• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tertawa Hilangkan Stres dan Cegah Penyakit

Dalam dokumen sma10bhsind AktifDanKreatif (Halaman 50-53)

Oleh Rakhmat Bernadi

Tertawa adalah pekerjaan yang paling mudah., Asal ada pemicu, tentunya raut muka yang tadinya tegang berubah riang gembira. Siapa yang tidak suka melihat wajah yang mampu menyenangkan perasaan orang. Terlebih pasangan Anda, tentunya jika ia tersenyum.

Bermacam latar senyum dapat kita kembangkan. Karena kenangan indah atau lelucon yang dilontarkan rekan kerja Anda. Namun persoalannya, kadang hal sepele itu kerap dilupakan akibat berbagai tuntutan hidup yang berbuntut stres. Padahal, stres dan psikomatik itu bukanlah persoalan baru dan sudah sejak pertengahan abad lalu banyak dibahas. Kendati demikian, belum banyak teori yang menyangkut stres bermunculan.

"Stres yang berkepanjangan (kronik) akan menyebabkan sistem kekebalan (imun) menurun. Akibatnya berbagai penyakit dan kelemahan menurun. Malahan hal ini mampu menyebabkan kanker hingga stroke," kata Dr. Yul Iskandar, Ph.D.

Menurut pakar stres dari Yayasan Dharma Graha ini, dua jenis stres yang beredar dikalangan eksekutif muda, merupakan gambaran dari kenyataan yang ada di Ibukota.

"Pondasi dasar penyebab muka tertekuk dan gairah menurun adalah timbulnya rasa lelah berlebihan diikuti depresi akut,"tandas Yul Iskandar.

Jalan Keluar

Beban hidup dan tuntutan hidup yang harus dipenuhi membuat tertawa menjadi barang langka. Padahal, tertawa sangat berefek positif pada mental seseorang.

Tidak heran jika psikiater Yul Iskandar me-nyarankan agar orang tertawa. Pasalnya, orang yang mudah tertawa lebih cepat sembuh dari penyakit daripada orang yang lebih banyak mengeluh apalagi menangis. Banyak sajian lawak ditayangkan stasiun televisi. Bisa dikatakan semua stasiun televisi me-nyajikan acara yang membuat pemirsa terpingkal. Namun, menurut psikiater dari RS Dharma Graha ini, tertawa biasa atau yang dibuat-buat berbeda dengan terapi tertawa.

Terapi tertawa merupakan tertawa yang dimulai dengan tahap demi tahap. Sehingga efek yang dirasakan bagi yang tertawa betul-betul bermanfaat. Bahkan, pen-derita gangguan mental dapat disembuhkan dengan terapi tertawa. Tidak heran jika RS Dharma Graha telah mengembangkan terapi tertawa sejak akhir 1990-an.

Teknik Terapi

Teknik ini dikembangkan oleh RS Dharma Graha. Biasanya dianjurkan dilakukan dalam grup minimal lima hingga 10 orang ke atas. Pemandu yang menguasai materi, mampu dan mudah tertawa amat diperlukan dan harus mengemukakan pada seluruh kelompok bahwa akan dilakukan terapi tertawa.

Sebelum dimulai tertawa bersama, harus dilakukan latihan pernapasan dengan latihan pernapasan yang meliputi pernapasan perut atau pernapasan diafragma. Kemudian, pemandu memberi aba-aba untuk tertawa bersama-sama, sekeras-keras dan selebar-lebarnya. Jika grup kurang kompak, tertawa akan berlangsung singkat. Jika hal itu terjadi, perlu diulangi dengan mulai latihan pernapasan dan pemandu memberi kode untuk tertawa dengan nada haa-haa-haa-hii-hii-hii-huu-huu-huu

lalu tertawalah sekeras-kerasnya.

Ada pantangan dalam terapi ini. Terapi jangan dilakukan jika anggota grup kurang dari lima. Jangan mentertawakan orang lain dan tidak perlu joke

konyol atau basi yang dapat membuat marah teman grup. Terapi tertawa membuat wajah menjadi rileks, kerut-kerut hilang, dan tampak awet muda.

Tertawa dalam 5 sampai dengan 10 menit dapat merangsang pengeluaran endorphin, serotin, ditambah melatonin yang merupakan zat kimia positif. Reaksi dari zat tersebut menyebabkan perasaan tenang dan tenteram. Tertawa juga mengurangi pengeluaran adrenalin, kortisol, dan radikal bebas yang disebut zat kimia jahat. Selain itu, tertawa juga dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta mengurangi kadar kolesterol jahat. Sistem imun juga dirangsang dengan tertawa, salah satunya yaitu melalui sel antikanker yang akan memakan sel kanker dalam tubuh.

KaidahBahasa

Dalam teks bacaan "Menurunkan Berat Badan dengan Efektif" terdapat paragraf berikut:

Turunnya berat badan pascadiet tentu saja harus dibarengi dengan kondisi tubuh yang sehat sekaligus bugar. Oleh karena itu, diet yang sehat untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso, tidak boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah 1.200 kalori dan pria tidak di bawah 1.500 kalori.

Dibandingkan dengan bentuk terikat lain, pasca- adalah yang paling sering dipakai. Sayangnya, penulisan bentuk terikat ini masih sering kali salah. Bentuk terikat harus selalu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada bentuk terikat maha- dan bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital. Jika sebuah bentuk terikat diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).

Contoh penulisan yang benar: pascasarjana, pasca-Bom Bali, pasca-Pemilu 2005, pascaproduksi, dan pascabayar.

Mengenal Ahli Bahasa

Henry Guntur Tarigan, dilahirkan pada 23 September 1933, di Onggajutu, Sumatra Utara. Ia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Keguruan dan llmu pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung (1962); mengikuti Studi Pascasarjana Lingustik di Rijksuniversiteit Leiden, Nederland (1971–1973); meraih gelar doktor dalam bidang linguistik dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1975) dengan disertasi berjudul "Morfologi Bahasa Simalungun".

4. Carilah kata-kata atau istilah yang dianggap sulit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

5. Tulislah beberapa masalah yang ada dalam bacaan tersebut. 6. Setelah selesai, kemukakanlah masalah-masalah yang ada pada

kedua naskah tersebut.

7. Berikanlah tanggapan atas penyampaian masalah yang dikemukakan oleh teman Anda. Gunakanlah format penilaian berikut.

No. Aspek yang Dinilai Penilaian (1-10)

1. 2. 3.

Ketepatan analisis Perincian perbandingan

Cara penyampaian permasalahan

Tabel 3.1

Karya-karyanya, antara lain Struktur Sosial Masyarakat Simalungun, Morfologi Bahasa Simalungun, Prinsip-Prinsip Dasar Puisi, Prinsip-Prinsip Dasar Fiksi, Prinsip-Prinsip Dasar Drama, Prinsip-Prinsip Dasar Kritik Sastra, Pengantar Sintaksis, Bahasa Karo, Sastra Lisan Karo, Percikan Budaya Karo, Psikolinguistik, Tata Bahasa Tagmemik, Linguistik Konstratif, Menyimak (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Berbicara (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Mem-baca (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), dan Tatarucingan Sunda.

Info

Bahasa

"Menulis tidak ada hubungannya dengan bakat," kata penulis yang sudah "jadi". Kesimpulan itu disampaikan setelah dia mengalami sendiri. Mula-mula, dia merasa sulit sekali menulis. Beberapa kali mencoba menulis selalu tidak lancar. Bahkan, sering pula macet dan gagal total. Beruntunglah, pengalaman pahit itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus belajar dan mencoba-coba lagi. Makin lama makin lancar. Sekarang, ia sudah menjadi penulis hebat. Ratusan artikelnya dimuat di berbagai koran terkenal dan puluhan bukunya laris di pasaran. Berkat seringnya menulis, dia menjadi terkenal. Bukan hanya itu, dia dipercaya masyarakat sebagai pakar dan sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar.

Menulis memang gampang-gampang susah. Gampang kalau sudah sering melakukannya dan susah kalau belum terbiasa sebab menulis termasuk jenis keterampilan. Sebagai keterampilan, sama seperti keterampilan yang lain, untuk mendapatkannya harus melalui belajar dan berlatih. Anda harus membiasakan diri. Itulah kuncinya. Hal ini dapat kita bandingkan dengan kegiatan masa kecil kita, yaitu ketika belajar mengendarai sepeda. Sering jatuh dan luka-luka menjadi hal biasa karena belum terampil. Akan tetapi, kita tentu masih ingat bahwa makin sering berlatih, makin jarang jatuh dan akhirnya dapat mengendarai sepeda. Mula-mula hanya berani mengendarai di halaman rumah, kemudian agak jauh, dan akhirnya berani sampai ke mana-mana.

Anda dapat memahami lebih jauh mengenai cara pe-ngembangan paragraf dan penulisan dengan membaca buku Terampil Menulis Paragraf (penulis Asul Wiyanto).

Apakah Anda pernah membaca artikel kesehatan, misalnya tentang suatu penyakit? Anda dapat mengenali gejala penyakit sampai cara pe-nanganannya dengan jelas. Artinya, tulisan tersebut telah menggunakan pola pengembangan paragraf ekspositoris. Dalam karangan ekspositoris, sesuatu dipaparkan dengan runtut sehingga masalahnya menjadi jelas. Tujuan karangan ini adalah memberi informasi/penjelasan kepada pembaca dengan cara mengembangkan gagasan.

Saat Anda menulis paragraf ekspositoris, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut.

1. Anda dapat mendaftar topik-topik yang kiranya menarik untuk Anda kembangkan.

2. Menyusun kerangka karangan untuk memudahkan Anda mengembangkan pokok-pokok pikiran. Berikut ini adalah contoh kerangka ekspositoris.

Dalam dokumen sma10bhsind AktifDanKreatif (Halaman 50-53)