sebagian besar bekerja di sarana kesehatan (13.264 orang). Rasio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk tahun 2012 sebesar 40 meningkat sedikit dibandingkan dengan tahun 2011 (39,56). Rasio tertinggi adalah Kota Magelang 125,37 dan terendah Kabupaten Banjarnegara 7,07.

30 32 34 36 38 40 42 Rasio bidan 34.43 36.69 38.47 39.56 40 2008 2009 2010 2011 2012

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan

Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S-1 Farmasi, D-III Farmasi, dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 adalah 4.565 didominasi oleh tenaga perempuan sebanyak 3.159 orang, yang sebanyak 4.247 orang bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk adalah 12,77 meningkat sedikit dibanding tahun 2011 (12,63). Rasio tenaga farmasi tertinggi Kota Surakarta 119,31 dan terendah Kabupaten Pekalongan 3,60.

0 5 10 15 Rasio tenaga kefarmasian 9,15 8,97 11,23 12,63 12,77 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.13 Rasio Tenaga Kefarmasian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012

4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan

Tenaga gizi terdiri dari D-IV/S-1 Gizi, D-III Gizi, dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga gizi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 adalah 2.249 orang, dengan 2.117 bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk pada tahun 2012 sebesar 6,36 meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2011 (4,49). Namun, angka tersebut masih di bawah target nasional 22 per 100.000 penduduk. Rasio tertinggi adalah Kota Magelang 34,04 dan terendah adalah Kabupaten Sragen 0,23.

0 1 2 3 4 5 6 7

Rasio tenaga gizi 3,56 3,8 4,55 4,49 6,36

2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.14 Rasio Tenaga Gizi ProvinsiJawa Tengah Tahun 2008 – 2012

5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan a. Kesehatan Masyarakat

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 1.699 orang, dengan 857 orang bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk tahun 2012 sebesar 2,58 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2011 (2,96). Rasio tertinggi adalah Kota Salatiga (25,35) dan terendah adalah Kabupaten Klaten (1,47). 0 1 2 3 4 5 Rasio tenaga kesmas 3,61 4,14 4,3 2,96 2,58 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.15 Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012

b. Tenaga Sanitasi

Tenaga sanitasi terdiri dari D-III sanitasi dan D-I sanitasi. Jumlah Tenaga Sanitasi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 adalah 1.268 orang, dengan 1.072 diantaranya bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga sanitasi per 100.000 penduduk sebesar 3,22 meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 (3,20). Rasio tertinggi adalah Kota Magelang (26,57) dan

terendah adalah Kabupaten Demak (0,37). Rasio tenaga sanitasi dapat dilihat pada gambar 5.10. 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 Rasio tenaga sanitasi 3,59 3,45 3,74 3,2 3,22 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.16 Rasio Tenaga Sanitasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012

6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan

a. Teknisi Medis

Tenaga teknisi medis terdiri dari analis laboratorium, teknik elektromedik, penata rontgent dan penata anestesi. Tenaga teknisi medis di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sejumlah 4.113 orang, dengan 3.933 orang diantaranya bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga teknisi medis per 100.000 penduduk sebesar 11,82 meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 (10,24). Rasio tertinggi adalah Kota Magelang 88,84 dan terendah adalah Kabupaten Pati 0,0.

0 5 10 15

Rasio tenaga teknisi medis

8,85 8,99 10,56 10,24 11,82

2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 5.17 Rasio Tenaga Tehnisi Medis Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012

b. Tenaga Fisioterapi

Jumlah tenaga fisioterapi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 615 orang, dengan 574 orang diantaranya bekerja di sarana kesehatan. Rasio tenaga fisioterapi per 100.000 penduduk tahun 2012 turun menjadi 1,73 dibandingkan tahun 2011 sebesar 1,78.

Jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Tengah masih belum tercukupi dan belum merata sesuai kebutuhan kabupaten/kota. Pemerintah provinsi dan pemerintah daerah (kabupaten/kota) telah berusaha mencukupi kebutuhan tenaganya melalui pengangkatan tenaga baru seperti CPNS, PHL maupun PTT.

Mobilitas tenaga atau distribusi tenaga kesehatan yang tersebar di wilayah pelayanan kesehatan diupayakan dengan peningkatan sarana-sarana kesehatan yang ada, seperti peningkatan akreditasi rumah sakit, peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap dan peningkatan pemberian insentif oleh Kementrian Kesehatan bagi tenaga medis yang melaksanakan masa bakti di daerah terpencil maupun sangat terpencil.

Dokumen terkait