• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE FINALE

Dalam dokumen Integrated Within Complexity (Halaman 94-102)

THE FINALE

Konsep Mekanikal Elektrikal tidaklah luput dalam tahapan perancangan. Konsep tersebut juga diarahkan dan diasistensikan dengan dosen maupun konsultan ahli. Dimulai dari konsep distribusi air bersih. Pada konsep air bersih, sumber air bersih didapat dari PDAM dan juga air tanah melalui sumur bor. Hal tersebut dikarenakan lingkupan rancangan yang termasuk dalam skala besar, apabila hanya mengharapkan air dari PDAM akan mengalami hambatan/kekurangan. Sumber air tanah sebelumnya di filter terlebih dahulu kemudian dialirkan ke tanki air bawah tanah, sedangkan untuk air dari PDAM dapat boleh langsung dialirkan ke tanki air tanpa melalui filter terlebih dahulu. Pada tanki bawah tanah tersebut, terdapat 2(dua) bagian/ruang yang mana untuk kebutuhan air bersih hotel dan juga untuk kebutuhan air sprinkler. Air untuk sprinkler haruslah dipisah dengan pompa yang terpisah juga, hal ini dimaksudkan bahwa apabila terjadi kebakaran maka akan selalu tersedia asupan air yang memadai karena bagaimanapun semua rancangan mengarah kepada manusia, dan keselamatan manusia merupakan aspek terpenting dalam bangunan.

Air bersih untuk kebutuhan keseharian dari tanki bawah tanah kemudian didistribusikan ke tanki air pada lantai 16 (lantai ME) dan roof top. Tanki air roof top kemudian yang melayani lantai-lantai dibawahnya, begitu pula untuk tanki air lantai 16 melayani lantai 15 dan seterusnya. Pemisahan distribusi ini dilakukan untuk menghindari tekanan air yang terlalu tinggi apabila hanya di tampung dan dialirkan melalui tanki air pada roof top. Tekanan air yang terlalu tinggi akan dapat merusak pipa-pipa dan alat plumbing itu sendiri. Sistem pendistribusian ini juga dimaksudkan untuk mengurangi beban pompa air apabila harus selalu aktif memompa air dari tanki air bawah tanah menuju sistem plumbing disetiap lantai bangunan.

Gambar 7.1 Konsep Air Bersih & Air Kotor

Untuk konsep air kotor, pipa buangan dibagi menjadi 2(dua), yakni pipa buangan padat (kloset) dan pipa buangan cair (wastafel dan floor drain). Mengapa kedua pipa tersebut harus dipisah? Hal ini dikarenakan pada kloset terdapat sistem leher angsa yang dapat menahan bau yang akan dapat keluar dari pipa itu sendiri, sedangkan pada wastafel maupun floor drain tidak terdapat sistem demikian. Oleh karena itu, apabila kedua pipa digabung, pada wastafel maupun floor drain akan mengeluarkan bau tidak sedap. Kedua pipa tersebut kemudian ditampung dalam suatu bak penampungan dan kemudian dialirkan pada sistem Ipal untuk di filtrasi yang kemudian dialirkan ke riol kota. Untuk saluran buangan pada dapur juga terdapat pemisahan. Pemisahan ini dimaksudkan untuk menangkap lemak dari hasil masak maupun sisa makanan yang ditangkap pada grease trap

Pada konsep elektrikal terdapat 2(dua) sumber listrik, yang berasal dari PLN, dan dari generator. Listrik yang berasal dari generator hanya difungsikan ketika terjadi pemadaman maupun permasalahan listrik dari PLN. Listrik yang berasal dari PLN sebelumnya haruslah diturunkan tegangannya terlebih dahulu pada trafo kemudian masuk pada meteran. Setelah melewati meteran listrik tersebut akan terdapat panel pengubah/switch otomatis antara listrik PLN maupun generator. Kemudian listrik dipecah sistem pendistribusiannya pada panel distribusi utama. Pembagian ini biasanya didasarkan pada pembagian lantai maupun zona besar, misalnya mall, hotel, dan ballroom. Kemudian distribusi listrik tersebut dipecah kembali berdasarkan zona yang lebih kecil, misalnya area lobby hotel, area kantor hotel, area retail mall, dan sebagainya. Kemudian dipecah lebih kecil lagi menjadi bagian penerangan, bagian tata udara, maupun bagian stop kontak. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pemadaman zona tertentu apabila terjadi loncatan/hubungan arus listrik.

Gambar 7.2 Konsep Distribusi Listrik

Konsep sistem penghawaan menggunakan sistem AC sentral dengan water cool, dimana air digunakan sebagai pendingin udara. Air yang berasal dari tanki bawah tanah

didinginkan pada cooling tower menuju 24’C kemudian didinginkan kembali pada chiller menjadi 9’C. Air dingin tersebutlah yang kemudian dialirkan ke AHU dan FCU yang

kemudian digunakan untuk menghasilkan udara dingin. Pada bagian podium bangunan akan terdapat AHU untuk sistem distribusi udaranya. Udara dingin dari AHU disalurkan melalui ducting menuju zona-zona tertentu. Sedangkan pada bagian tower bangunan

menggunakan AHU untuk tiap lantai bangunan tower akan menimbulkan pemborosan. Pada basement bangunan karena terdapat 2 lantai, maka diperlukan pressure fan untuk mengeluarkan udara panas dan asap kenderaan pada udara luar.

Gambar 7.3 Konsep Tata Udara

Untuk konsep penanggulangan kebakaran dibagi menjadi 2(dua) jenis, yakni sistem elektrikal dan plumbing. Untuk sistem plumbing digunakan sistem sprinkler, yang mana sumber air dari ruang tanki bawah tanah tadi dipompa kemudian disalurkan pada jockey pump, electric pump, dan diesel pump, dan kemudian disalurkan pada titik-titik sprinkler. Fungsi jockey pump untuk menstabilkan tekanan air dalam pipa sprinkler. Jika tekanan terus menurun atau glass bulb head sprinkler pecah, maka pompa elektrik akan

bekerja secara otomatis, jockey pump akan berhenti. Dan apabila pompa elektrik gagal bekerja setelah 10detik, maka pompa cadangan diesel secara otomatis akan bekerja. Sedangkan sistem penanggulangan kebakaran yang berbasis elektrikal seperti heat detector, smoke detector, fire bell, indicator lamp, Manual Call Point (MCP) sebagai saklar untuk membunyikan fire bell. Keseluruhan alat tersebut terhubung kepada TBPA (Terminal Box Fire Alarm) yang terletak pada setiap lantai bangunan yang ditujukan untuk mempermudah pemeriksaaan dan perawatan. Sebelum mencapai panel utama, TBPA melewati MDPA (Main Distribution Frame Fire Alarm) sebagai pengumpulan jalur utama dari setiap panal TBPA kemudian disalurkan pada panel utama untuk memperingatkan akan adanya bahaya kebakaran pada ruang kontrol.

Gambar 7.4 Konsep Fire Fighting

Sistem berkelanjutan pada bangunan yang dirancang, menggunakan air hujan sebagai air untuk keperluan penyiraman vegetasi disekitar tapak. Air hujan ditampung pada bak penampungan sementara, lalu dari bak penampungan tersebut dipompa menuju tiap titik penyiraman. Sistem penyiraman yang digunakan merupakan sistem otomatis yang dikontrol. Selain itu penggunaan double glazing glass sebagai bagian dari curtain wall guna mengurangi emisi panas matahari yang masuk kedalam ruangan. Dengan berkurangnya emisi panas pada ruangan, maka energi yang diperlukan untuk mendinginkan ruangan tersebut menjadi semakin kecil.

Keseluruhan rancangan selanjutnya kembali diuji kembali dalam preview 2. Pada preview 2, saya kembali mendapat masukan. Masukan berupa penyelesaian atap grand

ballroom yang kurang sejalur dengan konsep segitiga, serta kurangnya gambar yang menjelaskan detail sambungan antara portal struktur kantilever dengan struktur utama bangunan beserta saluran utilitasnya. Perlunya diperkuat akan alasan konsep twist yang menurut penguji masih kurang.

BAB VIII

Dalam dokumen Integrated Within Complexity (Halaman 94-102)

Dokumen terkait