• Tidak ada hasil yang ditemukan

terintegrasi terbesar di negeri ini, PGN siap untuk memimpin

Indonesia menuju masa depan

energi yang lebih cerah dan

berkelanjutan

Hendi Prio Santoso Mochtar Riza

listrik PLN di Tambaklorok, Jawa Tengah. Kami juga terus mengembangkan jaringan pipa distribusi untuk memenuhi permintaan di Jawa Barat dan membangun jalur pipa distribusi baru untuk memperluas pasar kami di Lampung dan Semarang, Jawa Tengah.

Pertumbuhan strategis dari portofolio bisnis baru kami sejalan dengan visi PGN untuk menjadi Perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Saat ini, kami dalam tahap akhir fase pertama dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) sesuai dengan tujuan di tahun 2014 dan dengan bangga kami sampaikan bahwa pencapaian melebihi dari yang telah direncanakan.

Pada tahun 2011 yang lalu, kami telah memulai strategi yang agresif dalam mengembangkan usaha hulu untuk menjamin ketersediaan pasokan gas pada bisnis transmisi dan distribusi sekaligus menguatkan posisi Perusahaan di seluruh rantai bisnis gas bumi. Dalam waktu tiga tahun, kami berhasil menempati posisi penting di sektor hulu, dengan memiliki enam aset di Indonesia (dua di antaranya sudah berproduksi) dan kepemilikan dalam blok di Amerika Serikat yang diakuisisi pada Juli 2014. Partipasi kepemilikan dalam blok di AS merupakan kemajuan penting dalam strategi jangka panjang kami untuk memegang aset dalam sektor yang bertumbuh ini. SEI, Entitas Anak hulu PGN, dengan cepat memposisikan diri

sebagai operator sekaligus investor. Saat ini, SEI mengoperasikan satu blok produksi dan satu blok eksplorasi.

Di sektor infrastruktur, pembangunan FSRU kedua kami di Lampung menandai tonggak strategis utama bagi PGN karena LNG akan memainkan peran yang semakin penting, tidak hanya dalam pertumbuhan bisnis kami, tetapi juga di tatanan energi Indonesia secara keseluruhan. Pasokan LNG dari Lampung dan FSRU pertama kami di Teluk Jakarta saat ini diserap oleh sektor pembangkit listrik, namun kami akan mulai merambah pasar lain di tahun mendatang.

Selain itu, Entitas Anak hilir PGN juga membukukan laba di tahun 2014 dan terus mendukung pemenuhan komitmen Perusahaan untuk mempromosikan pemanfaatan gas bumi dan mengurangi ketergantungan negara pada minyak bumi.

Kami menghadapi banyak tantangan di sepanjang tahun 2014. Mengingat kondisi saat ini, kenaikan harga listrik dan bahan bakar serta pelaksanaan Pemilu, kami merasa lebih bijaksana untuk menunda kenaikan harga gas. Hal ini berdampak pada kinerja secara keseluruhan, namun hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menguatkan hubungan kami dengan pelanggan. Hal ini merupakan karakteristik dari perspektif jangka panjang Perusahaan yaitu dengan meningkatkan nilai Perusahaan jangka panjang daripada memperoleh keuntungan jangka pendek.

Sebagian besar rumah tangga perkotaan di Indonesia masih menggunakan LPG untuk memasak dan memanaskan air. Mengingat bahwa harga LPG terkait dengan harga minyak, harganya pun fluktuatif, dan hampir separuh dari kebutuhan konsumsi nasional dipenuhi dari impor. Kami menargetkan untuk menghubungkan 1 juta rumah tangga dengan gas bumi dimana akan menjadi solusi energi yang lebih aman, lebih bersih, dan lebih murah. Tujuan ini dapat dikatakan sebagai tujuan yang ambisius, mengingat saat ini pelanggan rumah tangga kami berjumlah kurang dari 100.000 pelanggan. Namun, kami yakin tujuan ini dapat dicapai.

Rintangan terbesar adalah mahalnya biaya investasi, terutama untuk koneksi pipa ke pelanggan (“last mile”). Karena itu, PGN menjajaki metode yang inovatif dan hemat biaya untuk menghubungkan konsumen rumah tangga dengan suplai gas bumi. Sebagai contoh, kami melaksanakan inisiatif ini dengan pembangunan infrastruktur jalur pipa di kawasan industri dengan memasang koneksi jalur cabang. Biayanya ditanggung bersama pengembang kawasan industri. Pembangunan hunian baru, khususnya perumahan vertikal, juga menjadi target pembangunan pipa. Selain itu, kami mengambil alih operasi 8.000 sambungan gas rumah tangga baru yang dikembangkan Pemerintah di berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

Untuk mempercepat penetrasi pasar, kami juga menjajaki penggunaan moda diluar jalur pipa, misalnya CNG dan ANG yang tidak memerlukan konektivitas pipa sampai dengan . CNG telah dipasok ke beberapa ratus pelanggan di perumahan di Semarang. Sementara itu, kami juga menyempurnakan teknologi untuk mengkomersialkan ANG. Untuk tahun 2015, PGN menargetkan pertumbuhan 18% di basis pelanggan rumah tangga, atau menjadi hampir 110.000 pelanggan.

Memperoleh alokasi pasokan gas masih menjadi tantangan bagi PGN. Di bawah pemerintahan yang baru, kami melihat adanya peningkatan dalam tatanan alokasi gas yang terlihat di tingkat daerah. Kami juga percaya bahwa Pemerintahan yang baru lebih dapat menerima posisi PGN, dimana alokasi atas sumber daya yang jumlahnya terbatas harus dibuat lebih wajar dan transparan, sebagai contoh dengan menggunakan alokasi sebagai alat untuk memberikan insentif atas pembangunan infrastruktur.

Kami juga memerlukan komitmen penuh dari Pemerintah untuk menjalankan konversi kendaraan dari minyak ke gas. Sebagaimana kami sampaikan dalam Laporan ini, kami telah membuat langkah yang startegis untuk membuat LNG dapat digunakan untuk kendaraan, terutama untuk transportasi publik. Tapi, pelaksanaan program tersebut adalah kurangnya insentif dalam melakukan konversi. Untuk menciptakan momentum yang tepat dalam melaksanakan konversi dengan skala besar, diperlukan adanya sinkronisasi kebijakan terkait pasokan, harga dan infrastruktur serta insentif.

ProsPEK Usaha

meningkatkan konsumsi gas bumi

Salah satu langkah pertama Presiden baru kita setelah menjabat adalah mengamanatkan pemanfaatan gas yang lebih besar demi mendukung strategi memperkuat ketahanan energi negara, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan meringankan beban anggaran yang berasal dari subsidi dan impor bahan bakar. PGN mendukung penuh program konversi energi ini. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, PGN berinvestasi besar-besaran untuk membawa manfaat gas alam ke basis pelanggan yang lebih luas, mulai dari pembangkit tenaga listrik, industri dan komersial, konsumen rumah tangga hingga sektor transportasi.

Dalam dua tahun terakhir, PGN menjadi yang terdepan dalam menggalakkan gas sebagai alternatif energi yang lebih murah, lebih bersih, dan lebih berkelanjutan dari BBM, khususnya di sektor transportasi publik. Berkat investasi besar yang digelontorkan Perusahaan dalam bidang penelitian, pengembangan, dan pembangunan infrastruktur, kini gas menjadi solusi yang tepat guna. PGN telah membuka beberapa stasiun pengisian gas di wilayah Jabodetabek, termasuk unit pengisian bahan bakar bergerak (Mobile Refueling Unit/MRU), dan telah mengkonversikan semua kendaraan operasionaln ke bahan bakar gas. Kami juga bekerja sama dengan Pertamina untuk memasang dispenser gas di SPBU yang berdekatan dengan jaringan pipa kami. Kebijakan Pemerintah saat ini, yang mengalokasikan sebagian produksi gas bumi dalam negeri untuk kendaraan, sejalan dengan komitmen PGN. Situasi ini tentu memotivasi kami untuk mempromosikan konversi bahan bakar dengan lebih gencar lagi. Bagaimanapun, konversi besar-besaran wajib ditunjang

dengan kebijakan yang sinkron, rencana yang jelas, jaminan pasokan dan permintaan, serta insentif untuk konversi. Bersama dengan Pemerintah, PGN akan terus berupaya untuk mewujudkannya.

PGN juga siap mendukung program

percepatan infrastruktur Pemerintah dengan berkontribusi langsung dalam perluasan kapasitas pembangkit tenaga listrik di negara ini. Selain menyuplai gas untuk sektor listrik, PGN, jika memungkinkan, juga akan turut berkiprah di sektor pembangkit tenaga listrik melalui entitas anak hilirnya, GEI. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi seluruh pihak, baik PLN, PGN maupun Pemerintah.

mengembangkan infrastruktur gas bumi

PGN masih menjadi kontributor tunggal terbesar di Indonesia dalam pengembangan infrastruktur yang akan menempatkan gas bumi pada peran yang lebih sentral di masa depan energi Indonesia. Kami merintis, membangun, dan mengoperasikan jaringan pipa transmisi dan distribusi terluas di negara ini. Pelanggan dari berbagai kalangan telah terlayani, termasuk pembangkit tenaga listrik, industri, komersial, rumah sakit dan rumah tangga. Kami juga mengembangankan stasiun pengisian bahan bakar gas untuk mendukung kendaraan berbahan bakar gas. Sebagian besar investasi ini dipenuhi dari keuangan internal Perusahaan.

Di sepanjang tahun 2014, PGN giat menanamkan investasi besar yang akan memungkinkan Pemerintah mewujudkan program konversi energinya, termasuk proyek FSRU Lampung dan jalur pipa Kepodang-Tambaklorok yang mulai beroperasi Agustus 2015 nanti. Namun, untuk saat ini, mayoritas jaringan pipa kami terpusat di sekitar sumber pasokan. Langkah berikutnya, yang merupakan bagian dari kami, untuk lebih meningkatkan penggunaan gas bumi yaitu dengan dengan mengintegrasikan jaringan pipa yang ada saat ini menjadi satu sistem yang terhubung dari timur ke barat Pulau Jawa serta terintegrasi dengan jalur pipa trans-Sumatera. Yang menjadi tantangan utamanya ialah PGN tidak memiliki hak khusus dalam hal suplai gas untuk konsumsi domestic sehingga, investasi tambahan untuk membangun fasilitas LNG di darat perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan gas. Kami bekerja sama dengan GDF Suez, salah satu pemain bisnis LNG yang terkemuka di dunia, untuk mengkaji skenario pemenuhan pasokan gas.

Dengan membuat gas bumi diangkut dalam jarak jauh dengan biaya yang ekonomis, secara geografis dan ekonomi, LNG membuka peluang yang besar untuk pemanfaatan gas bumi. Bangsa Indonesia, dan khususnya PGN, dapat mengamankan pasokan untuk kepentingan komersial dari sumber pasokan yang lokasinya jauh, termasuk, di masa mendatang, dari aset kami di AS. Kami juga telah berinvestasi dalam mengembangkan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di daerah yang tinggi permintaan gasnya agar dapat memenuhi permintaan. Namun, investasi yang

dibutuhkan sangatlah besar, dan kami sedang mengupayakan solusi yang lebih mungkin, seperti LNG mini, untuk membawa gas ke area yang konsentrasi permintaannya lebih rendah atau ke lokasi yang tidak dapat terhubung oleh jalur pipa. Di fase awal ini, kami menjajaki opsi membangun terminal di titik-titik strategis di sepanjang rute sumber utama suplai LNG kami di lapangan Tangguh, Papua Barat, ke FSRU kami di Lampung. Dengan memenuhi permintaan dari pembangkit tenaga listrik, industri, dan sektor niaga ini yang belum terhubung pipa, LNG Mini berpotensi menjadi fasilitator utama bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.

Untuk memenuhi pengeluaran modal di tahun 2014 dan 2015, PGN menerbitkan obligasi senilai USD 1,35 miliar, dimana permintaan pasar melebihi alokasi obligasi, dan menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi senilai USD 650 juta dengan lima bank. Kami memperoleh pinjaman tersebut dengan persyaratan yang sangat menguntungkan. Hal tersebut mencerminkan kepercayaan peminjam pada PGN sehingga memungkinkan kami untuk membangun infrastruktur dengan biaya yang lebih rendah.

reorganisasi

Transisi dan ekspansi yang cepat dari bisnis kami menciptakan tuntutan baru pada tubuh organisasi. Demi mengakomodasi beberapa

tuntutan tersebut, kami mengintegrasikan semua proyek pembangunan infrastruktur di bawah satu atap, yaitu Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO). Langkah ini semakin memudahkan koordinasi proyek dan mempercepat eksekusi secara signifikan. Pada akhir 2014, penyerapan investasi telah mencapai hampir 80%. Angka tersebut tergolong fantastis jika dibandingkan dengan penyerapan investasi yang hanya 40-50% di tahun-tahun sebelumnya. Kami menarget persentasenya akan menyentuh angka 90% di tutup tahun ini. Ketika proyek-proyek tersebut digabungkan dalam jumlah paket yang lebih sedikit namun dengan nilai yang lebih besar, maka akan menarik kontraktor yang lebih berkualitas. Manfaatnya sangat terasa, terutama terkait pendekatan yang lebih profesional hal jaminan keamanan, kualitas, dan ketepatan waktu.

Reorganisasi selanjutnya akan dilakukan ketika PGN dapat lebih berfokus pada sisi strategis bisnis dan mulai menyerahkan aspek operasionalnya kepada entitas anak. Dengan langkah ini diharapkan kami dapat merencanakan, memantau kemajuan dan memberikan dukungan secara lebih efektif. Transisi ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun.

Pengembangan sumber daya manusia

Dalam rangka mendukung visi PGN menjadi perusahaan gas kelas dunia, pada tahun 2012 yang lalu kami meluncurkan strategi jangka panjang untuk menatar kemampuan manajerial dan teknis di seluruh jajaran serta memastikan jenjang suksesi yang kuat. Prakarsa ini juga lahir dari kesadaran bahwa dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang terintegrasi pada 2015 akan menuntut pengetahuan, kompetensi, dan tanggung jawab yang lebih dari pekerja PGN. Dengan demikian, memberikan pengalaman dan pengetahuan pada karyawan kami mengenai perusahan kelas dunia melalui pelatihan

singkat, kunjungan kerja, dan rotasi merupakan komponen penting dalam pelatihan dan pengembangan portofolio sumberdaya manusia kami.

Di sepanjang tahun ini, kami meluncurkan program STAR, yang akan menjadi inti dari strategi perencanaan suksesi kami. Dirancang dengan tujuan mengenali talenta terbaik yang dimiliki oleh Perusahaan dan mengembangkan kemampuan manajerial mereka melalui program akselerasi, yang awalnya berfokus untuk memenuhi kebutuhan suksesi di level Vice President dan Assistant Vice President. PGN mengalami transisi yang cepat dan fundamental selama tiga tahun terakhir, yaitu menjadi penyedia solusi energi terintegrasi dengan lingkup bisnis yang semakin meluas. Di sepanjang masa transisi ini, kami menempuh berbagai upaya untuk memastikan pekerja PGN terlibat dalam prosesnya. Salah satunya adalah dengan melakukan dialog rutin, seperti triwulanan di antara Dewan Direksi dan staf, dimana anggota Dewan Komisaris dan perwakilan serikat pekerja juga turut ambil bagian, agar perwakilan dari daerah dapat ikut serta dalam pertemuan tersebut. Semua pekerja didorong untuk memberi umpan balik dan masukan kepada manajemen dan setiap masukan akan dikaji dan ditindaklanjuti.

tata kelola perusahaan

PGN berkomitmen teguh untuk menanamkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik di dalam Perusahaan karena kami percaya bahwa praktik dan etika bisnis yang transparan, bertanggung jawab dan terpercaya sangatlah penting bagi prospek jangka panjang Perusahaan. Berbekal komitmen ini, kami mampu memberi nilai tambah kepada pelanggan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tahun ini kami bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyusun pedoman gratifikasi. Komitmen pada praktik GCG juga mengharuskan kami memiliki Board

Manual, kode etik, dan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing system) untuk menopang pelaksanaan tata kelola Perusahaan dan semuanya telah tersedia di tahun 2014. Efektivitas pelaksanaan tata kelola perusahaan di PGN dinilai setiap tahun oleh auditor

independen. Skor kami tahun ini adalah 92,061 dengan predikat sangat baik dan melengkapi tren peningkatan ke arah yang lebih baik dalam tiga tahun terakhir.

tanggung jawab sosial, keselamatan kerja, dan lingkungan

Untuk mempertahankan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang dan Perusahaan yang bertanggung jawab, PGN berkomitmen penuh untuk membangun nama baik ( dan kepercayaan dengan meminimalkan dampak negatif dari operasi kami terhadap lingkungan serta melibatkan pemangku kepentingan secara proaktif, termasuk masyarakat di sekitar wilayah operasi kami.

Tanggung jawab PGN diwujudkan melalui pemberdayaan masyarakat sekitar daerah operasi PGN, khususnya melalui pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. PGN

menorehkan rekam jejak yang kuat dalam mendukung berbagai usaha mikro dan banyak diantaranya tumbuh menjadi penggerak roda perekonomian di daerahnya. Dengan terus fokus pada usaha kerajinan tradisional, seperti kain sulam tenun tangan, batik, dan perhiasan perunggu, kami tidak hanya memberdayakan masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan sumbangsih dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.

Ribuan siswa memperoleh manfaat dari

program pendidikan yang diprakarsai oleh PGN. Lebih dari 1.000 beasiswa diberikan kepada mahasiswa di 15 perguruan tinggi pada tahun 2014, dan lebih banyak anak yang dapat belajar dalam kondisi yang lebih kondusif berkat program renovasi gedung sekolah yang kami lakukan.

hendi prio santoso

Direktur Utama

Selaras dengan moto Energi bagi Kehidupan

(“Energy for Life”), investasi untuk meningkatkan

keselamatan kerja, kehandalan dan kelestarian lingkungan di wilayah operasi kami adalah prioritas utama dan menjadi kunci dari tanggung jawab PGN kepada karyawan, pelanggan, mitra bisnis dan pemegang saham, dan masyarakat di mana kami beroperasi. Kami berupaya menanamkan budaya melalui peningkatan kesadaran akan bahaya dan pelatihan keselamatan kerja di setiap lini bisnis kami. Sebagai hasilnya, banyak perbaikan dan kemajuan dalam hal di PGN.

PGN juga memperkenalkan beberapa inisiatif untuk menekan konsumsi dan biaya energi, termasuk audit energi dan transisi Perusahaan dengan energi ramah lingkungan, dimulai dengan menggunakan sel surya untuk

pencahayaan luar ruangan dan menara penguat sinyal, serta mengonversikan armada kendaraan operasional kami ke bahan bakar gas.

PaNDaNGaN atas ProsPEK Usaha PErUsahaaN

Kami akan terus memantau pergerakan harga minyak dan implikasinya terhadap bisnis kami. Namun, kami percaya bahwa pergerakan tersebut tidak akan terlalu memengaruhi program pembangunan infrastruktur jangka panjang kami. Oleh karena itu, pengeluaran modal akan tetap berjalan sesuai rencana. Kami juga akan memantau ketat peluang-peluang potensial di sektor hulu.

Bisnis kami sangat sejalan dengan sasaran energi yang ditetapkan Pemerintah. Konversi ke gas alam telah diakui sebagai salah satu langkah

utama untuk mengurangi defisit anggaran dan memangkas ketergantungan bangsa ini pada impor minyak. Peresmian yang dilakukan Presiden dalam sejumlah proyek PGN juga menunjukan dukungan yang kuat bagi strategi pembangunan infrastruktur Perusahaan. Kami juga melihat adanya pendekatan yang lebih baik dan transparan dalam alokasi gas bumi. Semua faktor ini memberi kami keyakinan untuk menyongsong prospek Perusahaan yang lebih baik di tahun mendatang.

PENUtUP

Di sepanjang tahun 2014, PGN memperkuat dasar untuk menyongsong fase berikutnya dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Hal ini tidak akan mungkin terwujud tanpa komitmen penuh dari segenap pekerja kami. Kami ingin berterima kasih kepada mereka, begitu pun kepada Pemerintah, pelanggan, dan mitra bisnis kami atas dukungan yang terus diberikan kepada kami.

Sama halnya dengan Indonesia, PGN memiliki potensi yang sangat besar untuk bertumbuh. Bisnis gas bumi di negeri ini masih belum termanfaatkan dengan maksimal. Di sepanjang tahun 2014, PGN membuktikan keunggulan dan kompetensinya di setiap tahap rantai bisnis gas bumi. Sebagai Perusahaan gas terintegrasi terbesar di negeri ini, PGN lebih dari siap untuk memimpin Indonesia menuju masa depan energi yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 13 Maret 2015

Direktur Utama

HENDI PRIO SANTOSO

Direktur Pengusahaan

JObI TRIANANDA HASJIM

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko

MUHAMMAD wAHID SUTOPO

Direktur Teknologi dan Pengembangan

DJOKO SAPUTRO

Direktur Keuangan

MOcHTAR RIZA PAHLEVI TAbRANI

Direktur SDM dan Umum

HENDI KUSNADI